Anda di halaman 1dari 161

METODOLOGI

PENELITIAN
Oleh:
M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi,
http://www.sonilaksono.blogspot.com
Akt.
http://www.laksonotri.zoomshare.com
E-mail : sonilaksono@yahoo.com
ILMU PENGETAHUAN DAN
PENELITIAN

MODUL -
1
MANUSIA MENCARI
KEBENARAN
 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal
sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.
 Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah
berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.
 Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan
akal sehat.
 Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji
konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).
 Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya
dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.
 Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah,
tidak dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
 Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar
dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara
asal-asalan.
 Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati
suatu fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan
menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang
dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian
secara ilmiah.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


PROSES SEKULARISASI

ALAM
.... mulanya manusia menganggap alam suatu yg
sakral, sehingga antara subyek dan obyek tidak ada
batasan;
 hukum didefinisikan sebagai kaitan-2 yang tetap
dan harus ada diantara gejala-2 sejak dulu
diinterpretasikan ke dalam hukum-hukum normative ;
 pengertian tersebut dikaitkan dengan Tuhan atau
para dewa sebagai pencipta hukum yang harus
ditaati;
 terjadi pergeseran konsep hukum (alam), pengertian
hukum sesuai dengan hukum alam, tatanan di alam
dapat disimpulkan melalui penelitian empiris;
 Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara
berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan
impersonal;
 ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern
dengan kemampuan ilmiah manusia mulai membuka
rahasia-2 alam.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


Berbagai Cara Mencari
Kebenaran
 Secara kebetulan, (penemuan terjadi scr
kebetulan saja)
 Trial And Error, (bersifat untung-untungan)
 Melalui Otoritas, (kebenaran bisa didapat melalui
otoritas seseorang yang memegang kekuasaan)
 Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman, (berpikir
secara deduktif dan induktif).
Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke
khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang
umum. Metode deduktif sudah dipakai selama
ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.
 Melalui Penyelidikan Ilmiah, (kebenaran baru
bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan
ilmiah, berpikir kritis dan induktif).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


DASAR-DASAR
PENGETAHUAN
 Penalaran
 Kegiatan berpikir menurut pola/logika tertentu
dgn tujuan untuk menghasilkan pengetahuan
 Aliran yang menggunakan penalaran sebagai
sumber kebenaran disebut rasionalisme & yg
menganggap fakta dapat tertangkap melalui
pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran
empirisme.
 Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)
 Pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid)
 Logika induktif dan deduktif

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


SUMBER PENGETAHUAN
 Sumber pengetahuan dalam dunia ini
berawal dari sikap manusia yang
meragukan setiap gejala yg ada di alam
semesta ini. Manusia tidak mau menerima
saja hal-hal yang ada termasuk nasib
dirinya sendiri.
 Rene Descartes pernah berkata “DE
OMNIBUS DUBITANDUM” yang berarti,
bahwa “segala sesuatu harus diragukan”.
 Persoalan mengenai kriteria utk menetapkan
kebenaran itu sulit dipercaya. Dari
berbagai aliran, mk muncul berbagai kriteria
kebenaran.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


KRITERIA KEBENARAN
 Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya
konsistensi dengan pernyataan terdahulu yang
dianggap benar
 Beberapa kriteria kebenaran
 Teori Koherensi (Konsisten), suatu pernyataan
dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren
dan konsisten
 Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan) ,
suatu pernyataan dianggap benar apabila materi
pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut (Bertrand
Russel)
 Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan) , kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis (Charles S Pierce), suatu teori tidak akan abadi,
dalam jangka waktu tertentu itu dapat diubah dengan
mengadakan revisi

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


ONTOLOGI (apa yang
dikaji)
 hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu
sendiri
 Democritus, menerangkan prinsip-2
materialisme : Hanya berdasarkan kebiasaan
saja maka manis itu manis, panas itu panas,
dingin itu dingin, warna itu warna. Artinya,
objek penginderaan sering kita anggap nyata,
padahal tidak demikian. Hanya atom dan
kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi
istilah “manis, panas dan dingin” itu
hanyalah merupakan terminology yang kita
berikan kepada gejala yang ditangkap dengan
pancaindera.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


EPISTIMOLOGI (Cara
mendapatkan kebenaran)
 bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar
 hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan
pengetahuan :
 Batasan kajian ilmu
 Cara menyusun pengetahuan
 Diperlukan landasan yg sesuai dengan ontologis &
aksiologis ilmu itu sendiri
 Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai
hubungan berbagai faktor yang terikat
 Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit
 Metode ilmiah tidak dapat diterapkan disiplin ilmu yang
sama
 Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan
menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan
impersonal.
 Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran
teoritis : Ilmu eksakta dan ilmu sosial

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


BEBERAPA PENGERTIAN
DASAR
 Konsep,
istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
gejala secara abstrak. Diharapkan peneliti mampu mem-
formulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas
dalam kaitannya dng penyederhanaan beberapa masalah
yg berkaitan satu dengan yang lainnya.
 Konstruk (construct),
suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan
kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah
tertentu.
 Proposisi
hubungan yang logis antara dua konsep. Dalam penelitian
sosial dikenal ada dua jenis proposisi : yang pertama
aksioma atau postulat, yang kedua teorema. Aksioma
ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam
penelitian; sedang teorema ialah proposisi yag
dideduksikan dari aksioma.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


BEBERAPA PENGERTIAN
DASAR (lanjutan)
 Teori,
 serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proposisi
untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan
cara merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, FN)
 Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : harus
konsisten dengan teori-teori sebelumnya, harus cocok dengan
fakta-fakta empiris.
 Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
 Model Based Theory, berdasarkan teori pertama teori
berkembang adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji
secara empiris.
 Teori Deduktif, suatu teori yang menekankan pada struktur
konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus
pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.
 Teori Induktif, menekankan pada pendekatan empiris untuk
mendapatkan generalisasi.
 Teori Fungsional, suatu teori dikembangkan melalui interaksi
yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian
empiris yang mengikutinya

