Anda di halaman 1dari 26

Materi IKM

Materi UTS Materi UAS


1. Pendahuluan IKM 9. Fungsi, tujuan dan manfaat
2. Konsep Epidemiologi dalam formularium rumah sakit
pelayanan kesehatan dan Obat 10. Manajemen pelayanan kesehatan
3. Promosi kesehatan masyarakat
4. Peran apoteker dalam era JKN 11. Metode dalam penelitian
5. Peran apoteker dalam pelayanan kesehatan masyarakat
kesehatan masyarakat 12. Kesehatan dan Keselamatan kerja
6. Konsep DOEN, e-catalogue dll 13. Farmakoekonomi, biaya dan hasil
7. Penyelesaian masalah terapi
kesehatan menggunakan ilmu 14. Kesehatan Lingkungan
biostatistik 15. Gizi Masyarakat
8. UTS 16. UAS
PENDAHULUAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Profesi Apoteker UHAMKA


Tujuan
• Pentingnya ilmu kesehatan masyarakat dalam
bidang farmasi.
• Arti ilmu kesehatan masyarakat
• Manfaat ilmu kesehatan masyarakat
• Masalah dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Apa kepentingan Apoteker mempelajari IKM

1. Disiplin keilmuan penunjang dalam farmasi


atau ilmu farmasi.
2. Sejarah perkembangan kesehatan (obat)
dan kedokteran.
Definisi IKM

 Kesehatan masyarakat adalah seni dan ilmu memelihara/


mempertahankan, melindungi dan memperbaiki kesehatan rakyat melalui
upaya-upaya komunitas yang terorganisasi (House of delegate of the ama
(1948))

 Hal itu mencakup penataan-penataan dimana masyarakat menyediakan


pelayanan medik bagi kelompok atau perseorangan khusus dan dikaitkan:
1. Dengan pencegahan atau pengendalian penyakit
2. Orang-orang yang memerlukan perawatan rumah sakit untuk
melindungi komunitas dan dengan orang-orang tidak mampu yang
memerlukan pengobatan.
Ruang Lingkup Kesmas

 Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan


masyarakat, atau sering disebut sebagai Pilar Utama IKM adalah:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Administrasi usaha kesmas
5. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
6. Kesehatan Ibu dan Anak
7. Gizi kesehatan masyarakat
8. Kesehatan & keselamatan kerja
Sejarah Kesehatan Masyarakat

 Tidak terlepas dari 2 tokoh metologi Yunani Asclepius dan Higeia.


 Asclepius melakukan penanganan kesehatan dengan pendekatan
pengobatan setelah penyakit terjadi.
 Higea, melakukan penanganan kesehatan dengan pendekatan
pencegahan
Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan

 Dari budaya Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma adanya


dokumen tertulis bahkan peraturan tertulis yang mengatur ttg
pembuangan air limbah, air minum dan sebagainya. Namun
upaya-upaya tersebut ditujukan bukan utk tujuan kesehatan
namun lebih kepada estetika.
 Pada abad ke-7 upaya kesehatan masyarakat muncul karena
berkembangnnya berbagai jenis penyakit menular yang
menyerang sebagian besar penduduk yang menjadi endemik
dan epidemik.
Menyebarnya wabah kolera, menyebar dari Asia khususnya Timur
tengah hingga ke Afrika. India merupakan pusat endemik kolera.
Munculnya wabah lepra mulai dari Mesir ke Asia kecil dan Eropa
Wabah pes yang paling dasyat di Cina dan India. Pada Tahun 1930
tercatat 13 juta orang meninggal karena Pes. Di India Mesi dan Gaza
dilaporkan 13 ribu orang meninggal setiap hari. Menurut catatan 60
juta orang sehingga the black dead (1348–1350 M) .
Pada tahun 1603 lebih dari 1 dari 6 meninggal karena penyakit
menular (Typus, disentri dsb)
 Upaya yang dilakukan saat itu, masyarakat sudah memperhatikan
sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan, pembuangan sampah
dan ventilasi rumah.
 Jauh sebelum tejadinya wabah, pengobatan terhadap penyakit
hanya menggunakan obat-obatan tradisional oleh tabib (Yunani
Timur, Cina dan sebagian Asia lainnya). Mulanya ilmu pengobatan
hanya ilmu turun temurun dr keluarga
 Namun seiring dengan munculnya berbagai macam wabah,
pengobatan tradisional tidak mampu menyelesaikan masalah..
Periode ilmu pengetahuan

 Pada awal abad ke -19 periode bangkitnya ilmu pengetahuan.


 Sebelum abad ini, masalah kesehatan hanya dimaknai sebagai
fenomena biologi (makna yang sempit), pada abad ini masalah
kesehatan dimaknai sebagai masalah yang kompleks.
 Pendekatan masalah kesehatan dilakukan secara komprehensif
dan multisektoral.
 Penyelidikan masalah-masalah kesehatan sdh dikembangkan
secara ilmiah
 Pada abad ini mulai ditemukan berbagai macam penyebab
penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
Output perkembangan
ilmu kesehatan masyarakat dalam Bidang Farmasi

1. Vaccin cacar (1796)


2. Kina-malaria (1820)
3. Phenol- desinfekton –awal 1867
4. Defteri anti toxin-1890
5. Tetanus anti toxin – 1892
6. Sulfanilamid-1922
7. Penicilin (1922) digunakan sebagai AB 1938
8. Sulfadiazin-1947
9. Chloromycetin-1947
10. Stretoptimycin; euromicyn; Bacitracin-1948
11. Neomicyn-1951
12. Isoniacid-1952
13. Salk Vaccin 1953
14. Vaccin Morbili 1963
Perkembangan Kesmas di Indonesia

 Dimulai pada pemerintahan Belanda abad ke-16, sebagai upaya


pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang sangat ditakuti
masyarakat pada saat itu.
 Pd tahun 1851, sekolah dokter Jawa didirikan yang disebut STOVIA. 1947
berubah menjadi FK UI.
 Pd tahun 1913 didirikan sekolah dokter di Surabaya (NIAS).
 Pd tahun 1946 didirikan perguruan tinggi farmasi di Klaten dan tahun 1947
di UGM
 Tahun 1965 didirikan FKM UI
 Tahun 1956 dimulai kegiatan pengembangan masyarakat sebagai upaya
pengembangan kesehatan masyarakat. Diawali di Bekasi sebagai proyek
percontohan Yankes (keterpaduan pengembangan kesehatan
masyarakat di indonesia)>>>> Puskesmas
FAKTOR PENENTU MENINGKATKAN
DERAJAT KESEHATAN PENDUDUK (HENDRICK L. BLUM, 1974)

LINGKUNGAN (FISIK,
SOSIAL, EKONOMI.
BIOLOGI)
40%

DERAJAT
GENETIKA ADA/TIDAKNYA
KESEHATAN
PELAYANAN MEDIS
PENDUDUK
20%
10%

LIFE STYLE
PERILAKU
30%

 LINGKUNGAN DAN PERILAKU MEMBERI KONTRIBUSI 70%


 MELAHIRKAN KONSEP PARADIGMA SEHAT
 PERUBAHAN AKTIVITAS DARI PENANGGULANGAN PENYAKIT KE PENANGGULANGAN
RISIKO
 TENAGA PELAKSANA BERGESER DARI TENAGA MEDIS KE TENAGA KESMAS
UPAYA KESEHATAN

 PROMOTIF ( MENINGKATKAN KESEHATAN )


 PREVENTIF ( PENCEGAHAN )
 KURATIF ( PENGOBATAN )
 REHABILITATIF ( PEMULIHAN KESEHATAN )
Upaya-upaya kesehatan masyarakat
 Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
 Perbaikan sanitasi lingkungan,
 Perbaikan lingkungan pemukiman
 Pemberantasan vektor
 Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.
 Pelayanan kesehatan ibu dan anak
 Pembinaan gizi masyarakat
 Pengawasan sanitasi di tempat-tempat umum
 Pengawasan obat dan minuman
 Pembinaan peran serta masyarakat dan sebagainya.
Masalah Kesehatan Masyarakat

 Masalah perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan pelayanan


kesehatan yang akan menimbulkan berbagai masalah lanjutan seperti
masalah kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan penyakit-penyakit baik
menular maupun tidak menular.
 Masalah kesehatan tersebut dapat terjadi pada masyarakat secara umum
atau komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu),
kelompok lanjut usia dan kelompok pekerja.
Masalah Kesehatan Masyarakat
 Masalah perilaku kesehatan
Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah
kesehatan sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan dan faktor
kemiskinan. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang
mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat.
 Masalah Kesehatan lingkungan
Masalah kesehatan lingkungan meliputi penyehatan lingkungan pemukiman,
penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan sampah serta pengelolaan
tempat-tempat umum dan pengolahan makanan.
 Penyehatan lingkungan pemukiman
Tidak terpenuhi syarat rumah sehat dapat menimbulkan masalah kesehatan
atau penyakit baik fisik, mental maupun sosial yang mempengaruhi
produktivitas keluarga dan pada akhirnya mengarah pada kemiskinan dan
masalah sosial.
 Penyediaan air bersih
Tidak terpenuhi kebutuhan air bersih dapat menimbulkan masalah
kesehatan atau penyakit seperti infeksi kulit, infeksi usus, penyakit gigi dan
mulut dan lain-lain.
 Pengelolaan limbah dan sampah
Tempat pembuangan dan pengolahan limbah kotoran manusia berupa
jamban dan septic tank harus memenuhi syarat kesehatan karena
beberapa penyakit disebarkan melalui perantaraan kotoran.
 Pengelolaan tempat-tempat umum dan pengolahan makanan
Pengelolaann tempat-tempat umum meliputi tempat ibadah, sekolah,
pasar dan lain-lain sedangkan pengolahan makanan meliputi tempat
pengolahan makanan (pabrik atau industri makanan) dan tempat
penjualan makanan (toko, warung makan, kantin, restoran, cafe, dll).
Kegiatan berupa pemeriksaan syarat bangunan, ketersediaan air bersih
serta pengolahan limbah dan sampah.
 Masalah Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu akan menghasilkan derajat
kesehatan optimal. Tercapainya pelayanan kesehatan yang sesuai
standar membutuhkan syarat ketersediaan sumber daya dan prosedur
pelayanan.
 Petugas kesehatan yang profesional
Keterbatasan ketenagaan di Indonesia yang terjadi karena kurangnya
tenaga sesuai kompetensi atau tidak terdistribusi secara merata
melahirkan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan tidak sesuai
kompetensinya.
 Sarana bangunan dan pendukung
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan
saat ini diatasi dengan konsep Desa Siaga yaitu konsep memandirikan
masyarakat untuk sehat.
 Pembiayaan Kesehatan
Faktor pembiayaan seringkali menjadi penghambat masyarakat
mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
 Masalah genetic
Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik lebih
banyak disebabkan kurang paham terhadap penyebab genetic.
Intervensi berupa pendidikan kesehatan melalui konseling genetik,
penyuluhan usia reproduksi, persiapan pranikah dan pentingnya
pemeriksaan genetik dapat mengurangi resiko munculnya penyakit atau
masalah kesehatan pada keturunannya.
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai