Anda di halaman 1dari 5

REGULASI KEUANGAN PUBLIK

A. DEFENISI REGULASI PUBLIK


Regulasi Publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses
pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerinah daerah,
partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan/ tempat peribadatan, maupun
organisasi sosial masyarakat lainnya.

B. TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK


Peraturan publik dan ditetapkan terkait dengan beberapa hal antara lain:
● Regulasi publik dimulai dengan adanya berbagai isu terkait dengan regulasi
tersebut.
● Tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi
atau aturan yang dapat di interpretasikan sebagai wujud dukungan penuh
organisasi publik.
● Peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.
Teknik penyusunan regulasi publik berupa rangakain tahapan-tahapan sehingga
rgulasi publik tersebut siap disusun dan kemudian ditetapkan serta diterapkan:

a. Pendahuluan, yaitu adalah permasalahan atau tujuan yang ingin dicapai.


b. Alasan penyusunan regulasi public? Sebuah regulasi publik disusun karena
adanya berbagai isu terkait, yang membutuhkan tindakan khusus dari
organisasi publik.
c. Permasalahan dan misi: Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika
solusi alternatif atau suatu permasalahan telah dapat dirumuskan. Selain itu
penyusunan dan penetapan regulasi publik juga dilakukan dengan misi
tertentu sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi publik menghadapi
rumusan solusi permasalahan yang ada.
d. Dengan apa diatur? Setiap permasalahan diatur dengan jenjang regulasi yang
sesuai
e. Bagaimana mengaturnya? Substansi regulasi merupakan solusi
permasalahan yang ada.
f. Diskusi/ Musyawarah, Materi regulasi publik harus dibicaran melalui forum
diskusi atau pertemuan khusus publik yang membahas regulasi publik. Oleh
karena itu, materi yang dibahas akan benar-benar menggambarkan
permasalahan yang ada dan aspirasi masyarakat .
g. Catatan, Catatan yang dimaksud adalah hasil dari proses diskusi yang
dilakukan sebelumnya. Hasil catatan ini akan menjadi wujud tindak lanjut dari
keputusan organisasi publik menyangkut bagaimana regulasi publik akan
dihasilkan dan dilaksanakan terkait dengan isu dan permasalahan yang
dihadapi.

C. REGULASI DALAM SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Gambar: siklus produk regulasi dari Akuntansi Sektor Publik

D. PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK


1. Perumusan masalah:
Salah satu cara untuk menggali masalah publik lebih dalam adalah dengan melakukan
penelitian. Masalah Publik yang ada dalam Masyarakat, Observasi atas objek
permasalahan itu harus dilakukan. Perumusan Masalah Publik meliputi hal-hal
berikut:
a. Apa masalah publik yang ada?
b. Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah?
c. Siapa aparat pelaksana yang perilakunya bermasalah?
d. Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik?
e. Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik?
Tabel: Contoh Masalah Publik Tentang Akuntansi Sektor Publik
Tahapan Siklus ASP Permasalahan Pihak terkait
Perencanaa publik Ketimbangan pelayanan Bagian perencanaan,
public(kesehatan, bagian program,
pendidikan) stakeholder
Penganggaran publik Alokasi anggaran Bagian anggran, bagian
pelayanan keuangan
Realisasi anggran publik Jumlah pencairan dana Bagian anggaran,
tidak sesuai dengan bagian keuangan.
anggaran
Laporan keuangan sektor Ketidaktepatan waktu Bagian keuangan
public pelaporan
Audit sektor publik Kurangnya bukti Audit internal, audit
eksternal
Pertanggungjawaban Keterbatasan Kepala organisasi,
public pendistribusian legislatif
informasi

Tabel: Contoh Analisis Permasalahan Publik


Permasalahan kerugian solusi tindakan
Ketimpangan pelayanan Masyarakat tidak dapat Penyusunan daftar
publik (Kesehatan, dilayani kebutuhannya prioritas
Pendidikan)
Alokasi anggaran Pencapaian target tidak Penambahan alokasi
pelayanan maksimal bagi pelayanan publik
Jumlah pencairan dana Program tidak berjalan Pendisiplinan anggaran
tidak sesuai dengan secara baik dan perbaikan sistem
anggaran prealisasian anggaran
Informasi tidak Pilihan kriteria organisasi Perluasan akses ke
transparan penyedia layanan barang informasi yang terkait
dan jasa terbatas dengan mekanisme
pengadaan barang dan
jasa
Ketidaktepatan waktu Mengucapkan jadwal Mengucapkan jadwal
pelaporan kegiatan organisasi kegiatan organisasi
Kurangnya bukti Ketidakpercayaan publik Perbaikan sistem
akuntansi dan
pengarsipan dokumen
transaksi
Keterbatasan Respon masyarakat Respon masyarakat
pendistribusian minim minim
,informasi

2. Perumusan draf regulasi publik


Draft regulasi publik pada dasarnya merupakan kerangka awal yang dipersiapkan
untuk mengatasi masalah publik yang hendak diselesaikan. Secara sederhana, draft
regulasi publik harus dapat menjelaskan siapa organisasi publik pelaksana aturan,
kewenangan apa yang diberikan padanya, perlu tidaknya memisahkan antara organ
pelaksana aturan dan organ yang menetapkan sanksi atas ketidakpatuhan
persyaratan apa yang mengikat organisasi publik pelaksana, serta apa sanksi yang
dijatuhkan kepada aparat pelaksanajika menyalahgunakan wewenang.

3. Prosedur pembahasan
Terdapat tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik, yaitu dengan
lingkup tim teknis pelaksana organisasi publik (eksekutif), dengan lembaga legislatif
(dewan penasehat, dewan penyantun dan lain-lain), dan dengan masyarakat.

4. Pengesahan dan pengundangan


perjalanan terakhir dari perancangan draft regulasi publik adalah tahap pengesahan
dilakukan dalam bentuk penandatanganan naskah oleh pihak organisasi publik
(pimpinan organisasi). Dalam konsep hukum regulasi tersebut telah mempunyai
kekuatan hukum materil terhadap pihak yang menyetujuinya. Sejak ditandatangani,
rumusan hukum yang ada dalam regulasi publik sudah tidak dapat diganti secara
sepihak.

TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai