Oleh:
NIDIA GITA PRAMESWARI
1504015262
4G
untuk sumbu Y dan parameter temperatur untuk sumbu X. Di dalam diagram tersebut
terbentuk tiga buah kurva yang menjadi batas tiga fase fisika air. Ketiga kurva
tersebut menjadi garis ekuilibrium dimana dua fase air dapat berada dalam satu
kondisi parameter tekanan dan temperatur yang sama.
Kurva pertama menjadi batas antara fase padat dengan fase gas, kurva
kedua menjadi batas antara fase padat dengan cair, sedangkan kurva ketiga menjadi
batas antara fase cair dengan gas. Khusus kurva ketiga ini kita kenal juga dengan
istilah saturated line (garis saturasi). Pada garis saturasi inilah air memiliki fase yang
sangat kita kenal dengan nama uap saturasi. Di sepanjang garis saturasi, berapapun
besar tekanan dan temperatur, air dan uap air dapat berada di dalam satu kondisi yang
sama dengan perbandingan kuantitas sesuai dengan nilai entalpi yang dikandungnya.
Dengan demikian jika kita amati lebih rinci lagi, fase gas atau uap air saja bisa
digolongkan lagi menjadi tiga yakni saturated steam, superheated steam, dan
supercritical steam.
Tiga kurva yang membentuk diagram fase air kemudian bertemu di sebuah
titik yang dikenal sebagai triple point. Triple point adalah sebuah titik dimana tiga
fase fisika air yaitu padat, cair, dan gas, dapat berada di satu kondisi
ekuilibrium. Kondisi ini berada pada tekanan 0,61 kPa dan 0,010°C. Nampak pada diagram
di atas, di bawah triple point, air tidak memiliki fase cair. Di bawah triple point ini padatan
air (es) akan langsung menguap menjadi gas jika terjadi kenaikan temperatur pada tekanan
konstan.
Kompleksi Induksi
Pembentukan kompleks inklusi merupakan salah satu metoda untuk meningkatkan
kelarutan dan disolusi suatu zat dalam air. Pada kompleks inklusi, molekul obat
sebagai molekul guest terjerap dalam rongga siklodekstrin yang bersifat hidrofobik.
Bagian luar siklodekstrin bersifat hidrofilik sehingga mudah larut dalam media air.
Kompleks inklusi dibuat dengan metode kopresipitasi, kneading, freezed drying dan
metode penggilingan (Co-grinding). (Bekers et al., 1991).
2. Konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada suhu tertentu disebut
sebagai....
a. larutan tak jenuh
b. larutan lewat jenuh
c. larutan jenuh
d. kelarutan0
e. kesetimbangan
4. Larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan (tepat larut dalam
batas kelarutannya) dengan fase pelarutnya yaitu ....
a. larutan lewat jenuh
b. larutan hampir jenuh
c. larutan larutan tidak jenuh
d. larutan jenuh0
e. larutan penyangga
7. Sebuah titik dimana tiga fase fisika air yaitu padat, cair, dan gas, dapat berada
di satu kondisi ekuilibrium disebut…
a. critical point
b. ekuilibrium point
c. three phases point
d. supercritical point
e. triple point0
9. Gaya tolak antara molekul air & rongga hidrofob siklodestrin pada satu sisi
dan antara air (bulk) & obat hidrofob pada sisi lain adalah yang mendorong
terjadinya pembentukan…
a. kompleksi0
b. kesetimbangan
c. kelarutan
d. disperse
e. sedimentasi
10. Kelarutan molar sulfathiazol dalam air = 0,002, pKa = 7,12 dan berat molekul
natrium sulfathiazol 304, maka pH terendah yang diperbolehkan untuk dapat
melarut sempurna dalam larutan 5% garam adalah....
a. 7,01
b. 8,02
c. 9,03
d. 2o
e. 1