Dosen Pengampu:
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., karena berkat hidayah
dan taufik-Nya kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah kami yang
berjudul “KONSEP SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA”.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih
banyak kesalahan dan kekukarangannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih
giat dalam proses menimbah ilmu sebaik-baiknya. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sektor publik sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan
kepentingan umum dan penyedian barang atau jasa kepada publik yang dibayar
melalui pajak atau pendapatan Negara lain yang diatur dengan hukum. Contoh
sektor publik meliputi atas beberapa bidang yaitu: kesehatan, pendidikan,
keamanan, dan transportasi. Ruang lingkup sektor publik yang sangat luas
menyebabkan dalam pelnggarannya sering diserahkan kepasar, dengan regulasi
dan pengawasan tetap dipegang oleh pemerintah. Sehingga prkembangan sektor
publik mengalami berbagai perubahan yang terjadinya di bias sektor swasta.
Organisasi sektor publik non profit menjadi tidak tepat karena ada
organisasi sektor publik yang bertipe quasi yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat namun memiliki laba untuk keberlangsungan organisasi yang dapat
memberikan kontribusi pada pendapatan Negara atau suatu daerah.
Tantangan kompleksitas telah membuat penilaian kinerja di sektor publik
menjadi sulit dilakukan, padahal penilaian kinerja para unit organisasi merupakn
fungsi yang signifikan dalam mendorong organisasi untuk mencapai tujuannya
secara efektif. Performa individu sangat mempengaruhi arah organisasi, untuk itu
tanpa adanya penilaian kinerja anggota organisasi secara tepat dikhawatirkan
organisasi tidak akan berkembang.
Di Indonesia sendiri sektor publik menjadi salah satu tolak ukur bagi
keberhasilan pembangunan Negara. Indonesia sebagai Negara berkembang,
masih dalam proses pembangunan infrastruktur. Jika setiap fasilitas yang
dibutuhkan masyarakat dapat terpenuhi, ini berarti sektor publik telah berhasil dn
pemerintah mencapai tujuannya sesuai undang-undang dasar, yaitu kesejahteraan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sektor Publik?
2. Apa saja Komponen Sektor Publik?
3. Bagaimana Manajemen Dalam Sektor Publik?
4. Bagaimana Pengukuran Kinerja Sektor Publik?
5. Bagaimana Sektor Public Di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Sektor Publik
2. Untuk mengetahui Komponen Sektor Publik
3. Untuk mengetahui Manajemen Dalam Sektor Publik
4. Untuk mengetahui Pengukuran Kinerja Sektor Publik
5. Untuk mengetahui Sektor Publik Di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ilmu ekonomi sendiri sektor publik adalah sektor ekonomi yang
menyediakan berbagai layanan pemerintah kepada masyarakat, yang dimana
hasilnya adalah produk jasa berupa pelayanan publik dan produk barang berupa
barang publik. Dari sudut pandang ekonomi, barang publik (public goods) adalah
barang dan jasa yang diadakan oleh sektor publik (pemerintah) dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Istilah lain yang sering dijumpai dalam sektor publik adalah externalities.
Externalities adalah dampak dari kegiatan ekonomi yang dimana dampaknya tidak
direfleksikan dalam harga barang atau jasa yang diproduksi oleh kegiatan
tersebut3. Dampak yang dihadirkan disini dapat berupa dampak negative maupun
dampak positif. Contoh sederhananya adalah bentuk-bentuk usaha modern seperti
warnet dan café. Disini memberikan dampak positif yaitu terbukanya lapangan
kerja sedangkan dampak negatifnya adalah timbulnya kebiasaan-kebiasaan gaya
hidup kurang baik baik para remaja dan konsumen lainnya.
Faktor utama dari sektor publik adalah kedaulatan pemerintah dari negara
itu sendiri yang pada hakikatnya dikendalikan para politisi. Bagi pemerintah,
kedaulatan yang meluas secara internasional termasuk ekonominya merupakan
3
C.V. Brown dan P.M. Jackson, Publik Sektor Economics, (Oxford: Martin Robertson,1990), hlm.
26.
keberhasilan kedaulatan nasional bagi keseluruhan tingkat sosial. Pemerintah
sendiri terdiri atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif serta lembaga dan
departemen-departemen.
4
Lita Dhamayuni dan Benny Khairuddin, Sektor Publik Di Indonesia, Jurnal Ilmiah. Vol 4 No 3,
(2001), hlm. 274.
5
I Gusti Agung Rai, Op. Cit, hlm, 8.
Menurut GFS Manual 2001, sektor pemerintah terdiri atas
keseluruhan unit-unit pemerintah dan juga instansi-instansi yang didanai oleh
pemerintah. Sektor pemerintah sendiri terbagi atas 3 sub, yaitu pemerintah pusat,
pemerintah, provinsi, dan pemerintah daerah.
b. Perusahaan Publik
1. Perusahaan Publik Keuangan
Perusahaan publik keuangan sendiri terbagi atas perusahaan publik
moneter dan perusahaan publik non moneter. Perusahaan publik moneter atau
monetary fincancial public corporations meliputi perusahaan yang menyediakan
penyimpanan dan bank-bank sentral yang keseluruhannya dikendalikan oleh unit-
unit pemerintah. Bank sentral disini berperan sebagai badan atau otoritas yang
mengatur mata uang independen dan yang menerbitkan uang. Sedangkan
perusahaan penyimpanan adalah perusahaan keuangan,kuasi, maupun instansi
yang melaksanakan intermediasi keuangan dan berkewajiban menyimpan
simpanan (deposit) atau instrumen keuangan lainnya. Perusahaan public non
moneter meliputi seluruh perusahaan financial yang berada dibawah kendali unit-
unit pemerintah, terkecuali bank sentral dan perusahaan penyimpanan public.
