Disusun Oleh :
KELOMPOK 11
APOTEKER 37 KELAS B
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2019
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah “Farmasi Industri” tentang PROPOSAL PENGAJUAN INDUSTRI SEDIAAN
KOSMETIK. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami juga meminta maaf, apabila dalam penulisan makalah terdapat kesalahan dalam
pengetikan kata-kata yang kurang berkenan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, serta usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
I.1 Latar Belakang................................................................................. 1
I.2 Tujuan.............................................................................................. 2
I.3 Rumusan Masalah............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 3
II.1 Cara Mendirikan PT....................................................................... 3
II.2 Tahapan Pendirian.......................................................................... 3
II.3 Izin.................................................................................................. 5
II.4 Mengadakan Sarana Dan Prasarana.............................................. 10
II.5 Sumber Daya Manusia.................................................................. 17
II.6 Pelaksanaan Produksi.................................................................... 19
II.7 Distribusi Dan Pemasaran............................................................. 22
II.8 Analisis SWOT............................................................................. 24
BAB III PEMBAHASAN......................................................................... 26
III.1 Profil Perusahaan......................................................................... 26
III.1.1 Lokasi Perusahaan........................................................... 26
III.1.2 Visi Misi dan Tujuan....................................................... 26
III.1.3 Struktur Organisasi PT ADEV........................................ 26
III.2 Tahapan pendirian industri Kosmetik........................................... 28
III.3 Sarana dan Prasarana.................................................................... 30
III.4 Sumber Daya Manusia.................................................................. 31
III.5 Rancangan Anggaran Pembangunan........................................... 32
III. 6 Produksi....................................................................................... 34
III. 6.1. Bahan.............................................................................. 34
III.6.2. Proses Pembuatan............................................................ 35
III. 7 Distribusi dan Pemasaran............................................................. 35
III. 8 Analisi SWOT.............................................................................. 36
BAB IV PENUTUP.................................................................................... 38
IV.1 Kesimpulan.......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 39
II.3 Izin
Pasal 6 (PMK RI Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan)
1) Persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Produksi Industri Farmasi dan
Sertifikat Produksi Industri Farmasi Bahan Obat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (3) terdiri atas:
a. Rencana Produksi Industri Farmasi atau Rencana Produksi Industri
Farmasi Bahan Obat; dan
b. memiliki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang apoteker
berkewarganegaraan Indonesia masing-masing sebagai penanggung
jawab pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu.
Sertifikat Produksi Kosmetika(PMK RI Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan)Pasal
13
1) Sertifikat Produksi Kosmetika diajukan oleh Industri Kosmetika.
2) Persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Produksi Kosmetika golongan A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf h terdiri atas:
a. Rencana Produksi Kosmetika; dan
b. memiliki paling rendah 1 (satu) orang apoteker berkewarganegaraan
Indonesia sebagai penanggung jawab teknis;
3) Persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Produksi Kosmetika golongan B
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf h terdiri atas:
a. Rencana Produksi Kosmetika; dan
Pasal 5
1) Kosmetika yang dinotifikasi harus dibuat dengan menerapkan CPKB dan
memenuhi persyaratan teknis.
2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi persyaratan
keamanan, bahan, penandaan, dan klaim.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman CPKB dan persyaratan teknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Kepala
Badan.
Dokumen informasi produk
1. Tahap 1
Pengecekan & Pendaftaran Nama Perseroan
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui Apakah nama perseroan yang anda pilih
sudah dimiliki perusahaan lain atau belum, jika belum nama tersebut langsung bisa
didaftarkan oleh NOTARIS melalui SISMINBAKUM . Jika perusahaan sudah dimiliki,
maka anda harus mengganti dengan nama yang lain. Lama Proses 1 Hari Kerja
Pendapatan
laba Bersih
ROI = x 100 %
total investasi
202.500.000
= x 100 %
1.000.000 .000
= 0,20%
PBP (Pay Back Period) = Total investasi / laba per bulan
Total investasi
PBP =
laba bersih
1.000.000 .000
=
202.500.000
= 4,9 bulan (jangka waktu pengembalian modal)
III.6.1. Bahan
Bahan dasar/baku pembuatan sabun yaitu larutan NaOH ( NaOH dan air
suling), Minyak kelapa, minyak jarak, serta minyak sawit. Kita dapat memodifikasi
jenis minyak, apakah menggunakan satu jenis minyak ataupun kombinasi beberapa
jenis minyak. Hal tersebut bergantung pada spesifikasi sabun yang diinginkan
Bahan tambahan pembuatan sabun yaitu Alcohol Larutan Gula, pewarna,
pengharum/fragrance, pengatur pH, Indikator pH (universal indicator atau indikator
phenolphtalein) sama dengan bahan utama, kami pun juga dapat memodifikasi jenis
dan jumlah bahan herbal dalam resep sabun. Kami menambahkan lidah buaya
organik, minyak zaitun, gliserin, rumbut laut, vitamin C dan sereh wangi.
IV.1. Kesimpulan
Industri yang akan didirikan adalah industri farmasi Kosmetik yang boleh
mendirikannya adalah Perseroan Terbatas (PT) yang berizin atau yang telah
mempunyai izin. Industri bernama PT. ADEV. Industri berlokasi di Jl. Taman Wisata
Kabupaten Ngada.dengan luas tanah 5.000 m2 dengan luas bangunan 4.000 m2.
1. Perizinan industri farmasi Kosmetik terdiri dari 11 macam izin. PT.ADEV
membutuhkan waktu selama kurang lebih 10 bulan dengan total anggaran sejumlah
Rp. 40.000.000
2. Proses pembangunan PT. ADEV ini akan dilaksanakan sekitar 14 bulan dengan
membutuhkan biaya sejumlah Rp.1.000.000.000 dengan luas bangunan 4.000 m2..
3. Sumber Daya Manusia (SDM) di dapatkan dengan cara melakukan Open Recruitment
oleh Industri Farmasi Obat Hewan. SDM sebanyak 30 orang terdiri dari President
Director, HRD Manager, Plant Manager, Marketing Manager, Technical Manager,
R&D Manager, Production Manager, QC/Lab Manager, PPIC Manager, QA Manager,
Production Supervisor, Packaging Supervisor, Lab Supervisior, Microbiology, IPC
Supevisor masing- masing 1 orang, Staf HRD 2 orang, dan Tenaga Teknis
Kefarmasian 3 orang dengan gaji sebesar 560.000.000 / bulan dan akan di mulai open
Recruitment di bulan 1 agustus 2019.
4. Proses produksi produk PT. ADEV membutuhkan anggaran biaya sebesar
100.000.000, Distribusi obat keseluruh indonesia membutuhkan biaya sebesar Rp
37.500.000, Pemasaran Obat hewan membutuhkan biaya sebesar 37.500.000 dan
proses Produksi akan dimulai bulan Januari 2020 setelah recruitment karyawan.
5. Untuk mendirikan Industri ini membutuhkan biaya keseluruhan sejumlah Rp
1.000.000.000 dapat di peroleh kembali atau akan balik modal selama 1 tahun. Pada
penjualan Kosmetik ke 45.000 unit mulai memperoleh keuntungan.
6. Break Even Point (BEP) Industri Farmasi Kosmetik harus menjual 30 unit obat hewan
baru mulai memperoleh keuntungan.
¿
BEP unit = Rp .295000.000 ,− Rp .29.500−Rp .20.000 =30 unit ¿
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Pembangunan Sarana Dan Prasarana Industri.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1175/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Izin Produksi Kosmetika.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri Farmasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1176/MENKES/PERNIII/2010 Tentang Notifikasi Kosmetik
Novia Widya Utami. 29 Oktober 2017. Manfaat, Faktor yang Memengaruhi, dan Contoh
Analisis SWOT. Jurnal.id – https://goo.gl/b5jRUW
Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.4.3870
Tentang Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik Yang Baik
APOTEKER 37 KELAS B
sistem pengupahan yang berlaku untuk karyawan tetap dan tidak tetap adalah:
Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang
layak bagi pekerja yang disesuaikan dengan golongan, status, jabatan,
keahlian dan prestasi.
Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh
kurang dari ketentuan minimum yang berlaku sesuai dengan peraturan
yaitu Upah Minimum Propinsi (UMP).
Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan sekali dalam sebulan,
yaitu pada setiap akhir bulan. Bonus yang diberikan kepada karyawan
berupa Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus akhir tahun. Untuk
karyawan tetap diberikan uang tunjangan transportasi.