Oleh:
Nurdiansyah Ali Akbar 545200022
Michael William 545200047
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan rahmat-Nya,
Laporan Proyek Perancangan I ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengajukan rancangan produk dalam
Proyek Perancangan Industri I. Dengan selesainya proposal ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Lithrone Laricha, S.T., M.T. dan Bapak M. Agung Saryatmo, S.T.,
M.M., M.T., Ph.D, selaku dosen pembimbing Market Research.
2. Bapak Wilson Kosasih, S.T., M.T., I.P.M. dan Ibu Carla Olivia Doaly,
S.T., M.T., selaku dosen pembimbing concept product and
specification.
3. Ibu Helena Juliana Kristina, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing
Ergonomic.
4. Bapak I Wayan Sukania, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Final
Concept.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PROYEK PERANCANGAN TEKNIK DAN
SISTEM INDUSTRI I...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
2.5 Ergonomi................................................................................................14
2.6 Antropometri..........................................................................................15
BAB V ERGONOMIC.........................................................................................82
5.1 Antropometri..........................................................................................82
Riset pasar dengan metode efektif dalam melihat kebutuhan dan keinginan
pasar. Riset pasar juga dapat mencari tahu peluang yang ada di dalam pasar
hingga preferensi konsumen. Sedangkan, riset pemasaran adalah melakukan riset
terhadap pasar untuk menentukan bentuk pemasaran yang tepat bagi bisnis.
Menurut Doman (2002), riset pasar memiliki 4 tujuan dasar yaitu:
1. Menganalisis Pasar
i. Wawancara
i. Survei
Dalam menggunakan kuesioner sebagai alat ukur untuk suatu penelitian, uji
validitas yang dilakukan terbagi menjadi dua. Pertama adalah uji validitas faktor.
Uji validitas faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor dengan
skor total faktor. Skor faktor yaitu penjumlahan seluruh nilai item dalam satu
faktor, dan skor total faktor yaitu total keseluruhan faktor. Validitas faktor
dilakukan apabila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor.
Dilanjutkan dengan validitas item. Validitas item adalah uji yang menunjukkan
korelasi atau dukungan terhadap item total.
Uji reliabilitas adalah pengujian yang digunakan untuk menguji apakah alat
ukur yang digunakan dapat dipercaya. Uji reliabilitas berbeda dengan uji validitas.
Karena, pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten
namun, pengukuran belum tentu melakukan pengukuran terhadap apa yang
seharusnya diukur. Uji reliabilitas menggunakan teknik analisis alpha Cronbach.
Sederhananya, uji reliabilitas adalah pengukuran tingkat konsistensi suatu alat
ukur setelah dilakukan pengulangan terhadap subjek dalam kondisi yang sama.
Penelitian dianggap dapat diandalkan apabila memberikan hasil yang konsisten
untuk pengukuran yang sama.
3. Nilai skala 5 bahwa salah satu memiliki hubungan yang lebih penting
dibandingkan yang satunya.
4. Nilai skala 7 bahwa salah satu memiliki hubungan yang lebih mutlak
penting dibandingkan yang satunya..
5. Nilai skala 9 menyatakan bahwa salah satu memiliki kepentingan yang
mutlak penting dibandingkan yang satunya.
6. Nilai skala 2,4,6,8 menyatakan bahwa nilai diantara dua penilaian
berdekatan satu dengan yang lain.
7. Resiprokal menyatakan jika elemen i memiliki salah satu angka ketika
dibandingkan dengan elemen j, maka j memiliki kebalikannya ketika
dibandingkan dengan elemen i.
Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan pengambilan
keputusan menggunakan analytical hierarchy process:
1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan permasalahan dan menentukan
solusi yang seharusnya dilakukan.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum kemudian
dilanjutkan dengan kriteria dan alternatif pilihan yang akan diurutkan
sesuai kepentingannya.
3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang mendeskripsikan
hubungan relatif setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau
kriteria yang satu tingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan
penilaian dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibanding
elemen lainnya oleh pembuat keputusan.
