FILOSOFI ETIKA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan dan pengetahuan untuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas
mata kuliah etika bisnis dan profesi.
Makalah ini membahas tentang filosofi etika, mulai dari menyangkut hak asasi
manusia hingga mengenai etika keutamaan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, amin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Sumber dari etika adalah pengakuan tentang adanya hak asasi manusia.
Sehingga mengapa pembahasan mengenai filsafat etika ini tidak dapat
dilepaskan dari pemahaman mengenai hak asasi manusia. Hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Di Indonesia pengertian hak asasi manusia secara tersirat sebenarnya sudah
diakui dalam KUHAP. Menurut ketentuan pasal 117 ayat 1, “keterangan
tersangka dan atau saksi kepada penyidik diberikan tanpa tekanan dari siapapun
dan atau dalam bentuk apapun.” Artinya dengan adanya pasal tersebut,
pemeriksaan oleh penyidik untuk kepentingan harus sesuai dan menghormati
HAM. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dinikmati oleh manusia (orang-
orang), bukan karena mereka adalah anggota dari spesies manusia, melainkan
karena anggota fungsional spesies itu adalah orang. Dengan kata lain hak asasi
melekat pada orang bukan pada kelompok yang disebut dengan spesies
manusia.
Secara garis besar, hak-hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi enam
macam sebagai berikut.
3
Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah
tempat.
Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau
perkumpulan.
Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi
hukum sebagai berikut:
4
Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak
asasi peradilan sebagai berikut.
5
2.2 Utilitarianisme
6
2.3 Deontologi
Deontologi berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti tugas atau kewajiban.
Bagi Immanuel Kant (1724-1804), tugas merupakan satu-satunya standar moral
bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Tugas
harus dilakukan karena kewajiban. Teori deontologi mengukur baik-buruk
berdasarkan ada tidaknya prinsip-prinsip universal yag mengharuskan adanya
tugas dan kewajiban tersebut. Teori deontologisme mencakup kewajiban untuk
memenuhi hak-hak moral seseorang selain hak-hak legalnya. Hak-hak legal
tercantum dalam aturan-aturan hukum atau kontrak yang disepakati. Namun,
hak dan kewajiban tersebut tetap harus dihormati dan dipatuhi. Moral hazard,
pada dasarnya, merupakan upaya ketidakpatuhan seseorang terhadap hak dan
kewajiban moral ini. Misalnya, seorang karyawan yang secara kontraktual telah
memperoleh imbalan dan manfaat yang memadai dari perusahaan, tetapi dia
tidak rajin bekerja sehingga produktivitasnya rendah merupakan pengingkaran
terhadap kewajiban moralnya sebagai karyawan.
2.5 Virtuisme
8
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
https://ernikw.wordpress.com/macam-macam-hak-asasi-manusia/
10