Nim : 230321807036
ETIKA KEILMUAN: FILSAFAT BEHAVIORISME DAN KOGNITIVISME
Filsafat behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang berfokus pada
pengamatan dan analisisi terhadap perilaku manusia serta dampak dari lingkungan terhadap
perilaku tersebut. Behaviorisme menekankan bahwa perilaku dapat dipelajari dan dipahami
melalui pengamatan objektif dan eksperimen.
Secara umum eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena
ketidakpuasan beberapa filosof terhadap filsafat pada masa Yunani hingga modern, seperti
protes terhadap rasionalisme. Eksistensialisme didefinisikan sebagai usaha untuk
memfilsafatkan sesuatu dari sudut pandang pelakunya, dibandingkan cara tradisonal yaitu
dari sudut penelitinya. Eksistensialisme memberi perhatian terhadap masalah-masalah
kehidupan manusia modern. Eksistensialisme menekankan tema eksistensi pribadi yang
dibandingkan dengan eksistensi manusia secara umum, kemustahilan hidup dan pertanyaan
untuk arti dan jaminan kebebasan manusia, pilihan dan kehendak, pribadi yang terisolasi,
kegelisahan, rasa takut yang berlebihan dan kematian. Pusat pembicaraan eksistensialisme
adalah keberadaan manusia, dan pendidikan itu sendiri hanya bisa dilakukan oleh manusia,
maka tampaklah jelas bahwa terdapat hubungan antara eksistensialisme dengan pendidikan.
Pendidikan dan eksistensialisme bersinggungan satu sama lain dalam masalah-masalah yang
sama, yakni manusia. Dalam hubungannya dengan pendidikan, filsafat eksistensialisme dapat
ditinjau dari berbagai implikasinya, yaitu terhadap 1) Tujuan Pendidikan, 2) Pendidikan dan
Sekolah, 3) Peranan Pendidik/Guru, 4) Peranan Peserta Didik, 5) Kurikulum, dan 6) Materi
Pembelajaran.
Filsafat Perenialisme Berdasarkan etimologinya, kata Perenial berasal dari Bahasa
Latin Perenis yang memiliki arti eternal atau abadi. Kata ini juga dapat diartikan sebagai
tumbuh terus melalui waktu. Lebih lanjut, filosofi perenialisme disebut juga dengan filosofi
keabadian. Esensi aliran ini adalah menerapkan nilai yang bersifat kekal dan abadi (Siregar,
2016). Ontologi Filsafat Perenialisme Perenialisme membedakan realitas dalam aspek
perwujudannya dengan beberapa istilah ini, yakni Benda Individual (Individual Thing),
Esensi (Essence), Aksiden (Accident), dan Substansi (Substance). Epsitemologi Filsafat
Perenialisme Epistemologi dalam filsafat Perenialisme mengungkapkan bahwa kebenaran
harus bersifat mutlak dan asasi, dimana diperlukan adanya dalil yang logis sehingga sulit
diubah atau ditolak kebenarannya. Filsafat perenialisme cenderung memandang pengetahuan
yang didapatkan melalui metode deduktif memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan metode induktif. Hal ini dikarenakan kebenaran dalam metode deduktif bersifat
analogical analysis, yang dapat dipertahankan ketetapannya. Sedangkan metode induktif yang
didapatkan melalui langkah empiris masih bersifat tentatif. Aksiologi Filsafat Perenialisme
Berdasarkan tinjauan aksiologi, nilai didasarkan pada prinsip yang bersifat universal dan
abadi. Perilaku manusia berasal dari potensi yang dimiliki oleh manusia, baik maupun
buruknya. Potensi kebaikan dan keburukan ini telah menjadi kodrat manusia. Aksiologi dari
Perenialisme juga memandang nilai berdasarkan prinsip supernatural, sehingga aksiologi
dalam perenialisme kerap dihubungkan pada theology
Prinsip Pendidikan Perenialisme Pendidikan dalam filsafat Perenialisme bertujuan
untuk mewujudkan manusia yang berkarakter dan mampu bertahan. Tujuan lainnya adalah
untuk meningkatkan kemampuan berpikir manusia yang mana merupakan bagian terpenting
dari sifat dan kemampuan alamiah manusia. Berdasarkan filsafat Perenialisme, nilai-nilai
kebenaran bersifat universal dan abadi, sehingga internalisasi dari nilai ini akan menjadi
tujuan pendidikan yang sejati. Oleh karena itu, pendidikan seyogyanya membantu
menyiapkan peserta didik dalam melakukan internalisasi nilai ini, sehingga dapat mencapai
kebajikan dan kebaikan dalam hidup (Yasyakur, dkk., 2021). Sekolah menjadi tempat dimana
proses ini dapat terjadi, sehingga individu yang mengetahui kebenaran akan dapat
meneruskannya ke generasi selanjutnya.