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


BEBERAPA PENGERTIAN
DASAR (lanjutan)
 Logika Ilmiah, gabungan antara logika deduktif dan induktif
dimana rasionalisme dan empirisme bersama-sama dalam
suatu system dengan mekanisme korektif.
 Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan yang
sedang diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah
karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori
dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam
merumuskan hipotesis pernyataannya harus merupakan
pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau
lebih.
 Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang
sedang dipelajari Ada lima tipe variable yang dikenal dalam
penelitian, yaitu: variable bebas (independent), variable
tergantung (dependent), variable perantara (moderate),
variable pengganggu (intervening) dan variable kontrol
(control)
 Definisi Operasional, spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur atau memanipulasi suatu variabel

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


KERANGKA ILMIAH
 Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat
diidentifikasikan faktor-2 yang terkait didalamnya.
 Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis :
 Menjelaskan hubungan antara faktor yang terkait
 Disusun secara rasional
 Didasarkan pada premis-premis ilmiah
 Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok
 Pengujian hipotesis :
 mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis
 Penarikan kesimpulan

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


SARANA BERPIKIR ILMIAH
 Bahasa, ialah bahasa ilmiah yg merupakan
sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk
menyampaikan informasi berupa pengetahuan,
syarat-syarat :
 bebas dari unsur emotif
 reproduktif
 obyektif
 eksplisit
 Matematika, pengetahuan sbg sarana berpikir
deduktif sifat :
 jelas, spesifik dan informatif
 tidak menimbulkan konotasi emosional
 Kuantitatif
 Statistika, pengetahuan sebagai sarana berpikir
induktif sifat :
 dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
 untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor
terkait
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
AKSIOLOGI (Nilai Guna
Ilmu)
 Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu.
 Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-
2 tertentu kadang ilmu harus disesuaikan
dng nilai-nilai budaya & moral suatu
masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu
tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat
dalam usahanya meningkatkan
kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya
malahan menimbulkan bencana.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


Tugas 1
 Selalu membaca modul
METODOLOGI PENELITIAN (dapat
diperoleh di LPPM Anindyaguna,
hub. Mas Chula)
 Akan diberikan quest setiap
pertemuan minggu berikutnya

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)


PENGERTIAN PENELITIAN

MODUL -
2
APAKAH PENELITIAN ITU?
Pengertian yang salah tentang Penelitian
1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan
informasi (data)
2. Penelitian bukan hanya memindahkan
fakta dari suatu tempat ke tempat lain
3. Penelitian bukan hanya membongkar-
bongkar mencari informasi
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk
menarik perhatian.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)


APAKAH PENELITIAN ITU?
 Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
 re (kembali)
 to search (mencari)
 Studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yg hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut.
(T. Hillway)
 Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap
suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan,
atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena
(Leedy, 1997: 5)

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)


Pengertian yang benar tentang
Penelitian dan Karakteristik
Proses Penelitian
1. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau
permasalahan.
2. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang
tujuan.
3. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi
sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau
hipotesis penelitian yang spesifik.
6. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data
dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang
mengawali penelitian.
8. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara
siklus; atau lebih tepatnya,

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)


Bagan Penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)


Macam Tujuan Penelitian
1. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan
upaya untuk menentukan apakah suatu
fenomena ada atau tidak.
2. Deskripsi (description), berkaitan dengan
pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dgn fenomena yang lain
3. Prediksi (prediction), berupaya
mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang
memungkinkan kita berspekulasi
(menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
4. Eksplanasi (explanation), mengkaji
hubungan sebab-akibat diantara dua
fenomena atau lebih.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
Hubungan Penelitian dengan
Perancangan
 Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing,
sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical
knowledge.
 Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain
meng-gunakan pengetahuan dari khazanah ilmu
pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain,
seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang
pertimbangan politis, dan lain-lain.
 Terhadap hasil
perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat
dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)


RAGAM
PENELITIAN

MODUL - 3
RAGAM PENELITIAN
MENURUT BIDANG ILMU
 Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-
ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.
 Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang
dikembangkan di fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika,
Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi.
 Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik,
ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.
 Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang
biasa disebut sebagai “penelitian dasar” (basic
research), sedangkan penelitian terapan (applied
research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian
terapan (misalnya di bidang fisika bangunan) dilakukan
dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


RAGAM PENELITIAN
MENURUT PEMBENTUKAN
ILMU
 Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian
induktif atau penelitian deduktif.
Secara sederhana, penelitian
induktif adalah penelitian yang
menghasilkan teori atau hipotesis,
sedangkan penelitian deduktif
merupakan penelitian yang menguji
(mengetes) teori atau hipotesis
(Buckley dkk., 1976: 21).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BENTUK DATA (kuantitatif atau
kualitatif)
Macam penelitian dapat pula dibedakan
dari “bentuk” datanya, dalam arti data
berupa data kuantitatif atau data
kualitatif. Data kuantitatif diartikan
sebagai data yang berupa angka yang
dapat diolah dengan matematika atau
statistik, sedangkan data kualitatif adalah
sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa
angka yang dapat diolah dengan
matematika atau statistik).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


RAGAM PENELITIAN
MENURUT PARADIGMA
KEILMUAN
Menurut Muhajir (1990),
terdapat tiga macam paradigma
keilmuan yang berkaitan dengan
penelitian, yaitu :
(1) Positivisme,
(2) Rasionalisme, dan
(3) Fenomenologi.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Beda Ketiganya

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


RAGAM PENELITIAN MENURUT
STRATEGI

 Penelitian Opini
 Penelitian Empiris
 Penelitian Kearsipan
 Penelitian Analitis

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang
terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan
penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual).

Penelitian Empiris

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Penelitian Kearsipan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman
fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe
arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3)
fisik.
Penelitian Analitis
• Terdapat problema penelitian yang tidak dapat
dipecahkan dengan penelitian opini, empiris
atau kearsipan.
• Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat
atau logika.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Ragam Penelitian menurut
Lain-lain (1)
Ragam Penelitian menurut pendekatan-
sumber: Arikunto (1998: 9-10)
a. Penelitian dengan pendekatan
longitudinal (satu obyek penelitian
dilihat bergerak sejalan dengan waktu)
b. Penelitian dengan pendekatan
penampang-silang (cross-sectional—
yaitu banyak obyek penelitian dilihat
pada satu waktu yang sama).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Ragam Penelitian menurut
Lain-lain (2)
Ragam Penelitian-sumber: Suryabrata (1983: 15-64)
1. Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif)
2. Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan
sifat populasi atau daerah tertentu)
3. Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu)
4. Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu obyek)
5. Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor
lain berdasar koefisien korelasi)
6. Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
melakukan kontrol/kendali)
7. Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang
tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi
situasi dengan pengendalian)
8. Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan
jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga
menjadi penyebab, sebagai pembanding)
9. Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Menurut Yin

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


Ragam Penelitian & Syarat
penelitian
 Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut
pandang dan dari berbagai pendapat para penulis,
maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam
penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi
orang lain mungkin menangkap artinya secara
berbeda.
 Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu
dilakukan dengan syarat :
 SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet),
dan
 OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup,
dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar
bidangnya/ peer)
(Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi
antara lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur)

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)


UNSUR-UNSUR
PROPOSAL
PENELITIAN
MODUL - 4
PROPOSAL
 Proposal atau usulan penelitian
diperlukan untuk mengawali suatu
kegiatan penelitian
 Proposal tersebut perlu dikaji atau
dievaluasi oleh pembimbing
penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


UNSUR-UNSUR
PROPOSAL PENELITIAN
1. Judul
2. Latar belakang & perumusan
permasalahan (& keaslian penelitian,
dan faedah yang dapat diharapkan)
3. Tujuan dan Lingkup penelitian
4. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
5. Hipotesis
6. Cara penelitian
7. Jadwal penelitian
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Keterkaitan antar unsur

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Judul, Latar belakang, dan
Rumusan Permasalahan
 Bagian pertama atau awal sebuah
proposal dimulai dengan (1) judul,
disusul dengan (2) latar belakang,
(3) rumusan masalah, (4) keaslian
penelitian, dan (5) faedah atau
manfaat penelitian.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Judul proposal penelitian
 Judul merupakan gerbang pertama seseorang
membaca sebuah proposal penelitian.
 karena merupakan gerbang pertama, maka
judul proposal penelitian perlu dapat menarik
minat orang lain untuk membaca.
 Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu
saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul
karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau
semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya
dengan isi.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Latar belakang

 Mengapa kita memilih permasalahan


ini?

 Apakah ada opini independen yang


menunjang diperlukannya penelitian
ini?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Rumusan permasalahan
 Rumusan permasalahan perlu
dituliskan secara singkat, jelas, mudah
dipahami dan mudah dipertahankan
 Tuliskanlah rumusan permasalahan
sebagai kalimat terakhir dari bagian ini
agar mudah dibaca (dan mudah dicari)
bahasan lebih panjang lebar tentang
cara-2 merumuskan permasalahan
termuat di bab tersendiri.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Keaslian penelitian
 Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita
tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa
permasalahan yang akan kita teliti belum
pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah
pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan
bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu
diuji kembali.
 Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila
permasalahan tersebut sudah pernah diteliti
dan teori yang ada telah dianggap mantap,
maka kita perlu mengganti permasalahan
(dalam arti: mencari judul lain).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Faedah yang diharapkan
 Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat
atau faedah yang diharapkan dari penelitian
ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan atau pembangunan negara.
 Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat
berupa penemuan/pengembangan teori baru
atau pemantapan teori yang telah ada.
 Bagi pembangunan negara, apakah hasil
penelitian ini dapat diterapkan langsung ke
praktek nyata? atau bila tidak langsung,
jalur atau batu-batu loncatannya apa saja?

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Tujuan dan Lingkup
1.
Penelitian
mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe),
atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
3. menguji validitas suatu teori;
4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan,
explanasions) yang ada;
5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti
yang bertentangan;
6. memperbaiki metodologi yang keliru;
7. memperbaiki interpretasi yang keliru;
8. mengatasi kesulitan dalam praktek;
9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti
longitudinal (dari masa ke masa).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Tinjauan Pustaka
Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:
 untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga
dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah
diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);
 untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari
pengalaman penelitian sebelumnya);
 untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari
permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan
tersendiri sebagai “Landasan Teori”);
 untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu
(tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);
 untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini
dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);
 untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan
(hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Landasan Teori dan
Hipotesis
 Landasan teori merupakan satu set teori
yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan
untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut
dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.
 Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
disimpulkan dari landasan teori atau
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban
sementara (dugaan) terhadap
permasalahan yang diteliti.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Hipotesis masih perlu diuji
kebenarannya
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto,
1998: 70), penulisan hipotesis perlu
mengikuti persayaratan sebagai berikut:
 a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;

 b) dengan nyata menunjukkan adanya


hubungan antara dua variabel atau lebih;
 c)  didukung oleh teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli atau peneliti
yang terkait (tercantum dalam landasan
teori atau tinjauan pustaka).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Cara Penelitian dan
Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan
kegiatan dan waktu yang
direncanakan dalam: (a) tahap-tahap
penelitian, (b) rincian kegiatan pada
setiap tahap, dan (c) waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat
dipresentasikan dalam bentuk
tabel/matriks atau uraian narasi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Daftar Pustaka dan
Lampiran
 Daftar Pustaka memuat informasi
pustaka-pustaka yang diacu dalam
proposal penelitian.
 Dalam daftar pustaka, biasanya, buku
dan majalah tidak dipisahkan dalam
daftar sendiri-sendiri.
 Untuk penulisan daftar pustaka terdapat
banyak corak tata penulisan— ikutilah
petunjuk yang berlaku dan terapkan
corak tersebut secara konsisten.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Hubungan isi Prop – Isi Laporan

