Anda di halaman 1dari 11

REGULASI KEUANGAN PUBLIK

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI


TUGAS
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK VIII
NAMA NIM
1. LISA MARLINA JN 15043025
2. M NUR CANIAGO 15043059
3. SILVIA PUTRI 15043013

DOSEN MATA KULIAH :


VITA FITRI SARI,
S.E.,M.SI.

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG 2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Defenisi Regulasi Keuangan Publik...................................................................6
B. Teknik Penyusunan Regulasi Publik..................................................................6
C. Regulasi Dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik...............................................7
D. Penyusunan Regulasi Publik............................................................................8
E. Review Regulasi Akuntansi Sektor Publik.......................................................9
F. Dasar Hukum Keuangan Publik Di Indonesia..................................................10
G. Permasalahan Regulasi Keuangan Publik Di Indonesia...................................12
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
KASUS YANG RELEVAN........................................................................................16

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan

Akuntansi Sektor Pabrik | 2


Rahmat, Hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Regulasi Keuangan Publik.
Adapun makalah tentang Regulasi Keuangan Publik telah kami usahakan
semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Regulasi
Keuangan Publik ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 6 September 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi Sektor Pabrik | 3


Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan permasalahan baik
yang berasal dari luar (lingkungan) maupun dalam organisasi. Karena itu, setiap
organisasi publik pasti mempunyai regulasi publik sebagai wujud kebijakan
organisasi dalam menghadapi isu dan permasalahan yang dihadapinya.
Semua proses yang terangkai mulai dari perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan dan audit perlu adanya
regulasi. Sehingga organisasi publik pun menggunakan regulasi publik sebagai alat
untuk memperlancar jalannya siklus akuntansi sektor publik agar tujuan organisasi
dapat tercapai.
Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika solusi alternatif atas suatu
permasalahan telah dapat dirumuskan. Penyusunan dan penetapan regulasi publik
juga dilakukan dengan misi tertentu sebagai wujud komitmen serta langkah
organisasi publik menghadapi rumusan solusi permasalahan yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi regulasi keuangan publik ?
2. Bagaimana teknik penyusunan regulasi publik ?
3. Dimana letak regulasi dalam siklus akuntansi sektor publik ?
4. Bagaimana penyusunan regulasi publik ?
5. Bagaimana review regulasi akuntansi sektor publik ?
6. Apa dasar hukum keuangan publik di indonesia ?
7. Apa permasalahan regulasi keuangan publik di indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari regulasi publik.
2. Untuk memahami bagaimana teknik penyusunan regulasi publik.
3. Untuk mengetahui dimana keberadaan regulasi didalam siklus akuntansi
sektor publik.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan regulasi publik.
5. Untuk mengetahui bagaiaman review regulasi akuntansi sektor publik.
6. Untuk mengetahui apa dasar hukum yang melandasi keuangan publik di
Indonesia.

Akuntansi Sektor Pabrik | 4


7. Untuk mengetahui apa saja yang merupakan permasalahan regulasi
keuangan publik di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Regulasi Keuangan Publik

Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam
kamus bahasa indonesia (Reality Publisher, 2008) kata “peraturan” mengandung arti
kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu
dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi. Regulasi publik
adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,partai
politik, yayasan dan lain sebagainya. Jadi regulasi keuangan publik adalah ketentuan
yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik

Akuntansi Sektor Pabrik | 5


pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,partai politik, yayasan dan lain
sebagainya pada sector keuangan dan adminsitrasi keuangan.

B. Teknik Penyusunan Regulasi Publik

Peraturan public disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu yang pertama,
regulasi publik yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait. Kedua
,tindakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi atau
aturan yang dapat diinterprestasikan sebagai wujud dukungan penuh organisasi
publik. Ketiga, peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.
Tahapan dalam penyusunan regulasi publik yaitu sebagai berikut :
1. Pendahuluan, yaitu permasalahan atau tujuan yang ingin dicapai.
2. Mengapa diatur, yaitu regulasi public harus diketahui mengapa regulasi
tersebut disusun.
3. Permasalahan dan misi, sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi
public menghadapi rumusan solusi permasalahan yang ada.
4. Dengan apa diatur ? setiap permasalahan diatur dengan jenjang regulasi yang
sesuai, sehingga permasalahan tersebut segera dapat disikapi dan ditemukan
solusi yang tepat sasaran.
5. Bagaimana mengaturnya ? substansi regulasi merupakan solusi permasalahan
yang ada. Regulasi publik yang disusun benar-benar merupakan wujud
kebijakan organisasi public dalam menghadapi berbagai permasalahan publik
yang ada.
6. Diskusi/ Musyawarah, yaitu merupakan salah satu tahapan dalam
menyusun atau penetapan regulasi.
7. Catatan, yaitu sebagai dasar penetapan regulasi publik.

Dalam istilah teknik, tahapan penyusunan regulasi public diatur dengan aturan
masing-masing organisasi publik. Aturan tersebut dapat mengatur cara penyusunan
draft regulasi maupun tahapan mulai dari penyusunan, pembahasan, analisis, hingga
penetapan regulasi.

Akuntansi Sektor Pabrik | 6


C. Regulasi Dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik

Hasil regulasi dari siklus akuntansi sektor publikdapat


dilihatpada tabeldibawah ini :
Regulasi Tahapan dalam Siklus
Akuntansi Sektor Publik Contoh Hasil Regulasi Publik
Peraturan Pemerintah No.7 /2005 mengenai
Regulasi Perencanaan Publik
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM)
Undang- undang Republik Indonesia
Regulasi Anggaran Publik Nomor 18 tahun 2006 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2007
Peraturan Presiden republik Indonesia
Regulasi tentang Pelaksanaan Realisasi Nomor 93 tahun 2006 tentang rincian
Anggaran Publik Anggaran Belanja Pusat tahun Anggaran
2007
- Otorisasi kepala Daerah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Regulasi Pengadaab Barang dan Jasa Publik SK Gubernur dalam pengadaan barang
dan jasa
Regulasi Laporan Pertanggungjawaban Peraturan daerah tentang penerimaan
Publik Laporan Pertanggungjawaaban
Gubernur/Bupati/Walikota.

D. Penyusunan Regulasi Publik

Regulasi dalam sektor publik dalah instrumen atura yang secara sah diterapkan
oleh organisasi publik ketika menyelenggarakan perencanaan, penganggaran,
realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit, serta
pertanggungjawaban publik. Perumusan masalah penyusunan regulasi publik diawali
dengan merumuskan masalah yang akan diatur. Salah satu cara untuk menggali

Akuntansi Sektor Pabrik | 7


permaslahan ini adalah melakukan penelitian. Untuk masalah publik yang ada dalam
masyarakat, observasi atas objek permasalahan itu harus dilakukan.

Penyusunan regulasi publik


1. Perumusan Masalah, meliputi :
a. Apa masalah publik yang ada?
b. Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah?
c. Siapa aparatpelaksana yang perilakunya bermasalah?
d. Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik?
e. Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik?
2. Perumusan Draft Regulasi Publik
Secara sederhana, draft regulasi publik harus dapat menjelaskan siapa organisasi
pelaksana aturan, kewenangan apa yang diberikan padanya, perlu tidaknya
memisahkan antara organ pelaksana peraturan dan organ yang menetapkan sanksi
atas ketidakpatuhan, persyaratan apa yang mengikat organisasi pelaksana, serta apa
sanksi yang dapat dijatuhkan kepada aparat pelaksana jika menyalahgunakan
wewenang.
3. Prosedur Pembahasan
Tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik, yaitu dengan
lingkup tim teknis pelaksana organisasi publik (eksekutif). Dengan lembaga
legislatif (dewan penasehat, dewan penyantun, dan lain-lain) dan dengan
masyarakat.
4. Pengesahan dan pengundangan
Tahap pengesahan draft regulasi publik yang dilakukan dalam bentuk
penandatanganan naskah oleh pihak organisasi publik (pimpinan organisasi).
Kemudian dilakukan anjuran tahapan sosialisasi regulasi publik, hal ini diperlukan
agar terjadi komunikasi hukun antara regulasi publik dan masyarakat yang harus
dipatuhi.

Akuntansi Sektor Pabrik | 8


E. Review Regulasi Akuntansi Sektor Publik

“Judicial Review”(hak uji materiil) merupakan kewenangan lembaga peradilan


untuk menguji kesahan dan daya jual produk-produk hukum yang dihasilkan oleh
eksekutif, legislatif serta yudikatif dihadapan konstitusi yang berlaku. Pengujian
hakim terhadap produk cabang kekuasaan legislatif, dan cabang kekuasaan eksekutif
adalah konsekuensi dari dianutnya prinsip ‘checks and balances’, berdasarkan doktrin
pemisahan kekuasaan.
Dalam melakukan proses judical review, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai
regulasi terkait, surat permohonan judical review dapat diajukan kepada ketua
Mahkamah Konstitusi/ Mahkamah Agung Indonesia. Kemudian susun materi judical
review yang telah diajukan. Dalam PERMA No. 1 Tahun 1999 disebutkan bahwa bila
dalam 90 hari setelah putusan diberikan kepada pegugat, maka peraturan per UU
batal demi hukum. Serta seluruh atau sebagian pasal UU bertentangan dengan UUD.
Ada dua alternatif yang dapat ditawarkan untuk perbaikan di kemudian hari, yaitu
Alternatif pertama, segala peraturan atau kelengkapan dari peraturan yang diputuskan
tidak konstitusional, maka akan kehilangan pengaruhnya sejak hari dimana putusan
tersebut dibuat. Dengan catatan peraturan atau kelengkapan darinya sehubungan
dengan hukum pidana kehilangan pengaruhnya secara retroaktif.
Alternatif kedua, dapat diberikan kewenangan bagi MA ataupun MK nantinya
untuk memtuskan dampak atas masing-masing putusan, apakah berdampak terhadap
peraturan yang timbul sejak pencabutan dilakukan (ex nunc) atau berdampak
retroaktif (ex tunc).

F. Dasar Hukum Keuangan Publik Di Indonesia


1. Dasar Hukum Keuangan Negara

Akuntansi Sektor Pabrik | 9


Keuangan Negara dapat diinterpretasikan sebagai pelaksanaan hak dan
kewajiban warga yang di nilai dengan uang, dalam kerangka tata penyelenggaraan
pemerintah.
Tabel: HakdanKewajiban Negara (Bastian, 2010)
Hak-hak negara yang dimaksud Kewajiban Negara adalah Berupa
mencakup Pelaksanaan Tugas - Tugas
Pemerintah sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 yaitu:
Hak monopoli, mencetak dan Melindungi segenap bangsa Indonesia
mengedarkan uang. dan seluruh tumpah darah indonesia.

Hak untuk memungut sumber- Memajukan kesejahteraan umum.


sumber keuangan seperti pajak,
bea dan cukai. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hak untuk memproduksi barang
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
dan jasa yang dapat dinikmati oleh
yang berdasarkan kemerdekaan,
khalayak umum, yang dalam hal
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
ini pemerintah dapat memperoleh
(kontraprestasi) sebagai sumber
penerimaan negara.
Dalam UUD 1945 Amandemen VI secara khusus diatur mengenai Keuangan
Negara yaitu pada bab VIII pasal 23 yang berbunyi sebagai berikut:
a. Anggaran pendapatan dan belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan Negara ditetapkan setiap tahun dengan undang –undang dan
dilaksanakan secara terbuka secara bertanggung jawab untuk sebesar –
sebesarnya kemakmuran masyarakat.
b. Rancangan Undang – Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

Akuntansi Sektor Pabrik | 10

Anda mungkin juga menyukai