PRODUK REGISTRASI
SAMPLING PRODUK MONITORING
OBAT &
& PENGUJIAN LAB IKLAN, PROMOSI & KONSUMEN
MAKANAN
LABEL PRODUK
RnD INDUSTRI NOMOR
IJIN EDAR
FASILITAS SERTIFIKAT
PRODUKSI CPOB/CPOTB/
CPKB/CPPOB
SARANA SARANA
PRODUKSI SARANA
DISTRIBUSI
PELAYANAN
Online Single
Submission (OSS) : INSPEKSI SARANA
e-Registrasi Pengawasan Berbasis
e-GMP Digital :
e-CDOB Dashboard DIGITALISASI SIPT
e-BPOM (Export-Import) Tracking Identifikasi SMARTPOM
Dashboard BPOM Mobile
QR CODE Tracking Halo BPOM
Otentifikasi
• Ease of Doing Business 2
• Digital Signature
Pencegahan Produk illegal
Outline Latar Belakang
01 Aplikasi
SMARTPOM
03
Pengawasan OM
sebagai Pelaporan
DAK NonFisik TA
2021
7
Amanah dalam Inpres No 3 th 2017
1. menyusun dan menyempurnakan regulasi terkait 1. melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama
untuk melakukan koordinasi dan sinergi pengawasan obat dan makanan sesuai dengan
dalam menyusun dan menyempurnakan dalam pemeriksaan sarana produksi untuk
tugas dan fungsinya. pemberian Sertifikat Kelayakan Pengolahan,
regulasi di bidang pengawasan sediaan 2. melakukan sinergi dalam menyusun dan
farmasi serta tata kelola dan bisnis proses Sertifikat Penerapan Program Manajemen Mutu
menyempurnakan tata kelola dan bisnis proses Terpadu, dan Sertifikat Kesehatan Produk
pengawasan sediaan farmasi yang transparan pengawasan obat dan makanan.
dan akuntabel untuk meningkatkan Pengolahan Ikan terhadap pelaku usaha industri
3. mengembangkan sistem pengawasan obat dan pengolahan ikan.
keamanan, kemanfaatan, dan mutu sediaan makanan.
farmasi. 2. meningkatkan pengawasan produk obat ikan
4. menyusun pedoman untuk peningkatan efektivitas yang menggunakan bahan berbahaya yang
pengawasan obat dan makanan. berpotensi disalahgunakan sampai ke tingkat
1. Meningkatkan pengawasan
5. melakukan pemberian bimbingan teknis dan peredaran.
terhadap pengadaan impor dan MENTERI PANRB
supervisi di bidang pengawasan obat dan makanan.
distribusi bahan berbahaya yang untuk melaksanakan percepatan reformasi birokrasi
6. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan obat
berpotensi disalahgunakan melalui penataan kelembagaan, perbaikan bisnis
dan makanan dengan instansi terkait.
sampai ke pengguna akhir. proses dan kinerja, serta peningkatan kapasitas dan
2. Melakukan sanksi administrative : • SIUP-B2 : Surat Izin Usaha Perdagangan kompetensi SDM pada instansi yang menangani bidang
Pencabutan SIUP-B2, IP-B2, IT-B2 Bahan Berbahaya pengawasan obat dan makanan.
• IP-B2 : Importir Produsen Bahan
Berbahaya
1. melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama • IT-B2 : Importir Terdaftar Bahan MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
dalam pemeriksaan sarana produksi terkait Berbahaya untuk melakukan pemblokiran situs yang
CPPOB untuk pangan olahan Standar Nasional mempromosikan dan/atau menjual obat dan makanan
Indonesia (SNI) wajib ilegal secara on line berdasarkan rekomendasi dari
2. meningkatkan pengawasan produksi dan
Peningkatan Efektifitas instansi terkait.
penggunaan bahan berbahaya yang berpotensi Pengawasan Obat dan MENKO BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
disalahgunakan melalui penyusunan dan
penetapan NSPK. Makanan KEBUDAYAAN
3. Melakukan pengkajian ulang dan harmonisasi 1. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
standar kemasan pangan. Instruksi Presiden ini.
2. melaporkan pelaksanaan Instruksi Presiden ini
kepada Presiden secara berkala setiap 6 (enam)
1. melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
dalam pemeriksaan sarana produksi terkait
CPPOB untuk pangan olahan asal hewan dan
asal tumbuhan PARA BUPATI dan WALIKOTA
2. meningkatkan pengawasan produk obat hewan, 1. meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan.
pupuk, dan pestisida yang menggunakan bahan PARA GUBERNUR 2. melakukan sanksi administratif.
berbahaya yang berpotensi disalahgunakan 1. meningkatkan koordinasi pengawasan obat dan makanan. 3. melakukan pengkajian ulang terhadap fasilitas pelayanan
sampai ke tingkat peredaran. 2. melakukan pengawasan bahan berbahaya dan penerbitan SIUP B2. kesehatan/fasilitas kefarmasian sesuai standar dan persyaratan.
3. melakukan pengkajian ulang terhadap penerbitan pengakuan PBF 4. melakukan pengkajian ulang sertifikasi produksi industri rumah
cabang dan izin usaha kecil OT sesuai standar dan persyaratan. tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. melakukan sanksi administratif. 5. menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian
MENTERI DALAM NEGERI 5. menerapkan sistem informasi database dan pelaporan pemberian sertifikasi/perizinan fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas
untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan pengakuan PBF cabang dan izin usaha kecil obat tradisional. kefarmasian dll mengacu pada sistem informasi yg dikembangkan
kepada Gubernur, Bupati dan Walikota terkait 6. melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Keminfo.
pelaksanaan urusan sediaan farmasi, alat Instruksi Presiden ini kepada Menteri Koordinator Bidang 6. melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam
kesehatan, dan makanan dan minuman, serta Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan tembusan Instruksi Presiden ini kepada Menteri Koordinator Bidang
pembinaan terhadap produk hukum daerah yang Mendagri, Menkes, dan Kepala BPOM. Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan tembusan
berkaitan dengan urusan dimaksud.
Mendagri, Menkes, Kepala BPOM, dan Gubernur.
8
Pendahuluan
1. Inpres No. 3 Tahun 2017 tentang
Peningkatan Efektivitas Pengawasan
Obat dan Makanan
1.SMA
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri
1. Dalam melakukan pengawasan Republik Indonesia No. 41 Tahun
Badan POM tidak dapat bertindak 2018 tentang Peningkatan Koordinasi
sebagai single player Pembinaan dan Pengawasan Obat
RT
dan Makanan di Daerah
POM
Belum ada sistem informasi pengawasan 1. Masih banyak rekomendasi hasil
obat dan makanan yang bersifat pengawasan Badan POM yang belum
multisektor pemerintahan ditindaklanjuti.
9
Fungsi Aplikasi
1. Sebagai sarana untuk melakukan pelaporan hasil
pengawasan obat dan makanan yang direkomendasikan
Badan POM kepada Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah. (Mendukung Amanah Inpres 3/2017)
10
Outline
Aplikasi
SMARTPOM
02 sebagai Tindak
Lanjut
Rekomendasi
Pengawasan OM
Alur Aplikasi Tindak Lanjut Rekomendasi
Pengawasan
Peyampaian
rekomendasi dari
Badan POM • Rekomendasi yang sudah
Pemberitahuan ditindaklanjut oleh Kementerian/
Lembaga/ Dinas dapat dimonitor
tindaklanjut dari oleh Bupati/ Walikota/ Gubernur,
Dinas ke Badan Menteri dan Kepala Badan
POM • Tindaklanjut Dinas/ Kementerian/
Monitoring oleh Lembaga yang sesuai dan tidak
Instansi Pembina sesuai dengan Rekomendasi Badan
POM akan tampil pada menu
laporan
12
Rekomendasi Tindak Lanjut
sampai dengan Feb tahun 2021
20 Dinkes Sudah TL
24%
63 Dinkes Belum
TL; 76%
13
Dashboard Timeline • Warna pada peta akan menyesuaikan kecepatan
Tindak Lanjut tindaklanjut rekomendasi BPOM yang dikirimkan ke
Rekomendasi BPOM instanstansi terkait
14
Dashboard
Rekapitulasi Tindak
Lanjut Rekomendasi
BPOM
15
Rekomendasi BPOM yang sudah di Tindak Lanjuti
10 Balai yang mengirim Rekomendasi Ke Dinkes Terkait
400 372
350
300
250
200 171
150
111
100
45 33
50 27
18 11 0
0 5 0 4 1 2 0 1 1 1 0
0
BBPOM BBPOM BBPOM BBPOM BBPOM Loka Toba BPOM BPOM BBPOM BBPOM
Bandung Medan Jakarta Palembang Denpasar Samosir Jambi Bengkulu Serang Semarang
16
Outline
Upload pada
Pengumpula menu Verifikasi Kirim ke
Login oleh Balai /
n Pelaporan BPOM Pusat
DAK Loka
18
Menu Pelaporan DAK
19
Pelaporan Dinas terkait DAK Obat 2020
20
Pelaporan Dinas terkait DAK Pangan 2020
Jumlah Dinkes Melakukan Pelaporan DAK Nonfisik Pangan
160
148 Dinkes
140
100
79 Dinkes 76 Dinkes
80
67 Dinkes 65 Dinkes 69 Dinkes
60
40
20
0
Bimtek PKP Pengawasan Kaji Ulang Inventarisasi Pengawasan Sampling KIE Keamanan
Pre-Market Post-Market
21
Realisasi DAK Nonfisik Obat Wilayah Bali
Tahun 2020
No. Kab/Kota Triwulan Realisasi Pagu
Kab. Badung Triwulan 1 Rp 10.604.000
1 Kab. Badung Triwulan 2 Rp 17.354.000 Rp 55.839.000
Kab. Badung Triwulan 3 Rp 30.854.000
Kab. Badung Triwulan 4 Rp 54.849.000
Kab. Buleleng Triwulan 1 Rp -
Kab. Buleleng Triwulan 2 Rp -
2 Rp 55.839.000
Kab. Buleleng Triwulan 3 Rp -
Kab. Buleleng Triwulan 4 Rp 9.203.000
Kab. Gianyar Triwulan 2 Rp 800.000
3 Kab. Gianyar Triwulan 3 Rp 800.000 Rp 55.839.000
Kab. Gianyar Triwulan 4 Rp 39.580.000
Kab. Karang Asem Triwulan 3 Rp 4.220.200
4 Rp 55.839.000
Kab. Karang Asem Triwulan 4 Rp 5.220.200
Kab. Klungkung Triwulan 2 Rp 3.860.000
5 Rp 55.839.000
Kab. Klungkung Triwulan 4 Rp 20.911.827
Kab. Tabanan Triwulan 1 Rp -
Kab. Tabanan Triwulan 2 Rp 3.435.000
6 Rp 55.839.000
Kab. Tabanan Triwulan 3 Rp 17.835.000
Kab. Tabanan Triwulan 4 Rp 50.258.000
Kota Denpasar Triwulan 3 Rp 7.390.000
7 Rp 55.839.000
Kota Denpasar Triwulan 4 Rp 7.390.000
22
Realisasi DAK Nonfisik Pangan Wilayah Bali
Tahun 2020
No. Kab/Kota Triwulan Realisasi Pagu
23
Rincian Dana BOK POM TA 2021
Jumlah Target Kegiatan
Ikhtisar RAB
No. Kode / Rincian Menu Kegiatan Rincian Kegiatan (Aktivitas) Kab/Kota Minimal
per kegiatan
Penerima per Kab/Kota
1 1.02.03.2.03.01 A. Bimbingan Teknis kepada petugas pengelola 413 Rp 80 orang peserta
Pengembangan Mutu dan fasilitas kefarmasian Kab/Kota 46.640.000 Bimtek
Peningkatan Kompetensi Teknis
SDM Kesehatan B. Peningkatan Kompetensi Petugas 413 Rp 30 orang DFI/PKP
Pengawas* Kab/Kota 150.000.000
24
Rincian Dana BOK POM TA 2021
Jumlah Target Kegiatan
Kode / Rincian Menu Ikhtisar RAB
No. Rincian Kegiatan (Aktivitas) Kab/Kota Minimal
Kegiatan per kegiatan
Penerima per Kab/Kota
4 1.02.04.2.06.01 A. Inventarisasi sarana Industri Rumah Tangga 413 Rp 1 dokumen
Pemeriksaan post market pada Pangan (IRTP) Kab/Kota 4.095.000 inventarisasi
produk makanan minuman B. Pengawasan sarana Industri Rumah Tangga 413 0 s.d 0 s.d 168 sarana
industri rumah tangga yang Pangan (IRTP) Kab/Kota Rp52.416.000 (target dan
beredar dan pengawasan serta anggaran sesuai
tindak lanjut pengawasan clusterisasi daerah)
C. Sampling dan pengujian Pangan Industri 413 Rp29.500.000 12 s.d 60 sampel
Rumah Tangga (PIRT) Kab/Kota s.d (target dan
Rp147.500.000 anggaran sesuai
clusterisasi daerah)
D. Monitoring tindak lanjut hasil pengawasan 413 Rp 2 dokumen
sarana Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Kab/Kota 8.190.000 monitoring evaluasi
5 1.02.05.2.01.01 A. KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) 413 Rp 200 orang peserta
Peningkatan Upaya Promosi Keamanan Pangan Kab/Kota 125.452.000 KIE
Kesehatan, Advokasi,
Kemitraan dan Pemberdayaan
Masyarakat
25
Peran Dinas Kesehatan
(Feedback Rekomendasi
BPOM – Entry Laporan DAK)
• Melakukan pengiriman
feedback rekomendasi hasil
pengawasan yang telah dikirim
oleh BBPOM/Loka POM
melalui aplikasi.
• Melakukan pengisian laporan
kegiatan DAK Non Fisik pada
Aplikasi SMARTPOM.
• Melakukan pengisian RK
Anggaran. 26
Outline
28
Berita Acara Rencana Kerja Anggaran
29
Monitoring Pemanfaatan Fitur RKA
Sudah Melakukan Pelaporan RKA 2021 Sudah Upload berita Acara Final RKA 2021
31
Site Map Pengembangan Aplikasi SmartPOM
33