NIM : 1910101021
MK : Filsafat Hukum
TUGAS UAS : Resume Kelompok 1-9
A. Cabang-cabang Filsafat
Saat ini, cabang-cabang filsafat dapat dibagi menjadi enam cabang pokok metafisika,
epistemologi, logika, aksiologi, etika, estetika.
1. Metafisika istilah ini berasal dari bahasa Yunani meta ta phifisika yang berarti
“hal-hal yang terdapat sesudah fisika”. Sebagai ilmu pengetahuan mengenai yang
ada misalnya dengan yang ada sebagai yang digerakkan atau sebagai yang
dijumlahkan.Metafisika studi mengenai kategorasi benda-benda di alam dan
hubungan antara satu dengan yang lainnya
2. Epistomogi adalah cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori
pengetahuan. Ia menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya
pengetahuan yang secara umum membicarakan mengenai sumber-sumber,
karakteristik, dan kebenaran pengetahuan.
3. Logika merupakan cabang filsafat yang tidak mengajar apa pun tentang manusia
atau dunia. Ia merupakan suatu teknik atau “seni” yang mementingkan segi
formal, bentuk dari pengetahuan. Logika membicarakan teknik-teknik untuk
memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu. Ia adalah cabang
filsafat yang menyelidiki kesehatan cara berpikir, aturan-aturan mana yang harus
dihormati supaya pernyataan-pernyataan yang kita lontarkan sah.
4. Aksiologi adalah filsafat nilai. Aspek nilai ini ada kaitannya dengan kategori:(1)
baik dan buruk; (2) indah dan jelek. Kategori nilai yang pertama dibawah kajian
filsafat adalah tingkah laku. Sesuai dengan sifatnya, ia menyelesaikan masalah
secara mendalam dan universal. Penyelesaian masalah secara mendalam
artinya ia menyelesaikan masalah dengan cara pertama-tama mencari penyebab
yang paling awal munculnya masalah. Sedangkan, universal artinya melihat
masalah dalam hubungan yang seluas-luasnya.
5. Etika adalah cabang filsafat yang berbicara tentang manusiawi, tentangtindakan.
Ia merupakan cabang filsafat yang bersangkutan dengan tanggapan- tanggapan
mengenai tingkah laku yang betul. Etika juga sering disebut sebagai filsafat moral,
karena ia menyelidiki semua norma moral.Jadi, etika adalah adalah cabang filsafat
yang membahas mengenai baik- buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan
tindakan manusia serta sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban
manusia.Beberapa ahli membagi etika kedalam tiga studi, yakni etika deskriptif,
etika normatif, dan meatika.
6. Estetika merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan seni dan keindahan.
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan objek dari
estetika. Sebab dalam estetika definisi, susunan, dan peranan keindahan,
khususnya di dalam seni, dibicarakan dalam estetika. Karena objek estetika adalah
keindahan, maka estetika tidak mempersoalkan seorang seniman. Tapi estetika
menyelidiki apa-apa saja yang disebut “indah”, prinsip-prinsip yang mendasari
seni dan keindahan, pengalaman yang berkaitan dengan seni dan keindahan,
seperti pencipta seni, penilaian terhadap seni atau perenungan atas seni dan
keindahan.
B. Filsafat Etika
Filsafat berasal dari kata yunani yaitu Philosophia, Philo atau Philein berarti cinta,
Shopia berarti kebijaksanaan. Gabungan kedua kata bermakna cinta kebijaksanaan.
Philosophos adalah pencinta kebijaksanaan dalam bahasa Arab disebut failusuf,
kemudian ditransfer kedalam bahasa indonesia failusuf atau filusuf. Filsafat boleh
dimaknakan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan kebijaksanaan.
Kecintaan pada kebijaksanaan haruslah dipandang sebagai suatu bentuk proses, artinya
segala upaya pemikiran untuk selalu mencari hal-hal yang bijaksana, bijaksana
didalamnya mengandung dua makna yaitu baik dan benar, baik adalah sesuatu yang
berdimensi etika, sedangkan benar adalah sesuatu yang berdimensi rasional, jadi sesuatu
yang bijaksana adalah sesuatu yang etis dan logis.
Macam-macam filsafat aliran etika :
1. Aliran Etika Naturalisme, yaitu aliran yang beranggapan bahwa kebahagiaan
manusia itu diperoleh dengan menurutkan panggilan natural (fitrah) kejadian
manusia sendiri.
2. Aliran Etika hedonisme, yaitu aliran yang berpendapat bahwa perbuatan susila
itu ialah perbuatan yang menimbulkan hedoni (kenikmatan dan kelezatan).
3. Aliran Etika utilitarisme, yaitu aliran yang menilai baik dan buruknya manusia
ditinjau dari kecil dan besarnya manfaat bagi manusia (utility = manfaat)
4. Aliran Etika idealisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa perbuatan manusia
janganlah terikat pada sebab-musabab lahir, tetapi haruslah didasarkan atas
perinsip kerohanian (idea) yang lebih tinggi.
5. Aliran Etika vitalisme, yaitu aliran yang nilai dari baik-buruknya perbuatan
manusia itu sebagai ukuran ada atau tidaka adanya daya hidup (vital) yang
maksimum mengendalikan perbuatan itu.
6. Aliran Etikatiologis, yaitu aliran yang berkeyakinan bahwa ukuran baik-
buruknya perbuatan manusia itu dinilai dengan sesuai atau tidak sesuainya dengan
perintah tuhan (Theos=Tuhan).
Hubungan etika dengan filsafat adalah dalam proses perkembangannya sekalipun
masih diakui sebagai bagian dalam pembahasan filsafat, ia merupakan ilmu yang
mempunyai identitas sendiri.