Anda di halaman 1dari 48

PERIZINAN BERUSAHA

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI


KOSMETIKA
DIREKTORAT PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
2021
OUTLINE

UU 11/2020 tentang Cipta Kerja 01


PP No. 5/2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan 02
Berusaha Berbasis Risiko

Permenkes No. 14/2021 tentang


Standar Kegiatan Usaha dan Produk
pada Penyelenggaraan Perizinan
03
Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan

Penutup 04
PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN
UU No. 11 Tahun 2020 KEGIATAN BERUSAHA
tentang CIPTA KERJA Penerapan Penyederhanaan
Perizinan Berusaha Perizinan
Menciptakan dan meningkatkan Berbasis Risiko Berusaha sektor
lapangan kerja dengan memberikan
Penyederhanaan Penyederhanaan
kemudahan, pelindungan, dan persyaratan dasar persyaratan
pemberdayaan terhadap koperasi dan Perizinan Berusaha investasi
UMK-M serta industri dan perdagangan
nasional Prinsip Dasar Perizinan Berbasis Resiko: Trust but Verify
Menjamin setiap warga negara Trust : kemudahan dalam perizinan – memberikan
memperoleh pekerjaan kepercayaan kepada pelaku usaha, akan melakukan
kegiatan usaha sesuai standar dan regulasi yang berlaku
Melakukan penyesuaian berbagai aspek
pengaturan yang berkaitan dengan But Verify : pelaksanaan pengawasan yang optimal -
keberpihakan, penguatan, dan Pengawasan difokuskan untuk memastikan pelaku usaha
perlindungan bagi koperasi dan UMK-M melakukan kegiatan usaha sesuai standar yang telah
serta industri nasional ditetapkan.
Kemudahan dan percepatan proyek Tingkat kepatuhan pelaku usaha (compliance) digunakan
strategis nasional. sebagai bahan pertimbangan menentukan frekuensi
pengawasan.
PP No. 5 Tahun 2021
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Penilaian Risko
Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berdasarkan aspek: ANALISIS
berusaha sesuai UU No. 11/2020 tentang Cipta RISIKO
• Kesehatan
Kerja melalui : TERINTEGRASI
• Keselamatan
- Pelaksanaan penerbitan Perizinan Berusaha potensi bahaya
• Lingkungan
secara lebih efektif dan sederhana. vs
• Pemanfaatan dan probabilitas
- Pengawasan kegiatan usaha yang
pengelolaan sumber terjadinya
transparan, terstruktur, dan dapat daya
dipertanggungjawabkan
Tingkat Perizinan Berusaha
Untuk memulai dan melakukan kegiatan usaha,
Risiko
Pelaku Usaha wajib memenuhi:
Tinggi NIB + Izin (+ Sertifikat Standar)
- Persyaratan dasar Perizinan Berusaha;
dan/atau Menengah NIB + Sertifikat Standar (verify)
Tinggi
- Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Menengah NIB + Sertifikat Standar (self
Prinsip dasar: closed list seluruh Perizinan Rendah declare)
Berusaha harus mengacu pada PP ini Rendah NIB
BISNIS PROSES PERIZINAN BERUSAHA PRODIS KEFARMASIAN
MELALUI OSS VERSI 1.1 (SEBELUM PP 5/2021)

Monitoring dan Pengawasan

NIB dan Komitmen Komitmen


Registrasi Izin Izin Kegiatan
Perizinan Izin Izin
OSS Usaha Komersial Komersial
Dasar Usaha Komersial

melalui oss.go.id
KBLI
Sertifikat Produksi/Distribusi
IOT-IEBA 21022, 21021
UKOT-UMOT 21022
IKOS 20232 Sertifikat CPOB/CPKB/CPOTB/CDOB
IF 21012, 21011
PBF 46441, 46447 Izin Edar

Permohonan Perizinan Berusaha berdasarkan


Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR KESEHATAN,
OBAT, DAN MAKANAN (PP NO. 5/2021)
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
SUB SEKTOR KESEHATAN
KBLI
21011 Industri Farmasi Bahan Obat 46441, 46447 PBF
Pelayanan Kesehatan 46442 Pedagang Besar OT
21012 Industri Farmasi
Kefarmasian, Alkes, dan PKRT 21021 Industri Ekstrak Bahan Alam 46443 Pedagang Besar Kosmetik
21022 Industri dan Usaha Obat Tradisional 47723, 47843 Pedagang Eceran OT
Pengendalian Vektor dan
20232 Industri Kosmetik 47724, 47884 Pedagang Eceran
Binatang Pembawa Penyakit
Kosmetik
NON KBLI 56305 Kedai OT
SUB SEKTOR OBAT DAN Perizinan Impor dan Ekspor NPP
MAKANAN Industri Pangan Rumah Tangga

LAMPIRAN I → Perizinan Berusaha yang diatur, meliputi:


Bidang usaha, Risiko, perizinan berusaha, durasi Pemerintah (SLA), masa berlaku, dan Kewenangan Pemerintah
LAMPIRAN II → Persyaratan dan Kewajiban, meliputi:
Bidang usaha, Persyaratan, Durasi Pelaku Usaha (diatur dalam Standar), Kewajiban, dan Jangka Waktu
Pemenuhan Kewajiban
Standar Kegiatan Usaha atau Produk diatur dengan Peraturan Menteri/Lembaga
LAMPIRAN I PP NO. 5/2021
Bidang Produksi dan Distribusi Kosmetika
LAMPIRAN I PP NO. 5/2021
Bidang Produksi dan Distribusi Kosmetika
PERMENKES No. 14/2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN
USAHA DAN PRODUK PADA
PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO SEKTOR
KESEHATAN

BIDANG PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KOSMETIKA


Kewenangan Pemerintah Pusat
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Industri Ekstrak Bahan Alam Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
(KBLI 21021) (KBLI 21022) (KBLI 20232)
Penilaian Kesesuaian
Tingkat Risiko Usaha Tinggi (T) Tinggi (T) Tinggi (T)
Perizinan Berusaha NIB dan Izin (+ Sertifikat Standar) NIB dan Izin (+ Sertifikat Standar) NIB dan Izin (+ Sertifikat Standar)
Pemenuhan terhadap Dilakukan melalui penilaian Dilakukan melalui penilaian Dilakukan melalui penilaian
Perizinan Berusaha kesesuaian dan melalui evaluasi kesesuaian dan melalui evaluasi kesesuaian dan melalui evaluasi
dokumen terhadap pemenuhan dokumen terhadap pemenuhan dokumen terhadap pemenuhan
standar usaha IEBA. standar usaha IOT. standar usaha IKOS.

Persyaratan Umum Usaha


IEBA diselenggarakan oleh IOT diselenggarakan oleh pelaku IKOS diselenggarakan oleh
pelaku usaha nonperseorangan usaha nonperseorangan berupa pelaku usaha perseorangan dan
perseroan terbatas, koperasi, dan nonperseorangan
badan hukum lainnya yang
dimiliki oleh negara
Persyaratan administrasi Data lokasi usaha yang meliputi: lokasi kantor, industri, dan gudang
Data penanggung jawab teknis
Bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Jenis Usaha dan KBLI

Persyaratan/Aspek Industri Ekstrak Bahan


Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
Alam
(KBLI 21022) (KBLI 20232)
(KBLI 21021)
Persyaratan Umum Usaha (lanjutan)
Durasi pemenuhan Standar Paling lambat 6 (enam) bulan sejak NIB dan Izin IEBA/IOT/IKOS (belum efektif) terbit
oleh pelaku usaha
Perpanjangan Izin Pelaku usaha mengajukan perpanjangan Izin IEBA/IOT/IKOS paling cepat 6 (enam) bulan sebelum
masa berlaku Izin IEBA/IOT/IKOS berakhir
Pengajuan Perubahan Pelaku usaha harus mengajukan perubahan izin melalui e- Pelaku usaha harus
licensing, dalam hal: mengajukan perubahan izin
a) Perubahan nama industri; melalui e-licensing, dalam hal:
b) Perubahan alamat baik di lokasi yang sama maupun berbeda; a) Perubahan nama industri;
c) Pergantian pimpinan; b) Perubahan alamat baik di
d) Perubahan bentuk sediaan dengan melampirkan : Rencana lokasi yang sama maupun
produksi IEBA, Rencana atau tahapan pengembangan produk, berbeda;
Rencana pemasaran produk; dan Daftar fasilitas produksi, c) Pergantian pimpinan;
mesin, dan peralatan. d) Perubahan golongan IKOS;
e) Pergantian penanggung jawab teknis dengan melampirkan : e) Perubahan bentuk sediaan;
Berita acara serah terima dan Data penanggung jawab teknis. f) Pergantian penanggung
f) Penambahan dan/atau perubahan alamat gudang jawab teknis dengan
melampirkan: Berita acara
serah terima dan Data
penanggung jawab teknis.
g) Penambahan dan/atau
perubahan alamat Gudang.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/ Industri Ekstrak Bahan Industri Obat
Aspek Industri Kosmetika
Alam Tradisional
(KBLI 20232)
(KBLI 21021) (KBLI 21022)
Persyaratan Khusus Usaha
Persyaratan Dokumen penanggung jawab teknis: Dokumen penanggung jawab teknis:
Khusus ▪ Ijazah; ▪ Ijazah;
▪ Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) yang ▪ Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) /Surat
masih berlaku; Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian
▪ Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) yang masih (STRTTK) yang masih berlaku;
berlaku dan wajib dipenuhi sebelum kegiatan ▪ Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)/Surat Izin
operasional; Praktek Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK) yang
▪ Surat pernyataan bekerja penuh waktu; masih berlaku dan wajib dipenuhi sebelum kegiatan
▪ Perjanjian kerja sama antara penanggung jawab operasional;
teknis dengan pelaku usaha; dan ▪ Surat pernyataan bekerja penuh waktu;
▪ KTP. ▪ Perjanjian kerja sama antara penanggung jawab
teknis dengan pelaku usaha; dan
▪ KTP.
Surat pernyataan komitmen untuk menerapkan Surat pernyataan komitmen untuk memenuhi aspek
standar CPOTB CPKB untuk Industri Kosmetika golongan A atau untuk
Industri Kosmetika golongan B
▪ Rencana produksi;
▪ Rencana atau tahapan pengembangan produk;
▪ Rencana pemasaran produk; dan
▪ Daftar fasilitas produksi, mesin, dan peralatan
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/ Industri Ekstrak Bahan
Aspek Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
Alam
(KBLI 21022) (KBLI 20232)
(KBLI 21021)
Struktur organisasi SDM dan SDM
Struktur • Memiliki struktur organisasi terdiri dari pimpinan dan • Memiliki struktur organisasi terdiri dari pimpinan
organisasi penanggung jawab teknis serta bagian-bagian untuk dan penanggung jawab teknis serta bagian-
menunjang kegiatan IEBA/IOT bagian untuk menunjang kegiatan Industri
• Memiliki 1 (satu) orang penanggung jawab teknis yang Kosmetika.
bekerja penuh waktu berkualifikasi Apoteker (WNI) • Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
Apoteker Warga Negara Indonesia sebagai
penanggung jawab teknis yang bekerja penuh
waktu bagi Industri Kosmetika golongan A.
• Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
paling rendah Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
berkewarganegaraan Indonesia sebagai
penanggung jawab teknis bagi Industri
Kosmetika golongan B.

Pendelegasian Dalam hal penanggung jawab teknis tidak dapat Dalam hal penanggung jawab teknis tidak dapat
melaksanakan tugas, IEBA/ IOT harus menunjuk Apoteker melaksanakan tugas untuk sementara waktu,
lain sebagai penanggung jawab teknis sementara yang Industri Kosmetika harus menunjuk Apoteker/TTK
memiliki STRA dan bertugas paling lama untuk waktu 3 (tiga) sebagai penanggung jawab teknis sementara yang
bulan yang dibuktikan dengan surat persetujuan dari memiliki STRA/STRTTK dan bertugas paling lama
Kementerian Kesehatan. untuk waktu 3 (tiga) bulan yang dibuktikan dengan
surat persetujuan dari Kementerian Kesehatan.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/ Industri Ekstrak Bahan
Aspek Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
Alam
(KBLI 21022) (KBLI 20232)
(KBLI 21021)
Sarana
Fasilitas • Memiliki sarana dan fasilitas sesuai standar CPOTB • Industri Kosmetika golongan A memiliki
yang ditetapkan oleh BPOM. sarana dan fasilitas sesuai standar CPKB yg
• Memiliki laboratorium internal dan/atau ruang ditetapkan dari BPOM.
pengujian untuk pengawasan mutu. • Industri Kosmetika golongan B memiliki
sarana dan fasilitas sesuai standar
pemenuhan aspek CPKB yg ditetapkan dari
BPOM.
• Industri Kosmetika memiliki laboratorium
internal dan/atau ruang pengujian untuk
pengawasan mutu.

Pelayanan
• Melakukan kegiatan produksi Ekstrak/ Obat • Melakukan kegiatan produksi kosmetika
Tradisional sesuai dengan bentuk sediaan dalam sesuai dengan bentuk sediaan dalam
rencana produksi yang disetujui. rencana produksi Industri Kosmetika yang
• Ekstrak bahan alam hanya dapat disalurkan kepada disetujui.
industri produk OT atau industri lain yang
menggunakan ekstrak bahan alam.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/
Aspek Industri Ekstrak Bahan Alam Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
(KBLI 21021) (KBLI 21022) (KBLI 20232)
Persyaratan Produk/Proses/Jasa
• Simplisia sbg bahan baku dan ekstrak • Bahan baku OT yg digunakan • Bahan baku kosmetika yang
bahan alam yang diproduksi harus harus memenuhi standar dan digunakan harus memenuhi
memenuhi persyaratan seperti yang persyaratan seperti tercantum standar dan persyaratan
tercantum pada Farmakope Herbal pada Farmakope Herbal seperti yang tercantum pada
Indonesia (FHI) yang ditetapkan oleh Indonesia (FHI) yang ditetapkan Kodeks Kosmetika
MenKes, atau jika belum tercantum oleh MenKes, atau jika belum Indonesia (KKI) yang
pada FHI dapat mengacu pada Materia ditetapkan oleh Menteri
tercantum pada FHI dapat
Medika Indonesia (MMI), WHO Kesehatan. Apabila belum
mengaci pada Materia Medika
Monograph on Selected Medicinal tercantum pada KKI dapat
Plants, dan Farmakope negara lain, Indonesia (MMI), WHO mengacu pada persyaratan
atau mengacu pada persyaratan yang Monograph on Selected Medicinal yang ditetapkan oleh BPOM.
ditetapkan BPOM. Plants, dan Farmakope negara • Produk kosmetika yang
• Simplisia yang digunakan sbg bahan lain, atau mengacu pada diproduksi harus memenuhi
baku atau ekstrak bahan alam yang persyaratan yang ditetapkan syarat keamanan, mutu dan
diproduksi tidak wajib memiliki Izin BPOM. kemanfaatan yang mengacu
Edar. • OT yang diproduksi harus pada standar yang
• Menyediakan ekstrak bahan alam sbg memenuhi syarat keamanan, ditetapkan oleh BPOM.
bahan baku OT atau komoditi lain yang mutu, dan kemanfaatan. Pada label kemasan
harus memenuhi standar dan Persetujuan atas keamanan, kosmetika tercantum nomor
persyaratan keamanan, mutu, dan mutu dan kemanfaatan produk notifikasi (contoh: POM NA
kemanfataatan yg berlaku/ ditetapkan dibuktikan dengan Izin Edar yang xxxxx).
untuk setiap bahan baku ditetapkan BPOM.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/
Aspek Industri Ekstrak Bahan Alam Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
(KBLI 21021) (KBLI 21022) (KBLI 20232)
Persyaratan Produk/Proses/Jasa (Lanjutan)
-- • Setiap IOT tidak boleh memproduksi: --
1) Semua jenis OT yang mengandung
bahan kimia hasil isolasi atau
sintetik yang berkhasiat obat;
2) OT dalam bentuk intravaginal,
tetes mata, sediaan parenteral,
supositoria, kecuali yang
digunakan untuk wasir;
3) OT dalam bentuk cairan obat
dalam yang mengandung etil
alcohol dengan kadar lebih dari 1%
(satu persen), kecuali dalam
bentuk sediaan tingtur yang
pemakaiannya dengan
pengenceran;
4) OT dari hewan atau tumbuhan
yang dilindungi; dan/atau
5) OT dengan bahan yang dilarang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
mmJenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/ Industri Ekstrak
Aspek Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
Bahan Alam
(KBLI 21022) (KBLI 20232)
(KBLI 21021)
Sistem Manajemen Usaha
• IEBA wajib • IOT/IKOS wajib menerapkan aspek CPOTB/CPKB dalam memproduksi OT/kosmetika sesuai
menerapkan aspek dengan ketentuan (masing-masing golongan usaha untuk IKOS).
CPOTB dalam • Menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
memproduksi 1) Perencanaan;
ekstrak bahan 2) Pengelolaan;
alam. 3) Perbaikan berkelanjutan: inovasi produk;
4) Tindakan pencegahan: antisipasi risiko yang mungkin terjadi dan berulang.
• IEBA wajib • Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut yang efektif dan terdokumentasi yang
melakukan mencakup:
pelaporan kegiatan 1) Pemenuhan terhadap standar; dan
usaha setiap 6 2) Pemenuhan terhadap persyaratan proses pembuatan produk (keamanan, mutu dan
(enam) bulan kemanfaatan).
kepada • Melakukan kewajiban pelaporan kegiatan usaha setiap 6 (enam) bulan kepada Kementerian
Kementerian Kesehatan cq Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jenis laporan sesuai
Kesehatan cq lampiran II PP Nomor 5 Tahun 2021.
Direktur Jenderal • IOT dapat melakukan kegiatan proses produksi OT untuk: --
Kefarmasian dan 1) Semua tahapan; dan/atau
Alat Kesehatan. 2) Sebagian tahapan.
Jenis laporan • Sebagian tahapan tersebut di atas harus merupakan bagian yang
sesuai lampiran II tercantum dalam Rencana Produksi IOT.
• IOT dapat membuat OT secara kontrak kepada IOT/UKOT lain
PP Nomor 5 Tahun yang telah memiliki Izin dan Sertifikat Standar CPOTB.
2021. • Pemberi kontrak maupun penerima kontrak, bertanggung jawab
terhadap keamanan, mutu dan manfaat.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/
Aspek Industri Ekstrak Bahan Alam Industri Obat Tradisional (KBLI Industri Kosmetika
(KBLI 21021) 21022) (KBLI 20232)
Pengawasan
Cakupan/ Menteri dan Gubernur/Bupati/Wali kota, sesuai dengan kewenangannya.
Pelaksana
Metode/cara ▪ Pemeriksaan laporan hasil pelaksanaan usaha yang dikirimkan pelaku usaha secara berkala setiap 6 bulan
(sesuai dengan lampiran II PP Nomor 5 Tahun 2021)
▪ Menindaklanjuti laporan hasil pengawasan BPOM
▪ Inspeksi lapangan secara langsung atau virtual
Intensitas 1 (satu) tahun sekali dan dapat dilakukan sewaktu-waktu (insidentil) jika diperlukan atau terdapat laporan
Inspeksi pengaduan masyarakat
Lapangan
Perencanaan ▪ Menyusun perencanaan pengawasan meliputi: Jadwal pengawasan, Anggaran, dan Sumber daya pelaksana
Pelaksanaan pengawasan
▪ Menyiapkan Perangkat Pengawasan/Kuisioner
Pelaksanaan ▪ Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota dalam melakukan pengawasan dapat menugaskan tenaga pengawas
Pengawasan kesehatan/tenaga kefarmasian sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
▪ Tenaga pengawas kesehatan/tenaga kefarmasian harus memiliki kompetensi di bidang pengawasan
kesehatan yang diperoleh melalui pelatihan pengawasan bidang Kesehatan.
▪ Pelaksana inspeksi lapangan dilengkapi dengan surat tugas dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/
Aspek Industri Ekstrak Bahan Alam Industri Obat Tradisional Industri Kosmetika
(KBLI 21021) (KBLI 21022) (KBLI 20232)
Pengawasan (lanjutan)
Kewenangan ➢ Memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan usaha;
Pelaksana ➢ Memeriksa setiap lokasi, fasilitas, tempat yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
Pengawas ➢ Memeriksa perizinan yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Memeriksa setiap dokumen yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Mewawancarai orang yang terkait dengan kegiatan usaha sesuai dengan kebutuhan pengawasan;
➢ Melakukan verifikasi atau klarifikasi, dan kajian; dan
➢ Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil pengawasan.
Mekanisme, ✓ Pelaksana pengawas menyusun berita acara hasil pengawasan yang ditandatangani oleh pelaku usaha dan
Format, dan tenaga pengawas yang bertugas
Substansi ✓ Berita acara dibuat dengan menggunakan formulir elektronik dalam sistem OSS atau secara manual yang
Laporan diunggah ke dalam sistem paling lambat 3 (tiga) hari setelah penandatanganan berita acara
✓ Sebelum pengisian formulir atau mengunggah formulir ke dalam sistem OSS, pelaksana pengawasan
menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Menteri/Gubernur/Bupati/Wali kota
✓ Format laporan pengawasan kegiatan usaha paling sedikit memuat: Latar belakang, Tujuan, Ruang lingkup,
Obyek pengawasan, Tim Pelaksana Pengawasan, Proses pengawasan, hasil dan analisis pengawasan,
serta Rekomendasi dan durasi penyelesaian yang disepakati tim pelaksana pengawasan dan usaha yang
diawasi.
Saluran Dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah
Pengaduan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya melalui hotline, nomor telepon, media sosial, surat elektronik
Pengawasan
Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT Pedagang Besar OT (KBLI 46442) /
(KBLI 21022) Pedagang Besar Kosmetik (KBLI 46443)
Penilaian Kesesuaian
Tingkat Risiko Usaha Tinggi (T) Menengah Tinggi (MT)
Perizinan Berusaha NIB dan Izin (+ Sertifikat Standar) NIB dan Sertifikat Standar (verify)
Pemenuhan terhadap Perizinan Dilakukan melalui penilaian kesesuaian dan Dilakukan melalui penilaian kesesuaian
Berusaha melalui evaluasi dokumen terhadap meliputi:
pemenuhan standar usaha UKOT. a) evaluasi dokumen terhadap pemenuhan
standar PBOT/PBK;
b) verifikasi sarana secara langsung / virtual.
Persyaratan Umum Usaha
UKOT diselenggarakan oleh pelaku usaha Dapat diselenggarakan oleh pelaku usaha
nonperseorangan perseorangan dan nonperseorangan
Persyaratan administrasi Data lokasi usaha yang meliputi: lokasi Data lokasi usaha yang meliputi: lokasi
kantor, industri, dan gudang UKOT kantor dan gudang
Data penanggung jawab teknis (PJT) Data penanggung jawab teknis (PJT)

