Anda di halaman 1dari 22

Filsafat Ilmu:

Epistemologi, Ontologi dan


Aksiologi
Kelompok 2:
Muh. Irsan (220007301084)
Rahmawaty (220007301088)
Nuridha (220007301092)
Rusni (220007301096)
Rahmatia (220007301100)
Edi (220007301104)
Nur Maulidiawati Rahman (220007301108)
Filsafat Ilmu

1. Filsafat ilmu adalah merupakan penelusuran pengembangan filsafat


pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan.
2. Filsafat ilmu adalah ikhtiar manusia untuk memahami pengetahuan
agar menjadi bijaksana.
3. Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki
sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenal semua ilmu.
Sepintas tentang Epistemologi, Ontologi
dan Aksiologi
1. Epistemologi membahas tentang bagaimana proses memperoleh
pengetahuan.
2. Ontologi membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori
tentang “ada” dengan perkataan lain bagaimana hakikat obyek yang
ditelaah sehingga membuahkan pengetahuan.
3. Aksiologi membahas tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh.
Epistemologi, Ontologi dan Aksiologi
menurut Bahasanya
Epistemologi, ontologi dan aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani

Epistemologi Ontologi Aksiologi


Episte Ontos Axios
(pengetahuan) (berada/yang ada) (bermanfaat)
+ + +
Logos Logos Logos
(ilmu) (ilmu) (ilmu)
Epistemologi, Ontologi dan Aksiologi
menurut Istilah

Epistemologi Ilmu yang membahas secara mendalam


segenap proses penyusunan pengetahuan yang
benar
Ontologi Ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini
dan bagaimana keadaan sebenarnya
Aksiologi Ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat
nilai ditinjau dari sudut kefilsafatan
Epistemologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang


pengetahuan, termasuk cara pengetahuan itu diperoleh, dipertahankan,
dan dipertanggungjawabkan. Hal-hal yang biasanya dibahas dalam
epistemologi termasuk keabsahan pengetahuan, standar kebenaran, dan
metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Epistemologi
juga sering mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tentang batasan
pengetahuan manusia dan kemungkinan pengetahuan yang tidak dapat
diperoleh.
Epistemologi

Banyak filsuf yang memiliki pandangan berbeda tentang epistemologi,


tetapi pada dasarnya, epistemologi bertujuan untuk menemukan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan seperti: "Apa itu pengetahuan?", "Bagaimana
kita bisa tahu sesuatu?", dan "Bagaimana kita menguji validitas suatu
pengetahuan?"
Epistemologi

Pengetahuan secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Konsepsi atau pengetahuan sederhana
Contoh:
Penangkapan kita mengenai panas, cahaya atau suara
2. Tashdiq (assent atau pembenaran), yaitu pengetahuan yang
mengandung suatu penilaian
Contoh:
Penilaian bahwa panas adalah energi yang datang dari matahari dan
bahwa matahari lebih bercahaya daripada bulan dan bahwa atom itu
dapat merupakan penangkapan suatu objek tanpa menilai objek itu
Kajian Epistemologi

Kajian epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan


ilmu pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar
mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan
apa kriterianya.
Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu
datang, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan
dengan lainnya, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta
waktu mengenai sesuatu hal.
Epistemologi: Metode Ilmiah

Dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan tidak cukup


dengan berpikir secara rasional ataupun sebaliknya berpikir secara
empirik saja karena keduanya mempunyai keterbatasan dalam mencapai
kebenaran ilmu pengetahuan. Jadi pencapaian kebenaran menurut ilmu
pengetahuan didapatkan melalui metode ilmiah yang merupakan
gabungan atau kombinasi antara rasionalisme dengan empirisme sebagai
satu kesatuan yang saling melengkapi.
Epistemologi: Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah suatu rangkaian prosedur tertentu yang diikuti


untuk mendapatkan jawaban tertentu dari pernyataan yang tertentu pula.
Epistemologi dari metode keilmuan akan lebih mudah dibahas apabila
mengarahkan perhatian kita kepada sebuah rumus yang mengatur
langkah-langkah proses berpikir yang diatur dalam suatu urutan tertentu
Epistemologi: Metode Ilmiah

Kerangka dasar prosedur ilmu pengetahuan dapat diuraikan dalam enam


langkah sebagai berikut:
1. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
2. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
3. Penyusunan atau klarifikasi data
4. Perumusan hipotesis
5. Deduksi dari hipotesis
6. Tes pengujian kebenaran (verifikasi)
Epistemologi: Metode Ilmiah

Menurut AM. Saefuddin bahwa untuk menjadikan pengetahuan sebagai


ilmu (teori) maka hendaklah melalui metode ilmiah yang terdiri atas dua
pendekatan:
● Pendekatan deduktif
● Pendekatan induktif
Ontologi

● Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan


bagian dari metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari
filsafat
● Metafisika membicarakan segala sesuatu yang dianggap ada,
mempersoalkan hakikat. Hakekat ini tidak dapat dijangkau oleh
panca indera karena tak terbentuk, berupa, berwaktu dan bertempat
Ontologi

● Objek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu
perwujudan tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara
universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan
yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya
● Ditinjau dari segi ontologi, ilmu membatasi diri pada kajian yang
bersifat empiris.
Ontologi: Objek kajian

Berdasarkan objek yang ditelaah dalam ilmu pengetahuan dua macam,


yakni:
1. Objek material (obiectum materiale, material object)
2. Objek formal (obiectum formale, formal object)
Ontologi: Objek kajian

Ada beberapa asumsi mengenai objek empiris yang dibuat oleh ilmu,
yakni:
1. Menganggap objek-objek tertentu mempunyai kesamaan antara yang
satu dengan yang lainnya, misalnya dalam hal bentuk, struktur, sifat
dan sebagainya.
2. Menganggap bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam
jangka waktu tertentu.
3. Determinisme, yakni menganggap segala gejala bukan merupakan
suatu kejadian yang bersifat kebetulan
Ontologi: Objek kajian
Asumsi dapat dikembangkan jika pengalaman manusia dianalisis dengan
berbagai disiplin keilmuan dengan memperhatikan beberapa hal:
1. Asumsi harus relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian disiplin
keilmuan. Asumsi ini harus operasional dan merupakan dasar dari
pengkajian teoritis.
2. Asumsi harus disimpulkan dari “keadaan sebagaimana adanya”
bukan “bagaimana keadaan yang seharusnya”.
Asumsi pertama adalah asumsi yang mendasari telaah ilmiah, sedangkan
asumsi kedua adalah asumsi yang mendasari moral
Aksiologi

● Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang membicarakan


tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri dan bagaimana manusia
menggunakan ilmu tersebut.

● hakikat yang ingin dicapai aksiologi adalah hakikat manfaat yang


terdapat dalam suatu pengetahuan.
Aksiologi
● Yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi adalah untuk apa
pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan penggunaan
ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti
secara moral? Bagaimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah
dengan kaidah moral?

● Objek kajian filsafat pada tataran aksiologi adalah bagaimana


manusia dalam penerapan pengetahuan itu, dapat
mengklasifikasinya, tujuan pengetahuan dan perkembangannya.
Aksiologi

Berkaitan dengan etika, moral, dan estetika maka ilmu itu dapat dibagi
menjadi dua kelompok:

● Ilmu bebas nilai


● Teori tentang nilai
Aksiologi

Dalam aksiologi ada dua komponen yang mendasar, yakni:


● Etika
Etika termasuk cabang filsafat yang membicarakan perbuatan
manusia dan memandangnya dari sudut baik dan buruk.
● Estetika
Estetika merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan kreasi seni,
dan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan seni atau
kesenian.

Anda mungkin juga menyukai