Pengertian
Titrasi kompleksometri merupakan salah
satu dari metode dalam Analisis Volumetri,
dimana memanfaatkan reaksi kompleks
antara ligan dengan ion logam utamanya,
yang umumnya dipakai yaitu EDTA (
disodium ethylendiamintetraasetat/
tritiplex/ komplekson, dll ).
Titrasi kompleksometri termasuk ke dalam
reaksi metatetik, karena dalam titrasinya
hanya terjadi pergantian atau pertukaran
antara ion-ion dan tidak terjadi perubahan
bilangan oksidasi (biloks).
Titrasi Kompleksometri
Contoh :
1) H+ + NH3 (H NH3)+
H H+
H
+
H N H (H NH3 )
Ikatan
koordinasi
Senyawa
Kompleks
Asam Basa
Lewis Lewis
Pb , Pt , dan Tr .
4+ 4+ 4+
Jenis Kompleks
Ada 2 jenis ligand dilihat dari jumlah
atom donor di dalamnya :
Logam harus mempunyai orbital-orbital sunyi
yang memiliki energi yang dapat menerima
elektron.
Monodentat/unidentat (satu
gigi)/sederhana
LIGAND
Polidentat (banyak gigi)
monodentat, yaitu ligan itu terikat pada ion
logam hanya pada satu titik oleh penyumbangan
satu pasangan-elektron-menyendiri kepada
logam.
Namun, bila molekul atau ion ligan itu
mempunyai dua atom, yang masing-masing
mempunyai satu pasangan elektron menyendiri,
maka molekul itu mempunyai dua atom-
penyumbang, dan adalah mungkin untuk
membentuk dua ikatan-koordinasi dengan ion
logam yang sama; ligan seperti ini disebut
bidentat
Ligan politidentat mengandung lebih dari
dua atom-koordinasi per molekul,
misalnya asam 1,2-
diaminoetanatetraasetat (asam
etilenadiaminatetraasetat, EDTA) yang
mempunyai dua atom nitrogen-
penyumbang dan empat atom oksigen-
penyumbang dalam molekul, dapat
merupakan heksadentat.
Ligand polidentat disebut golongan
pengkelat (chelating agent) yang berasal
dari kata Yunani “Chele” yang berarti
cakar, hal ini dikarenakan dalam
membentuk senyawa kompleks, ligand
tersebut mencekram atom logam dengan
sangat kuat. Senyawaannya disebut
kompleks khelat.
Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS
KHELAT
Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.
Misalnya :
a) L2+ + HX= (Komplekson I) LX– + H+
L3+ + HX= LX + H+
1) Berdasarkan perubahan pH :
misalnya
L2+ + H2Y= LY= + 2H+
Prinsipnya :
I– + IO3– I2 + 3H2O
dimana I2 yang terjadi dititrasi dengan larutan
baku Thiosulfat :
2I2 + 2Na2S2O3 S4O6=+ 4NaI.
karena :
Pb2+ + I– + IO3– PbI2
(Ln+) =
K-stab. (Ind.)
H2D– HD= D+
merah biru orange
Beberapa indikator logam yang dipakai pada titrasi
kompleksometri :
Titrasi langsung :
Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer
salmiak kemudian dititrasi langsung dengan
larutan baku EDTA.