Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“REGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK”

Dosen Pembimbing:

MUHAMMAD CAHYADI, SE.M.SI,AAAIJ.QIP

NAMA: YUANITA JULIS LANDINI

KELAS: 3

NIM: 2010321069

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS FAJAR

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Standar Akuntansi Sektor Publik” dapat diselesaikan
karena bantuan banyak pihak. Selain itu, penulis juga berharap agar pembaca mendapatkan
sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada
bagian isi. Penulis menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah “Regulasi
keuangan sektor publik” ini dapat bermanfaat.

Makassar, 25 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Definisi Dan Teknik penyusunan regulasi sektor publik.............................3
2.2 Dasar Hukum keuangan publik....................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan permasalahan
baikyang berasal dari luar (lingkungan) maupun dalam organisasi. Karena itu,
setiaporganisasi publik pasti mempunyai regulasi publik sebagai wujud kebijakan
organisasi dalam menghadapi isu dan permasalahan yang dihadapinya.Semua proses
yang terangkai mulai dari perencanaan, penganggaran, realisasianggaran, pengadaan
barang dan jasa, pelaporan keuangan dan audit perlu adanyaregulasi. Sehingga
organisasi publik pun menggunakan regulasi publik sebagai alatuntuk memperlancar
jalannya siklus akuntansi sektor publik agar tujuan organisasidapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah-masalah dalam standar akuntansi sektor publik


ini yaitu sebagai berikut :
1. Jelaskan Definisi Dan Teknik penyusunan regulasi sektor public
2. Jelaskan Dasar Hukum keuangan publik

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan ini yaitu sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui Definisi Dan Teknik penyusunan regulasi sektor public
2. Untuk mengetahui Dasar Hukum keuangan publik

BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dan Teknik penyusunan regulasi sektor publik

Definisi

Regulasi secara umum adalah suatu peraturan yang dibuat sedemikian


rupa untuk membantu mengendalikan suatu kelompok masyarakat, lembaga,
organisasi, dan perusahaan dengan tujuan tertentu. Istilah tersebut begitu banyak
digunakan di berbagai bidang sehingga definisinya sangat luas.
Regulasi menurut Steewart and Walshe adalah suatu proses untuk
memastikan adanya standar sebagai suatu persyaratan hukum yang dipenuhi untuk
layanan tertentu atau kegiatan publik sehingga kebijakan dipenuhi.
Regulasi dalam sektor publik dalah instrumen aturan yang secara sah
diterapkan oleh organisasi publik ketika menyelenggarakan perencanaan,
penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban publik.
Sebuah regulasi publik disusun karena adanya permasalahan atau tujuan
yang dicapai. Sebuah regulasi disusun karena adanya berbagai isu terkait yang
membutuhkan tindakan khusus dari organisasi publik.
Regulasi akuntansi adalah respons terhadap tuntutan publik untuk
mengoreksi kegagalan pasar (market failure). Regulator diasumsikan berpihak
kepada kepentingan publik, nir kepentingan pribadi.
Organisasi yang merancang standar ini adalah International Federation of
Accountants (IFAC). Mereka membuat suatu standar akuntansi sektor publik
yang disebut Internation Public Sector Accounting Standars (IPSAS)-Standar
Internatsional Akuntansi Sektor Publik.

B. Teknik Penyusunan Regulasi Publik


Peraturan public disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu yang
pertama,regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang
terkait. Kedua,tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah
berbentuk regulasi atauaturan yang dapat diinterprestasikan sebagai wujud

2
dukungan penuh organisasipublik. Ketiga, peraturan adalah hasil dari berbagai
aspek dan kejadian.
Tahapan dalam penyusunan regulasi publik yaitu sebagai berikut :
1. Pendahuluan, yaitu permasalahan atau tujuan yang ingin dicapai.
2. Mengapa diatur, yaitu regulasi public harus diketahui mengapa regulasi
tersebut disusun.
3. Permasalahan dan misi, sebagai wujud komitmen serta langkah
organisasi public menghadapi rumusan solusi permasalahan yang ada.
4. Dengan apa diatur ? setiap permasalahan diatur dengan jenjang regulasi
yangsesuai, sehingga permasalahan tersebut segera dapat disikapi dan
ditemukansolusi yang tepat sasaran.
5. Bagaimana mengaturnya ? substansi regulasi merupakan solusi
permasalahanyang ada. Regulasi publik yang disusun benar-benar
merupakan wujudkebijakan organisasi public dalam menghadapi berbagai
permasalahan publikyang ada.
6. Diskusi/ Musyawarah, yaitu merupakan salah satu tahapan dalam
menyusun atau penetapan regulasi.
7. Catatan, yaitu sebagai dasar penetapan regulasi publik.Dalam istilah teknik,
tahapan penyusunan regulasi public diatur dengan aturanmasing-masing
organisasi publik. Aturan tersebut dapat mengatur cara penyusunandraft
regulasi maupun tahapan mulai dari penyusunan, pembahasan, analisis,
hinggapenetapan regulasi.
Penyusunan Regulasi Publik

Perumusan Masalah
Penyusunan regulasi publik diawali dengan merumuskan masalah yang
akan diatur. Seorang perancang regulasi publik mampu mendeskripsikan
masalah publik tersebut. Salah satu cara untuk menggali permasalahan ini adalah
dengan melakukan penelitian. Untuk masalah publik yang ada dalam
masyarakat, observasi atas objek pertmasalahan itu harus dilakukan.
Perumusan Draft Regulasi Publik
Draft regulasi publik pada dasarnya merupakan kerangka awal yang
dipersiapkan untuk mengatasi masalah publik yang hendak diselesaikan.

3
Penyusun draft harus menjelaskan pilihan norma kelakuan yang dipilihnya
dengan tujuan yang hendak dicapai.
Prosedur Pembahasan
Terdapat tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik,
yaitu dengan lingkup tim teknis pelaksana organisasi publik (eksekutif), dengan
lembaga legislatif, dan dengan masyarakat.
Pengesahan dan Pengundangan
Dalam konsep hukum, regulasi publik tersebut telah mempunyai
kekuatan hukum materiil terhadap pihak yang menyetujuinya. Sejak
ditandatangani, rumusan hukum yang ada dalam regulasi sudah tidak dapat
diganti secara sepihak. Perancang akuntansi sektor publik adalah orang yang
secara substansial menguasai permasalahan publik di daerah/lokasi tersebut.

Dasar Hukum keuangan publik

Hukum Publik adalah adalah hukum yang mengatur hubungan antara


negara dengan warga negaranya. Hukum
publik mencakup hukum konstitusi, hukum administrasi, dan hukum kriminal.

Menurut Aronson, ruang lingkup keuangan publik meliputi: 1) bagian dari


studi ekonomi; 2) terbatas pada bidang ilmu pemerintahan dan politik; 3) terkait
dengan orang-orang yang harus membuat keputusan mengenai isu tertentu; dan 4)
terkait dengan mereka yang akan dipengaruhi oleh keputusan politik dan
ekonomi.

(1) Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan


perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. (2) APBN, perubahan
APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan
dengan undang-undang.

Peminatan Hukum Keuangan Publik adalah studi dalam ilmu


pengetahuan hukum yang berkaitan dengan aspek keuangan, kekayaan dan
penguasaan Negara, daerah dan badan hukum pada sektor keuangan.

4
Pasal 23C Bab VIII UUD 1945 mengamanatkan hal-hal lain
mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
Atas dasar pertimbangan sebagaimana tersebut, perlu dibentuk Undang-undang
tentang Keuangan Negara.

Landasan Hukum Keuangan Negara

Dalam menerapkan hukum tentunya terdapat landasan yang mampu


memperkuat kedudukan hukum tersebut. Landasan hukum keuangan negara tidak
hanya terletak di pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 tetapi juga di
pasal 23A hingga 23E UUD 1945 yang berkaitan dengan keuangan negara.
Terdapat beberapa landasan lain yang berasal dari undang undang (UU). UU yang
dimaksud antara lain seperti UU no. 17 tahun 2013 tentang keuangan negara, UU
no. 1 tahun 2004 tentang pembendaharaan negara, UU no. 3 tahun 2004 tentang
Bank Indonesia dan lain sebagainya. Hukum keuangan ini memiliki kedudukan di
hukum publik namun tidak tertutup kemungkinan untuk berada di hukum privat
juga yang bersinggungan dengan kepentingan negara. Oleh karena itu, hukum ini
memiliki jangkauan yang termasuk luas.

Ruang Lingkup Hukum Keuangan Negara

Yang dimaksud dengan keuangan negara yang menjadi sorotan utama


hukum keuangan negara ini adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk
apapun, yang dipisahkan atau tidak dipisahkan, termasuk di dalamnya segala
kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban. Dalam kata lain keuangan negara
berkaitan dengan APBN, APBD, aset dan keuangan negara di Perjan, Perum, PN-
PN dan beberapa perusahaan yang lain. Pengertian ini mengacu pada UU Tindak
Pidana Korupsi. Ruang lingkup ini dikukuhkan dengan pasal 2g UU Keuangan
Negara. Pasal ini mengatur hak dan kewajiban negara.

Hak negara adalah memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang


dan melakukan pinjaman. Hak negara ini memungkinkan negara memiliki otoritas

5
dalam mengelola keuangan dan kekayaan negara. Sedangkan yang dimaksud
dengan kewajiban negara adalah menyediakan layanan dan membayar tagihan
pinjaman ke pihak ketiga. Negara memiliki sumber keuangan berasal dari pajak
baik penghasilan, pertambahan nilai barang dan jasa, penjualan barang mewah,
bea materai; bea cukai (bea masuk, cukai gula dan cukai tembakau) dan
penerimaan lain. Hasil dari sumber keuangan negara tersebut dikelola dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggung jawaban atas keuangan
negara. Keuangan negara berada dalam kuasa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Presiden.

Pengawasan Hukum Keuangan Negara

Dengan adanya check and balance tentunya jalannya atau implementasi


hukum ini terdapat lembaga yang mengawasi. Hal ini bertujuan untuk mengawasi
pengelolaan dan pertanggungjawaban pihak-pihak pengelola keuangan negara.
Pihak yang mengawasi keuangan negara dilakukan oleh inspektorat jenderal,
inspektorat provinsi, inspektorat kabupaten/ kota, badan pengawasan keuangan
dan pembangunan dan badan pemeriksa keuangan atau BPK. Badan-badan inilah
yang memeriksa adanya keganjilan dan ketidakberesan dalam mengelola
kekayaan negara. Sehingga, tidak terjadi kerugian negara yang merugikan negara
dan masyarakat.

Kerugian yang dimaksud bisa terjadi dengan adanya kesengajaan atau


kelalaian dalam bertugas dalam pengadaan barang (harga lebih tinggi), pelepasan
aset, pemanfaatan aset, kredit macet dan penempatan aset.

6
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Regulasi dalam sektor publik dalah instrumen atura yang secara sah


diterapkan oleh organisasi publik ketika menyelenggarakan perencanaan,
penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan
keuangan, audit, serta pertanggungjawaban publik. Regulasi publik digunakan
sebagai alat untuk memperlancar jalannyasiklus sektor publik agar tujuan
organisasi dapat tercapai.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/pengembangan-
perangkat-pembelajaran/definisi-regulasi-keuangan-publik/27149730
https://www.mag.co.id/hukum-keuangan-negara/
https://www.google.com/search?
q=teknik+penyusunan+regulasi+sektor+publik&ei=HoGDY9iDJtf0z7sPjtSk-
AU&ved=0ahUKEwjYitbH1c77AhVX-
nMBHQ4qCV8Q4dUDCA4&uact=5&oq=teknik+penyusunan+regulasi+sektor+p
ublik&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzIFCAAQogQyBQgAEKIEMgUIAB
CiBDoKCAAQRxDWBBCwAzoGCAAQBxAeOggIIRDDBBCgAToKCCEQw
wQQChCgAUoECEEYAEoECEYYAFCUBFjpG2CmK2gBcAF4AIAB8QiIAdE
okgENMC40LjYuMC4yLjctMpgBAKABAcgBCMABAQ&sclient=gws-wiz-
serp

4. Dengan apa diatur ?


setiap permasalahan diatur
dengan jenjang regulasi
yang
sesuai, sehingga
permasalahan tersebut
segera dapat disikapi dan
ditemukan
solusi yang tepat sasaran.
9
5. Bagaimana mengaturnya
? substansi regulasi
merupakan solusi
permasalahan
yang ada. Regulasi
publik yang disusun
benar-benar merupakan
wujud
kebijakan organisasi public
dalam menghadapi
berbagai permasalahan
publik
yang ada.
6. Diskusi/ Musyawarah,
yaitu merupakan salah
satu tahapan dalam
10
menyusun atau penetapan
regulasi.
7. Catatan, yaitu sebagai
dasar penetapan regulasi
publik.
Dalam istilah teknik,
tahapan penyusunan
regulasi public diatur
dengan aturan
masing-masing organisasi
publik. Aturan tersebut
dapat mengatur cara
penyusunan
draft regulasi maupun
tahapan mulai dari

11
penyusunan, pembahasan,
analisis, hingga
penetapan regulasi

12
13

Anda mungkin juga menyukai