Bukti pembayaran Penerimaan Anggaran Bukti pembayaran Penerimaan Anggaran


Daerah (PAD) sesuai ketentuan Pemerintah Daerah (PAD) sesuai ketentuan Pemerintah
Daerah Provinsi Daerah Provinsi
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Persyaratan Umum Usaha (lanjutan)
Durasi pemenuhan Standar oleh pelaku Paling lambat 6 (enam) bulan sejak NIB dan Paling lambat 6 (enam) bulan sejak NIB dan
usaha Izin UKOT (belum efektif) terbit. Sertifikat Standar (belum terverifikasi) terbit.
Perpanjangan Sertifikat Standar Pelaku usaha mengajukan perpanjangan Izin Paling cepat 6 (enam) bulan sebelum masa
UKOT paling cepat 6 (enam) bulan sebelum berlaku Sertifikat Standar berakhir.
masa berlaku Izin UKOT berakhir.
Pengajuan Perubahan Pelaku usaha harus mengajukan perubahan Perubahan terkait sertifikat standar dilakukan
izin kepada Pemerintah Daerah Provinsi yang oleh pelaku usaha kepada Pemerintah Daerah
terintegrasi dengan sistem OSS, dalam hal: Provinsi yang terintegrasi dengan sistem OSS,
a) Perubahan nama usaha; dalam hal:
b) Perubahan alamat baik di lokasi yang a) Perubahan nama usaha;
sama maupun berbeda; b) Perubahan alamat baik di lokasi yang
c) Pergantian pimpinan; sama maupun berbeda;
d) Perubahan bentuk sediaan dengan c) Pergantian pimpinan;
melampirkan : Rencana produksi UKOT, d) Pergantian PJT dengan melampirkan
Rencana atau tahapan pengembangan, dokumen: Berita acara serah terima dan
Rencana pemasaran produk; dan Daftar Data penanggung jawab teknis.
fasilitas produksi, mesin, dan peralatan. e) Penambahan dan/atau perubahan alamat
e) Pergantian penanggung jawab teknis gudang dengan melampirkan dokumen:
dengan melampirkan : Berita acara serah Surat keterangan kepemilikan/sewa, Surat
terima dan Data penanggung jawab teknis. keterangan Direktur bahwa memiliki
f) Penambahan dan/atau perubahan alamat penanggung jawab gudang di luar lokasi
gudang PBOT/PBK, data dan denah fasilitas
pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
serta penyaluran yang dimiliki.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Persyaratan Umum Usaha (lanjutan)
-- e. Sertifikat Standar Usaha PBOT/PBK
dikecualikan bagi pelaku usaha yang
memiliki Izin dan Sertifikat Standar
Pedagang Besar Farmasi (PBF) sesuai
KBLI 46441 Perdagangan Besar Obat
Farmasi untuk Manusia dan sebagian
KBLI 46447 yaitu Perdagangan Besar
Bahan Farmasi untuk Manusia di lokasi
usaha yang sama. Dalam menyalurkan
obat tradisional termasuk suplemen
kesehatan, pelaku usaha harus
menerapkan Standar Usaha PBOT.
Dalam menyalurkan kosmetika, pelaku
usaha harus menerapkan Standar Usaha
PBK.

f. Bagi pelaku usaha sebagaimana


dimaksud pada huruf e harus
menyampaikan pernyataan komitmen
menerapkan Standar Usaha PBOT/PBK
saat pelaporan kegiatan usaha kepada
Dinas Kesehatan Provinsi setempat.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Persyaratan Khusus Usaha
Persyaratan Khusus Dokumen penanggung jawab teknis: Data penanggung jawab teknis (PJT):
▪ Ijazah; ▪ Ijazah
▪ Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)/Surat Tanda ▪ STRA/STRTTK yang masih berlaku
Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) yang ▪ SIPA/SIPTTK yang masih berlaku wajib
masih berlaku; dipenuhi sebelum kegiatan operasional
▪ Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)/Surat Izin Praktek ▪ Surat pernyataan bekerja penuh waktu
Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK) yang masih berlaku ▪ Perjanjian kerja sama antara PJT dengan
dan wajib dipenuhi sebelum kegiatan operasional; pelaku usaha;
▪ Surat pernyataan bekerja penuh waktu; ▪ KTP
▪ Perjanjian kerja sama antara penanggung jawab teknis
dengan pelaku usaha; dan
▪ KTP.
Surat pernyataan komitmen untuk memenuhi aspek CPOTB Pernyataan komitmen PBOT/PBK menerapkan
minimal secara bertahap standar usaha PBOT/PBK dalam melakukan
kegiatan usaha
Rencana produksi UKOT; Rencana distribusi/penyaluran meliputi:
Rencana atau tahapan pengembangan; ▪ Daftar jenis produk yang akan disalurkan;
Rencana pemasaran produk; dan ▪ Data dan denah fasilitas pengadaan,
Daftar fasilitas produksi, mesin, dan peralatan penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran
yang dimiliki;
▪ Prosedur tetap terkait pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Struktur organisasi SDM dan SDM
Struktur organisasi • Memiliki struktur organisasi terdiri dari pimpinan dan • Memiliki struktur organisasi terdiri dari
penanggung jawab teknis serta bagian-bagian untuk pimpinan dan penanggung jawab teknis
menunjang kegiatan (PJT) serta bagian-bagian untuk menunjang
• Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang paling kegiatan usaha.
rendah Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) • Memiliki uraian tugas, tanggung jawab, dan
berkewarganegaraan Indonesia sebagai penanggung wewenang yang ditetapkan dan
jawab teknis yang bekerja penuh waktu bagi UKOT didefinisikan secara jelas, dan dipahami
• Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu orang) TTK yang oleh personel yang bersangkutan.
memiliki sertifikat pelatihan atau Apoteker • Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
berkewarganegaraan Indonesia sebagai penanggung paling rendah Tenaga Teknis Kefarmasian
jawab teknis yang bekerja penuh waktu bagi UKOT yang (TTK) berkewarganegaraan Indonesia
memproduksi kapsul dan/atau cairan obat dalam. sebagai PJT.

