Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Indahkasih

Stambuk : B50119059

Kelas : E ( Ilmu Komunikasi)

Tugas : Apa yang anda pahami tentang ontologi ilmu pengetahuan, epistemology ilmu
pengetahuan dan aksiologi ilmu pengetahuan ?

1. Ontologi ilmu pengetahuan

Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Istilah
"ontologis" yang berasal dari bahasa Yunani "onta" berarti "sesuatu yang sudah ada", kenyataan
sesungguhnya "logos". Yang saya pahami adalah , dimensi ontologi merupakan sudut pandang
kita terhadap sesuatu. Secara umum dimensi ontologi itu sendiri membahas hakikatnya sesuatu.
Studi tersebut juga membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Ontologi merupakan
salah satu di antara lapangan-lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Ontologi
menjelaskan mengenai pertanyaan apa. Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu itu, apa
hakekat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu. Secara sederhana
ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara
kritis. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu
berasal dari satu substansi belaka sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri.
Paham idealisme atau spiritualisme, materialisme, dualisme, pluralisme dan seterusnya
merupakan paham ontologis yang akan menentukan pendapat dan bahkan keyakinan kita
masing-masing tentang apa dan bagaimana kebenaran dan kenyataan yang hendak dicapai oleh
ilmu itu. Ontologi sendiri berguna dalam studi ilmu-ilmu empiris misalnya, antropologi,
sosiologi, kedokteran, ilmu budaya, fisika, dsb.

2. Epistemologi ilmu pengetahuan

Istilah epistemologis berasal dari kata Yunani "episteme" yang artinya pengetahuan dan "logos"
artinya teori. Jadi dimensi epistemologis membicarakan tentang teori-teori pengetahuan,asal
mula,sumber dan manfaat. Menurut saya, epistemologis membahas tentang proses berfikirnya
manusia untuk memperoleh informasi pengetahuan berdasarkan rasio dan
inderanya. Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan
rasionalitas keyakinan. Perdebatan dalam epistemologi berpusat pada empat bidang: (1) analisis
filsafat terkait hakikat dari pengetahuan dan bagaimana hal ini berkaitan dengan konsep-konsep
seperti kebenaran, keyakinan, dan justifikasi,(2) berbagai masalah skeptisisme (3) sumber-
sumber dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas keyakinan, dan (4) kriteria bagi
pengetahuan dan justifikasi. Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa yang
membuat kebenaran yang terjustifikasi dapat dijustifikasi?" Apa artinya apabila mengatakan
bahwa seseorang mengetahui sesuatu? dan pertanyaan yang mendasar, Bagaimana kita tahu
bahwa kita tahu?..Syarat-syarat terpenting bagi suatu pengetahuan untuk dapat tergolong ke
dalam ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah ialah dasar pembenaran, sifat sistematis, dan
sifat intersubjektif. Landasan epistemologi ilmu disebut metode ilmiah; yaitu cara yang
dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu pengetahuan merupakan
pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

3.Aksiologi Ilmu Pengetahuan

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia


menggunakan ilmunya. Menurut saya aksiologis adalah ilmu pengetahuan yang menyelediki
hakikat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan dan memberi batas-batas
bagi pengembangan ilmu. Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah hakikat dan manfaat
yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Aksiologi berasal dari kata Yunani yaitu, axion (nilai)
dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai. Dalam aksiologi, ada dua komponen mendasar,
yakni Etika (moralitas) dan Estetika (keindahan). Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi
apa yang disebut sebagai kebenaran atau kenyataan itu, sebagaimana kehidupan kita yang
menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan fisik materil dan kawasan
simbolik yang masing-masing menunjukkan aspeknya sendiri-sendiri. Pertanyaan yang
menyangkut, antara lain: Untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan?, Bagaimana kaitan antara
cara penggunaannya dengan kaidah-kaidah moral?, Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?, Bagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan
norma-norma moral dan professional?. Dalam hal ini maka ilmu dapat dimanfaatkan sebagai
sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat dan
martabat manusia serta kelestarian atau keseimbangan alam.

Anda mungkin juga menyukai