Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nengsih

Kelas : SD14-A.2

NIM : 140641050

PENDIDIKAN DALAM TRILOGI ILMU PENGETAHUAN

A. Ontologi Pendidikan

Menurut bahasa, Ontologi berasal dari bahsa yunani yaitu, On/Ontos=ada, dan
Logos=ilmu.jadi ontologi adalah ilmu yang ada. Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu yang
membahas tentang hakikat yang ada, baik berbentuk jasmani maupun rohani. Jadi, ontologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar/paling dalam dari segala
sesuatu yang ada.

Ontologi tidak terlepas dari filsafat karena filsafat dibutuhkan untuk menjelaskan dasar
ontologis dari hampir setiap ilmu, termasuk dalam kajian pendidikan. Ontologi
pendidikan,yaitu makna pendidikan dalam suatu pandangan, sebagaimana melihat pendidikan
dari tujuan yang mendasar. Filsafat pendidikan merupakan bidang filsafat terapan, bermula
dari bidang tradisional filsafat. Dengan kata lain, filsafat pendidikan adalah studi filosofis
tentang tujuan, proses, alam, dan cita-cita pendidikan. Sebagai contoh, filsafat mencakup
sebagai hal berikut:

1. Mempelajari definisi mengasuh dan mendidik

2. Mempelajari pengaplikasian nilai-nilai dan norma-norma.

3. Mempelajari batas-batas dan legimitasi pendidikan sebagai disiplin akademis

4. Mempelajari hubungan antara teori dan praktik pendidikan pada umumnya.

Pendekatan ontologi atau metafisik menekankan pada hakikat keberadaan, dalam hal ini
keberadaan manusia itu sendiri. Dalam pemahaman tersebut, sudah tentu hakikat pendidikan
atau ontologi pendidikan berakar dari kebutuhan manusia terhadap proses pelatihan
kemandirian berfikir, mandiri mengambil keputusan, mengamankan kehormatan dan harga
dirinya, dan manusia yang mengerti tujuan hidup hari ini, besok, dah yang akan datang.
B. Epistemologi Pendidikan

Epistemologi adalah kata lain dari filsafat ilmu yaitu knowledge, yaitu, pengetahuan dan logis
(theory). Jadi epistemologi adalah “teori pengetahuan” atau teori tentang cara, metode, dan
dasar dari ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan suatu cabang filsafat yang meneliti
asal-usul, struktur, metode-metode, dan kesahan pengetahuan. Epistemologi berbeda denga
logika, jika logika merupakan sains formal yang berkenaan pada prinsip-prinsip penalaran
yang sah, maka Epistemologi adalah sains filosofis tentang asal-usul pengetahuan dan
kebenaran.

Secara epistemologi, dasar pendidikan membentuk pembawaan manusia yang berkembang


dan berkarakter. Karena pendidikan yang berkarakter, selalu diutamakan dalam aspek-aspek
kemanusiaan, baik sebagai mahluk lahiriah maupun batiniah.

C. Aksiologi pendidikan

Aksiologi berasal dari kata yunani, yaitu kata axsio=nilai, logos=ilmu. Jadi aksiologi adalah
ilmu tentang nilai. Jadi aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Aksiologi pendidikan berkaitan dengan masalah ilmu
dan pengetahuan (kognitio),maksudnya adalah memikirkan segala hakikat pengetahuan atau
hakikat keberadaan segala sesuatu yang bersifat fisikal dan metafisikal, baik yang umum
maupun yang khusus. Oleh karena itu, kajiannya mengarahkan diri pada dasar-dasar
pengetahuan dalam bentuk penalaran, logika, sumber pengetahuan, dan criteria kebenaran.

Tujuan aksiologi pendidikan secara esensial adalah terwujudnya anak didik yang memahami
ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Terwujudnya insan kamil, yaitu
manusia yang kembali pada fitrah dan pada tujuan kehidupannya yang sejati.
Daftar Pustaka

Bahtiar, Amsal.2013. Filsafat Ilmu (Edisi Refisi). Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sutrisno,Aliet Noorhayati.2014. Telaah Filsafat Pendidikan (Edisi Refisi).Yogyakarta:


Deepublish.

Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Source:http://shrntan.blogspot.com/2014/05/pendidikan-dalam-trilogi-ilmu.html

http://percobaan-alfanet.blogspot.com/2014/05/pendidikan-dalam-trilogi-ilmu.html
NAMA : Cucu Hartiana

