Anda di halaman 1dari 25

LANDASAN PENELAAHAN ILMU: ONTOLOGI

& EPISTEMOLOGI

Anggota Kelompok:
Meirizka Amira (081411431052)
Muhammad Fajar (081411431061)
Hayyun Durrotul F. (081411431062)
Alvi Jauharotus S. (081411431065)
Indra Satria S. (081411433009)
Yoan Asri T. (081411433016)
Mohammad Surya M. (081411433021)
LATAR BELAKANG
merupakan sikap mempertanyakan kehidupan dan sebuah bidang

terapan untuk membantu individu dalam mengevaluasi keberadaannya. Dengan


kata lain, filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-
persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan
ilmu dengan segala segi kehidupan manusia (Adib, 2010).

Hendaknya filsafat ilmu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai


hakikat ilmu, yaitu:

1. Hakikat apa yang dikaji (ontologi)

2. Bagaimana memperoleh ilmu (epistemologi)

3. Nilai kegunaan ilmu (aksiologi).


LANDASAN PENELAHAAN ILMU

Bertumpu pada 3 cabang filsafat:

Ontologi
Epistemologi

Aksiologi
LANDASAN PENELAAHAN ILMU

Landasan penelaahan ilmu bertumpu pada tiga cabang filsafat, yaitu


ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Landasan ontologi adalah objek yang ditelaah ilmu. Hal ini
berarti setiap ilmu harus mempunyai objek penelaahan yang jelas.
Karena percabangan ilmu bermacam-macam atas dasar spesifikasi objek
telaahannya, maka tiap disiplin ilmu memunyai landasan ontologi yang
berbeda.
Landasan epistemologi adalah cara yang digunakan untuk
mengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut.
ONTOLOGI
ONTOLOGI ILMU
dapat diartikan sebagai ilmu atau teori yang tentang wujud hakikat
yang ada. Dengan kata lain, ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat
sesuatu yang berwujud dengan berdasarkan pada logika semata. (Adib, 2010).

Berasal dari Ontos berarti sesuatu yang berwujud dan Logos berarti ilmu.

Telaah ontologis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan:


1. Apakah obyek ilmu yang akan ditelaah.
2. Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut.
3. Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti
berpikir, merasa, dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan.
Metodis, menggunakan cara ilmiah.

Sistematis, saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu

keseluruhan.

Koheren, unsur-unsur tidak mengandung uraian yang bertentangan.

Rasional, harus berdasar pada kaidah berpikir yang benar.

Komprehensif, melihat objek tidak hanya dari satu sisi atau sudut pandang,

melainkan secara multidimensional, atau secara keseluruhan (holistik).

Radikal, diuraikan sampai pada esensinya.

Universal, muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana

saja (menyeluruh).
Ilmu berasal dari riset (penelitian)
Tidak ada konsep wahyu

Bersifat rasional

Pengetahuan secara sistematik & metodologis

Pengetahuan bersifat observatif

Menghargai asas pembuktian (verifikasi) & asas


penjelasan (eksplanatif)
Bersifat netral dan tidak memihak
PENTINGKAH ONTOLOGI?

Ontologi ilmu layak dipelajari bagi orang yang ingin memahami


secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-
ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu
budaya, fisika, teknik, dan sebagainya).
ONTOLOGI PADA BIDANG KAJIAN SAINS

Ilmu atau science situasi atau fakta


mengetahui

Sains mengalami perkembangan & perubahan


makna pengetahuan sistematis yang
berasal dari observasi, kajian, dan percobaan
yang dilakukan demi mengetahui prinsip yang
dikaji
Pada perkembangan berikutnya, ruang lingkup sains
hanya terbatas pada dunia fisik, sejalan dengan definisi
lain tentang sains sebagai Pengetahuan
sistematis tentang alam dan dunia fisik

Sains harus bersifat empiris, baik berhubungan benda


fisika, kimia, biologi, astronomi, psikologi dan sosiologi

Eksperimen dapat dilakukan terhadap anorganik maupun


organik sejauh hasil eksperimen diobservasi secara
inderawi
EPISTEMOLOGI
EPISTEMOLOGI ILMU

Adalah suatu cabang filsafat yang menyoroti atau


membahas tentang tata cara, teknik, atau prosedur
mendapatkan ilmu dan keilmuan
Hal ini dapat menggunakan metode non-ilmiah, metode
ilmiah, dan metode problem solving
Berasal dari bahasa Yunani:
episteme pengetahuan
logos ilmu
Maka dapat diartikan: teori tentang pengetahuan
PROSES MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Terjadinya pengetahuan dapat bersifat:


a priori yang berarti pengetahuan yang terjadi tanpa
adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman
indera maupun pengalaman batin

a posteriori pengetahuan yang terjadi karena adanya


pengalaman. Dengan demikian pengetahuan ini
bertumpu pada kenyataan objektif
Ada enam hal yang merupakan alat untuk
mengetahui proses terjadinya pengetahuan
menurut John Hospes, yaitu:
Pengalaman Indera (Sense Experience)
Nalar (Reason)
Otoritas (Authority)
Intuisi (Intuition)
Wahyu (Revelation)
Keyakinan (Faith)
LANDASAN EPISTEMOLOGI
Disebut sebagai metode ilmiah
prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang benar

ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang didapat


melalui metode ilmiah. Tetapi tidak semua pengetahuan
disebut ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang
didapat dengan cara tertentu

Metode ilmiah
LANDASAN EPISTEMOLOGI

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam


mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.

Metode ilmiah berperan dalam tatanan transformasi


dari wujud pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan.

Metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar


pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif.
Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui
akal & indera mempunyai metode tersendiri dalam
teori pengetahuan, diantaranya adalah:
Metode Induktif
Metode Deduktif

Metode Positivisme

Metode Kontemplatif

Metode Dialektis
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH
Alur berpikir yang tercakup dalam metode
ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah
yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan
ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah yang berintikan
proses logico-hypothetico-verifikasi ini pada
dasarnya terdiri dari langkah-langkah berikut:
Perumusan masalah
Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis

Perumusan hipotesis

Pengujian hipotesis

Penarikan kesimpulan
Hipotesis yang diterima kemudian dianggap
menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah karena telah
memenuhi persyaratan keilmuan, yaitu mempunyai
kerangka kejelasan yang konsisten dengan
pengetahuan ilmiah sebelumnya dan telah teruji
kebenarannya.
Pentingnya metode ilmiah bukan saja dalam
proses penemuan ilmu pengetahuan, namun terlebih
lagi dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah
tersebut kepada masyarakat ilmuwan.
PENGARUH EPISTEMOLOGI
Epistemologi berfungsi dan bertugas menganalisis secara
kritis prosedur yang ditempuh ilmu pengetahuan. Hal ini
dikarenakan ilmu pengetahuan berkembang terus,
sehingga tidak jarang temuan ilmu pengetahuan
ditentang atau disempurnakan oleh temuan ilmu
pengetahuan yang akan datang.

Epistemologi juga membekali daya kritik yang tinggi


terhadap konsep-konsep atau teori-teori yang ada.
Secara global, epistemologi menjadi modal dasar dan
alat strategis dalam merekayasa pengembangan alam
menjadi produk sains yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia
KESIMPULAN
Ontologi
Ontologi dapat dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari
realitas atau kenyataan konkret secara kritis.
Karakteristik ilmu pengetahuan secara ontologi antara lain
adalah:
Ilmu berasal dari riset (penelitian)
tidak ada konsep wahyu
adanya konsep pengetahuan empiris
bersifat rasional
pengetahuan secara sistematik & metodologis
pengetahuan yang bersifat observatif
menghargai asas pembuktian (verifikasi) & asas penjelasan
(eksplanatif)
mengakui adanya logika-logika ilmiah
bersifat netral dan tidak memihak.
Epistemologi
Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang menyoroti
atau membahas tentang tata cara, teknik, atau prosedur
mendapatkan ilmu dan keilmuan

Epistemologi berfungsi untuk menganalisis secara kritis


prosedur yang ditempuh ilmu pengetahuan

Penguasaan epistemologi, terutama cara-cara memperoleh


pengetahuan sangat membantu seseorang dalam
melakuakan koreksi kritis terhadap bangunan pemikiran
yang diajukan orang lain maupun dirinya sendiri
(THANK YOU)

Anda mungkin juga menyukai