Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik
Tahun Akademik 2019/2020

Disusun oleh :

Dendi Riandi C30118184


Darmansyah. H C30118194
Husnulfianti Unus C30118201
Aldi C30118209
Noni C30118215
Nurfarizha C30118222
Mirna Devanti C30118232
Lis Sriwinarti C30118238

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan dan pengetahuan untuk
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah akuntansi sektor publik.

Makalah ini membahas tentang Regulasi Keuangan Publik, mulai dari tahapan
dalam penyusunan regulasi keuangan publik, dasar hukum regulasi keuangan
publik hingga permasalahan-permasalahan dalam regulasi keuangan publik.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin

Palu, September 2019

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................. ............. 2
1.3. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1. Definisi Regulasi Publik ................................................................... 3


2.2. Tahapan Penyusunan Regulasi Publik................................................. 3
2.3. Regulasi dalam Akuntansi Sektor Publik............................................ 5
2.4. Dasar Hukum Keuangan Negara..... ................................................... 7
2.5. Permasalahan Regulasi Keuangan Publik di Indonesia...................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11

3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 11


3.2 Saran .................................................................................................. 11

Daftar Pustaka .................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan.


Dalam kamus bahasa indonesia (Reality Publisher, 2008) kata “peraturan”
mengandung arti kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai
untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan
serta dipatuhi. Jadi, regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan
dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik.
Dalam sebuah organisasi sudah menjadi hal yang lumrah jika di dalamnya
akan ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Sehingga
dibutuhkanlah regulasi publik ini untuk memecahkan masalah dan tujuan
yang akan dicapai. Sebuah regulasi disusun karena adanya berbagai isu
terkait yang membutuhkan tindakan khusus dari organisasi publik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas ini, maka dapat


dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan regulasi publik?


2. Apa saja tahapan-tahapan dalam penyusunan regulasi keuangan
publik?
3. Bagaimana regulasi dalam siklus akuntansi sektor publik?
4. Apa dasar hukum keuangan negara?
5. Apa saja yang menjadi permasalahan-permasalahan dalam regulasi
keuangan publik di Indonesia?

1
1.1Tujuan Penulisan
Tujuan dari penuisan makalah ini adalah membantu para pembaca untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang regulasi keuangan publik, sehingga
para pembaca tidak hanya membaca saja tetapi berharap untuk lebih
mengetahui lagi apa itu yang dimaksud dengan regulasi keuangan publik,
dan apa saja aturan-aturan atau kewajiban-kewajiban yang ada di regulasi
keuangan publik.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Regulasi Publik

Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan.


Dalam kamus bahasa indonesia (Reality Publisher, 2008) kata “peraturan”
mengandung arti kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang
dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus
dijalankan serta dipatuhi. Jadi, regulasi publik adalah ketentuan yang
harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik

2.2 Tahapan dalam Penyusunan Regulasi Keuangan Publik

Peraturan publik disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal. Yang


pertama, regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang
terkait dengan regulasi tersebut. Kedua, tindakan yang diambil terkait
dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat
diinterpretasikan sebagai wujud dukungan penuh organisasi publik. Ketiga,
peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.

Tahapan dalam penyusunan regulasi keuangan publik dapat dijelaskan


seperti berikut:

a. Pendahuluan
Perancang regulasi publik wajib mampu mendeskripsikan latar
belakang perlunya disusun regulasi publik. Sebuah regulasi publik
disusun karena adanya permasalahan atau tujuan yang dicapai.

3
b. Mengapa Diatur?
Sebuah regulasi disusun karena adanya berbagai isu terkait yang
membutuhkan tindakan khusus dari organisasi publik. Hal pertama yang
harus dilakukan adalah mencari jawaban atas pertanyaan mengapa isu
tersebut harus diatur atau mengapa regulasi publik perlu disusun.
c. Permasalahan dan Misi
Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika solusi alternatif
atas suatu permasalahan telah dapat dirumuskan. Penyusunan dan
penetapan regulasi publik juga dilakukan dengan misi tertentu sebagai
wujud komitmen serta langkah organisasi publik menghadapi rumusan
solusi permasalahan yang ada.
d. Dengan Apa Diatur?
Setiap permasalahan harus dirumuskan dengan jenjang regulasi yang
akan mengaturnya, sehingga permasalahan tersebut segera dapat
disikapi dan ditemukan solusi yang tepat sasaran.
e. Bagaimana Mengaturnya?
Substansi regulasi publik yang disusun harus bisa menjawab
pertanyaan bagaimana solusi atas permsalahan yang ada akan
dilaksanakan. Dengan demikian, regulasi publik yang disusun benar-
benar merupakan wujud kebijakan organisasi publik dalam menghadapi
berbagai permasalahan publik yang ada.
f. Diskusi/ Musyawarah
Diskusi merupakan salah satu tahapan dalam menyusun atau
penetapan regulasi. Materi yang dibahas akan benar-benar
menggambarkan permasalahan yang ada dan aspirasi masyarakat.
Forum diskusi penyusunan regulasi biasanya telah ditetapkan sebagai
bagian dari proses penyusunan regulasi organisasi publik.

4
g. Catatan
Catatan yang dimaksud adalah hasil dari proses diskusi yang
dilakukan sebelumnya. Hasil catatan ini akan menjadi wujud tindak
lanjut dari keputusan organisasi publik menyangkut bagaimana regulasi
publik akan dihasilkan dan dilaksanakan terkait isu atau permasalahan
yang dihadapi.
2.3 Regulasi dalam Akuntansi Sektor Publik
Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan
permasalahan, baik yang berasal dari luar (lingkungan) maupun dari dalam
organisasi. Oleh karena itu, setiap organisasi publik pasti mempunyai
regulasi publik sebagai wujud kebijakan organisasi dalam menghadapi isu
dan permasalahan yang ada.
Dalam organisasi akuntansi sektor publik, tahapan organisasi selalu
terjadi di semua organisasi publik. Semua proses tersebut terangkai mulai
dari perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan
jasa, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban publik. Dalam
menghadapinya, organisasi publik pun menggunakan regulasi publik
sebagai alat untuk memperlancar jalannya siklus akuntansi sektor publik
agar tujuan organisasi dapat tercapai.

5
Tabel Hasil Regulasi dari Siklus Akuntansi Sektor Publik

Regulasi Tahapan
dalam Siklus Akuntansi Contoh Hasil Regulasi Publik
Sektor Publik
Regulasi Perencanaan Peraturan Pemerintah No. 7/2005 mengenai
Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM)
Regulasi Anggaran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Publik 18 Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007
Regulasi tentang - Peraturan Presiden Republik Indonesia
Pelaksaan Realisasi Nomor 93 Tahun 2006 tentang Rincian
Anggaran Publik Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun
Anggaran 2007
- Otorisasi Kepala Daerah Dokumen Pelaksaan
Anggaran (DPA)
Regulasi Pengadaan SK Gubernur tentang Pemenang dalam
Barang dan Jasa Publik Pengadaan Barang dan Jasa
Regulasi Laporan Peraturan Daerah tentang Penerimaan
Pertanggungjawaban Laporan Pertanggungjawaban
Publik Gubernur/Bupati/Walikota.

6
2.4 Dasar Hukum Keuangan Negara

Keuangan negara dapat diinterpretasikan sebagai pelaksanaan hak dan


kewajiban warga yang dinilai dengan uang,

1. Hak monopoli mencetak dan mengedarkan uang


2. Hak untuk memungut sumber-sumber keuangan, seperti pajak, bea dan
cukai
3. Hak untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat dinikmati oleh
khalayak umum, yang dalam hal ini pemerintah dapat memperoleh
(kontra prestasi) sebagai sumber penerima negaraKeuangan negara dapat
diinterpretasikan sebagai pelaksanaan hak dan kewajiban warga dalam
kerangka tata penyelenggaraan pemerintah. Wujud pelaksanaan tata
negara tersebut dapat diidentifikasi sebagai segala bentuk kekayaan, hak
dan kewajiban yang tercantum dalam APBN dan laporan pelaksanaanya.

Dalam UUD 1945 Amandemen VI secara khusus diatur mengenai


Keuangan Negara yaitu pada bab VIII pasal 23 yang berbunyi sebagai
berikut:
1. Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang –
undang dan dilaksanakan secara terbuka secara bertanggungjawab
untuk sebesar –sebesarnya kemakmuran masyarakat.
2. Rancangan Undang- Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

7
3. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja yang diusulkan oleh presiden,
pemerintah menjalankan anggaran pendapatan dan belanja
negara tahun lalu.

Dasar hukum keuangan Negara terdiri atas:


a. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b. Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
c. Undang-Undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
d. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2005 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

2.5 Permasalahan-Permasalahan dalam Regulasi Keuangan Publik di


Indonesia

Permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia dapat disebutkan


sebagai berikut:

1. Regulasi yang Berfokus pada Manajemen


Organisassi publik didirikan dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Perwujudan ini dicapai melalui pelayanan
publik. Segala proses dilakukan oleh organisasi publik, dalam hal ini
salah satu permasalahan yang ada dalam regulasi keuangan publik
adalah
8
regulasi yang berfokus pada manajemen organisasi publik. Regulasi
yang hanya berfokus pada pengaturan wilayah manajemen sering kali
mengaburkan proses pencapaian kesejahteraan masyarakat. Jadi,
regulasi publik harus fokus pada tujuan pencapaian organisasi publik
yaitu kesejahteraan publik.

2. Regulasi Belum Bersifat Teknik


Banyak regulasi publik di indonesia yang tersusun dengan sangat
baik untuk tujuan kesejahteraan publik. Namun, banyak diantaranya
tidak dapat diaplikasikan dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena
regulasi tersebut tidak menjelaskan atau tidak disertai dengan regulasi
lain yang membahas secara lebih teknis bagaimana
megimplementasikan regulasi tersebut. Selain itu, di Indonesia juga
ada beberapa regulasi setingkat UU yang tidak di ikuti peraturan
pelaksaan dibawahnya. Sehingga pemerintah juga di tingkat daerah
tidak dapat melaksanakan UU tersebut. Bahkan hal ini dapat
menimbukan pertentangan antara UU yang bersangkutan dan
pereturan pelaksanaan ditingkat daerah.

3. Perbedaan Interpretasi antara Undang-Undang dan Regulasi di


Bawahnya
Regulasi ditetapkan untuk dilaksanakan dalam masyarakat.
Regulasi yang baik harus bersifat aplikatif, karena regulasi yang tidak
jelas dan tidak aplikatif akan menimbulkan multiinterpretasi dalam
pelaksanaannya. Salah satu permasalahan regulasi di Indonesia adalah
perbedaan interpretasi antara undang-undang dan regulasi
dibawahnya. Dalam banyak kajian, beberapa ayat atau pasal dari
undang-undang atau regulasi terkait sering menimbulkan berbagai
9
interpretasi yang berbeda dalam melaksanakannya. Ditingkat daerah,
substansi dari isi UU terkait tidak dapat diturunkan dalam peraturan
daerah. Kondisi ini membuat tujuan peraturan pemerintah tidak dapat
tercapai sesuai konsep awalnya

4. Pelaksanaan Regulasi yang Bersifat Transisi Berdampak


Pemborosan Anggaran
Saat ini, banyak regulasi yang bersifat transisi telah dilaksanakan
secara bertahap dan membutuhkan kapasitas tertentu untuk
melaksanakannya. Hal ini akan mempengaruhi anggaran yang
senantiasa meningkat dan cenderung boros. Pemborosan anggaran
akan menurunkan kapasitas organisasi dalam menjalankan roda
organisasi sehingga pencapaian tujuan organisasi semakin menurun
5. Pelaksanaan Regulasi tanpa Sanksi
Sanksi adalah hukuman jika organisasi publik tidak
melaksanakan regulasi tersebut. Dengan tidak adanya sanksi,
organisasi akan seenaknya melaksanakan atau tidak melaksanakan
regulasi tersebut. Sanksi terhadap organisasi yang tidak melaksanakan
regulasi hendaknya dicantumkan dalam setiap regulasi publik.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan


dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi
pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM,
organisasi keagamaan tempat peribadatan, maupun organisasi sosial
masyarakat lainnya.

Peraturan publik disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu


yangpertama, regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu
yang terkait. Kedua, tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada
adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat diinterprestasikan
sebagai wujud dukungan penuh organisasi publik. Ketiga, peraturan
adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian

3.2 Saran

Sebaiknya permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia


dapat diatasi dengan memberikan sanksi yang sesuai dengan
penyebabnya. Sehingga Regulasi publik yang ada di Indonesia dapat
dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik.

Penulis berharap agar para pembaca bisa menggali ilmu


pengetahuan sedalam-dalamnya. Karena dengan ilmu pengetahuan yang
kita miliki akan menjadikan kita sebagai orang yang mempunyai derajat
tinggi di mata Allah SWT.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu

12

Anda mungkin juga menyukai