Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

FILSAFAT KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : Nabila Alvina Said

NIM : 153170069

KELAS : E

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


2018
1. Jelaskan pengertian epistimologi dan aksiologi dalam filsafat ilmu !
Jawab :
 Epistimologi
Epistemologi dari bahasa yunani episteme (pengetahuan) dan Logos (ilmu)
adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis
pengetahuan. Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan
hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya
serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang
dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia
melalui akal dan panca indra dengan berbagai metode, diantaranya : metode
induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan
metode dialektis.
 Aksiologi
Aksiologi adalah bagian dari filsafat ilmu yang mempelajari hakikat dan
pengetahuan menyangkut kegunaan ilmu. Aksiologi membahas nilai-nilai atau
norma-norma terhadap suatu ilmu dimana yang baik dan buruk ( good and bad
), benar dan salah ( right and wrong ), serta tentang cara dan tujuan (means
and gool). Aksiologi mencoba merumuskan suatu teori yang konsisten untuk
perilaku etis atau ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap tertentu kadang
ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat,
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama dalam kehidupan, seperti kata-
kata adil dan tidak adil, jujur dan curang. Pada umumnya orang menimbang
nilai dengan kadar baik atau buruk (etika), indah atau jelek(estetika). Karena
itu, nilai mengarahkan tindakan, mendasati perbuatan dan pada gilirannya
membentuk “prefensi nilai” (Sistem nilai atau nilai).

2. Apa itu epistimologi dan aksiologi ?


Jawab :
 Epistimologi

Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang,


bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya,
jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu
hal. Jadi yang menjadi landasan dalam tataran epistemologi ini adalah proses apa
yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika, bagaimana
cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan
seni, apa yang disebut dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni dan kebaikan
moral.

 Aksiologi
Aksiologis membicarakan tentang kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia dan juga nilai-nilai yang harus dilembagakan pada setiap dominannya.
Aksiologi pada dasarnya bersifat ide dan karena itu ia abstrak dan tidak dapat
disentuh oleh panca indra. Yang dapat ditangkap dari aspek aksiologis adalah
materi atau tingkah laku yang mengandung nilai. Karena itu nilai bukan soal
benar atau salah karena ia tidak dapat diuji . Ukurannya sangat subjektif dan
objek kajiannya adalah soal apakah suatu nilai dekehendaki atau tidak. Berbeda
dengan fakta yang juga abstrak namun dapat diuji dan argumentasi rasionaldapat
memaksa orang untuk menerima kebenarannya. Pengukuran benar dan salah dari
suatu fakta dapat dilakukan secara objektif dan empiris.

3. Apa arti epistimologi dan aksiologi ?


 Epistimologi
Epistemologi berasal dari kata “episteme” dan “logos”. Episteme berarti
pengetahuan dan logos berarti teori.
 Aksiologi
Kata Aksiologi berasal dari bahasa yunani “axios” yang memiliki arti nilai,
dan “logos” yang mempunyai arti ilmu atau teori.

4. Apa yang dimaksud dengan epistimologi dan aksiologi ?


 Epistimologi
1. Epistemologi memberikan kepercayaan bahwa manusia mampu mencapai
pengetahuan. Kita ketahui bahwa pada masa Yunani Kuno, ada kelompok
sophis yang menggugat kemampuan manusia untuk memperoleh
pengetahuan, dan masa kini kelompok ini lebih dikenal dengan
skeptisisme dan agnotisisme. Kelompok ini menegaskan bahwa manusia
tidak memiliki pengetahuan, karena tidak ada fondasi yang pasti bagi
pengetahuan kita. Untuk itulah, maka kajian epistemologi penting guna
mengupas problematika ini sehingga kita dapat menyatakan bahwa
manusia dapat memperoleh pengetahuan dan mendapatkan kepastian.
2. Epistemologi memberikan manusia keyakinan yang kuat akan pandangan
dunia (world view) dan ideologi yang dianutnya. Agama berisi pandangan
dunia, pandangan dunia diperoleh melalui penalaran filsafat yang basisnya
epistemologi. Karena itu, jika epistemologinya kokoh, maka kajian
filsafatnya juga akan kokoh sehingga pandangan dunia dan ideologi, serta
agama yang dianut pun akan memiliki kekokohan dan keutuhan.
3. Di dunia ini banyak aliran pemikiran yang berkembang dan terus
disosialisasikan oleh para penganutnya. Karena setiap aliran pemikiran
didapat dari penyimpulan pengetahuan, ini berarti pemikiran juga
berurusan dengan epistemologi. Untuk itu, epistemologi akan memberikan
kita kemampuan untuk memilih dan memilah pemikiran yang berkembang
dan membanding-bandingkannya sehingga diketahui mana yang benar dan
mana yang keliru.
 Aksiologi
Aksiologi adalah bidang yang menyelidiki nilai-nilai (value). Nilai dan
implikasi aksiologi di dalam pendidikan ialah pendidikan yang menguji dan
mengintegrasikan semua nilai (nilai tindakan moral, nilai ekspresi keindahan
dan nilai kehidupan sosio-politik) di dalam kehidupan manusia dan
membinanya ke dalam kepribadian anak. Pertanyaan yang berkaitan dengan
aksiologi adalah apakah yang baik atau bagus? (Muhammad Noor Syam, 1986
dalam Jalaludin, 2007: 84).

5. Jelaskan pengertian epistimologi dan aksiologi menurut beberapa ahli !


 Epistimologi
1. Dagobert D.Runes dalam bukunya “Dictionary of
Philisophy”,mengatakan Epistemologi sebagai cabang filsafat yang
menyelidiki tentang keaslian pengertian,struktur,mode,dan validitas
pengetahuan.
2. Harun Nasution dalam bukunya “Filsafat Agama”,mengatakan
bahwa Epistemologi adalah ilmu yang membahas apa pengetahuan
itu dan bagaimana memperolehnya.
3. Fudyartanto,mengatakan bahwa Epistemologi adalah ilmu filsafat
tentang pengetahuan atau dengan kata lain filsafat pengetahuan.
 Aksiologi
1. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada
pemikiran atau suatu system seperti politik, sosial dan agama. System
mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan aturan sebagai
satu bentuk pengendalian terhadap satu intruksi dapat terwujud.
2. Menurut jujun s. suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3. Menurut Sarwan mengatakan bahwa aksiologi adalah studi tentang hakikat
tertinggi, realitas, dan arti dari nilai-nilai ( kebaikan, keindahan, dan
kebenaran)
4. Menurut suriasumantri aksiologi adalh teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai