Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 3

IAsuhan Keperawatan Klien dengan Waham


Dosen Mata Kuliah :
Ibu Ns. Zakiyah, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J

Anggota :
Bertha Lydia Novita (012121007)
Maria agustina Manalu (012121026)
Nurfitri Nilam Asri (012121032)
Ruri Hidayat (012121022)
Udy Kurniawan (012121009)
Yakhya Masduki (012121002)
LatarBelakang
Menurut World Health Organization (WHO)

Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana


seseorang yang terbebas dari gangguan jiwa, dan
memiliki sikap positif untuk menggambarkan
tentang kedewasaan serta kepribadiannya.
Data WHO pada tahun 2012 angka penderita
gangguan jiwa mengkhawatirkan secara global,
sekitar 450 juta orang yang menderita gangguan
mental. Orang yang mengalami gangguan jiwa
sepertiganya tinggal di Negara berkembang,
sebanyak 8 dari 10 penderita gangguan mental itu
tidak mendapatkan perawatan. (Kemenkes RI,
2012)
Lanjutan.... Waham terjadi karena munculnya perasaan terancam oleh
lingkungan, cemas, merasa sesuatu yang tidak
menyenangkan terjadi sehingga individu mengingkari
ancaman dari persepsi diri atau objek realitas dengan
menyalah artikan kesan terhadap kejadian, kemudian individu
memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada
lingkungan sehingga perasaan, pikiran, dan keinginan
negative tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal dan
akhirnya individu mencoba memberi pembenaran personal
tentang realita pada diri sendiri atau orang lain (Purba, 2008).
Rumusan masalah
1.Apa yang dimaksud dengan waham ?
2.Bagaimana waham dapat terjadi ?

4.Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan


3.Apa saja yang menjadi ruang masalah waham ?
lingkup dalam waham ?
Definisi
Waham  keyakinan klien yang tidak sesuai dengan
kenyataan yang tetap dipertahankan dan tidak dapat
dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan
control (Dermawan, 2013).
Etiologi
Secara umum dapat dikatakan segala sesuatu yang mengancam harga diri dan keutuhan keluarga merupakan penyebab terjadinya halusinasi
dan waham. Selain itu kecemasan, kemampuan untuk memisahkan dan mengatur persepsi mengenai perbedaan antara apa yang dipikirkan
dengan perasaan sendiri menurun sehingga segala sesuatu sukar lagi dibedakan, mana rangsangan dari pikiran dan rangsangan dari
lingkungan (Damiyanti, 2014).

Factor kekurangan kebutuhan


manusia (Lack of Human Need)
Faktor predisposisi
Waham diawali dengan terbatasnya
Stress dan kecemasan berlebih kebutuhan-kebutuhan klien baik
secara fisik maupun psikis

Factor kekurangan harga diri (lack of


Faktor Presipitasi
self esteem)
klien mengalami hubungan yang bermusuhan,
terlalu lama diajak bicara, objek yang ada di Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan
lingkungannya dan suasana sepi (isolasi) tingginya kesenjangan antara self ideal
dengan self reality (kenyataan dan harapan)
Fase control internal eksternal serta dorongan kebutuhan yang tidak
Fase enfironment support terpenuhi
Fase comforting
Fase Improving
Tanda & Gejala
Kognitif Fisik

Tidak  mampu  membedakan  nyata  Higiene  kurang, Muka  pucat, Sering 


dengan  tidak  nyata, Individu  sangat  mengucap, Berat  badan  menurun
percaya  pada  keyakinannya, Sulit 
berpikir  realita, Tidak  mampu 
mengambil  keputusan

Afektif

Situasi  tidak  sesuai  dengan  kenyataan,


Afek  tumpul

Perilaku  dan  hubungan  social

Hipersensitif, Hubungan  interpersonal 


dengan  orang  lain  dangkal, Depresi,
Ragu-ragu, Mengancam  secara  verbal,
Aktifitas  tidak  tepat, Stereotif, Impulsive,
Curiga
Place Your Picture Here And Send To Back

contoh-contoh waham
waham kebesaran

waham agama
waham curiga

waham somatik

waham nihilistik
mekanisme koping
Penyangkalan digunakan untuk
menghindari kesadaran akan kenyataan
yang menyakitkan. Proteksi digunakan
untuk melindungi diri dan mengenal impuls
yang tidak dapat diterima dari dirinya
sendiri. Hypersensitifitas dan perasaan
inferioritas telah dihipotesiskan telah
menyebabkan reaksi formasi dan proyeksi
waham dan suporioritas. Waham juga
dapat muncul dari hasil pengembangan
pikiran rahasia yang menggunakan fantasi
sebagai cara untuk meningkatkan harga diri
mereka yang terluka (Dermawan, 2013)
Akibat terjadinya waham
Kerusakan komunikasi verbal
pikiran tidak
realistic, flight of
ideas, kehilangan
asosiasi,
pengulangan
akibat lain
kata-kata yang
didengar dan beresiko mencederai diri, orang
kontak mata yang lain dan lingkungan
kurang
LOREM IPSUM Pohon Masalah
DOLOR SIT AMET,
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

Get a modern PowerPoint Presentation


that is beautifully designed. I hope and I
believe that this Template will your Time,
Money and Reputation. You can simply
impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.

Easy to change colors, photos and Text.


Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Faktor predisposisi, Faktor presipitasi Konsep diri

Identifikasi Klien, keluhan utama/alasan citra tubuh, identitas diri, peran, ideal diri,
masuk,Riw.penyakit sekarang, aspek fisik harga diri
(ttv), aspek psikososial
Spiritual
Hubungan sosial dgn org lain

Status mental masalah psikososial dan lingkungan

Kebutuhan persiapan pulang Aspek medik

Pengetahuan
Diagnosa keperawatan
Perubahan Proses Pikir :
Waham 1.Data Subjektif : 2.Data Objektif :
Klien mengungkapkan Klien tampak tidak mempunyai
sesuatu yang diyakininya orang lain, curiga, bermusuhan,
(tentang agama, merusak (diri, orang lain,
Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint kebesaran, kecurigaan, lingkungan), takut, kadang
Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed.
keadaan dirinya) berulang panik, sangat waspada, tidak
kali secara berlebihan tepat menilai lingkungan /
tetapi tidak sesuai realitas, ekspresi wajah klien
kenyataan tegang, mudah tersinggung

Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint


Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed.
Perencanaan
tujuan umum dankhusus

 Bina hubungan saling percaya


 Klien dapat mengidentifikasi
kemampuan yang dimiliki
 Klien dapat mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
 Klien dapat berhubungan
dengan realitis
 Klien mendapat dukungan
 keluarga
 Klien dapat menggunakan obat
dengan benar
Tindakan keperawatan
A.Tujuan B.Tindakan

a.Tujuan 1)Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) 2)Bantu orientasi realita


1) Klien dapat berorientasi kepada realitas Sebelum memulai mengkaji pasien dengan -Tindakan mendukung atau membantah
secara bertahap waham, saudara harus membina hubungan waham klien
2) Klien dapat memenuhi kebutuhan dasar saling percaya terlebih dahulu agar pasien -Yakinkan klien berada dalam keadaan aman

lain dan lingkungan


STEP 1
3) Klien mampu berinteraksi dengan orang merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
dengan saudara. Tindakan yang harus
-Observasi pengaruh waham terhadap
aktivitas sehari-hari

benar STEP 2
4) Klien menggunakan obat dengan prinsip 5 dilakukan adalah :
-Mengucapkan salam terapeutik
-Jika klien terus menerus membicarakan
wahamnya, dengarkan tanpa memberikan
-Berjabat tangan dukungan atau menyangkal pembicaraan

STEP 3
-Menjelaskan tujuan interaksi
-Membuat kontrak, topik, waktu, dan tempat
sampai klien berhenti
Berikan pujian bila penampilan dan orientasi
setiap kali bertemu klien klien sesuai dengan realitas
STEP 4
3)Diskusikan kebutuhan psikologis
STEP 5 emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan
marah
4)Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional klien
5)Berdiskusi tentang kemampuan positif
yang dimiliki
6)Bantu melakukan kemampuan yang
dimiliki
7)Berdiskusi tentang obat yang diminum
8)Melatih minum obat yang benar
C . Tindakan keperawatan pada klien dengan menggunakan pendekatan strategi pelaksanaan (SP)

SP 1 KLIEN SP 2 KLIEN

Membina hubungan saling Mengidentifikasi kemampuan


percaya, mengidentifikasi positif yang dimiliki klien dan
kebutuhan yang tidak terpenuhi membantu mempraktekannya
dan cara memenuhi kebutuhan,
mempraktekan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi

SP 3 KLIEN SP 4

Mengajarkan dan melatih cara Mengevaluasi Tindakan yang


minum obat yang benar. telah dilakukan dan
memasukan nya kedalam
jadwal kegiatan
SP 1 KELUARGA

-Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien


-Melatih keluarga mempraktikan cara merawat klien dengan waham
-Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
Evaluasi
Format evaluasi untuk menilai
kemampuan klien, keluarga dan
perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan pada klien
dengan waham
Kesimpulan
(Purba, 2008).. Menurut World Health
Organization (WHO)
Waham terjadi karena
munculnya perasaan terancam kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan
oleh lingkungan, cemas, dimana seseorang yang terbebas dari gangguan
merasa sesuatu yang tidak jiwa, dan memiliki sikap positif untuk
menyenangkan terjadi menggambarkan tentang kedewasaan serta
sehingga individu mengingkari kepribadiannya.
ancaman dari persepsi diri atau Upaya pemerintah dalam penganggulangan
objek realitas dengan menyalah gangguan jiwa antara lain menyusun
artikan kesan terhadap penanggulangan pemasungan, melakukan
kejadian, kemudian individu advokasi kepada pemangku kepentingan di
memproyeksikan pikiran dan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, melakukan
perasaan internal pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di
lingkungan sehingga perasaan, puskesmas dan rumah sakit umum dalam
pikiran, dan keinginan negative penanganan masalah kesehatan jiwa, serta
tidak dapat diterima menjadi menyediakan obat antipsikotik acting sebagai
bagian eksternal dan akhirnya bagian dari upaya pencegahan kekambuhan.
individu mencoba memberi
pembenaran personal tentang
realita pada diri sendiri atau
orang lain
Daftar pustaka
Dermawan, Deden & Rusdi. (2013).
Keperawatan Jiwa : Konsep &
Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Goshen Publishing

Damiyanti & Iskandar. (2014). Asuhan Purba, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan pada Prabowo, Eko. (2014). Konsep dan
Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika klien dengan masalah psikososial dan gangguan Aplikasi Asuhan Keperawatan
Aditama jiwa. Medan : USU Press Jiwa.Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai