Kelompok 7
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Komunikasi Dalam Konteks Perbedaan Sosial Dan Latar Belakang (Culture
Diversity) Serta Keyakinan” dengan baik dan tepat waktu.Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik secara
penulisan, bahasa atau materi yang ada.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna lebih sempurnanya makalah ini.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
pada khususnya.
September, 2020
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2. 1 Mahasiswa mampu memahami arti dari hakikat pelayanan publik.
1.2. 2 Mahasiswa mampu memahami konsep pelayanan publik.
1.2. 3 Mahasiswa mampu mnganalisa kasus yang berhubungan dengan
konsep pelayanan publik
1.3 Manfaat
1.3. 1 Mahasiswa mampu memahami arti dari hakikat pelayanan publik.
1.3. 2 Mahasiswa mampu memahami konsep pelayanan publik.
1.3. 3 Mahasiswa mampu mnganalisa kasus yang berhubungan dengan
konsep pelayanana publik.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan Peraturan
Perundang– undangan.
b. Penyelenggaraan adalah pelayanan Publik adalah Instansi Pemerintah.
c. Instansi Pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja satuan
organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi
dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun
Daerah termasuk Badan Usaha Milik Daerah.
d. Unit penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi
Pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima
pelayanan publik.
e. Pemberi pelayanan publik adalah pejabat/ pegawai instansi pemerintah
yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan
peraturan perundang- undangan.
f. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah
dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah.
4
ciri-ciri kepemerintahan yang baik (Good Governance) sebagai tujuan dari
pendayagunaan aparatur negara.
2. 2 Paradigma pelayanan
Menurut Thoha (2008) Paradigma pelayanan secara umum terbagi menjadi
empat paradigma, yaitu: Old Public Administration (OPA), New Publlic
Administration (NPA), New Public Management (NPM), dan New Public
Services (NPS).
a. Old Public Administration (OPA)
Paradigma administrasi public dimulai dengan Old Publik Administration
atau administrasi publik lama. Paradigma ini merupakan paradigma yang
berkembang pada awal kelahiran ilmu administrasi negara. Tokoh
paradigma ini adalah antara lain adalah pelopor berdirinya ilmu
administrasi negara Woodrow Wilson dengan karyanya “The Study of
Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles of
Scientific Management”. Teori administrasi publik klasik berkembang
dimulai pada abad 19 dikenal dengan istilah paradigma pertama atau
paradigma dikotomi Politik administrasi dari tahun 1900-1926. Pada
paradigma kedua tahun 1937 merupakan puncak akhir dari para digma
tersebut. paradigma ketiga adalah penjelasan mengenai administrasi
negara sebagai ilmu politik yang berkembang pada tahun 1950-1970.
Paradigma keempat pada periode 1956-1970 adalah masa administrasi
negara sebagai ilmu administrasi. Paradigma kelima berkembang sejak
1970 yang menempatkan administrasi negara sebagai administrasi Negara.
5
c. New Public Management (NPM)
menggunakan mekanisme pasar sebagai terminologi sektor publik dengan
cara para pimpinan dituntut untuk berinovasi agar memperoleh hasil yang
maksimal atau melakukan privatisasi terhadap fungsi pemerintah. Pada
dasarnya NPM merupakan upaya untuk mentransformasikan jiwa dan
kinerja wiraswasta (entrepreneurship) ke dalam birokrasi pemerintah.
6
masyarakatnya. Pendidikan dasar pada dasarnya merupakan kewajiban
pemerintah untuk menyelenggarakannya.
3) Bahan Kebutuhan Pokok, Dalam hal penyediaan bahan kebutuhan
pokok, pemerintah perlu menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok
masyarakat dan menjaga ketersediaannya di pasar maupun di gudang
dalam bentuk cadangan atau persediaan, misalnya: beras, minyak
goreng, minyak tanah, gula pasir, daging, telur ayam, susu, garam
beryodium, tepung terigu, sayur mayur dan sebagainya.
7
2.4 Langkah strategis dalam peningkatan kapasitas penyelenggaraan pelayanan
publik yang berkualitas
Komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan pelayanan publik yang adil
dan demokratis terhadap masyarakat akan dapat dilihat dari kebijakan dan
strategi yang dirumuskannya. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pelayanan
publik akan menjadi dasar bagi terselenggaranya pelayanan publik yang adil
dan demokratis melalui kelembagaan yang berbasis pada kebutuhan layanan
masyarakat. Tuntutan terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik oleh
pemerintah daerah tampaknya semakin mendesak.
8
6. Pada beberapa situasi, pemerintah juga berhak memperoleh pendapatan
dari hasil pelayanan publik yang diselenggarakan
7. Lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahn pelayanan yang
kemungkinan dapat terjadi
8. Menerapkan system pasar dalam memberikan pelayanan, antara lain
penyediaan layanan sesuai dengan kebutuha masyarakat. ( Awang
Anwaruddin ; 2004 )
9
BAB III
ANALISIS KASUS
15
2. Tangible (buktilangsung)
Dalam melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit atau instansi kesehatan,
diperlukan sarana fisik seperti tempat administrasi, ruang pendaftaran,
poliklinik, ruang rawat inap, ruang Unit Gawat Darurat (UGD),yaitu dengan :
Kenyamanan tempat melakukan pelayanan guna melayani pasien Di
Rumah Sakit atau instansi kesehatan
Penampilan petugas pelayanan medis Di Rumah Sakit atau instansi
kesehatan
Kemudahan dalamp roses pelayanan
Penggunaan Alat Bantu Dalam Proses Pelayanan
4. Emphaty (empati)
Dimensi-dimensi empati yaitu komunikasi yang baik dan mengetahui
kebutuhan pasien, kemudahan dalam melakukan hubungan dengan pasien,
yaitu dengan :
Mendahulukan kepentingan pasien sebagai pengguna layanan
Petugas melayani dengan ramah dan sopan santun
Pegawai melayani dengan tidak diskriminatif (membeda-bedakan)
16
Sikap menghargai dan melayani setiap pasien sebagai penggunalayanan
Faktor pendukung kualitas pelayanan pada pasien peserta bpjs di rumah
sakit umum
5. Assurance (jaminan)
Faktor-faktor yang ada di dimensi jaminan (assurance) yaitu kemampuan,
pengetahuan, kesopanan sertasifat yang bisa dipercaya harus dimiliki pegawai,
bebas dari akan resiko, bahaya dan keragu- raguan dalam melakukan sebuah
tindakan dalam pelayanan medis, jaminan ialah usaha perlindungan yang
diberikan untuk pasien. Untuk mengukur dimensi jaminan (assurance) untuk
mengetahui kualitas pelayanan public pada pasien di Rumah Sakit atau
instansi kesehatan dapat diukur dengan menggunakan indicator sebagai
berikut:
Petugas medis memberikan jaminan tepat waktu dalam melakukan
pelayanan medis
Petugas memberikan jaminan biaya dalam pelayanan
17
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Adapun karakteristik pelayanan adalah sebagai berikut, Intangibility,
pelayanan merupakan aktivitas yang tidak dapat dilihat, didengar, dicium,
diraba, dan dirasa sebelum penerima dan penyelenggaraan pelayanan
menyelesaikan proses pelayanan. Heterogeneity/ Variabelity/ Inconsistency,
pelayanan memiliki sifat variable, hiterogen, dan inkonsistensi, oleh karena
itu, output dari proses pelayanan sulit untuk distandarkan (non-
standardized).Insperability, bahwa pelayanan harus dilaksanakan secara
bersama sama oleh penyelenggara pelayanan dengan penerima pelayanan.
Dengan kata lain bahwa dalam proses pelayanan antara penyelenggara
pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan penerima pelayanan.Parishability,
pelayan merupakan aktivitas yang tidak dapat dilaksanakan dalam proses yang
lama, oleh karena itu proses pelayanan harus segera dilaksanakan dan
diselesaikan.