4. Menormalkan data dengan membagi nilai dari setiap elemen pada
matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensi datanya. Apabila
data tidak konsisten maka perlu diulangi tahap pengambilan data.
2.5 Ergonomi
Pengertian ergonomi suatu kaidah tentang ilmu tahapan yang menjelaskan
interaksi antara manusia dengan tempat kerjanya. Ergonomi adalah suatu cabang
ilmu yang mempelajari sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat kriteria manusia (kelebihan, kekurangan, kemampuan dan faktor
lain) yang berhubungan dengan konteks kerja, kemampuan serta keterbatasan
manusia untuk merancang suatu sistem kerja yang baru maupun merancang
perbaikan suatu sistem kerja yang telah ada karna ergonomi merupakan ilmu
perancangan berbasis manusia.
Di dalam suatu lapangan kerja, ergonomi merupakan salah satu unsur yang
sangat penting perannya untuk bidang pekerjaan. Hampir semua bidang pekerjaan
mengaplikasikan ergonomi, khususnya pekerjaan yang dilakukan di dalam
ruangan atau pekerjaan kantoran. Pekerjaan kantoran biasanya dilakukan dengan
posisi yang sama selama berjam-jam, dan sistem kerja yang ergonomis harus
diterapkan pada pekerjaan jenis ini. Hal ini diterapkan supaya para pekerja dapat
merasakan kenyaman serta dilakukan oleh seluruh pekerjanya. Hal-hal yang
biasanya menjadi penerapan ergonomi di perkantoran adalah posisi duduk dan
posisi mengetik dari para pekerjanya yang sebisa mungkin dibuat nyaman.
Dengan adanya kenyamanan itu, maka manfaat yang dapat dirasakan adalah
meningkatnya produktivitas para pekerja.
2.6 Antropometri
Antropometri biasanya digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomis dalam suatu interaksi manusia. Data antropometri akan menentukan
bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang
dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan produk tersebut.
Antropometri berasal dari kata lain yaitu “Anthropos” yang bearti manusia
dan “Metron” yang bearti pengukuran. Dengan demikian Antropometri
merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengukur seluruh tubuh manusia.
Ukuran tubuh manusia sering kali berkaitan erat dengan status gizi yang di
sandang oleh manusia tersebut. Ukuran tubuh manusia seringkali bertkaitan
dengan status gizi yang disandang seseorang tersebut. Ukuran tubuh yang
dipelajari oleh ilmu antropometri ini biasanya berkaitan dengan lingkar lengan
atas, lapisan lemak bawah kulit, tinggi lutut dan lingkar perut. Ilmu Antropometri
sangat penting dalam ilmu bidang perancangan industri, perancangan pakaian, dan
arsitektur. Dalam bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh
dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal.
Data antropometri pada dasarnya mempunyai peranan penting dalam
perancangan produk, peralatan ataupun stasiun kerja. Ketidaksesuaian data
antropometri dalam proses perancangan akan mengakibatkan rasa tidak nyaman
bagi pengguna rancangan tersebut. Dampak lain adalah terjadi gangguan
moskuloskeletal bahkan sampai cedera atau kecelakaan kerja.
