Sektor Publik
MAKALAH
REGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Oleh :
Yuli Purwaningtyas 32.12.1434
Novinari Budi Ekawati 32.12.1445
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik yang memiliki wilayah lebih luas dan
kompleks dibandingkan sektor swasta atau bisnis. Jika dilihat dari variabel
lingkungan, sektor publik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti politik, sosial, budaya, dan
historis, yang menimbulkan perbedaan dalam pengertian, cara pandang, dan
definisi.
Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan permasalahan
baik yang berasal dari luar (lingkungan) maupun dalam organisasi. Oleh sebab itu,
setiap organisasi publik pasti mempunyai regulasi publik sebagai wujud kebijakan
organisasi dalam menghadapi isu dan permasalahan yang dihadapinya.
Semua proses yang terangkai mulai dari perencanaan, penganggaran,
realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan dan audit
perlu adanya regulasi. Sehingga organisasi publik pun menggunakan regulasi
publik sebagai alat untuk memperlancar jalannya siklus akuntansi sektor publik
agar tujuan organisasi dapat tercapai.
B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa itu definisi regulasi publik ?
2. Bagaimana teknik penyusunan regulasi publik di Indonesia?
3. Bagaimana regulasi dalam siklus akuntansi sektor publik ?
4. Bagaimana penyusunan regulasi publik di Indonesia?
5. Bagaimana review regulasi akuntansi sektor publik di Indonesia?
6. Apa saja dasar hukum keuangan publik di Indonesia ?
7. Apa permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia ?
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis membuatnya yaitu bertujuan untuk
memenuhi Tugas kuliah Akuntansi Sektor Publik. Dan juga penulis membuat
makalah ini agar pembaca dapat mengetahui apa itu regulasi keuangan publik dan
bagaimana teknik penyusunannya serta siklus akuntansinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengapa Diatur ?
Bagaimana mengaturnya ?
Diskusi/Musyawarah
Catatan
7. Catatan
Hasil catatan akan menjadi wujud tindak lanjut dari keputusan organisasi
publik, menyangkut bagaimana regulasi publik akan dihasilkan dan
dilaksanakan.
Publik
Audit sector publik
Audit adalah suaru proses sistematik yang secara
objektif menyediakan dan mengevaluasi bukti-
bukti yang berkenaan denagn asersi tentang
kegiatan serta kejadian ekonomi guna memastikan
derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut
dengan criteria yanga da. Dan mengkomunikasikan
hasil yang diiperoleh kepada pihak yang
berkepentinagan.
Pertanggungjawaban Publik
Pertanggungjawaban publik adalah proses atau
tindakan yang dilakaukam oleh kepala organisasi
sector publik dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada pemberi amanatnya,
sebagai contoh, penyampaian LPJ bupati kepada
DPRD, dan penyampaian LPJ ketua yayasan
Regulasi Pertanggungjawaban
Nining dan NovinariPublik 6 Regulasi Penganggaran Publik
Regulasi Audit Sektor Publik Sektor Publik Regulasi Realisasi Anggaran Publik
Regulasi Keuangan
Sektor Publik
Bagian pengadaan,
Pengadaan barang dan
Informasi tidak transparan organisasi penyedia
jasa publik
layanan barang dan jasa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi
dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan
tempat peribadatan, maupun organisasi sosial masyarakat lainnya.
Peraturan publik disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu yang
pertama, regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait.
Kedua, tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk
regulasi atau aturan yang dapat diinterprestasikan sebagai wujud dukungan penuh
organisasi publik. Ketiga, peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.
B. Saran
Sebaiknya permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia dapat
diatasi dengan memberikan sanksi yang sesuai dengan penyebabnya. Sehingga
Regulasi publik yang ada di Indonesia dapat dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik, baik itu pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,
partai politik, yayasan, LSM dan organisasi lainnya yang telah di atur sesuai
dengan UU yang mengaturnya.
Selain dari pada itu pengalaman di lapangan seringkali tingkat partisipasi
masyarakat dalam pelayanan masih rendah karena keterbatasan pengetahuan atau
ketidaktahuan masyarakat terhadap mekanisme, prosedur pelayanan maupun hak
dan kewajibannya sebagai pengguna layanan. Maka disini pemerintah dalam hal
ini penyelenggara pelayanan harus pro-aktif untuk mengatur arus informasi
kepada masyarakat, antara lain melalui diskusi publik maupun pemanfaatan
berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Diperlukan langkah sosialisasi dan diseminasi tentang pelayanan publik
kepada masyarakat, dimana pemerintah memegang kendali penuh untuk
terwujudnya komunikasi yang efektif antara penyelenggara dan pengguna
pelayanan.