Anda di halaman 1dari 7

Modul Filsafat Hukum

PERTEMUAN 3
CABANG FILSAFAT
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Cabang Filsafat yang terbagi
dalam 3(tiga) Cabang Utama, yaitu:
1.1 Mempelajari Ontologi
1.2 Mempelajari Epistemologi
1.3 Mempelajari Aksiologi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Ontologi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ontology diartikan sebagai


cabang filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup. Kata ontolog
berasal dari perkataan Yunani: on/ontos = being, ada, dan Logos = logic,
pengetahuan. Jadi Ontologi adalah The theory of being qua being (teori
tentang keberadaan sebagai keberadaan).
Amsal Bakhtiar menyimpulkan pengertian ontology bahwa:
1. Menurut bahasa, ontology adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu
on/ontos = ada, dan Logos = Ilmu. Jadi ontologi adalah ilmu tentang
yang ada.
2. Menurut Isitilah, ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat
yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk
jasmani/konkret maupun rohani/abstrak.
Dalam persoalan ontologi orang menghadapi persoalan
bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini? Pertama
kali orang dihadapkan pada adanya dua macam kenyataan. Yang pertama,
kenyataan yang berupa materi (kebenaran) dan kedua, kenyataan yang

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 1


Modul Filsafat Hukum

berupa rohani (kejiwaan). Dengan kata lain ontology mencakup hakikat


seluruh yang ada. dalam dunia filsafat “yang mungkin ada” termasuk dalam
pengertian “yang ada”. Dengan kata lain “yang mungkin ada” merupakn
salah satu jenis “yang ada”.
Ontologi adalah salah satu cabang utama filsafat yang
mempersoalkan segala sesuatu yg ada (hakekat), “ens”, “being”, l’etre”.
Gambarannya dapat terkesan pada pertanyaan-pertanyaan berikut. Contoh:
apakah manusia itu, apa yg dikatakan adil, apa itu ada? apa yang dimaksud
dengan warna putih?”. Ini semua pertanyaan-pertanyaan yang dapat timbul
bagi setiap orang yang hidup dengan kesadaran, tetapi tidak mudah
dijawab. Kalau dihubungkan dengan ilmu, apa yang meruakan ada
atau”being” dari ilmu itu. Misalkan yang merupakan “ada” pada ilmu hukum
yaitu norma (patokan) yang ada pada ilmu ekonomi adalahbenda-benda
kebutuhan manusia.
Dalam ontology terdapat dua bagian penting yaitu metafisika umum
dan metafisika khusus. Metafisika umum mempersoalkan tentang hakikat
yang ada secara umum. Persoalan-persoalan metafisika umum diantaranya
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan ada, keberadaan, atau eksistensi itu?
2. Bagaimana penggolongan dari yang ada, keberadaan atau eksistensi?
3. Apa sifat dasar , kenyataan atau keberadaan?

Sementara Metafisika khusus mempersoalkan hakikat yang ada pada


tiga bagian penting, yaitu:
1. Kosmologi: mempersoalkan hekekat alam semesta, termasuk segala
isinya, kecuali manusia. Persoalan-persoalan kosmologi (alam) bertalian
dengan:
a. Asal mula, perkembangan dan struktur atau susunan alam
b. Jenis keteraturan apa yang ada di alam?
c. Apa hakikat hubungan sebab dan akibat

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 2


Modul Filsafat Hukum

d. Apakah ruang dan waktu itu?


2. Antropologi, yang mempersoalkan hakikat manusia, persoalan-
persoalan antropologi (manusia) bertalian dengan:
a. Bagaimana terjadi hubungan badan dan jiwa?
b. Apa yang dimaksud dengan kesadaran?
c. Manusia sebagai makhluk bebas atau tak bebas?
3. Teologi, yang mempersoalkan hakikat Tuhan, yang merupakan
konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan filsafat. Ha-hal yang
dibicarakan menyangkut kebaikan, kesucian, kebenaran, keadilan dan
sifat-sifat Tuhan. Immanuel Kant berpendapat bahwa “Tuhan tidak
dapat dibuktikan, tapi harus berdasarkan keyakinan”. Pendapat lain
menyatakan bahwa pemahaman terhadap Tuhan dapat dibuktikan dari
cipataan-Nya.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Epistemologi

Epistemologi adalah salah satu cabang utama filsafat yang


mempelajari segala proses dalam usaha memperoleh kebenaran
pengetahuan. Secara umum ada 4 jenis Kebenaran yaitu kebenaran
religius, kebenaran Filosofis, kebenaran estetis, dan kebenaran Ilmiah.
Kebenaran religious merupakan kebenaran yang dibangun berdasarkan
kaidah-kaidah agama atau keyakunan tertentu. Disebut juga seagai
kebenaran Mutlak yang tidak dapat dibantah lagi. Kebenaran filosofis
merupakan kebenaran dari hasil perenungan dan pemikiran refleksi ahli
filsafat. Disebut juga sebagai kebenaran Hakikat, meskipun bersifat
subyektif. Sementara kebenaran estetis adalah kebenaran yang berdasarkan
penilaian indah dan buruk, serta cita rasa estetis. Sedangkan kebenaran
ilmiah pada dasarnya adalah kebenaran yang memenuhi syarat-syarat
ilmiah.

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 3


Modul Filsafat Hukum

Yang termasuk dalam epistemologi antara lain logika, metodologi,


dan filsafat ilmu. Logika sebagai cabang epistemology berkaitan dengan
kegiatan berfikir yang secara khusus adalah berfikir yang bertujuan.
Menurut Ar Razi, logika adalah seni berfikir lurus nan teratur. Objek
materiil logika adalah pemikiran, sendangkan objek formilnya adalah
kelurusan berfikir. Logika merupakan bagian filsafat yang membahas
mengenai hakikat ketepatan, cara menyusun pikiran yang dapat
menggambarkan ketepatan berpengetahuan. Tepat belum tentu benar,
benar selalu mempunyai dasar yg tepat. Logika tidak mempersoalkan
kebenaran sesuatu yang dipikirkan, tetapi membatasi diri pada pada
ketepatan susunan berfikir yang menyangkut pengetahuan. Penarikan
Kesimpulan dalam logikd disebut SILOGISME. Contoh:
 Sesuatu yang rohani adalah kekal (preposio major/hukumnya)
 Jiwa adalah sesuatu yang rohani (preposio minor/faktanya)
 Maka jiwa adalah kekal (conclusion/vonis)
Metodologi adalah cabang filsafat yg membicarakan teknik-teknik
penelitian atau penyelidikan. Metode ilmiah adalah cara untuk
mendapatkan pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode
ilmiah merupakan Sintesis antara berpikir Rasional dan berpikir empiris.
Sebagai cabang dari epistemologi, menurut The Liang Gie, filsafat
ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoal
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan
ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Menurut Harold Titus dalam bukunya Persoalan-Persoalan Filsafat,
sebagaimana dikutip oleh Ahmad Jamin dalam bukunya Filsafat Ilmu:
Telaah Pengetahuan, Ilmu, dan Sain dalam Studi Islam, menyatakan bahwa
secara garis besar ada dua aliran pokok dalam epistemology. Aliran pertama
disebut dengan realism yang popular dengan sebutan empirisme
berpandangan bahwa pengetahuan diperoleh dengan perantara
pancaindera (sentuhan, penglihatan, pendengaran, penciuman, dan

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 4


Modul Filsafat Hukum

pencicipan). Alat utama inilah yang menjadi sumber sekaligus alat untuk
memperoleh ilmu pengetahuan. Di sini peranan akal dinomorduakan.
Sementara itu, aliran atau teori kedua yang disebut dengan idealisme yang
popular dengan sebutan rasionalisme berpandangan bahwa pengetahuan
diperoleh dengan perantara “idea” atau akal. Di sini peranan indera
dinomorduakan.

RASIONALISME
RASIONALISME adalah paham yang berpendapat bahwa sumber
pengetahuan adalah RASIO (akal). Hanya pengetahuan yang diperoleh
melalui akal lah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh pengetahuan
ilmiah yaitu sifat umum dan mutlak. Pengalaman hanya dipakai untuk
meneguhkan pengetahuan yang didapat oleh akal. Akal tidak memerlukan
pengalaman dan dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri, yaitu
atas dasar asas-asas pertama yang pasti. Metode penyimpulannya
DEDUKTIF.

EMPIRISME
EMPIRISME adalah paham yg berpendapat bahwa PENGETAHUAN
itu bersumber dari PENGALAMAN yaitu kontak antara SUBYEK (yang
mengamati) dan OBYEK (yang diamati). Empiris lah/pengalamanlah yg
menjadi sumber pengetahuan. Akal hanya bertugas mengolah bahan-bahan
yg diperoleh dari pengalaman. Tanpa akal pun manusia dapat memperoleh
pengetahuan. Metode penyimpulannya : INDUKTIF

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Aksiologi

Aksiologi adalah cabang filsafat yg mempersoalkan tentang NILAI.


Persoalan nilai ada pada hakekat nilai itu sendiri, kriteria, dan keberadaan
suatu nilai. Nilai dapat diartikan sebagai sifat yg melekat. Sifat yang

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 5


Modul Filsafat Hukum

melekat tersebut berkaitan dengan persoalan baik atau jahat dan indah atau
buruk. Baik atau jahat merupakan persoalan perbuatan manusia, sementara
indah atau buruk merupakan persoalan seni. Bagian aksiologi yang
membahas penilaian manusia dari sudut Baik atau jahat dikaji dalam
ETIKA atau yang berhubungan dengan Moral (baik secara moral). Filsafat
hukum merupakan bagian dari filsafat tingkah laku yang disebut dengan
Etika (filsafat Moral). Sementara bagian yang mengkaji penilaian atas
sesuatu dari sudut pandang Indah atau Jelek dibahas dalam Estetika.
Persoalan-persoalan estetis di antaranya mempertanyakan tentang:
1. Apakah keindahan itu?
2. Keindahan bersifat objektif atau subjektif?
3. Apa yang merupakan ukuran keindahan?
4. Apa peranan keindahan dalam kehidupan manusia?
5. Bagaimana hubungan keindahan dengan kebenaran?

DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995)
Betrand Russel.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi
sosio-politik dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko,
dkk ). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ismaun.2007. Filsafat Administrasi Pendidikan(Serahan Perkuliahan ).
Bandung : UPI
Ismaun.2007. Kapita Selekta Filsafat Administrasi Pendidikan (Serahan
Perkuliahan). Bandung : UPI
Koento Wibisono.1997. Dasar-Dasar Filsafat. Jakarta : Universitas Terbuka
Jamin, Ahmad, dan Norman Ohira. 2016. Filsafat Ilmu: Telaah Pengetahuan,
Ilmu, dan Sain dalam Studi Islam. Bandung: Alfabeta
Rasjidi, Lily, dan Ira Thania Rasjidi. 2007. Dasar-Dasar Filsafat dan Teori
Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 6


Modul Filsafat Hukum

SOAL/TUGAS
1. Jelaskan pengertian filsafat ontologi!
2. Jelaskan pengertian filsafat epistemologi!
3. Jelaskan pengertian filsafat aksiologi!

S1 Ilmu Hukum Universitas Pamulang 7

Anda mungkin juga menyukai