2. Perusahaan Publik Non Keuangan
Perusahaan public non keuangan merupakan seluruh perusahaan
berbentuk non finansial yang berada dibawah kendali unit-unit pemerintah.
Perusahaan ini biasanya berbentuk perusahaan bisnis yang dipegang pemilik
saham, tetapi keseluruhan pengendaliannya tetap di pengang pemerintah.
6
Ibid, hlm, 8.
David Osborne dan Ted Geaebler (1992) mengemukakan pandangan
mereka tentang sejumlah strategi yang diyakini mampu meningkatkan kinerja
organisasi publik. Salah satu yang menjadi pengukuran kinerja adalah jika
organisasi publik menegaskan produk ataupun layanaannya, yang kemudian
dibuat indikator kinerjanya. Indikator ini selanjutnya digunakan sebagai dasar
perencanaan dan siklus pengendalian guna meningkatkan kinerja organisasi
tersebut.
Untuk melihat keberhasilan dari suatu organisasi, perlu dibuat pengukuran
terhadap kinerja sektor-sektor organisasi tersebut. Fungsi pengukuran kinerja
oganisasi sektor publik (Ministry Foreign Affairs : 2000) adalah :
1. Transparancy, yaitu organisasi sektor publik dapat membuat secara
jelas produk yang mereka tawarkan, analisis input-outputnya,
ataupun pembiayaanya.
2. Learning, yaitu organisasi lebih maju ketika menggunakan kinerja
untuk belajar, transparancy yang diciptakan memberi pelajaran
kebaikan-kebaikan yang dimiliki, serta bagaimana
pengembangannya.
3. Apprasising, yaitu kinerja menggunakan basis penilaian dapat
dikatakan sebagai bukti berfungsinya organisasi.
4. Sanctioning, yaitu penilaian dapat diikuti dengan sanksi bersifat
positif jika didapat kinerja yang bagus, dan sanki bersifat negatif
jika didapat kinerja yang buruk.
Ada beberapa alasan yang menjadi pengukuran kinerja sektor public
menjadi sangat penting. Salah satu alasan pokoknya adalah untuk terwujudnya
akuntabilitas dan juga harapan dari masyarakat umum. Beberapa tujuan
pengukuran kinerja pada sektor publik adalah :
1. Mampu menciptakan akuntabilitas publik
2. Mengetahui tingkat pencapaian tujuan dari organisasi
3. Memperbaiki kinerja antara periode lalu dengan periode
selanjutnya
4. Menyediakan sarana pembelajaran bagi para pegawai
5. Memotivasi para pegawai
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sektor publik adalah sektor ekonomi yang menyediakan berbagai layanan
pemerintah kepada masyarakat, yang dimana hasilnya adalah produk jasa berupa
pelayanan publik dan produk barang berupa barang publik. Dari sudut pandang
ekonomi, barang publik (public goods) adalah barang dan jasa yang diadakan oleh
sektor publik (pemerintah) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
GFS (Government Finance Statistics) Manual 2001 mengklasifikasikan
komponen sektor publik sebagai berikut :
a. Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah sendiri terbagi atas 3 sub, yaitu pemerintah pusat,
pemerintah, provinsi, dan pemerintah daerah.
b. Perusahaan Publik
Perusahaan publik terdiri atas Perusahaan publik keuangan, terbagi atas
perusahaan publik moneter dan perusahaan publik non moneter, dan Perusahaan
Publik Non Keuangan. Manajemen sektor publik meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengangaran
3. Pengendalian dan Pengukuran
4. Pelaporan
Sektor publik di Indonesia tidak terlepas dari konteks keuangan Negara.
Sektor public dan keuangan Negara digambarkan sebagai dua sisi mata uang.
Sektor public menggunakan keuangan Negara sebagai sumber daya dalam
pengelolaannya, sedangkan keuangan Negara sendiri dikelola oleh sektor publik.
Sektor publik memperoleh dana dari pemerintah untuk menjalankan setiap
kegiatan pemerintahan. Jika setiap fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dapat
terpenuhi, ini berarti sektor publik telah berhasil dn pemerintah mencapai
tujuannya sesuai undang-undang dasar, yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
C.V. Brown dan P.M. Jackson, Publik Sektor Economics, (Oxford:
Martin Robertson,1990).
Fajar Saputro, Faktor yang mempengaruhi Ketepatan Anggaran Sekttor
Publik, Vol 1 No 1, (2016).
I Gusti Agung Rai, Audit Kinerja pada Sektor Publik, (Jakarta: Salemba
Empat, 2008).
Lita Dhamayuni dan Benny Khairuddin, Sektor Publik Di Indonesia,
Jurnal Ilmiah. Vol 4 No 3, (2001).
M.Rizki Pratama, Tantangan membangun manajemen dan pengukuan
kinerja Sektor Publik Di Indonesia, Jurnal Ilmu Sosial. Vol 5 No 1,
(2021).