Analisis tentang :
Aspek aksiologis dari filsafat membahas tentang masalah nilai atau moral yang berlaku di
kehidupan manusia. Dari aksiologi, secara garis besar muncullah dua cabang filsafat yang
membahas aspek kualitas hidup manusia, yaitu etika dan estetika.
1. Etika
Etika merupakan salah satu cabang ilmu fisafat yang membahas moralitas nilai baik dan buruk,
etika bisa di definisikan sebagai nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan manusia
atau masyarakat yang mengatur tingkah lakunya.
Etika berasal dari dua kata ethos yang berarti sifat, watak, kebiasaan, ethikos berarti susila,
keadaban atau kelakuan dan perbuatan yang baik.
Dalam istilah lain dinamakan moral yang berasal dari bahasa latin mores, jamak dari mos yang
berarti adat, kebiasaan. Dalam bahasa arab disebut akhlaq yang berarti budi pekerti dan dalam
bahasa Indonesia dinamakan tata susila.
Dalam hal ini ada berbagai pembagian etika yang dibuat oleh para ahli etika, beberapa ahli
membagi ke dalam dua bagian, yaitu etika deskriptif dan etika normative, ada juga yang
menambahkan yaitu etika metaetika.
a. Etika deskriptif
Etika deskriptif adalah cara melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas seperti: adat
kebiasaan, anggapan tentang baik atau buruk, tindakan yang di perbolehkan atau tidak.
Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan atau
sub-kultur tertentu. Oleh karena itu, etika deskriptif ini tidak memberikan penilaian
apapun, ia hanya memaparkan. Etika deskriptif lebih bersifat netral. Misalnya,
penggambaran tentang adat mangayau kepala pada suku primitive.
b. Etika Normatif
Etika normatif kerap kali juga disebut filsafat moral atau juga disebut etika filsafati.
Etika normatif dapat dibagi kedalam dua teori, yaitu teori nilai dan teori keharusan.
Teori-teori nilai mempersoalkan sifat kebaikan, sedangkan teori keharusan membahas
tingkah laku.
2. Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang mempersoalkan seni dan keindahan. Istilah estetika berasal
dari kata Yunai yang mempunyai arti aesthesis, yang berati pencerapan indrawi, pemahaman
intelektual, atau bisa juga berati pengamatan spiritual. Istilah art berasal dari kata latin ars, yang
berarti seni, keterampilan, ilmu, atau kecakapan.
Estetika adalah cabang filsafat yang memberikan perhatian pada sifat keindahan, seni, rasa,
atau selera, kreasi, dan apresiasi tentang keindahan. Secara ilmiahnya, ia didefinisikan sebagai
studi tentang nilai-nilai yang dihasilkan dari emosi-sensorik yang kadang dinamakan nilai
sentimentalitas atau cita rasa atau selera. Secara luasnya, estetika didefinisikan sebagai refleksi
kritis tentang seni, budaya, dan alam. Estetika dikaitkan dengan aksiologi sebagai cabang
filsafat dan juga diasosiasikan dengan filsafat seni.
Estetika dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu estetika deskriptif dan estetika normative.
Estetika deskriptif menguraikan dan melukiskan fenomena-fenomena pengalaman keindahan.
Estetika normative mempersoalkan dan menyelidiki hakikat, dasar, dan ukuran pengalaman
keindahan. Adapula yang membagi estetika kedalam filsafat seni (philosophy of art) dan
filsafat keindahan (philosophy of beauty).
Aksiologi
Aksiologi berkenaan dengan nilai guna ilmu, baik itu ilmu umum maupun ilmu agama, tak
dapat dibantak lagi bahwa kedua ilmu itu sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia,
dengan ilmu seseorang dapat mengubah wajah dunia. Berkaitan dengan hal ini, menurut
Francis Bacon seperti yang dikutip oleh Jujun S. suriasumantri yaitu bahwa “pengetahuan
adalah kekuasaan” apakah kekuasaan itu merupakan berkat atau justru malapetaka bagi umat
manusia. Memang kalaupun terjadi malapetaka yang disebabkan oleh ilmu, bahwa kita tidak
bissa mengatakan bahwa itu merupakan kesalahan ilmu, karena itu sendiri ilmu merupakan alat
bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidupnya, lagipula ilmu memiliki sifat netral, ilmu
tidak mengenal baik ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik dalam
menggunakannya. Nilai kegunaan ilmu untuk mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk
apa filsafat ilmu itu digunakan, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal
yaitu:
Jika seseorang hendak ikut membentuk dunia atau ikut mendukung suatu ide yang
membentuk suatu dunia, atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem
ekonomi atau sistem politik, maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Inilah
kegunaan mempelajari teori-teori filsafat ilmu.
Filsafat dalam posisi yang kedua ini semua teori ajarannya diterima kebenarannya dan
dilaksanakan dalam kehidupan. Filsafat ilmu sebagai pandangan hidup gunanya ialah
untuk petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada batu di depan pintu, setiap
keluar dari pintu itu kaki kita tersandung, maka batu itu masalah. Kehidupan akan
dijalani lebih enak bila masalah-masalah itu dapat diselesaikan. Ada banyak cara
menyelesaikan masalah, mulai dari cara yang sederhana sampai yang paling rumit. Bila
cara yang diguna amat sederhana maka biasanya masalah tidak terselessaikan secara
tuntas. Penyelesaian secara detail itu biasanya dapat mengungkap semua masalah yang
berkembang dalam kehidupan manusia.