Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nanda Saputri

Nim :170603029

1. Pengertian aksilogi

Kata Aksiologi berasal dari bahasa yunani axios yang memiliki arti nilai,
dan logos yang mempunyai arti ilmu atau teori. Jadi, Aksiologi adalah teori tentang nilai.
Nilai yang dimaksud adalah suatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai.

Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan aksiologi, pemakalah akan
menguraikan beberapa definisi tentang aksiologi, di antaranya:

1. Aksiologi yang terdapat di dalan bukunya Jujun S. suriasumantri filsafat ilmu sebuah
pengantar popular bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.

2. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct, yaitu
tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yakni etika. Kedua, esthetic
expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Ketiga, sosio-
political life, yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan filsafst sosio-politik.

2. Cara menemukan pengetahuan dalam filsafar aksiologi aksilogi

Ilmu memiliki kontribusi yang amat penting bagi kehidupan manusia. Rasa ingin tahu
manusia yang menjadi titik-titik perjalanan manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Hal inilah yang melatarbelakangi beragam penelitian dan hipotesa awal manusia terhadap inti
dari keanekaragaman realitas. Proses berfilsafatlah yang menjadi titik awal sejarah
perkembangan pemikiran manusia dimana manusia berusaha untuk mengorek, merinci dan
melakukan pembuktian-pembuktian yang tak lepas dari kungkunga. Kemudian dirumuskanlah
sebuah teori pengetahuan dimana pengetahuan menjadi terklasifikasi menjadi beberapa bagian.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki dalam kehidupan
manusia. Dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat
dan lebih mudah. Merupakan kenyataan bahwa peradaban manusia sangat berhutang kepada
ilmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan, dan berbagai kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga manusia
bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, dan
komunikasi.

Ilmu pada dasarnya ditujukan untuk kemaslahatan manusia. Dalam hal ini, ilmu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan
memperhatikan kodrat manusia, martabat, dan kelestarian manusia.

Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan,
alam manusia, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia setelah mencapai pengetahuan. Bagian dari
filsafat pengetahuan membicarakan tentang ontologis, epistomologis dan aksiologi. Dalam kajian
aksiologi ilmu membicarakan untuk apa dan untuk siapa. Tulisan ini membicarakan Pengertian
Aksiologi, hubungan ilmu dan moral, tanggung jawab sosial ilmuwan, dan sikap ilmuwan
terhadap perkembangan teknologi.

3. Membedakan dan menghubungkan antara epistimologi,aksilogi dan ontology

Keterkaitan pendidikan dengan ontologi, epistemologi dan aksiologi yang


pertama akan dibahas yaitu keterkaitan pendidikan dengan ontologi. Asal kata ontologi
yaitu dari kata Yunani onto (ada) dan logos (teori). Ontologi membahas tentang ada dan
realita yang sebenarnya. Berdasarkan asal kata tersebut ontologi menelaah tentang
sesuatu yang ada atau yang mungkin ada mengenai suatu objek.

Dalam kaitannya pendidikan dengan ontologi yaitu mengkaji mengenai hakikat


ilmu dan objeknya, serta menyelidiki keadaan alam nyata yang sebenarnya dan gejala-
gejala empirik yang terjadi melalui panca indra. Biasanya ontologi mengkaji tentang
realita yang akan menjurus kepada kebenaran. Berikutnya keterkaitan pendidikan dengan
epistemologi. Epistemologi memiliki asal kata yaitu episteme (Pengetahuan) dan logos
(teori) yang berasal dari bahasa yunani. Dapat dikatakan bahwa epistemologi disini
membahas tentang pengetahuan. Dalam keterkaitannya pendidikan dengan epistemologi
yaitu mengkaji mengenai cara memperoleh pengetahuan beserta metode-metode yang
diguanakan dalam ilmu pengetahuan. Pengetahuan didapat melalui akal, intuisi,
pengalaman dan pancaindra manusia. Untuk mendapatkan sebuah pengetahuan yang
sesuai dengan kebenaran maka diperlukannya cara dan sarana yang benar. Ada kalanya
apa yang kita yakini bisa salah atau mengalami penyimpangan, oleh karena itu
pengetahuan selalu berkembang dan berubah-ubah. Selanjutnya yang terakhir yaitu
keterkaitan pendidikan dengan aksiologi. Memiliki asal kata yang berasal dari bahasa
yunani yaitu aksion (nilai) dan logos (teori). Jadi berdasarkan asal kata tersebut aksiologi
membahas mengenai nilai dan juga terkait dengan moral (etika).

Keterkaitan aksiologi dengan pendidikan yaitu bagaimana serta tujuan setiap


manusia dalam menggunakan ilmu yang dimiliki. Dengan adanya pendidikan setiap
manusia diajarkan untuk menggunakan ilmu yang dimiliki untuk tujuan yang baik dan
juga supaya manusia bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku. Ketiga
lingkup kajian yang terdapat dalam filsafat ini memiliki artti yang berbeda-beda, namun
ketiganya saling melengkapi dan terkait satu sama lain. Dalam kaitannya dengan
pendidikan dapat disimpulkan bahwa ontologi, epistemologi dan aksiologi mengkaji
mengenai keberadaan suatu ilmu pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan dan
bagaimana memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki

PERTANYAAN : Apakah dalam mempelajari filsafat aksiologi bertentangan dengan Agama


Islam?

Anda mungkin juga menyukai