NIIM : 140641051

KELAS : SD14-A.2

PENDIDIKAN DALAM TRILOGI ILMU PENGETAHUAN

1. Ontologi Pendidikan

Ontologi adalah bidang pokok filsafat yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala
sesuatu yang ada, menurut tata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebat- akibat. Yaitu
ada manusia, ada alam, dan ada cusa prima dalam suatu hubungan menyeluruh, teratur, dan
tertib dalam keharmonisan. Atau suatu pemikiran tentang asal usul kejadian alam semesata
ini, dari mana dan kearah mana proses kejadiannya. Ontology merupakan salah satu di antara
lapangan-lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Awal mula pikiran Barat
sudah menunjukan munculnya perenungan dibidang ontology. Yang tertua di segenap filusuf
barat yang kita kenal adalah orang yunani yang bijak dan arif yang bernama thales. Pemikiran
ontologis akhirnya akan menentukan sesuatu kekuatan yang menciptakan alam semesta ini,
apakah pencipta itu adalah satu Zat (monoisme) ataukah kekuatan pencipta Dua Zat
(Dualisme) atau banyak Zat (Pruralisme). Dan apakah roh, bilamana kekuatan itu besifat
kebendaan, paham ini di sebut materialism dan bila bersifat roh, paham ini disebut
spiritualisme (serba roh). Memang fiisafat itu meliputi berbagai macam permasalahan.
Adapun masalah yang utama yaitu masalah tentang kenyataan, realitas, yang nyata dari
sesuatu. Yang menjadi titik persoalan ialah kita harus memcahkan permasalahan realitas
secara tepat, karena konsepsi kita tentang realitas, mengontrol pertanyaaan tentang dunia kita
ini. Oleh karena itu perhatian kita yang penuh dan dan tertinggi dalam teori pendidikan yang
mengandung permasalahan filisofis utama adalah ontologi, yaitu studi realitas yang tertinggi.
Pengetahuan melalui metode ilmiah bagaimanakah kita dapat mengetahui tentang apakah
yang dinamakan alam itu. Sekurang-kurangnya seorang penganut naturalisme akan
mengatakan bahwa yang dinamakan alam secara sederhana ialah “ apa yang oleh ilmu
pengetahuan empiris diterangkan sebagai demikian keadaannya” Alam tersebut dihadapkan
kepada kita, dalam perjalanan pengalaman kita sehari-hari, dan kita mempelajarinya dengan
metode-metode ilmiah biasa. Yaitu yang dinamakan kenyataan ialah apa yang di sajikan
kepada kita oleh ilmu-ilmu alam. Lebih tepat bila kita berfikir bahwa alam merupakan istilah
genus yang dapat diterapkan kepada segala hal. Ontologi dapat mendekati masalah hakekat
kenyataan dari dua sudut pandang. Orang yang dapat mempertanyakan, “kenyataan itu
tunggal atau jamak?” yang demikian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Atau orang dapat
juga mengajukan pertanyaan, “Dalam babak terakhir, apakah yang merupakan kenyataan
itu?” yang demikian ini merupakan pendekatan secara kualitatif.

2. Epistimologi Pendidikan

Epistemolgi berasal dari bahasa yunani “episteme” dan “logos”. “Episteme” aartinya
pengetahuan (knowledge), “logos” artinya teori. Dengan demikian epistemology secara
epistemologis berarti teori pengetahuan. Epistemologi adalah bidang filsafat nilai yang secara
khusus mempersoalkan pengetahuan tentang nilai ‘kebenaran’ dan otomatis juga
mempersoalkan tentang bagaimana ‘cara’ mendapatkannya. Jika diterapkan pada pendidikan
berarti yang menjadi persoalan pokoknya adalah pengetahuan yang benar yentang pendidikan
atau kebenaran pendidikan, dan sekaligus bagaimana ‘cara’ penyelenggaraannya secara
benar. Pemahaman aspek epistemologi pendidikan berfungsi sebgai landasan dasar
pengembangan potensi intelektual sehingga pada waktunya dapat membuah kematngan
inteelegensia. Kematangan intelegensia ini berposisi sentral dan karenanya juga bernilai guna
didalam dan bagi kelangsungan hidup sehari-hari. Epistemologi ilmu pengetahuan
mempersoalkan tentang objek, metode, dan system untuk memperoleh nilai kebenaran. Oleh
sebab itu pembahasan epistemologi pendidikan meliputi objek pendidikan, metode dan
system penyelenggaraan pendidikan, serta pengetahuan tentang kenaran pendidikan itu
sendiri.

3. Aksiologi Pendidikan

Istilah axiology berasal dari kata axios dan logos, axios artinya nilai atau sesuatu yang
berharga, logos artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, penyelidikan mengenai
kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai. Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki tentang hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan.
Epistemologi bersangkutan dengan masalah kebenaran, etika bersangkutan dengan masalah
kebaikan (dalam arti kesusilaan), dan astetika bersangkutan dengan masalah keindahan.
Dalam hal ini aksiologi pendidikan yang berkaitan dengan masalah ilmu dan pengetahuan
(kognitio), maksudnya adalah memikirkan segala hakikat pengetahuan atau hakikat
keberadaan guna dari suatu pendidikan itu sendiri, baik secara umum maupun secara khusus.
Dapat diambil dari pemahaman tersebut bahwa filsafat pendidikan mengajak pembaca untuk
meninjau aspek kegunaan suatu proses pendidikan. Secara esensial aksiologi pendidikan
adalah terwujudnya anak didik yang memahami ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Terwujudnya insane kamil yaitu manusia yang kembali pada fitrahnya dan pada
tujuan kehidupannya yang sejati. Jelaslah bahwa trilogy ilmu pengetahuan mengajak
pembaca melakuakan revitalisasi hakikat sesuatu yang dalam hal ini disiplin ilmu
pendidikan.
Daftar Isi

Salahudin. A. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung. CV Sustaka Setia


http://tyoashter.blogspot.com/2012/04/ontologi-epistemologi-aksologi-filsafat.html
http://antse-tugaskuliah.blogspot.com/2011/12/ontologi-axiologi-dan-epistimologi.html
http://hanaa-luthfiie21.blogspot.com/2013/11/pendidikan-dalam-trilogi-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai