Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam. Fenomena alam adalah fakta, kenyataan
yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul. Ilmu
pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena alam atau simplifikasi atas
fenomena tersebut.
Ilmu dicirikan dengan pemakaian sistem dan metode ilmiah yang dapat diberikan dalam berbagai
bentuk. Metode ilmu dapat bersifat sangat teoritis dan apriori dengan membuat unsur-unsur
bangunannya sendiri. Metode ilmu juga dapat bersifat empiris dengan unsur-unsur bangunan
yang seakan-akan diolah dari lingkungan.
Metode ilmiah yang dipakai dalam suatu ilmu tergantung dari objek ilmu yang bersangkutan.
Macam-macam objek ilmu antara lain fisiko-kimia, mahluk hidup, psikis, sosio politis, humanistis
dan religius.
Filsafat ilmu memiliki tiga cabang kajian yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Ontologi membahas tentang apa itu realitas. Dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan,
filsafat ini membahas tentang apa yang bisa dikategorikan sebagai objek ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu pengetahuan modern, realitas hanya dibatasi pada hal-hal yang bersifat materi dan
kuantitatif. Ini tidak terlepas dari pandangan yang materialistik-sekularistik. Kuantifikasi
objek ilmu pengetahuan berari bahwa aspek-aspek alam yang bersifat kualitatif menjadi diabaikan.
Epistemologis membahas masalah metodologi ilmu pengetahuan. Dalam ilmu
pengetahuan modern, jalan bagi diperolehnya ilmu pengetahuan adalah metode ilmiah dengan
pilar utamanya rasionalisme dan empirisme.
Aksiologi menyangkut tujuan diciptakannya ilmu pengetahuan, mempertimbangkan aspek
pragmatis-materialistis.
Dari semua pengetahuan, maka ilmu merupakan pengetahuan yang aspek ontologi, epistemologi,
dan aksiologinya telah jauh lebih berkembang dibandingkan dengan pengetahuan-pengetahuan
lain, dilaksanakan secara konsekuen dan penuh disiplin (Jujun S.Suriasumantri, 1998). Kerangka
filsafat di atas akan memudahkan pemahaman mengenai keterkaitan berbagai ilmu dalam mencari
kebenaran.
Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan
lewat panca indera manusia. Gejala itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu.
Logam bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah. Pengetahuan
inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara indera yang satu dengan
yang lain dan berbedanya objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera dan
organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya manusia dalam menemukan
kebenaran yang hakiki dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan
secara empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan
mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta
sebagai ilmu empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia tidak selalu tepat.
Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural membuat manusia modern seperti pabrik.
Semua cabang kebudayaan yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme dalam mengembangkan teknologi -ketika
berhadapan dengan ”kegagalan ” ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa
dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu human. Analisis filsafat tentang
kenyataan ini harus ditempatkan secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah
untuk membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.
KESIMPULAN
Uraian dan ulasan mengenai berbagai teori kebenaran di atas telah menunjukkan kelebihan dan
kekurangan dari berbagai teori kebenaran.
Teori Kebenaran Kelebihan Kekurangan Korespondensi sesuai dengan fakta dan empiris kumpulan
fakta-fakta Koherensi bersifat rasional dan Positivistik Mengabaikan hal-hal non fisik Pragmatis
fungsional-praktis tidak ada kebenaran mutlak Performatif Bila pemegang otoritas benar,
pengikutnya selamat Tidak kreatif, inovatif dan kurang inisiatif Konsensus Didukung teori yang
kuat dan masyarakat ilmiah Perlu waktu lama untuk menemukan kebenaran.
Teori kebenaran yang menurut penulis paling sesuai pada masa kini adalah Teori Kebenaran
Konsensus. Dengan kekuatan paradigma dan masyarakat sains pendukungnya, diharapkan
kebenaran konsensus dapat menjawab berbagai problema kehidupan manusia di masa depan.
Krisis global berupa krisis lingkungan dan krisis kemanusiaan yang selama ini telah dialami oleh
manusia karena Sains Modern, cepat atau lambat akan dijawab oleh konsensus baru dengan
paradigma yang menghasilkan metode yang lebih tepat dalam mengantisipasi krisis global
tersebut.
Teori kebenaran yang paling lemah argumennya, adalah kebenaran performatif. Kebenaran yang
kuat adalah yang didasari oleh rasio, logika dan fakta empiris serta fungsional bagi umat manusia.
Kebenaran yang didukung luas oleh masyarakat ilmiah, dan menjadi rujukan kebenaran tidak
hanya dalam sains tetapi juga masalah budaya dan sosial lebih baik dan kuat lagi.
Kelima macam teori kebenaran di atas adalah berbagai cara manusia memperoleh kebenaran yang
sifatnya relatif atau nisbi. Kebenaran absolut atau kebenaran mutlak berasal dari Tuhan yang
disampaikan kepada manusia melalui wahyu. Alam dan kehidupan merupakan sumber kebenaran
yang tersirat dari tuhan untuk dipelajari dan diobservasi guna kebaikan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Bakker, Anton dan Achmad Chairis Zubair. (1994). Pustaka Filsafat : Metodologi Penelitian Filsafat.
Jakarta: Kanisius.
Iman, M. Shohibul. Mencari Jalan Menuju Islamisasi IPTEK, dalam Seminar Islamisasi IPTEK.
Bogor: 13 Juli 1996.
Kuhn, Thomas S.(1993). Peran Paradigma dalam Revolusi Sains. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suriasumantri, Jujun S. (1998). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Cetakan ke-11. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Woodhose, Mark B. (1983). A Preface to Philosopy. 3rd ed. Wadsworth Publishing Company.
Privacy &
Terms
eap Tablet PC - Cheap Cell Phone Plans © Copyright 2009 KabarIndonesia List of Gemstone Jewelry - Free Forex Signal - Blackberry Car C
Powered by FreezeTheApp