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


Tugas 2
 Copy Panduan Penulisan Usulan
Penelitian dan Skripsi STIE
ANINDYAGUNA
Baca dan hayati untuk persiapan
membuat proposal penelitian/Skripsi

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)


TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN &
PERUMUSAN
PERMASALAHAN

MODUL - 5
TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN
 Mengidentifikasi Masalah
 Membuat Hipotesis
 Studi Literature
 Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
 Membuat Definisi Operasional
 Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
 Menyusun Desain Penelitian
 Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan
Pengukuran
 Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
 Melakukan Analisa Statistik
 Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
 Menulis Laporan Hasil Penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Penemuan Permasalahan
Permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai
kesenjangan antara fakta dengan
harapan, antara tren
perkembangan dengan keinginan
pengembangan, antara
kenyataan dengan ide.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Cara Menemukan permasalahan

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Cara-cara Formal
Penemuan Permasalahan
 Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan
penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan
dan saran. Saran (rekomendasi) umumnya
menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau
penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan
yang dihasilkan. Saran ini dapat dikaji sebagai arah
untuk menemukan permasalahan.

 Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan


dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang
ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yang
diteliti. Dalam hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua
bidang tersebut haruslah sesuai dalam tiap hal-hal
yang penting.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Cara-cara Formal Penemuan
Permasalahan
 Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti
komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.
 Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau
sanggahan.
 Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan
permasalahan dengan membuat tren (trend) suatu teori
atau tren permasalahan yang dihadapi.
 Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji
kemungkinan-kemungkinan kombinasi yang terkandung
dalam suatu permasalahan yang rumit, kompleks.
 Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian)
suatu pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.
 Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Cara-cara Informal Penemuan
Permasalahan
 Konjektur (naluriah). Seringkali
permasalahan dapat ditemukan secara
konjektur (naluriah), tanpa dasar-dasar yang
jelas.
 Fenomenologi. Banyak permasalahan baru
dapat ditemukan berkaitan dengan fenomena
(kejadian, perkembangan) yang dapat diamati.
 Konsensus juga merupakan sumber untuk
mencetuskan permasalahan.
 Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi,
pengalaman merupakan sumber bagi
permasalahan.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Bentuk Rumusan
Permasalahan
1. bentuk satu pertanyaan (question);
2. bentuk satu pertanyaan umum disusul
oleh beberapa pertanyaan yang spesifik;
3. bentuk satu penyataan (statement)
disusul oleh beberapa pertanyaan
(question).
4. bentuk hipotesis; dan
5. bentuk pernyataan umum disusul oleh
beberapa hipotesis.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Pertanyaan:
 “Seberapa pengaruh tingkat
penghasilan pada perubahan fisik
rumah perumahan KPR?”
 “Faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing
faktor pada persepsi penghuni
terhadap desain rumah sub–inti?”

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Pernyataan
 “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa pengaruh tingkat
penghasilan pada perubahan fisik rumah
perumahan KPR.”
 “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing faktor pada
persepsi terhadap desain rumah sub–inti.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Karakteristik Rincian
Permasalahan
1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan
satuan yang dapat diteliti (a researchable unit ).

2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data.

3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi


menjadi satu kesatuan permasalahan yang lebih
besar (sistemik).

4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak


perlu semua rincian permasalahan diteliti)

5. Hindari rincian permasalahan yang


pengatasannya tidak realistik.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


Contoh Rumusan
Permasalahan
 Di bawah ini diberikan beberapa contoh
rumusan masalah, sebagai berikut:
 “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut:
Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh
langsung terhadap kinerja perusahaan, dan
apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan?”
 “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin
diketahui faktor – faktor apa yang dapat
mempengaruhi perilaku ibu – ibu dalam
membeli produk X”.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)


PENULISAN
TINJAUAN
PUSTAKA

MODUL - 6
Tinjauan Pustaka
mempunyai arti:

 peninjauan kembali pustaka-


pustaka yang terkait (review of
related literature).
 Relevan dengan permasalahan
penelitian anda

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Kegunaan Tinjauan Pustaka
 mengkaji sejarah permasalahan;
 membantu pemilihan prosedur
penelitian;
 mendalami landasan teori yang berkaitan
dengan permasalahan;
 mengkaji kelebihan dan kekurangan
hasil penelitian terdahulu;
 menghindari duplikasi penelitian; dan
 menunjang perumusan permasalahan.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Sumber-Sumber Pustaka
1) abstrak hasil penelitian
2) indeks
3) review
4) jurnal
5) buku referensi
6) Internet

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Indeks
 Indeks menyediakan judul-judul buku yang
disusun berdasarkan deskripsi utama masing-
masing buku tetapi tidak menyediakan
abstraknya,

 misalnya Indeks Internet akan ditampilkan


sebagai berikut: bagian heading (kepala berita)
Internet, proxy server. Heading memberikan
informasi pada kita buku mengenai Internet, hal
utama yang dibahas ialah mengenai proxy
server.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Review
 Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis
karya-karya atau buku yang pernah ditulis
dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan
disusun berdasarkan topik dan isi.

 Dalam review biasanya penulisnya


memberikan perbandingan dan bahkan juga
kritik terhadap buku atau karya yang direview
oleh yang bersangkutan. Kadang penulis
review juga memberikan kesimpulan alternatif
kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah
agar pembaca dapat memperoleh pandangan
yang berbeda dari buku yang dibacanya.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Jurnal
 Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang
disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu
manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik
informatika dalam ilmu komputer.

 Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan


sebagai sumber data sekunder karena pada
umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan
hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan
tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk
referensi dalam penelitian kita sebagaimana
buku-buku referensi.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Buku referensi
 Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam
disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih
buku yang bersifat referensi bukn buku yang
bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan
atau membuat sesuatu.

 Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang


mendalam mengenai topik tertentu dan disertai
dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita
akan dapat mengetahui perkembangan teori
dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Cara Pencarian Pustaka
 Manual
 mengunjungi perpustakaan
 tempat-tempat sumber informasi (BPS)

 Online
 http://www.google.com
 http://www.yahoo.com

 http://www.msn.com

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


CARA MERUJUK

 Perujukan dilakukan dengan


menggunakan nama akhir dan tahun
 Jika terdapat dua pengarang, perujukan
dilakukan dengan cara menyebut nama
akhir kedua pengarang tersebut
 Jika ada tiga pengarang atau lebih,
penulisan rujukan dilakukan dengan
cara menulis nama pertama dari
pengarang tersebut diikuti dengan dkk.
Atau et al.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Penulisan Kutipan (Nama
penulis yang diacu dalam
uraian )
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya
disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2
orang, hanya nama akhir penulis pertama yang
dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al:
a. Menurut Calvin (1978) .........

b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943)


menghasilkan....

c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976)


...Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4
orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler,
C.H., dan Weisz, P.B.

 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA


terbaru….!

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Merujuk Kutipan Langsung
Kurang dari 40 kata
 Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :
 Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan
yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar “
 Nama pengarang disebut bersama dengan tahun
penerbitan dan nomor halaman.
 Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan
yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar “ (Soebronto, 1990 : 13 ).
 Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda
kutip tunggal.
 Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat
kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘
pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi
karyawan di daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Merujuk kutipan langsung 40 kata
atau lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa


tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului,
dimulai pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri,
dan diketik dengan spasi tunggal :
Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut
:
The “ placebo effect “, with had been verified in previous
studies, disappeared when behavior were studied in the
manner. Furthermore, the behavior ere never exhibited again,
even when real drug well administered. Earlier studies were
clearly premature in attributing the results to a placebo effect.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Kutipan yang sebagian dihilangkan :
“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ….
Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 )

Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik :
“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif antara
lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “ (Asin, 1995 :
315 )

Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :


Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya :


Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat
( Salimi, 1990 : 13 )

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Penulisan Daftar Pustaka
 Dalam daftar pustaka, semua penulis harus
dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya
penulis pertama diambah dkk atau et al. saja.

Contoh:
 Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H.,
dan Weisz, P.B., 1 976, ....
Tidak boleh hanya:
 Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan
Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….!

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan
tidak boleh
dicantumkan (tanpa
penulisan Gelar
akademik atau profesi
penulis)

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Pencarian Pustaka
secara elektronis/on-line
 Informasi ilmiah tersebut tersedia dari
media seperti: CD-ROM (yang dibaca
lewat komputer), pita rekaman suara, pita
rekaman video, dan lewat internet.
 Komponen dasar dari sitasi (pengacuan)
pustaka adalah sebagai berikut: Nama
akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi
(bila ada). Judul karya. Judul tempat atau
media informasi (tanggal informasi
dikumpulkan dari media tersebut).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Contoh penulisan daftar
pustaka hasil penelusan
online
Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol):
Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture
ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr.
2000).

Contoh untuk situs WWW (World Wide Web):


Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban
Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/
(18 Apr. 2000).

Contoh untuk informasi lewat e -mail:


Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of some
coastal cities in the northern Central Java.. research-
news@ugm.ac.id (19 Apr. 2000).

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


Kita Merujuk Metode
pengutipan APA Style
 Apa itu APA Style?
(American Psychological Association)

Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN


PENULISAN SKRIPSI STIE
ANINDYAGUNA!

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)


RUANG
LINGKUP
PENELITIAN
MANAJEMEN
MODUL - 7
Ruang Lingkup
Penelitian Manajemen
Penelitian manajemen adalah penelitian
yang umumnya dilakukan oleh akademisi
yang mengkaji keilmuan manajemen
seperti bisnis umum, manajemen
pemasaran, manajemen keuangan,
manajemen sumber daya manusia dan
perilaku organisasi, sistem informasi
manajemen, dan manajemen operasional.
…… dan disini kita boleh mengkaji
Manajemen Perhotelan, Manajemen
Pariwisata…….

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Bisnis Umum
 Peramalan Bisnis·
 Trend Bisnis Dan Industri·
 Inflasi dan Penentuan Harga·
 Akuisisi·
 Ekspor dan Perdagangan Internasional·
 Studi Kelayakan Bisnis·
 Profil Pelaku Bisnis yang Sukses·
 Bisnis Pejabat·
 Nilai Budaya
 Bisnis Antar Suku·
 Peranan Lembaga Konsumen

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Manajemen Pemasaran
 Potensi Pasar·  Segmentasi Pasar·
 Produk Baru·
 Karakteristik Pasar·  Saluran Distribusi·
 Penjualan·  Promosi·
 Periklanan·
 Strategi Pemasaran·  Multilevel Marketing ·
 Inovasi produk ·  Franchising (Waralaba)·
 Pengaduan konsumen·  Kepemimpinan Pasar·
 Pelayanan·
 Perilaku Konsumen·  Tingkat Penjualan·
 Image Konsumen·  Persaingan Pasar·
 Respon akibat perubahan harga·
 Studi Kelayakan Pasar ·
 Profil & Dinamika  Elastisitas harga ·
Konsumen·  Biaya setiap lini produk·
 Angggaran promosi optimal·
 Analisis Lokasi·
Pengujian iklan yang kreatif·
 Studi Kelayakan Pasar· 

 Pengujian Pasar·  Intensitas Grosir dan retail·

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Manajemen Keuangan
 Anggaran
 Sumber-sumber
 Pembiayaan
 Modal Kerja
 Tingkat Bunga dan Resiko Kredit
 Investasi
 Biaya Modal
 Portofolio
 Penilaian Saham dan Obligasi
 Analisis Biaya
 Hasil Resiko
 Rasio-Rasio Keuangan
 Lembaga Keuangan
 Implikasi Pajak
 Merger dan Akuisisi

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Perilaku Organisasi
 Penilaian Kinerja
 Manajemen Mutu Terpadu  Stress Kerja
 Motivasi dan Kepuasan  Manajemen Konflik
Kerja
 Emotional Quetion·
 Gaya Kepemimpinan
 Spritual Quetion
 Produktivitas Tenaga Kerja  Desain Organisasi
 Efektivitas Organizationa  Perubahan & Pengembangan Org
 Budaya & Komunikasi  Rekruitment
Organissi
 Seleksi dan Penempatan
 Studi Gerak dan Waktu  Sistem Kompensasi
 Serikat Pekerja  Pengembangan Karir
 Perilaku Karyawan  Promosi
 Loyalitas Kerja  Mutasi
 Kinerja Supervisor  Kreativitas Manajemen
 Sistem Penilaian Kerja  Model-Model Pola Kerja
 Pengambilan Keputusan  Manajemen Partisipasi
 Perbedaan Gender
 Polusi dan Kesehatan Kerja
 Pemberhentian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Sistem Informasi Manajemen

 Sistem Informasi Eksekutif


 Sistem Komunikasi Bisnis
 Sistem Dukungan Keputusan
 Aliansi fungsi Sistem Informasi
 Personel Sistem Informasi
 Pengembangan Sistem Informasi
 Jaringan Efektif MIS
 Penggunaan Konsultan dlm
Pembuatan Keputusan

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Manajemen Operasi dan
Produksi
 Sistem Produksi
 Penentuan Lokasi
 Plant layout
 Prosedur Dan Metode Kerja
 Mesin Dan Peralatan Produksi
 Material Handling
 Pemeliharaan (Maintenance)
 Sistem Pergudangan
 Pengendalian Persediaan
 Pengendalian Material
 Pengendalian Tenaga Kerja
 Pengendalian Mutu
 Statistical Quality Control

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Manajemen Perhotelan
(HoReCa)

 Hotel (Akomodasi)
 Kantor Depan
 Kamar
 Restoran
 Café dan bar
 ………

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Manajemen Pariwisata

 Objek dan daya tarik wisata


 Biro perjalanan wisata
 Wisatawan
 ………

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)


Tugas 3
Tugas ini sekaligus sebagai bahan rancangan Tugas Akhir
 Sifat tugas : Perorangan (Tidak boleh ada judul yang sama
pada obyek penelitian yang sama)
 Batas akhir pengumpulan tugas : paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum jadwal ujian akhir semester mata kuliah Metodologi
Penelitian
Sistematika Usulan Penelitian (Proposal) sebagai berikut :
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Batasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Tinjauan Pustaka
H. Metode Penelitian
I. Daftar Pustaka
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 7)
PENULISAN
SKRIPSI

MODUL - 8
Penulisan skripsi untuk semua
jenis penelitian di sajikan dalam
lima bab sebagai berikut:

 Bab I : Pendahuluan
 Bab II : Tinjauan Pustaka
 Bab III : Metode Penelitian
 Bab IV : Hasil Penelitian dan
Pembahasan
 Bab V : Kesimpulan dan Saran

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Permasalahan
 Rumusan Permasalahan

 Tujuan dan Kegunaan


Penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Latar Belakang Permasalahan
 Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan
fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti
dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.
 Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan
dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali
dari sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro
Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan
internet
 Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian
terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber
jurnal yang dipakai sebagai referensi.
 Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum
menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio
keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang
Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Rumusan Permasalahan
 Rumusan permasalahan disajikan secara
singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang
isinya mencerminkan adanya
permasalahan yang perlu dipecahkan
atau adanya permasalahan yang perlu
untuk dijawab.
 Rumusan permasalahan merupakan inti
penelitian, sehingga bisa dipakai
pertimbangan menyusun judul dan
hipotesis

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Tujuan dan Kegunaan
Penelitian
 Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan
sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian dan mengacu
pada permasalahan. Berikut ini beberapa
contoh cara pengungkapan tujuan penelitian
yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan
penelitian adalah untuk …………. atau
penelitian ini bertujuan untuk …………………dan
sebagainya.
 Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian,
menguraikan kontribusi yang diharapkan dari
hasil penelitian itu sendiri.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan
yang berhubungan dengan permasalahan yg
diteliti dan acuan-2 yg berupa hasil penelitian
terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat
sub-bab tersendiri)
 Hipotesis Penelitian
Jika penelitian bersifat korelasional maka :
 Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada
akhir bab II dalam sub-sub tersendiri dengan
memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan
hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan
dalam bab III.
 Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan
tidak untuk menganalisis data secara luas baik
masalah utama (mayor) maupun bagian-bagiannya
(minor) maka dalam hipotesis tidak perlu
dicantumkan hipotesis mayor dan minor.
 Hipotesis
M. Laksono Triharus berlandaskan
R- METODOLOGI PENELITIAN teori,
(Modul – 8)jika ingin
BAB III
METODE PENELITIAN
 Jenis Penelitian
 Variabel dan Pengukuran
 Populasi dan Sampel
 Metode Pengumpulan Data
 Metode Analisis

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


JENIS PENELITIAN
Penelitian bisa bersifat kuantitaif
maupun kualitatif, misalnya:
 Historis;
 Deskriptif;
 Perkembangan;
 Kasus dan penelitian lapangan;
 Korelasional;
 Kausal komparatif;
 Eksperimen murni;
 Eksperimen semu;
 Kaji tindak.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Pemilihan jenis penelitian dilakukan
berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan berikut :
 Daya tarik permasalahan;
 Kesesuaian dengan kemampuan dan
latar belakang pendidikan;
 Tersedianya alat dan kondisi kerja;
 Kesesuaian dengan kemampuan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan;
 Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan
biaya;
 Resiko kegagalan.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Variabel dan Pengukuran
 “Perubah (Variable) merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003,
32)
 Peubah harus terukur
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Populasi dan Sampel
 “Populasi merupakan sekumpulan orang atau
objek yang memiliki kesamaan dalam satu
atau beberapa hal dan yang membentuk
masalah pokok dalam suatu riset khusus.
Populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian
dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)
 “Sampel adalah semacam miniatur
(mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 80)

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data misalnya :


 “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur
maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan
melalui tatap muka (face to face) maupun dengan
menggunakan telpon.
 Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
 Observasi merupakan suatu proses yang komplek
, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psikologis. Dua di antara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Metode Analisis
 Metode analisis disesuaikan dengan
Rumusan Permasalahan pada Bab I
 Jika metode analisis menggunakan
regresi dengan Ordinary Least
Square (OLS) Estimators, maka uji
asumsi klasik harus dilakukan. Lihat
buku "Ekonometrika Dasar" oleh
Damodar Gujarati alih bahasa
Sumarno Zain, 2000.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
BAHASAN
a. Penyajian Data
Pada sub bab ini dipaparkan data
yang ada relevansinya dengan topik
skripsi.
b. Analisis Data dan Interpretasi

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan menjelaskan butir-butir
temuan (hasil penelitian dan bahasan)
yang disajikan secara singkat dan jelas.
2. Saran
Saran-saran merupakan himbauan
kepada instansi terkait maupun peneliti
berikutnya yang berdasarkan pada
hasil temuan. Saran sebaiknya selaras
dengan topik penelitian

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)


Daftar Pustaka
Lihat penjelasan Modul
sebelumnya
Lampiran:
Lampiran: memuat hal-hal atau
informasi yang mendukung bab-bab
sebelumnya, misalnya: data (hasil
Questionaire, data time series),
Laporan Keuangan perusahaan
(Neraca, R/L dsb), informasi yang
terkait dengan hasil (misal: olahan
komputer, diskripsi
M. Laksono Tri R- METODOLOGI , (Modul
PENELITIAN hasil– 8) uji
POPULASI DAN
SAMPEL
SKALA
PENGUKURAN
MODUL - 9
Definisi
 “Populasimerupakan sekumpulan orang atau
objek yang memiliki kesamaan dalam satu
atau beberapa hal dan yang membentuk
masalah pokok dalam suatu riset khusus.
Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan
dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.”
(Santoso & Tjiptono, 2002, 79)

 “Sampel adalah semacam miniatur


(mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 80)

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Statistical Methods

•Descriptive Statistics
Collecting and describing data.

•Inferential Statistics
Making decisions based on sample data.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Descriptive Statistics
•Collect Data e.g. Survey

•Present Data e.g. Tables and Graphs

•Characterize Data e.g. Mean


 xi
n
A Characteristic of a:
Population is a Parameter
Sample is a Statistic.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)
Inferential Statistics

•Estimation
•Hypothesis
Testing

Making decisions concerning a


population based on sample results.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Types of Data

D a ta

C a te g o r ic a l N u m e r ic a l

D is c r e te C o n tin u o u s

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Data Sources
Primary Secondary
Data Collection Data Compilation

Print or Electronic
Observation Survey

Experimentation

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Types of Sampling Methods
Samples

Non-Probability Probability Samples


Samples
Simple
Random Stratified
Judgement Chunk
Cluster
Systematic
Quota

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Probability Samples
Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.

Probability Samples

Simple
Systematic Stratified Cluster
Random

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Simple Random Samples
•Every individual or item from the
target frame has an equal chance of
being selected.
•Selection may be with replacement or
without replacement.
• One may use table of random numbers
for obtaining samples.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)
Systematic Samples
• Decide on sample size: n
• Divide population of N individuals into groups of
k individuals: k = N/n
• Randomly select one individual from the 1st group.
• Select every k-th individual thereafter.

N = 64
n=8 First Group
k=8

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Stratified Samples
• Population divided into 2 or more groups according
to some common characteristic.
• Simple random sample selected from each.
• The two or more samples are combined into one.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Cluster Samples
• Population divided into several “clusters”,
each representative of the population.
• Simple random sample selected from each.
• The samples are combined into one.

Population
divided into
4 clusters.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Types of Survey Errors
•Coverage Error Excluded from
selection.

•Non Response Error Follow up on


non responses.

Chance differences
•Sampling Error from sample to
sample.

•Measurement Error Bad Question!

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Skala Pengukuran
 Ada empat tipe skala
pengukuran dalam penelitian,
yaitu :
 nominal,

 ordinal,

 interval dan
 ratio.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Nominal
 Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok;
sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama,
pekerjaan, dan area geografis.
 Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan
angka-angka sebagai symbol. Apabila kita
menggunakan skala pengukuran nominal, maka
statistik non-parametrik digunakan untuk
menganalisa datanya.
 Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk
persentase.
 Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis
kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri
simbol angka 1 dan wanita angka 2.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Ordinal
 Skala pengukuran ordinal memberikan informasi
tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang
dimiliki oleh obyek atau individu tertentu.
 Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi
skala nominal ditambah dengan sarana peringkat
relatif tertentu yang memberikan informasi
apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang
lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak
kekurangan dan kelebihannya.
 Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya:
sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan
sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2, 3, 4
dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol
peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Interval
 Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang
dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah
karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.

 Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya


perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek
dengan lainnya.

 Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka.

 Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat


dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau
dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini
menggunakan statistik parametric.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Ratio
 Skala pengukuran ratio mempunyai semua
karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,
ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini
mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.

 Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat


ketidakhadirannya suatu karakteristik yang
sedang diukur.

 Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk


perbandingan antara satu individu atau obyek
tertentu dengan lainnya.

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Perhatikan Contoh
berikut!!!!
 Apakah saudara setuju dengan
kenaikan harga BBM?
1. setuju 2. tidak setuju

Termasuk skala pengukuran apakah


pertanyaan diatas?……………

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Bagaimana dengan
yang ini?
 Bagaimana pendapat anda tentang
kebijakan ekonomi pemerintah saat
ini?

1) Sangat buruk, 2) Buruk, 3) Cukup, 4)


Baik, 5) Sangat Baik

Apakah ini skala nominal?……………

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Lalu yang ini?
 Berapa kenaikan harga bahan pokok
yang Saudara setujui?

1). 2 % 2). 4% 3). 6% 4). 8%


5).10%

Apakah ini termasuk Skala Rasio?


……………

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Bagaimana yang
terakhir ini?
 Berapa harga tiket kereta api Bandung –
Jakarta yang Saudara inginkan untuk kelas
bisnis dan eksekutif?
 1). Rp.60.000 - Rp.40.000
 2). Rp.80.000 - Rp.40.000
 3). Rp.120.000 - Rp.40.000

 Apakah ini skala interval atau ordinal?


……………

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Contoh Questioner

Name :      

Age :      

Sex : M/F

Education :      

Departement NGO/University/Government/………

Address :      

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


Contoh Questioner
Opportunities Strongly disagree (1) - Strongly agree (5)

1 2 3 4 5

Generating tourism business

Employment

Increasing family income

Increasing value of village

M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 9)


PENGOLAHAN
DATA
(Pengenalan SPSS)

MODUL -10
??
 Apa itu SPSS?
 Apa yang bisa dilakukan
SPSS?
 Apa kesamaan SPSS dengan
Microsoft Office Excel?
 SPSS is a software package used for conducting
statistical analyses, manipulating data, and
generating tables and graphs that summarize
data.
 Statistical analyses range from basic descriptive
statistics, such as averages and frequencies, to
advanced inferential statistics, such as regression
models, analysis of variance, and factor analysis
 SPSS also contains several tools for manipulating
data, including functions for recoding data and
computing new variables as well as merging and
aggregating datasets.
 SPSS also has a number of ways to summarize
and display data in the form of tables and graphs.
SPSS for Windows consists of three
different windows, each of which is
associated with a particular SPSS
file type
 Two windows most frequently used in
analyzing data in SPSS, the Data Editor and
the Output Viewer windows.
 In addition, the Syntax Editor and the use of
SPSS command syntax is discussed briefly.
 The Data Editor is the window that is open
at start-up and is used to enter and store
data in a spreadsheet format.
SPSS for Windows consists of three
different windows, each of which is
associated with a particular SPSS file
type
 The Output Viewer opens automatically when you
execute an analysis or create a graph using a
dialog box or command syntax to execute a
procedure. The Output Viewer contains the
results of all statistical analyses and graphical
displays of data.
 The Syntax Editor is a text editor where you
compose SPSS commands and submit them to the
SPSS processor. All output from these commands
will appear in the Output Viewer. This document
focuses on the methods necessary for inputting,
defining, and organizing data in SPSS.
Starting SPSS
 To start SPSS, go to the Start icon
under Windows 95, Windows 98,
Windows 2000, and Windows NT.
You should find an SPSS icon under
the Programs menu item.
 You can also start SPSS by double-
clicking on an SPSS file.
DATA VIEW
 Baris di dalam data view adalah nomor
subjek
 Kolom adalah banyaknya variabel
VARIABLE VIEW
 Baris di dalam variable view adalah
variabel-variabel dari data,
 Kolom adalah definisi dari tiap variabel
INPUT DATA
 Menginput data dapat dilakukan
dengan memasukkan data secara
langsung ke data editor dalam format
SPSS maupun format lain (misal
Micosoft Excel)
 Untuk mengubah data yang sudah di-
input dalam format lain menjadi format
SPSS, dapat menggunakan copy-paste
atau meng-import-nya dari SPSS
DATA DALAM FORMAT
SPSS
 Memasukkan (entri) data dengan
format SPSS dapat dilakukan
langsung meng-entri datanya di
data view
 Atau dengan mendefinisikan
dahulu variabelnya di variable
view
NAME
 Adalah nama atau singkatan dari variabel
 Nama atau singkatan variabel dibuat
dalam huruf kecil (di bawah versi 11.0)
 Karakter pertama harus huruf dan tidak
menggunakan spasi
TYPE
 Umumnya yang digunakan adalah tipe
NUMERIC (data berupa angka) dan
STRING (data berupa huruf)
 Untuk mengubah tipe variabel klik di
pojok kanan kotak type  variable type
WIDTH
 Adalah banyaknya karakter dari data
yang akan dientri
 Berkaitan dengan COLUMNS
DECIMALS
 Adalah banyaknya angka desimal yang
digunakan
 Default angka desimal di SPSS adalah 2

 Bila data (numeric) bilangan bulat, sebaiknya


desimal dibuat 0 (nol)
 untuk mengubah nilai desimal  klik di pojok
kanan kotak
LABEL
 Adalah versi lengkap dari NAME, bisa
banyak karakter
 Bisa huruf besar dan menggunakan spasi
 Sebaiknya dituliskan, terlebih bila akan
variabel tersebut akan diolah lebih lanjut
VALUES
 Digunakan untuk meng-coding data
NOMINAL
 Untuk membuat coding suatu variabel  klik
di pojok kanan kotak values  VALUE LABEL
 Value untuk coding
 Value Label untuk definisi value
MISSING
 Digunakan bila dalam data yang akan
diolah terdapat datum yang tidak terisi
atau tidak lengkap
 Sebaiknya data yang akan diolah lengkap
 Bila ada beberapa datum tidak terisi, pilih
angka yang tertentu sebagai tanda missing
values atau kosongkan saja
COLUMN
 Adalah lebar tempat nama karakter
dari NAME
 Besarnya minimal sama dengan
besarnya nilai di WIDTH
ALIGN
 Sama seperti Align di Microsoft Word
 Lebih baik terlihat apabila dibuat menjadi
center, terutama untuk data berupa angka
 Untuk mengubah menjadi Left/Centre/Right
 Klik di pojok kanan kotak Align
MEASURE
 Adalah skala pengukuran dari variabel
yang bersangkutan
 Untuk mengubah skala pengukuran  klik
di pojok kanan kotak scale
 Skala pengukuran Interval dan Ratio
dalam SPSS adalah SCALE

Anda mungkin juga menyukai