18
kepuasan masyarakat. Pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat
merupakan paradigma pelayanan yang disarankan oleh Pemerintah pada era
globalisasi
4. 2 Saran
Penerapan model reformasi pelayanan public dalam system pemerintahan
yang sekarang di terapkan belum mencapai hasi yang di harapkan. Kinerja
pemerintah belum dapat mewujudkan keinginan dan pilihan public untuk
memperoleh jasa pelayanan yang memuaskan untuk meningkatkan
kesejahteraan
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dalam hal ini dapat dilakukan
dengan berbagai strategi, diantaranya : perluasan institusional, penerapan
manajemen public modern dan perluasan makna demokrasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmp1068ebefdbfull.pdf
20
KONSEP PELAYANAN PUBLIK
Kelompok 7
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dilaksanakan untuk memenuhi kepuasan masyarakat.
Pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat merupakan paradigma pelayanan yang
disarankan oleh Pemerintah pada era globalisasi sebagai berikut :
1. Lebih terfokus kepada fungsi pengaturan melalui berbagai kebijakan yang memfasilitasi kondisi yang kondusif
bagi kegiatan pelayanan pubik
2. Lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki yang
tinggi terhadap fasilitas pelayanan yang telah dibangun bersama
3. Menerapkan system kompetisi dalam penyediaan pelayanan public tertentu sehingga masyarakat dapat
memilih pelayanan yang lebih berkualitas
4. Terfokus pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran dengan berorientasi kepada hasil sesuai dengan input
yang digunakan
5. Lebih mengutamakan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat bukan semata-mata keinginan
pemerintah atau pejabat
6. Pada beberapa situasi, pemerintah juga berhak memperoleh pendapatan dari hasil pelayanan publik yang
diselenggarakan
7. Lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahn pelayanan yang kemungkinan dapat terjadi
8. Menerapkan system pasar dalam memberikan pelayanan, antara lain penyediaan layanan sesuai dengan
kebutuha masyarakat.
BAB III
ANALISIS KASUS
• Kualitas Pelayanan prima (Service excellence) sangat menentukan tingkat kepuasan
konsumen. Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan
hasil perbandingan atas kinerja jasa yang diterima dan yang diharapkan. Di dalam
menilai kualitas pelayanan publik metode SERVQUAL merupakan suatu metode yang
dapat diturunkan secara empiris yang dapat digunakan oleh organisasi pelayanan
untuk meningkatkan kualias pelayanan. Metode ini meliputi pengembangan
pemahaman mengenai kebutuhan layanan yang dirasakan oleh pelanggan
Terdapat lima dimensi SERVQUAL, yaitu
1. Reliability (kehandalan)
2. Tangible (bukti langsung)
3. Responsiveness (daya tanggap)
4. Emphaty (empati)
5. Assurance (jaminan)
BAB IV
PENUTUP
• Kesimpulan
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Kualitas pelayana public merupakan
proses pelayanan dalam upaya untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat
atau warga Negara. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pelayanan publik akan menjadi
dasar bagi terselenggaranya pelayanan publik yang adil dan demokratis melalui
kelembagaan yang berbasis pada kebutuhan layanan masyarakat.
• Saran
Penerapan model reformasi pelayanan public dalam system pemerintahan yang
sekarang di terapkan belum mencapai hasi yang di harapkan. Kinerja pemerintah belum
dapat mewujudkan keinginan dan pilihan public untuk memperoleh jasa pelayanan yang
memuaskan untuk meningkatkan kesejahteraan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan
publik dalam hal ini dapat dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya : perluasan
institusional, penerapan manajemen public modern dan perluasan makna demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
• Thoha. M. (2008). Ilmu administrasi publik kontemporer. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.
• Mahmudi. (2005). Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta. UPP AMP YKPN
• Ibrahim. A. (2008). Teori dan konsep pelayanan publik serta implementasinya. Jakarta:
Mandar Maju
• Mustofa. A., Roekminiati. S., Lestari. D. S. (2020). Administrasi pelayanan kesehatan
masyarakat. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing
• http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmp1068ebefdbfull.pdf