Pendelegasian Dalam hal penanggung jawab teknis tidak dapat Dalam hal PJT tidak dapat melaksanakan
melaksanakan tugas dalam sementara waktu (paling lama tugas, PBOT/PBK harus menunjuk
3 bulan), maka UKOT harus menunjuk Apoteker/TTK lain Apoteker/TTK sebagai PJT sementara yang
sebagai penanggung jawab teknis sementara yang memiliki STRA/STRTTK dan bertugas paling
memiliki STRA/STRTTK dan Sertifikat Pelatikan TTK lama untuk waktu 3 (tiga) bulan yang
(untuk UKOT yang memproduksi kapsul dan/atau cairan dibuktikan dengan surat persetujuan dari
obat dalam), dan melaporkan ke Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Provinsi
Provinsi untuk meminta persetujuan
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
UKOT (KBLI 21022)
Struktur organisasi SDM dan SDM (Lanjutan)
SDM -- • PJT memiliki tanggung jawab antara lain:
1) Menyusun, memastikan dan menerapkan sistem
manajemen mutu sesuai standar usaha PBOT/PBK.
2) Fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi
kewenangannya, serta menjaga dokumentasi mampu
telusur.
3) Mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap
kegiatan penarikan produk.
4) Memastikan keluhan pelanggan ditangani dengan efektif.
5) Melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok
dan pelanggan.
6) Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi
kontrak dan penerima kontrak, yang menjelaskan
mengenai tanggung jawab masing-masing pihak yang
berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi produk.
7) Turut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk
karantina atau pemusnahan produk kembalian, rusak,
hasil penarikan kembali produk atau diduga palsu.
8) Memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai
program, dan tersedia tindakan perbaikan yang
diperlukan.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
UKOT (KBLI 21022)
Struktur organisasi SDM dan SDM (Lanjutan)
SDM -- • PJT mendapat pelatihan secara berkala terkait standar
usaha PBOT/PBK, mencakup aspek pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran. Semua
dokumentasi pelatihan harus dievaluasi secara berkala
dan didokumentasikan.
• Personel yang menangani proses distribusi, selain PJT
juga harus diberi pelatihan yang berkesinambunagn
terkait standar usaha PBOT/PBK.
• Tiap personel tidak diberi beban tanggung jawab yang
berlebihan untuk menghindari risiko terhadap mutu
produk.
• Harus tersedia prosedur keselamatan yang berkaitan
dengan semua aspek yang sesuai, misalnya keamanan
personel dan sarana, perlindungan lingkungan dan
mutu produk.
• Harus tersedia personel yang kompeten dalam jumlah
yang memadai di setiap kegiatan yang dilakukan, untuk
memastikan mutu produk tetap terjaga.
• Setiap personel memiliki jaminan kesehatan dan
ketenaga-kerjaan sesuai ketentuan
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
UKOT(KBLI 21022)
Sarana
Fasilitas • Memiliki fasilitas dan denah • Memiliki sarana dan fasilitas sesuai standar usaha
bangunan sesuai standar PBOT/PBK, meliputi sarana pengadaan, penerimaan,
pemenuhan aspek CPOTB secara penyimpanan, dan penyaluran.
Bertahap yang ditetapkan oleh • Memiliki bangunan dan fasilitas untuk menjamin
BPOM. perlindungan dan penyaluran produk.
• Memiliki laboratorium internal • Jika bangunan dan fasilitas bukan milik sendiri, maka harus
dan/atau ruang pengujian untuk tersedia kontrak tertulis dan pengelolaan bangunan tersebut
pengawasan mutu. harus menjadi tanggung jawab dari PBOT/PBK.
• Bangunan harus dirancang dan disesuaikan untuk
memastikan kondisi penyimpanan yang baik dapat
dipertahankan, dan mempunyi keamanan yang memadai.
• Area/ruang penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman
harus terpisah, terlindung dari kondisi cuaca, dan didesain
dgn baik serta dilengkapi dengan peralatan yang memadai.
• Akses masuk ke area/ruang penerimaan, penyimpanan dan
pengiriman hanya diberikan kepada personel yang
berwenang.
• Bangunan memiliki area/ruang penyimpanan yang
memadai dan dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup
agar dapat melakukan kegiatan dengan baik.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
UKOT (KBLI 21022)
Sarana (Lanjutan)
Bangunan dan -- • Area/ruang penyimpanan harus berada dalam parameter suhu,
Fasilitas kelembaban, dan pencahayaan yang dipersyaratkan oleh
produsen.
• Harus tersedia area khusus untuk menyimpan produk yang
mengandung bahan yang dapat menimbulkan risiko kebakaran
atau ledakan. (misalnya gas bertekanan, mudah terbakar,
cairan dan padatan mudah menyala sesuai persyaratan
keselamatan dan keamanan, contoh: produk Aerosol).
• Bangunan dan fasilitas penyimpanan harus bersih dan bebas
dari sampah dan debu. Harus tersedia prosedur tertulis,
program pembersihan dan dokumentasi/catatan pelaksanaan
pembersihan.
• Bangunan dan fasilitas harus dirancang dan dilengkapi
peralatan sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap
masuknya serangga, hewan pengerat atau hewan lain (hama).
Tersedia peralatan dan program pencegahan dan
pengendalian hama.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
UKOT (KBLI 21022)
Sarana (Lanjutan)
Bangunan dan -- • Ruang istirahat dan toilet untuk personel harus terpisah dari
Fasilitas area penyimpanan.
• Semua peralatan untuk penyimpanan dan penyaluran harus
didesain, diletakkan, dan dipelihara sesuai standar yang
ditetapkan. Harus tersedia program perawatan untuk peralatan
vital, seperti termometer dan genset.
• Kegiatan perbaikan, pemeliharaan, dan kalibrasi peralatan
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
mempengaruhi mutu produk. Peralatan yang digunakan untuk
mengendalikan atau monitoring lingkungan penyimpanan harus
dikalibrasi.
• Dokumentasi kegiatan perbaikan, pemeliharaan, dan kalibrasi
peralatan utama harus dibuat dan disimpan dengan baik.
• Harus ada area terpisah untuk produk yang diduga palsu,
produk kembalian, produk yang ditolak, produk yang akan
dimusnahkan, produk yang ditarik, dan produk kedaluarsa dari
produk yang dapat (layak) disalurkan.
• Memiliki tempat penanganan (pengumpulan) limbah
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Pelayanan
• Melakukan kegiatan produksi Obat Tradisional • Harus dapat memastikan penyaluran produk
sesuai dengan bentuk sediaan dalam rencana dengan benar dan didokumentasikan dengan baik.
produksi yang disetujui. • Menyalurkan produk yang memiliki Izin Edar.
• Dapat menyalurkan simplisia (khusus PBOT)
• Dapt melakukan ekspor/impor sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Menyalurkan produk kepada pedagang eceran.
Persyaratan Produk/Proses/Jasa
• Bahan baku OT yg digunakan harus memenuhi • Produk yang disalurkan harus memenuhi syarat
standar dan persyaratan seperti tercantum pada keamanan, mutu dan kemanfaatan.
Farmakope Herbal Indonesia (FHI) yang ditetapkan • Persetujuan atas keamanan, mutu dan
oleh MenKes, atau jika belum tercantum pada FHI kemanfaatan produk dibuktikan dengan izin
dapat mengaci pada Materia Medika Indonesia edar/notifikasi dari BPOM.
(MMI), WHO Monograph on Selected Medicinal • Dikecualikan bagi simplisia untuk keperluan
Plants, dan Farmakope negara lain, atau mengacu industri dan keperluan layanan pengobatan
pada persyaratan yang ditetapkan BPOM. tradisional.
• OT yang diproduksi harus memenuhi syarat
keamanan, mutu, dan kemanfaatan. Persetujuan
atas keamanan, mutu dan kemanfaatan produk
dibuktikan dengan Izin Edar yang ditetapkan BPOM.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Persyaratan Produk/Proses/Jasa (Lanjutan)
• Setiap UKOT tidak boleh memproduksi: --
1) Semua jenis OT yang mengandung bahan
kimia hasil isolasi atau sintetik yang berkhasiat
obat;
2) OT dalam bentuk intravaginal, tetes mata,
sediaan parenteral, supositoria, kecuali yang
digunakan untuk wasir;
3) OT dalam bentuk cairan obat dalam yang
mengandung etil alcohol dengan kadar lebih
dari 1% (satu persen), kecuali dalam bentuk
sediaan tingtur yang pemakaiannya dengan
pengenceran;
4) OT dari hewan atau tumbuhan yang dilindungi;
dan/atau
5) OT dengan bahan yang dilarang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Persyaratan/ Jenis Usaha dan KBLI
Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT (KBLI 21022) PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
Sistem Manajemen Usaha
• UKOT wajib menerapkan aspek CPOTB dalam • Menerapkan standar usaha PBOT/PBK dalam melakukan kegiatan
memproduksi OT sesuai dengan ketentuan. usaha.
• UKOT dapat melakukan kegiatan proses produksi OT • Menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan
untuk: terdokumentasi yang mencakup:
1) Semua tahapan; dan/atau 1) Perencanaan;
2) Sebagian tahapan.
2) Pengelolaan;
• Sebagian tahapan tersebut di atas harus merupakan
3) Peningkatan berkelanjutan: inovasi sistem penyimpanan &
bagian yang tercantum dalam Rencana Produksi UKOT.
• UKOT dapat membuat OT secara kontrak kepada penyaluran yg aman & efektif;
IOT/UKOT lain yang telah memiliki Izin dan Sertifikat 4) Tindakan pencegahan: antisipasi risiko yang mungkin
Standar CPOTB. terjadi dan berulang.
• Pemberi kontrak maupun penerima kontrak, bertanggung • Melakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut yang efektif dan
jawab terhadap keamanan, mutu dan manfaat OT. terdokumentasi terhadap pemenuhan standar usaha PBOT/PBK.
• Menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif dan • Melakukan pelaporan kegiatan usaha setiap 6 (enam) bulan
terdokumentasi yang mencakup: kepada Pemerintah Daerah Provinsi. Jenis laporan sesuai
1) Perencanaan; Lampiran II PP Nomor 5 Tahun 2021.
2) Pengelolaan; • Pemenuhan terhadap standar usaha PBOT/PBK, antara lain
3) Perbaikan berkelanjutan: inovasi produk; meliputi aspek:
4) Tindakan pencegahan: antisipasi risiko yang 1) Organisasi, Manajemen, dan Personalia (tercantum dalam
mungkin terjadi dan berulang.
Struktur Organisasi dan SDM);
• Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut yang
2) Bangunan dan Fasilitas (tercantum dalam Sarana);
efektif dan terdokumentasi yang mencakup:
1) Pemenuhan terhadap standar; dan 3) Operasional;
2) Pemenuhan terhadap persyaratan proses 4) Higiene;
pembuatan produk (keamanan, mutu dan 5) Inspeksi Diri;
kemanfaatan). 6) Penanganan Keluhan, Produk kembalian, Produk diduga
• Melakukan kewajiban pelaporan kegiatan usaha setiap 6 palsu, & Penarikan Kembali produk;
(enam) bulan kepada Pemerntah Daerah Provinsi. Jenis 7) Transportasi;
laporan sesuai lampiran II PP Nomor 5 Tahun 2021. 8) Dokumentasi.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI 21022)
Pengawasan

Cakupan/ Pelaksana Menteri dan Gubernur/Bupati/Wali kota, sesuai dengan kewenangannya.

Metode/cara ▪ Pemeriksaan laporan hasil pelaksanaan usaha yang dikirimkan pelaku usaha secara berkala setiap 6
bulan (sesuai dengan lampiran II PP Nomor 5 Tahun 2021)
▪ Inspeksi lapangan secara langsung atau virtual
▪ Menindaklanjuti laporan hasil pengawasan BPOM

Intensitas Inspeksi 1 (satu) tahun sekali dan dapat dilakukan sewaktu-waktu (insidentil) jika diperlukan atau terdapat laporan
Lapangan pengaduan masyarakat

Perencanaan ▪ Menyusun perencanaan pengawasan meliputi: Jadwal pengawasan, Anggaran, dan Sumber daya
Pelaksanaan pelaksana pengawasan
▪ Menyiapkan Perangkat Pengawasan/Kuisioner

Pelaksanaan ▪ Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota dalam melakukan pengawasan dapat menugaskan tenaga


Pengawasan pengawas kesehatan/tenaga kefarmasian sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
▪ Tenaga pengawas kesehatan/tenaga kefarmasian harus memiliki kompetensi di bidang pengawasan
kesehatan yang diperoleh melalui pelatihan pengawasan bidang Kesehatan.
▪ Pelaksana inspeksi lapangan wajib dilengkapi dengan surat tugas dari Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/ Aspek Usaha Kecil Obat Tradisional/ UKOT
PBOT (KBLI 46442) / PBK (KBLI 46443)
(KBLI21022)
Pengawasan (lanjutan)
Kewenangan Pelaksana ➢ Memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan usaha;
Pengawas ➢ Memeriksa setiap lokasi, fasilitas, tempat yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Memeriksa perizinan yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Memeriksa setiap dokumen yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Mewawancarai orang yang terkait dengan kegiatan usaha sesuai dengan kebutuhan pengawasan;
➢ Melakukan verifikasi atau klarifikasi, dan kajian; dan
➢ Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil pengawasan.

Mekanisme, Format, ✓ Pelaksana pengawas menyusun berita acara hasil pengawasan yang ditandatangani oleh pelaku
dan Substansi Laporan usaha dan tenaga pengawas yang bertugas
✓ Berita acara dibuat dengan menggunakan formulir elektronik dalam sistem OSS atau secara manual
yang diunggah ke dalam sistem paling lambat 3 (tiga) hari setelah penandatanganan berita acara
✓ Sebelum pengisian formulir atau mengunggah formulir ke dalam sistem OSS, pelaksana pengawasan
menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Menteri/Gubernur/Bupati/Wali kota
✓ Format laporan pengawasan kegiatan usaha PBOT paling sedikit memuat: Latar belakang, Tujuan,
Ruang lingkup, Obyek pengawasan, Tim Pelaksana Pengawasan, Proses pengawasan, hasil dan
analisis pengawasan, serta Rekomendasi dan durasi penyelesaian yang disepakati tim pelaksana
pengawasan dan usaha yang diawasi.
Saluran Pengaduan Dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah
Pengawasan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya melalui hotline, nomor telepon, media sosial, surat elektronik.
Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar &
Persyaratan/Aspek Usaha Mikro Obat
Toko OT (KBLI 47723) / PKL OT (KBLI 47843) / Kedai Jamu / Depot
Tradisional/ UMOT
Toko Kos (KBLI 47724) Toko Kos Los Pasar & Jamu (KBLI 56305)
(KBLI 21022)
PKL Kos (KBLI 47844)
Penilaian Kesesuaian
Tingkat Risiko Usaha Menengah Tinggi (MT) Menengah Rendah (MR) Menengah Rendah (MR) Menengah Rendah
(MR)
Syarat Perizinan NIB dan Sertifikat NIB dan Sertifikat Standar NIB dan Sertifikat Standar NIB dan Sertifikat
berusaha Standar Standar
Pemenuhan terhadap Dilakukan melalui Dilakukan melalui pernyataan kesesuaian diri oleh pelaku usaha (self-declaration)
Sertifikat Standar penilaian kesesuaian, dengan check-list terlampir pada Lampiran Permenkes No. 14 Tahun 2021
dan melalui evaluasi
dokumen terhadap
pemenuhan standar
usaha UMOT
Persyaratan Umum Usaha
UMOT diselenggarakan diselenggarakan oleh diselenggarakan oleh diselenggarakan oleh
oleh perseorangan atau perseorangan atau perseorangan perseorangan
nonperseorangan, nonperseorangan
kecuali berbentuk
Perseroan Terbatas (PT)
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar &
Persyaratan/Aspek Usaha Mikro Obat Kedai Jamu / Depot
Toko OT (KBLI 47723) / PKL OT (KBLI 47843) /
Tradisional/ UMOT Jamu (KBLI
Toko Kos (KBLI 47724) Toko Kos Los Pasar &
(KBLI 21022) 56305)
PKL Kos (KBLI 47844)
Persyaratan Umum Usaha
Persyaratan Data lokasi usaha yang Data lokasi usaha yang Data lokasi usaha yang Pernyataan komitmen
administrasi meliputi: lokasi kantor, meliputi: foto atau denah meliputi: foto atau denah Pelaku Usaha untuk
industri, dan gudang lokasi usaha dan lokasi lokasi usaha dan lokasi memenuhi Standar
UMOT gudang (jika terpisah dari gudang (jika terpisah dari Usaha Kedai
lokasi usaha); lokasi usaha); Jamu/Depot Jamu

Data penanggung jawab Surat keterangan Surat keterangan -


teknis kepemilikan/sewa lokasi kepemilikan/sewa lokasi
usaha usaha
Bukti pembayaran Pernyataan komitmen Pernyataan komitmen -
Penerimaan Anggaran pelaku usaha untuk pelaku usaha untuk
Daerah (PAD) sesuai memenuhi Standar Usaha memenuhi Standar Usaha
ketentuan Pemerintah
Daerah Provinsi

Durasi pemenuhan Paling lambat 6 (enam) Paling lambat 6 (enam) bulan sejak terbitnya Sertifikat Standar
Standar oleh pelaku bulan sejak NIB dan
usaha Sertifikat Standar UMOT
(belum terverifikasi) terbit
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Toko OT Los Pasar &
Persyaratan/Aspek Kedai Jamu /
Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT (KBLI 47723) PKL OT (KBLI 47843) /
Depot Jamu
(KBLI 21022) / Toko Kos Toko Kos Los Pasar &
(KBLI 56305)
(KBLI 47724) PKL Kos (KBLI 47844)
Persyaratan Umum Usaha (lanjutan)
Perpanjangan Sertifikat Pelaku usaha mengajukan perpanjangan Tidak berlaku
Standar Sertifikat Standar Usaha UMOT paling cepat 6
(enam) bulan sebelum masa berlaku Sertifikat
Standar Usaha UMOT berakhir
Pengajuan Perubahan Pelaku usaha harus mengajukan perubahan Tidak diatur
izin kepada Pemerintah Daerah Provinsi yang
terintegrasi dengan sistem OSS, dalam hal:
a) Perubahan nama usaha;
b) Perubahan alamat baik di lokasi yang sama
maupun berbeda;
c) Pergantian pimpinan;
d) Perubahan bentuk sediaan dengan
melampirkan : Rencana produksi UMOT,
Rencana atau tahapan pengembangan,
Rencana pemasaran produk; dan Daftar
fasilitas produksi, mesin, dan peralatan.
e) Pergantian penanggung jawab teknis
dengan melampirkan : Berita acara serah
terima dan Data penanggung jawab teknis.
f) Penambahan dan/atau perubahan alamat
gudang
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar
Persyaratan/ Toko OT Kedai Jamu
& PKL OT (KBLI
Aspek Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT (KBLI 47723) / / Depot
47843) / Toko Kos
(KBLI 21022) Toko Kos Jamu (KBLI
Los Pasar & PKL
(KBLI 47724) 56305)
Kos (KBLI 47844)
Persyaratan Khusus Usaha
• Persyaratan Dokumen penanggung jawab teknis: ▪ Data SDM; ▪ Data SDM; ▪ Daftar
Khusus • Ijazah; ▪ Data ▪ Data fasilitas/ fasilitas
• Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)/Surat Tanda fasilitas/peral peralatan dan
Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)/Surat atan ▪ Daftar produk yang peralatan
Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu ▪ Daftar produk akan dijual meliputi ▪ Daftar
(STRTKT Jamu) yang masih berlaku; yang akan nama produk, nomor bahan
• Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)/Surat Izin Praktek dijual meliputi izin edar/notifikasi yang
Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK)/Surat Izin Praktek nama produk, produk, nama digunakan
Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu (SIPTKT Jamu) nomor izin pemasok dalam
yang masih berlaku wajib dipenuhi sebelum kegiatan edar/notifikasi (PBOT/PBK atau membuat/
operasional; produk, nama sumber lainnya yang meracik
• Surat pernyataan bekerja penuh waktu; pemasok memiliki izin). jamu
• Perjanjian kerja sama antara penanggung jawab teknis (PBOT/PBK ▪ Daftar
dengan pelaku usaha; dan atau sumber SDM
• KTP. lainnya yang ▪ Daftar obat
memiliki izin). tradisional
Surat pernyataan komitmen untuk memenuhi aspek
yang dijual
CPOTB minimal secara bertahap
▪ Rencana produksi UMOT;
▪ Rencana atau tahapan pengembangan;
▪ Rencana pemasaran produk; dan
▪ Daftar fasilitas produksi, mesin, dan peralatan.
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar
Toko OT Kedai Jamu
Persyaratan/Aspek & PKL OT (KBLI
Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT (KBLI 47723) / Depot
47843) / Toko Kos
(KBLI 21022) / Toko Kos Jamu (KBLI
Los Pasar & PKL
(KBLI 47724) 56305)
Kos (KBLI 47844)
Struktur organisasi SDM dan SDM
Struktur organisasi • Memiliki struktur organisasi terdiri dari pimpinan • Pelaku usaha atau pemilik usaha sebagai
dan penanggung jawab teknis serta bagian-bagian penanggung jawab kegiatan usaha
untuk menunjang kegiatan • Dapat memiliki karyawan yang membantu
• Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang menjalankan operasional usaha
paling rendah Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
atau Tenaga Kesehatan Tradisional Jamu (TKT
Jamu) berkewarganegaraan Indonesia yang
bekerja penuh waktu sebagai penanggungjawab
teknis bagi UMOT
Pendelegasian Dalam hal penanggung jawab teknis tidak dapat Dalam hal pemilik usaha tidak berada di tempat,
melaksanakan tugas dalam sementara waktu pemilik usaha dapat mendelegasikan tanggung jawab
(paling lama 3 bulan), maka UMOT harus menunjuk kepada personil yang memahami dan dapat
Apoteker/TTK/TKT Jamu lain sebagai penanggung menerapkan Standar Usaha
jawab teknis sementara yang memiliki
STRA/STRTTK/STRTKT Jamu dan melaporkan ke
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk meminta
persetujuan
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar &
Persyaratan/Aspek Usaha Mikro Obat Kedai Jamu /
Toko OT (KBLI 47723) / PKL OT (KBLI 47843) /
Tradisional/ UMOT Depot Jamu (KBLI
Toko Kos (KBLI 47724) Toko Kos Los Pasar &
(KBLI 21022) 56305)
PKL Kos (KBLI 47844)
Sarana
Fasilitas dan Kondisi • Memiliki fasilitas dan • Dapat berupa Toko PKL • Memiliki area
Lingkungan denah bangunan sesuai Konvensional atau • Memiliki etalase/tempat pembuatan/
standar pemenuhan Toko Swalayan dg memajang produk yang peracikan
aspek CPOTB secara bentuk minimarket, bergabung dengan tempat Jamu.
Bertahap yang supermarket, penjualan. • Memiliki area
ditetapkan oleh BPOM. departmen store, dan • Etalase/tempat memajang produk penyajian Jamu.
• Memiliki laboratorium hypermarket. harus bersih dan terhindar dari
internal dan/atau ruang • Memiliki tempat
• Memiliki tempat paparan sinar matahari langsung. penyimpanan
pengujian untuk penjualan dan tempat • Lokasi harus memperhatikan
pengawasan mutu. penyimpanan stok • Memiliki alat
kebersihan dan kesehatan
barang. kebersihan dan
lingkungan.
tempat sampah
• Memiliki alat Toko Los Pasar
tertutup.
kebersihan dan tempat • Memiliki tempat penjualan dan
sampat yang tertutup. tempat penyimpanan stok barang.
• Memiliki alat kebersihan dan
tempat sampat yang tertutup.
• Harus memperhatikan kebersihan
dan kesehatan lingkungan
• Sirkulasi udara baik dan
pencahayaan cukup.
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar &
Persyaratan/Aspek Toko OT (KBLI
Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT PKL OT (KBLI 47843) / Kedai Jamu / Depot Jamu
47723) / Toko Kos
(KBLI 21022) Toko Kos Los Pasar & (KBLI 56305)
(KBLI 47724)
PKL Kos (KBLI 47844)
Pelayanan
Melakukan kegiatan produksi Obat • Melakukan penyerahan/penjualan ke konsumen • Penyediaan Jamu segar
Tradisional sesuai dengan bentuk sediaan disertai pemberian informasi minimal. dan Jamu racikan
• Dapat menjual produk melalui sistem elektronik/ dengan menerapkan
dalam rencana produksi yang disetujui.
secara online. aspek hygiene, sanitasi,
• Dapat menjual Simplisia (khusus PBOT) dan pencatatan
dengan memperhatikan aspek penyimpanan sederhana.
untuk menjaga mutu dan manfaat simplisia. • Penjualan OT yg telah
• Dilarang meracik dan/atau mengemas kembali memiliki izin edar.
produk. • OT tidak boleh
• Dilarang melakukan kegiatan distribusi/ digunakan dalam
penyaluran dalam jumlah besar ke sarana kegawatdaruratan dan
distribusi lain (melakukan operasional usaha keadaan yg potensial
seperti PBOT/PBK) membahayakan jiwa
Persyaratan Produk/Proses/Jasa
• Bahan baku OT yg digunakan harus memenuhi • Produk yang dijual harus memiliki izin edar/ • Jamu yang disajikan
standar dan persyaratan seperti tercantum pada notifikasi dari BPOM. memenuhi keamanan,
FHI yang ditetapkan oleh MenKes, atau jika belum • Dikecualikan bagi simplisia untuk keperluan mutu, dan manfaat:
tercantum pada FHI dapat mengaci pada MMI, industri dan keperluan layanan pengobatan • Terbukti keamannya
WHO Monograph on Selected Medicinal Plants, tradisional (khusus PBOT) . secara empiris.
dan Farmakope negara lain, atau mengacu pada • OT yg digunakan
persyaratan yg ditetapkan BPOM memiliki izin edar.
• OT yang diproduksi harus memenuhi syarat • Tidak ditambahkan
keamanan, mutu, dan kemanfaatan. Persetujuan Bahan Kimia Obat/BKO
atas keamanan, mutu dan kemanfaatan produk • Layak dikonsumsi,tidak
dibuktikan dengan Izin Edar yg ditetapkan BPOM. tercemar, & tidak rusak
Jenis Usaha dan KBLI

Persyaratan/Aspek Toko OT Los Pasar &


Toko OT (KBLI
Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT PKL OT (KBLI 47843) / Kedai Jamu / Depot
47723) / Toko Kos
(KBLI 21022) Toko Kos Los Pasar & Jamu (KBLI 56305)
(KBLI 47724)
PKL Kos (KBLI 47844)
Persyaratan Produk/Proses/Jasa (Lanjutan)

• Setiap UMOT tidak boleh memproduksi: -- --

1) Semua jenis OT yang mengandung


bahan kimia hasil isolasi atau sintetik
yang berkhasiat obat;
2) OT dalam bentuk intravaginal, tetes mata,
sediaan parenteral, supositoria, kecuali
yang digunakan untuk wasir;
3) OT dalam bentuk cairan obat dalam yang
mengandung etil alcohol dengan kadar
lebih dari 1% (satu persen), kecuali dalam
bentuk sediaan tingtur yang
pemakaiannya dengan pengenceran;
4) OT dari hewan atau tumbuhan yang
dilindungi; dan/atau
5) OT dengan bahan yang dilarang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Jenis Usaha dan KBLI
Persyaratan/
Aspek Toko OT (KBLI Toko OT Los Pasar & PKL OT Kedai Jamu /
Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT
47723) / Toko Kos (KBLI 47843) / Toko Kos Los Depot Jamu
(KBLI 21022)
(KBLI 47724) Pasar & PKL Kos (KBLI 47844) (KBLI 56305)
Sistem Manajemen Usaha
• UMOT wajib menerapkan aspek CPOTB dalam Toko PKL • Menerapkan
memproduksi OT sesuai dengan ketentuan. • Menerapkan • Menerapkan Standar Usaha aspek
• UMOT dapat membuat OT secara kontrak kepada Standar Usaha Toko PKL hygiene dan
IOT/UKOT lain yang telah memiliki Izin dan Sertifikat OT/Kosmetika • Pemenuhan standar Usaha PKL sanitasi
Standar CPOTB. • Pemenuhan standar meliputi aspek dokumentasi dalam
Usaha Toko meliputi (sederhana). penyediaan
• Pemberi kontrak maupun penerima kontrak,
aspek dokumentasi • Melakukan monev thdp jamu.
bertanggung jawab terhadap keamanan, mutu dan
(sederhana) dan pemenuhan standar usaha. • Menetapkan
manfaat OT. penyimpanan. • Melakukan kewajiban pelaporan dan
• Menetapkan dan menerapkan prosedur yang efektif • Melakukan monev produk OT/kosmetika yg menerapkan
dan terdokumentasi yang mencakup: thdp pemenuhan diperdaganggakan setiap 6 aspek
1) Perencanaan; standar usaha. bulan, disampaikan kepada dokumentasi
2) Pengelolaan; • Melakukan Pemda Kab/Kota. sederhana.
3) Perbaikan berkelanjutan: inovasi produk; kewajiban Toko Los Pasar • Melakukan
4) Tindakan pencegahan: antisipasi risiko yang pelaporan produk • Menerapkan Standar Usaha monev thdp
mungkin terjadi dan berulang. OT/kosmetika yg Toko Los Pasar pemenuhan
• Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut yang diperdaganggakan • Pemenuhan standar Usaha Toko Standar
efektif dan terdokumentasi yang mencakup: setiap 6 bulan, Los Pasar meliputi aspek Usaha.
1) Pemenuhan terhadap standar; dan disampaikan dokumentasi (sederhana) dan • Melakukan
kepada Pemda penyimpanan. kewajiban
2) Pemenuhan terhadap persyaratan proses
Kab/Kota. • Melakukan monev thdp pelaporan
pembuatan produk (keamanan, mutu dan
pemenuhan standar usaha. setiap bulan
kemanfaatan). • Melakukan kewajiban pelaporan kepada
• Melakukan kewajiban pelaporan kegiatan usaha produk OT/kosmetika yg Pemda
setiap 6 (enam) bulan kepada Pemerntah Daerah diperdaganggakan setiap 6 Kab/Kota.
Kabupaten/Kota. Jenis laporan sesuai lampiran II PP bulan, disampaikan kepada
Nomor 5 Tahun 2021. Pemda Kab/Kota.
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar
Toko OT Kedai Jamu
Persyaratan/Aspek & PKL OT (KBLI
Usaha Mikro Obat Tradisional/ UMOT (KBLI 47723) / / Depot
47843) / Toko Kos
(KBLI 21022) Toko Kos Jamu (KBLI
Los Pasar & PKL
(KBLI 47724) 56305)
Kos (KBLI 47844)
Pengawasan
Cakupan/ Pelaksana Menteri dan Gubernur/Bupati/Wali kota, sesuai dengan kewenangannya.

Metode/cara ▪ Pemeriksaan laporan hasil pelaksanaan usaha ▪ Pemeriksaan laporan hasil pelaksanaan usaha yang
yang dikirimkan pelaku usaha secara berkala dikirimkan pelaku usaha secara berkala setiap 6 bulan
setiap 6 bulan (sesuai dengan lampiran II PP Nomor (sesuai dengan lampiran II PP Nomor 5 Tahun 2021)
5 Tahun 2021) ▪ Inspeksi lapangan secara langsung atau virtual
▪ Inspeksi lapangan secara langsung atau virtual
▪ Menindaklanjuti laporan hasil pengawasan BPOM
Intensitas Inspeksi 1 (satu) tahun sekali dan dapat dilakukan sewaktu- 2 (dua) tahun sekali dan dapat dilakukan sewaktu-waktu
Lapangan waktu (insidentil) jika diperlukan atau terdapat laporan (insidentil) jika diperlukan atau terdapat laporan pengaduan
pengaduan masyarakat masyarakat.
Perencanaan ▪ Menyusun perencanaan pengawasan meliputi: Jadwal pengawasan, Anggaran, dan Sumber daya pelaksana
Pelaksanaan pengawasan
▪ Menyiapkan Perangkat Pengawasan/Kuisioner
Pelaksanaan ▪ Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota dalam melakukan pengawasan dapat menugaskan tenaga pengawas
Pengawasan kesehatan/tenaga kefarmasian sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
▪ Tenaga pengawas kesehatan/tenaga kefarmasian harus memiliki kompetensi di bidang pengawasan kesehatan yang
diperoleh melalui pelatihan pengawasan bidang Kesehatan.
▪ Pelaksana inspeksi lapangan dilengkapi dengan surat tugas dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Jenis Usaha dan KBLI
Toko OT Los Pasar &
Persyaratan/ Aspek Usaha Mikro Obat
Toko OT (KBLI 47723) / PKL OT (KBLI 47843) / Kedai Jamu / Depot
Tradisional/ UMOT
Toko Kos (KBLI 47724) Toko Kos Los Pasar & Jamu (KBLI 56305)
(KBLI 21022)
PKL Kos (KBLI 47844)
Pengawasan (lanjutan)
Kewenangan ➢ Memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan usaha;
Pelaksana Pengawas ➢ Memeriksa setiap lokasi, fasilitas, tempat yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Memeriksa perizinan yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Memeriksa setiap dokumen yang berkaitan dengan kegiatan usaha;
➢ Mewawancarai orang yang terkait dengan kegiatan usaha sesuai dengan kebutuhan pengawasan;
➢ Melakukan verifikasi atau klarifikasi, dan kajian; dan
➢ Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil pengawasan.
Mekanisme, Format, ✓ Pelaksana pengawas menyusun berita acara hasil pengawasan yang ditandatangani oleh pelaku usaha
dan Substansi Laporan dan tenaga pengawas yang bertugas
✓ Berita acara dibuat dengan menggunakan formulir elektronik dalam sistem OSS atau secara manual
yang diunggah ke dalam sistem paling lambat 3 (tiga) hari setelah penandatanganan berita acara
✓ Sebelum pengisian formulir atau mengunggah formulir ke dalam sistem OSS, pelaksana pengawasan
menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Menteri/Gubernur/Bupati/Wali kota
✓ Format laporan pengawasan kegiatan usaha paling sedikit memuat: Latar belakang, Tujuan, Ruang
lingkup, Obyek pengawasan, Tim Pelaksana Pengawasan, Proses pengawasan, hasil dan analisis
pengawasan, serta Rekomendasi dan durasi penyelesaian yang disepakati tim pelaksana pengawasan
dan usaha yang diawasi.
Saluran Pengaduan Dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah
Pengawasan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya melalui hotline, nomor telepon, media sosial, surat elektronik
Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan
ekosistem investasi dan kegiatan berusaha.
PENUTUP
K/L/D memberikan kemudahan dalam pemberian
izin yang diikuti dengan pengawasan yang optimal
sesuai kewenangannya.

Perizinan Berusaha di Bidang Produksi dan


Distribusi Kosmetika disusun untuk:

Melindungi masyarakat terhadap produk


yang tidak aman, bermutu, dan bermanfaat.

Mendorong industri dan UMKM agar mampu


berdaya saing.

Mendorong pengembangan Kosmetika.


TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
www.binfar.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai