Disampaikan pada:
REFRESHMENT PELAYANAN PUBLIK AHP, SKI DAN IKLAN OBAT DI ERA DIGITAL
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPATUHAN PELAKU USAHA
(MELAYANI ASIK DI ERA DIGITAL)
04 SOP LINK
Export-Import
PRE MARKET Certification
Keterangan: POST MARKET
Data dari: Industri
Data sbg input: Farmasi & Saryanfar
Dalam Proses Pre Market
Dari Pre ke Post Market
FARMAKOVIGILANS
Dari Post ke Pre Market
PRODUK REGISTRASI
SAMPLING PRODUK PENGAWASAN
OBAT
& PENGUJIAN LAB IKLAN, PROMOSI & KONSUMEN
NOMOR LABEL PRODUK
RnD INDUSTRI
IJIN EDAR
FASILITAS SERTIFIKAT
PRODUKSI CPOB
SARANA SARANA
PRODUKSI SARANA
DISTRIBUSI
PELAYANAN
PENGAWASAN SARANA
Audit komprehensif
Perekomendasi
Evaluator Penindaklanjut
*Bahan Obat
PerBPOM 14/2020
PerBPOM 15/2020 6 jam 2 jam* *Obat
*Vaksin
SOP LINK
2021
No. PW.01.16.3.35.11.20.01 No. FP.03.04/IV/1835/2020 No. KEP-224/BC/20209 No.1/LNSW/2020
Penelitian dan
Penerbitan
Perizinan
Importir
Realisasi Data Alkes Pendukung Vaksin
Impor Kebutuhan
Analisa Hasil Pengawasan (AHP)
PERSETUJUAN IKLAN OBAT
KATEGORI MINOR DAN MAYOR
Pemanfaatan Media
Penyederhanaan Informasi dan Kualitas pelayanan Pelayanan offline agar
Proses Komunikasi untuk publik online dan memperhatikan Physical
Bisnis/Percepatan Standar Pelayanan, offline sesuai dengan
I hope and Distancing
I believe that this dan Protokol
Template will your
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 14 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
01 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 29 Tahun 2017 tentang Pengawasan
Pemasukan Bahan Obat dan Makanan Ke Dalam Wilayah Indonesia
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 15 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
02 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pengawasan
Pemasukan Obat dan Makanan Ke Dalam Wilayah Indonesia
Peraturan Badan POM Nomor 26 Tahun 2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Permohonan
03 Analisa Hasil Pengawasan dalam Rangka Impor dan Ekspor Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
Farmasi
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengawasan
04 Periklanan Obat
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
Update
Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun Perundang-
2021 tentang Penyelenggaraan undangan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko lainnya
A B C D
Standar dan Persyaratan Standar dan Persyaratan Standar dan Persyaratan
Standar dan Persyaratan Subsektor Obat
Subsektor Obat Subsektor Pangan Ekspor Impor Sektor
Tradisional, Obat Kuasi, Olahan Obat dan Makanan
Suplemen Kesehatan
dan Kosmetika
D.5 Standar dan Persyaratan Surat Keterangan
Impor Obat dan Bahan Obat
A.9 Standar dan Persyaratan Persetujuan Iklan Obat
D.9 Standar dan Persyaratan Analisa Hasil
Pengawasan (AHP) Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor Farmasi
Pasal 3
Standar dan persyaratan yang 1. memiliki akun yang dapat diakses melalui single sign on pada laman resmi pelayanan SKI Badan
harus dipenuhi Pelaku Usaha Pengawas Obat dan Makanan atau laman resmi lembaga national single window;
Importir yang memasukkan 2. dokumen hasil pemindaian asli surat permohonan yang ditandatangani oleh direktur atau kuasa direksi
obat dan bahan obat untuk bermaterai cukup;
manusia ke dalam wilayah 3. dokumen hasil pemindaian asli surat pernyataan penanggung jawab bermaterai cukup;
Indonesia untuk memperoleh 4. dokumen hasil pemindaian asli surat kuasa pemasukan yang dibuat dalam bentuk akta umum oleh
notaris jika Pemohon SKI Border merupakan pelaku usaha yang perusahaannya menerima kuasa untuk
Surat Keterangan Impor Obat mengimpor;
dan Bahan Obat. Tidak 5. daftar HS Code komoditi yang akan diimpor;
termasuk dalam standar dan 6. mencantumkan alamat gudang tempat penyimpanan produk dengan jelas; dan
persyaratan ini untuk Obat 7. selain persyaratan sebagaimana dimaksud butir 1 sampai dengan 6, khusus SKI Bahan Obat harus
dan/atau Bahan Obat yang dilengkapi dengan hasilpemindaian dokumen asli:
termasuk Narkotika, a. izin industri farmasi atau izin pedagang besar farmasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
Psikotropika dan Prekursor undangan; dan
b. sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) bagi pedagang besar farmasi.
Farmasi.
Standar dan Persyaratan
Surat Keterangan Impor Obat dan Bahan Obat (lanjutan)
Persyaratan Khusus
Surat Keterangan Impor Obat Surat Keterangan Impor Bahan Obat
a. Pemasukan Obat hanya dapat dilakukan oleh Pemegang Izin Edar atau kuasanya sesuai a. Pemasukan hanya dapat dilakukan oleh Industri
dengan peraturan perundang-undangan. Farmasi dan Pedagang Besar Farmasi sesuai
b. Melampirkan dokumen persyaratan teknis berupa: peraturan perundang-undangan.
1)Persetujuan Izin Edar atau Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use b. Melampirkan dokumen persyaratan teknis berupa:
Authorization); 1) Sertifikat Analisis yang paling sedikit memuat:
2)Sertifikat Analisis yang paling sedikit memuat: a) nama bahan/produk; parameter uji sesuai ketentuan; hasil uji; metode analisis; nomor
a)nama bahan/produk; parameter uji sesuai ketentuan; hasil uji; metode analisis; nomor batch/nomor lot/kode produksi; dan tanggal produksi dan/atau tanggal kedaluwarsa;
batch/nomor lot/kode produksi; dan tanggal produksi dan/atau tanggal kedaluwarsa; b) dalam hal penerbit sertifikat analisis berbeda dengan produsen, nama produsen harus
b)dalam hal penerbit sertifikat analisis berbeda dengan produsen, nama produsen harus dicantumkan pada sertifikat analisis;
dicantumkan pada sertifikat analisis; 2) Lembar Data Keamanan dan/atau Spesifikasi Bahan;
3)Faktur (invoice); 3) Surat Pernyataan Tujuan Penggunaan/ Tujuan Pendistribusian;
4)Khusus untuk Obat berupa Vaksin juga harus melampirkan: 4) Faktur (invoice);
a) Sertifikat pelulusan batch/lot (batch/lot release certificate) dari badan otoritas di negara 5) Bahan Obat Berkhasiat (Bahan Aktif Obat), dilengkapi dengan sertifikat Cara
tempat vaksin diluluskan untuk setiap kali pemasukan; dan Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang masih berlaku atau dokumen lain yang setara
b) Protokol ringkasan batch/lot (summary batch/lot protocol) yang diterbitkan oleh yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas obat setempat dan/atau otoritas pengawas obat
produsen; negara lain;
5) Khusus untuk Obat berupa Sera wajib melampirkan sertifikat analisis yang 6) Bahan Obat yang berasal dari produk biologi dan dari hewan, dilengkapi dengan surat
mencantumkan sumber zat aktif; keterangan asal bahan; dan
c. Obat wajib memiliki sisa masa simpan paling sedikit dua per tiga dari total masa simpan; 7) Bahan Obat yang berasal dari produk biologi berupa bahan vaksin, selain harus
dan memenuhi sebagaimana dimaksud pada angka
d. Produk biologi wajib memiliki sisa masa simpan paling sedikit 9 (sembilan) bulan sebelum 5, juga harus dilengkapi dengan protokol ringkasan batch/lot (summary batch/lot protocol)
batas kedaluwarsa. yang diterbitkan oleh produsen.
e. Persyaratan mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang c. Persyaratan mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang
mengatur mengatur tentang Pengawasan Pemasukan Bahan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah
tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia. Indonesia.
Standar dan Persyaratan
Surat Keterangan Impor Obat dan Bahan Obat (lanjutan)
Standar dan persyaratan yang 1. memiliki akun yang dapat diakses melalui laman resmi pelayanan AHP Badan
harus dipenuhi Pelaku Pengawas Obat dan Makanan;
Usaha Importir, Eksportir dan 2. izin Industri Farmasi, izin PBF, atau izin Lembaga Ilmu Pengetahuan sesuai
Lembaga Ilmu Pengetahuan ketentuan peraturan perundang-undangan;
untuk memperoleh Analisa 3. nomor pokok wajib pajak;
Hasil Pengawasan Narkotika, 4. izin khusus Impor Narkotika untuk importir Narkotika;
Psikotropika dan Prekursor 5. izin IP Psikotropika atau IP Prekursor Farmasi untuk Industri Farmasi yang akan
Farmasi sebagai salah satu Impor Psikotropika atau Prekursor Farmasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
syarat dalam pengajuan Surat undangan;
Persetujuan Impor/Ekspor 6. izin IT Psikotropika atau IT Prekursor Farmasi untuk PBF yang akan Impor
Narkotika, Psikotropika dan Psikotropika atau Prekursor Farmasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
Prekursor Farmasi. 7. izin khusus Ekspor Narkotika untuk eksportir Narkotika;
8. izin EP Psikotropika atau EP Prekursor Farmasi untuk Industri Farmasi yang akan
Ekspor Psikotropika atau Prekursor Farmasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
9. izin ET Psikotropika atau ET Prekursor Farmasi untuk PBF yang akan Ekspor
Psikotropika atau Prekursor Farmasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar dan Persyaratan
Analisa Hasil Pengawasan (AHP)
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi (lanjutan)
Persyaratan Khusus
Impor Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi Ekspor Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi
Impor Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
Farmasi untuk kepentingan pelayanan kesehatan
dan teknologi dan teknologi
a. surat pernyataan belum pernah impor Narkotika, Psikotropika atau a. surat pernyataan belum pernah melakukan
a. surat pernyataan belum pernah melakukan ekspor
Prekursor Farmasi atau SPI terakhir; Impor Narkotika, Psikotropika atau Prekursor
Narkotika, Psikotropika atau Prekursor Farmasi
b. laporan realisasi impor terakhir; Farmasi atau SPI terakhir;
atau Surat Persetujuan Ekspor terakhir;
c. laporan realisasi penggunaan periode 1 (satu) tahun sebelumnya dan b. laporan realisasi impor terakhir;
b. laporan realisasi ekspor periode 1 (satu) tahun
pada tahun berjalan dari industri atau penggunaan akhir; c. laporan realisasi penggunaan periode 1
sbelumnya dan pada tahun (tidak dipersyaratkan
d. rencana kebutuhan tahunan dari pengguna akhir periode tahun berjalan (satu) tahun sebelumnya dan pada tahun
bila belum pernah melakukan Ekspor Narkotika,
dan 1 (satu) tahun ke depan yang ditandatangani oleh apoteker berjalan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan atau
Psikotropika atau Prekursor Farmasi;
penanggung jawab produksi di industri atau pengguna akhir untuk impor penguna akhir;
dalam rangka pengembangan produk; c. rencana ekspor selama 1 (satu) tahun
d. rencana kebutuhan tahunan dari pengguna
e. rencana kebutuhan untuk pengembangan produk yang ditandatangani yangditandatangani oleh apoteker penanggung
akhir periode tahun berjalan dan 1 (satu) tahun
oleh apoteker penanggung jawab produksi di industri atau pengguna jawab produksi dari Industri Farmasi;
ke depan yang diandatangani oleh penanggung
akhir untuk impor dalam rangka pengembangan produk; d. Surat Persetujuan Impor dari Negara pengimpor
jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan atau
f. rencana kebutuhan baku pembanding yang ditandatangani oleh apoteker atau surat keterangan jika negara pengimpor tidak
penggna akhir;
penanggung jawab produksi di industri atau pengguna akhir untuk impor mempersyaratkan Surat Persetujuan Impor;
e. surat pesanan kepada eksportir;
berupa baku pembanding; e. surat pesanan dari importir;
f. surat pesanan dari pengguna akhir jika pelaku
g. surat pesanan kepada eksportir; f. persetujuan khusus ekspor; dan
usaha yaitu PBF;
h. surat pesanan dari pengguna akhir jika pelaku usaha adalah PBF; g. persyaratan sebagaimana dimaksud huruf b tidak
g. protokol penelitian untuk keperluan penelitian,
i. persetujuan impor dalam bentuk ruahan jika produk ruahan yang akan berlaku bagi Pelaku Usaha yang belum pernah
diimpor akan diolah oleh industri farmasi menjadi obat yang diedarkan di jika untuk keperluan pengembangan ilmu
melakukan eksportasi Narkotika, Psikotropika,
Indonesia; pengetahuan dan teknologi; dan
dan/atau Prekursor Farmasi.
j. surat persetujuan impor khusus ekspor jika produk yang diimpor tidak h. persyaratan sebagaimana dimaksud pada
Persyaratan mengacu pada Peraturan Badan
akan diedarkan di Indonesia dan huruf b dan huruf c tidak berlaku bagi
Pengawas Obat dan Makanan yang mengatur
k. surat keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Pelaku Usaha yang belum pernah melakukan
mengenai Analisa Hasil Pengawasan Narkotika,
persetujuan penggunaan bahan baku dan/atau baku pembanding dalam importasi Narkotika, Psikotropika dan/atau
Psikotropika dan Prekursor Farmasi.
hal terdapat perubahan source bahan baku dan/atau baku pembanding; Prekursor Farmasi.
dan
l. persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c tidak
berlaku bagi Pelaku Usaha yang belum pernah melakukan importasi
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi.
Standar dan Persyaratan
Analisa Hasil Pengawasan (AHP)
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi (lanjutan)
1. Industri Farmasi dalam melakukan kegiatan pemasukan dan 1. Tingkat Risiko Tinggi. 1. Pengawasan di luar wilayah pabean berupa
penggunaan Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor 2. Penilaian kesesuaian dokumen pengawasan terhadap khasiat, keamanan, dan
Farmasi harus memenuhi Standar Cara Pembuatan Obat permohonan dengan persyaratan mutu Narkotika, Pikotropika dan Prekuror
yang Baik berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dilakukan melalui proses evaluasi sesuai Farmasi dilakukan oleh lembaga pemerintah
dan Makanan yang mengatur mengenai CPOB. dengan timeline. nonkementerian yang menyelenggarakan
2. Pedagang Besar Farmasi dalam melakukan kegiatan 3. Pengajuan permohonan dan penilaian urusan pemerintahan di bidang pengawasan
pemasukan dan penyaluran Narkotika, Psikotropika kesesuaian dilakukan untuk 1 (satu) item obat dan makanan.
dan/atau Prekursor Farmasi harus memenuhi Standar Cara Narkotika, Psikotropika atau Prekursor 2. Pengawasan dilakukan secara:
Distribusi Obat yang Baik berdasarkan Peraturan Badan Farmasi untuk 1 (satu) kali Impor atau a. rutin yang diselenggarakan secara berkala;
Pengawas Obat dan Makanan yang mengatur mengenai Ekspor. dan/atau
CDOB. 4. Jika diperlukan dapat dilakukan b. insidental yang diselenggarakan intensif
pemeriksaan setempat untuk memastikan dalam waktu tertentu untuk menindaklanjuti
kesahihan informasi dan/atau data yang hasil pengawasan dan/atau laporan dan/atau
tercantum dalam dokumen persyaratan. pengaduan dari masyarakat adanya indikasi
5. Perhitungan jangka waktu dalam proses pelanggaran.
penerbitan perizinan berusaha 3. Pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan
dilaksanakan berdasarkan mekanisme produk dan sarana sesuai dengan ketentuan
clock on clock off. peraturan perundang-undangan.
Standar dan Persyaratan
Persetujuan Iklan Obat
PERSYARATAN KHUSUS
1. Melampirkan dokumen teknis berupa: 2. Informasi yang tercantum dalam Iklan Obat wajib
a. surat persetujuan izin edar Obat;. memenuhi kriteria sebagai berikut:
b. rancangan label yang disetujui atau label yang a. objektif;
disetujui;
c. rancangan Iklan berupa print-ads untuk media b. lengkap; dan
visual, berupa skrip untuk media audio, c. tidak menyesatkan.
dan/atau berupa storyboard untuk media 3. Informasi sebagaimana dimaksud pada butir 2 wajib
audiovisual; sesuai dengan informasi yang disetujui dalam izin
d. dokumen terjemahan Iklan yang menggunakan edar Obat.
bahasa asing selain bahasa Inggris ke dalam
4. Untuk Obat tertentu yang diiklankan harus
Bahasa Indonesia dari penerjemah tersumpah;
mencantumkan informasi khusus.
e. dokumen terjemahan Iklan yang menggunakan
bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia; 5. Pencantuman informasi khusus dikecualikan untuk
dan Obat keras, narkotika dan/atau psikotropika yang
f. dokumen pendukung berisi informasi tertentu ditujukan kepada tenaga kesehatan.
yang tidak terkait dengan penggunaan Obat 6. Persyaratan mengacu pada Peraturan Badan
(jika diperlukan). Pengawas Obat dan Makanan yang mengatur
mengenai Iklan Obat.
Standar dan Persyaratan
Persetujuan Iklan Obat
Wujud nyata inisiatif Badan POM terhadap Pandemi COVID-19 di bidang Obat yaitu
menerbitkan buku Pedoman dan buku Panduan :
Dapat diunduh :
https://www.pom.go.id/new/view/direct/hotissue-covid19
THANK YOU