2.7 Perancangan dan Pengembangan Produk
Gambar 2. 2 Aluminium
BAB 3
MARKET RESEARCH
3.1 Data Primer
Data Primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran
kuesioner lanjutan yang sudah dilakukan, berikut adalah hasil penyebaran
kuesioner lanjutan. Hasil dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Data Primer
Jenis Data Data Primer
100 kuesioner pemilik usaha tempat
makan (data responden, kegiatan
A. Jenis Kelamin
Laki-laki 64 64
Perempuan 36 36
B. Umur
<20 8 8
20 – 25 10 10
25 – 30 12 12
30 – 35 24 24
35 – 40 8 8
>40 38 38
C. Pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa 4 4
(Culinary / F&B)
Pelajar / Mahasiswa 5 5
Lainnya
Dosen / Guru (Culinary / 0 0
F&B)
Dosen / Guru Lainnya 0 0
Pemilik Usaha F&B / 86 86
Makanan
Pengusaha Lainnya 2 2
Ibu Rumah Tangga (Ada 3 3
Masak Dirumah)
Ibu Rumah Tangga (Tidak 0 0
Ada Masak Dirumah)
D. Domisili
Dki Jakarta 83 83
Medan 6 6
Dumai Riau 4 4
Bekasi 1 1
Banjarmasin 1 1
Bogor 1 1
Bandung 1 1
Serpong 1 1
Yogyakarta 1 1
Tabel 3. 3 Aktivitas Responden
II. Aktivitas Responden
Jumlah responden Persentase Jumlah
Variabel
(orang) Responden (%)
A. Frekuensi Pemilik Usaha Rumah Makan Terhadap Sampah
Gambar pie chart umur responden dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Dari 100 responden kuesioner, didapatkan data bahwa usia respoden dengan
rentang umur >40 tahun memiliki jumlah terbanyak yaitu, sebesar 38%.
Kemudian, pada rentang umur 30-35 tahun memiliki jumlah kedua
terbanyak, yaitu sebesar 24%. Pada rentang usia 25-30 tahun memiliki
jumlah ketiga terbanyak, yaitu sebesar 12%.
2. Jenis Kelamin
Gambar pie chart jenis kelamin responden dapat dilihat pada Gambar 3.2.
3. Pekerjaan
Gambar pie chart pekerjaan responden dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3. 3 Pekerjaan
4. Domisili
Gambar pie chart domisili responden dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3. 4 Domisili
Gambar pie chart apakah sampah langsung dibuang ke tempat sampah dapat
dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar pie chart apakah ada tempat sampah khusus sisa makanan dapat
dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar pie chart apakah tertarik dengan adanya tempat sampah khusus
yang memiliki fungsi dapat dilihat pada Gambar 3.13.
14. Aspek Apa Saja Yang Penting Tempat Sampah Pencacah Sisa
Makanan
Gambar diagram aspek apa saja yang penting tempat sampah sisa makanan
dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar pie chart konsep bentuk tempat sampah seperti apa yang diinginkan
dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3. 15 Konsep Bentuk Tempat Sampah Seperti Apa Yang Diinginkan
Dari 100 responden kuesioner, didapatkan data bahwa sebanyak 59%
responden menjawab konsep 1 persegi, 32% responden menjawab konsep 3
modern, 5% responden menjawab konsep 2 kotak, 3% responden menjawab
konsep 4 simpel, 1% responden menjawab konsep lainnya.
1 2 3 4 5
Kemudahan Pengunaan 1 2 16 31 50
Kenyamanan Pengunaan 1 6 23 32 38
Umur Produk 1 4 25 32 38
Harga 1 8 28 24 39
Ukuran Penampungan 0 10 24 32 34
Fungsional 2 14 20 34 30
Keamanan 2 16 26 25 31
BAB 4
SPESIFIKASI DAN KONSEP PRODUK
Keterangan:
Hubungan 1-0 dan Hubungan 0-1 : Kebutuhan nilai 1 mutlak lebih
penting dibandingkan kebutuhan nilai
0
Hubungan 1-1 : Kebutuhan yang dibandingkan
memiliki nilai kepentingan yang sama.
Setelah menentukan penulis menetapkan derajat kepentingan konsumen dan
hubungannya, maka dirangkum dan diintepretasikannya dalam bentuk
tabel. Tujuannya supaya lebih mudah mengetahui kebutuhan utama
konsumen. Nilai kebutuhan didapatkan melalui pembagian antara jumlah
masing-masing kebutuhan dengan jumlah total kebutuhan. Persentase
kebutuhan didapatkan melalui perkalian antara nilai kebutuhan dengan
100%. Hasil persentase kebutuhan konsumen terhadap produk “Tempat
Sampah Pencacah Sisa Makanan” terdapat pada Tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Hasil Persentase Kebutuhan Konsumen
No Jumlah Nilai Persentase
Kebutuhan
. Kebutuhan Kebutuhan (%)
1. Bersih & Terawat 4 0.125 12,5%
2. Mudah digunakan 5 0.156 15,6%
3. Nyaman digunakan 7 0.219 21,9%
4. Umur Produk 3 0.094 9,4%
5. Harga Terjangkau 1 0.031 3,1%
6. Penampungan 2 0.063 6,3%
7. Fungsional 6 0.188 18,8%
8. Keamanan 4 0.125 12,5%
Jumlah 32 100,0%
Setelah mendapatkan persentase kebutuhan, selanjutnya adalah
memberikan nilai kepentingan terhadap semua kebutuhan. Skala
kepentingan kebutuhan menjadi poin penting dalam pemberian nilai
kepentingan supaya dapat mengetahui urutan dari kepentingan setiap
kebutuhan. Skala kepentingan kebutuhan terdapat pada Tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Skala Persentase Kepentingan Kebutuhan
Persentase Kepentingan
≤ 5% 1
5% < Persentase Kebutuhan ≤ 10% 2
10% < Persentase Kebutuhan ≤ 15% 3
15% < Persentase Kebutuhan ≤ 20% 4
20% < Persentase Kebutuhan ≤ 25% 5
Keterangan:
Skala Kepentingan 1 : Kebutuhan sangat tidak penting. Kebutuhan
tersebut sangat tidak dipermasalahkan oleh
konsumen apabila tidak digunakan.
Skala Kepentingan 2 : Kebutuhan tidak penting. Kebutuhan tersebut tidak
akan dipermasalahkan oleh konsumen baik apabila
digunakan maupun tidak. Akan tetapi skala
kepentingan 2 lebih diprioritaskan dibandingkan
dengan skala kepentingan 1.
Skala Kepentingan 3 : Kebutuhan cukup penting. Kebutuhan tersebut
tidak mempunyai pengaruh yang besar baik apabila
digunakan maupun tidak. Akan tetapi skala
kepentingan 3 lebih diprioritaskan dibandingkan
dengan skala kepentingan 2.
Skala Kepentingan 4 : Kebutuhan penting. Kebutuhan tersebut
mempunyai pengaruh yang cukup besar dan
menjadi bahan pertimbangan konsumen terhadap
produk baik apabila digunakan maupun tidak. Akan
tetapi skala kepentingan 4 lebih diprioritaskan
dibandingkan dengan skala kepentingan 5.
Skala Kepentingan 5 : Kebutuhan sangat penting. Kebutuhan tersebut
mempunyai pengaruh yang sangat besar baik dan
menjadi bahan pertimbangan konsumen terhadap
produk baik apabila digunakan maupun tidak. Skala
kepentingan 1 adalah kebutuhan yang sangat
diprioritaskan oleh konsumen.
Dengan adanya skala kepentingan kebutuhan diatas, maka kebutuhan
konsumen dapat diurutkan sesuai dengan skala kepentingannya. Hasil urutan
kepentingan kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4. 6 Urutan Kepentingan Kebutuhan
No. Kebutuhan Nilai Kepentingan
1. Bersih & Terawat 5
2. Mudah digunakan 4
3. Nyaman digunakan 4
4. Umur Produk 3
5. Harga Terjangkau 2
6. Penampungan 2
7. Fungsional 2
8. Keamanan 1
Berdasarkan urutan kepentingan kebutuhan, dapat diketahui bahwa
kebutuhan keamanan sangat penting karena memiliki skala kepentingan bernilai 5.
Kebutuhan kemudahan penanganan penting karena memiliki skala kepentingan
bernilai 4. Kebutuhan fitur tambahan, estetika, dan kenyamanan cukup penting
karena memiliki skala kepentingan bernilai 3. Kebutuhan kebersihan, harga, dan
material tidak penting karena memiliki skala kepentingan bernilai 2. Kebutuhan
durabilitas dan kapasitas sangat tidak penting karena memiliki skala kepentingan
bernilai 1.
a. Terdapat a. Tempat
penggiling penampungan
manual hasil giling
b. Mudah yang terlalu
digunakan kecil
c. Mudah b. Tidak ada
2. dirawat pembungan
hasil gilingan
sampahnya
3. a. Terdapat a. Penempatan
bantuan giling barang yang
sampah tidak
dengan terstruktur
memakai kaki mudah rusak
dengan b. Tempat
bantuan memasukan
dinamo lobang
b. Mudah sampah untuk
digunakan digiling terlalu
c. Mudah dirawat kecil
Memudahkan
saat Mengguna
pengambilan kan bahan
Sistem tempat
Kebersihan Subjektif stainless
penampungan hasil
1 dan steel
sampah mencacah
Perawatan
sampah
Kemudahan Menggope
Menyediakan Tombol on/off
Penggunaan rasikan
tombol on/off dan dua level Subjektif
2 dengan
dan dua level tombol
tombol
hanya di
tekan
tombol
Lebar 580
3 Kenyaman Tinggi tempat Tinggi material mm x
Penggunaan sampah yang bahan yang rata mm panjang 725
nyaman mm x tinggi
digunakan 1000 mm
Perawatan
dilakukan
4 Umur Produk Bahan material dengan Subjektif 5 Tahun
stainless steel mengecekan 1
tahun sekali
Mudah digunakan
Daya Tahan
Daya tahan
Kebersihan
dan 9 9 9 7 7 9 9 1 1 1
Perawatan
Kemudahan
9 9 3 7 7 9 9 9 9 1
Penggunaan
Kenyamanan 9 9 9 9 9 3 1 9 1 1
Umur
9 9 9 9 9 7 7 1 1 1
Produk
Harga 9 9 9 9 9 1 1 1 1 1
Ukuran
Penampunga 1 1 1 1 1 9 9 1 9 1
n
Fungsional 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Keamanan 9 9 9 9 9 1 1 1 9 1
Berdasarkan tabel hubungan kebutuhan dan spesifikasi di atas, diketahui
bahwa terdapat hubungan kebutuhan dan spesifikasi yang tidak memiliki
hubungan, dan juga terdapat hubungan lemah, kuat, serta hubungan yang sangat
kuat.
Re lation s h ips
St r ong (9) ●
▽
Moder at e (3) ○ −
Weak (1) +
Compe titive Evalu ation
− − −
High 3
−
Medium 2
Low 1
− + − −
Competitive Evaluation
Functional Requirements
Mudah Digunakan
Important (1-5)
Daya Tahan
Customer
Requirements
(Explicit and
Implicit)
2 Kemudahan Penggunaan ● ● ● 3 1 2 1
1 Kenyamanan Penggunaan ● ● ▽ ▽ 2 1 1 1
2 Umur Produk ● ● ▽
▽ 2 1 1 1
3 Harga 3 3 2 1
4 Ukuran Penampungan ● ▽ 3 2 2 3
1 Fungsional ● ○ ○ 3 1 1 3
3 Keamanan ○ 3 3 3 3
Absolute Important 27 24 19 9 15 11 10 10 9 22 13 13 14
Dificullty (1-5) 5 5 3 2 4 4 4 1 1
P=
595 Muda
P= L=
h
Our Product L= 300 Ya Ya 20 20 Ya Ya <5 Rata
Digun
0 0
T= 425 akan
Technical Benchmarking
Benchmark Mesin Pencacah 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak <3 Tidak Tidak
Benchmark Mesin Pencacah 2 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak <3 Tidak Tidak
Benchmark Mesin Pencacah 3 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya <3 Tidak Tidak
P=
595 Muda
P= L=
h
Design Target L= 300 Ya Ya 20 20 Ya Ya <5 Rata
Digun
0 0
akan
T= 425
Konse
Konsep Konsep Konsep
p 1 2 3
Berdasarkan morfologi konsep Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan,
maka terbentuk 3 konsep utama yang akan menjadi pertimbangan bagi tim
perancang dalam merancang produk “Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan”.
Konsep tersebut berasal dari beberapa alternatif pilihan yang digabungkan untuk
menghasilkan produk yang dapat memenuhi keinginan serta kebutuhan pemilik
usaha rumah makan dan restaurant.
4.10 Desain Konsep
Dengan melalui tahapan penyusunan kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah penyusunan desain
konsep rancangan produk. Konsep rancangan adalah gambaran singkat mengenai
mekanisme kerja, bentuk, dan hal-hal yang bersangkutan dengan produk yang
akan dirancang. Berikut adalah desain konsep rancangan Tempat Sampah
Pencacah Sisa Makanan:
1. Konsep Pertama “ Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan”
Konsep rancangan pertama terdiri dari tempat sampah berbentuk bulat.
Tempat sampah pencacah sisa makanan yang berukuran lebar 300 mm x
tinggi 1000 mm x panjang 500 mm, diameter lubang 250 mm, yang dapat
menampung sampah 50 liter tempat sampah pencacah sisa makanan,
berbahan material stainless steel dan alumunium, bahan produk yang
terdiri dari mata pisau, besi, dinamo, pillow block, v-belt, engsel piano,
baut, tombol on/off, papan pcb, besi bulat, pegangan stainless steel
penutup atas, penyaring air, tombol power level, kabel saklar, Tempah
sampah pencacah sisa makanan tersebut dapat menghaluskan sisa
makanan dengan hitungan <10 detik dengan bantuan tenaga listrik serta
bantuan penggerak pisau yaitu dinamo, v-belt, pillow block, dan tombol
on/off, dengan memakai material bahan stainless steel dan alumunium
tempat sampah ini akan kuat dan aman saat digunakan, tempat sampah
ini mempunyai fitur penyaring air apabila di sampah sisa makanan
tersebut mengandung air, mempunyai umur produk sampai <+ 5 tahun.
Gambar 4. 2 Konsep Rancangan Produk Pertama Desain Awal
2. Konsep Kedua “ Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan”
Konsep rancangan kedua terdiri dari tempat sampah berbentuk bulat.
Tempat sampah pencacah sisa makanan yang berukuran lebar 300 mm x
tinggi 1000 mm x panjang 500 mm, diameter lubang 250 mm, yang dapat
menampung sampah 50 liter tempat sampah pencacah sisa makanan,
berbahan material stainless steel dan alumunium, bahan produk yang
terdiri dari mata pisau, besi, dinamo, pillow block, v-belt, engsel piano,
baut, tombol on/off, papan pcb, besi bulat, pegangan stainless steel
penutup atas, penyaring air, tombol power level, kabel saklar, Tempah
sampah pencacah sisa makanan tersebut dapat menghaluskan sisa
makanan dengan hitungan <10 detik dengan bantuan tenaga listrik serta
bantuan penggerak pisau yaitu dinamo, v-belt, pillow block, dan tombol
on/off, dengan memakai material bahan stainless steel dan alumunium
tempat sampah ini akan kuat dan aman saat digunakan, tempat sampah
ini mempunyai fitur penyaring air apabila di sampah sisa makanan
tersebut mengandung air, mempunyai umur produk sampai <+ 5 tahun.
Gambar 4. 3 Konsep Rancangan Produk Kedua Desain Awal
3. Konsep Kedua “ Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan”
Konsep rancangan kedua terdiri dari tempat sampah berbentuk bulat.
Tempat sampah pencacah sisa makanan yang berukuran lebar 580 mm x
tinggi 1000 mm x panjang 725 mm, diameter lubang 405 x 595 mm,
yang dapat menampung sampah 75 liter tempat sampah pencacah sisa
makanan, berbahan material stainless steel dan alumunium, bahan
produk yang terdiri dari mata pisau, besi, dinamo, pillow block, v-belt,
engsel piano, baut, tombol on/off, papan pcb, besi bulat, pegangan
stainless steel penutup atas, penyaring air, tombol power level, kabel
saklar, Tempah sampah pencacah sisa makanan tersebut dapat
menghaluskan sisa makanan dengan hitungan <10 detik dengan bantuan
tenaga listrik serta bantuan penggerak pisau yaitu dinamo, v-belt, pillow
block, dan tombol on/off, dengan memakai material bahan stainless steel
dan alumunium tempat sampah ini akan kuat dan aman saat digunakan,
tempat sampah ini mempunyai fitur penyaring air apabila di sampah sisa
makanan tersebut mengandung air, mempunyai umur produk sampai <+
5 tahun.
Gambar 4. 4 Konsep Rancangan Produk Ketiga Desain Awal
4.11 Seleksi Konsep
Setelah ditetapkan 3 pilihan konsep rancangan, maka selanjutnya
dilakukan proses seleksi konsep bertujuan untuk menyaring konsep dan
mendapatkan ide produk yang dapat diproses ke tahap selanjutnya berdasarkan
nilai tertinggi yang diberikan. Berikut merupakan hasil seleksi konsep terhadap
3 rancangan konsep produk “Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan” yang
dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4. 12 Seleksi Konsep
Konsep
Kriteria Seleksi
1 2 3
Bersih dan Terawat + + +
Mudah digunakan 0 0 +
Nyaman Pengunaan - - -
Umur Produk + + +
Harga 0 0 0
Ukuran Penampungan 0 0 +
Fungsional - 0 +
Keamanan - - +
Jumlah (+) 2 2 6
Jumlah (0) 3 4 1
Jumlah (-) 3 2 1
Peringkat 3 2 1
Lanjutkan? Perbaiki Perbaiki Lanjutkan
Kebutuhan
1
Binus. “BOM”. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00449-TISI-Bab
%202.pdf, diakses pada tanggal 26 April 2022 pukul 15.39 WIB.
Gambar 4. 10 Bill of Material (BOM)
Dengan adanya pembagian tingkatan ini dapat memudahkan pemahaman
peneliti dalam membaca Bill of Material (BOM) mengenai sebuah produk Untuk
Bill of Material (BOM) Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan dapat dilihat
pada Gambar 4.10
Kemudian, komponen penyusun Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan
yang ditunjukkan melalui Bill of Material (BOM) akan dianalisa pada tahap
analisa keputusan untuk membuat (make) atau membeli (buy) komponen tersebut.
Tempat Sampah ini adalah tong sampah dengan ukuran terkecil dengan
desain yang kita ambil, tong sampah ini pada umumnya dipakai oleh rumah
makan yang kecil sampai sedang. Memiliki Dimensi 465mm x 537mm x
872mm.
Tempat Sampah ini adalah tempat sampah yang paling umum di pakai oleh
masyarakat karena ukuran nya yang cocok untuk sampah perumahan
dikarena kan bisa menampung banyak dan tidak juga sampai terlalu bau
karena belum penuh. Dimensi tempat sampah ini 545mm x 490mm x
940mm.
340 x 340 x
2 Ukuran bagian depan Rak Sampah - - -
480 480
300 x 300 x
Volume Penampungan
2 Ukuran Badan Rak Sampah - 595 x - 595 x
tempat sampah 75 Liter
425 425
300 x 595 x
Ukuran Badan Rak Sampah
425
BAB VI
FINAL CONCEPT
Gambar 6. 1 Komponen 1
2. Komponen 2 (Rak Sampah)
Gambar 6. 2 Komponen 2
3. Komponen 3 (Mesin Pencacah)
Gambar 6. 3 Komponen 3
4. Hadabe
Gambar 6. 4 Hadabe
6.2 Detail Rancangan
Proses Perancangan dimensi produk disesuaikan dengan aspek ergonimi dan
sudah di pastikan ukuran tersebut memenuhi segala aspek ergonomi dan
keamanan kenyamanan. Perolehan data ini telah dirancang dan dijadikan dalam
bentuk tiga dimensi dengan mengunakan program Autodesk Fusion 360. Berikut
merupakan rancangan produk kami.
1. Tampak Keseluruhan Tempat Sampah Pencacah Sisa Makanan