D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan penyuluhan
Menjelaskan materi:
1. Pengertian sanitasi ?
2. Apa saja yang termasuk dalam
sanitasi yang baik?
3. Dampak yang terjadi apabila
sanitasi buruk?
4. Pengertian Air Bersih?
5. Peran Penting Air Bersih?
2 Inti 15 menit Mendengarkan dan
memperhatikan.
1. Leaflet
G. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan Sanitasi?
2. Sebutkan hal-hal apa saja yang termasuk kedalam sanitasi yang baik?
3. Sebutkan dampak dari sanitasi yang buruk?
4. Bagaimana cara mewujudkan sanitasi yang baik dilingkungan sekitar?
H. Daftar Pustaka
Achmadi, dkk, 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Buku Kompas, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat “Prinsip-prinsip dasar”, Rineka
Cipta, Jakarta
Soemirat. S, 2004, Kesehatan Lingkungan, UGM, Yogyakarta
Umar, 2003, Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Ujung Pandang: FKM Unhas, Widya:
Jakarta
Kumalasari, Fety dan Yogi Satoto. Teknik Praktis Mengolah: Air Kotor Menjadi Air Bersih
Hingga Menjadi Layak DiMinum. Bekasi: Laskar Aksara
Departmen kesehatan RI dengan kwatir Nasional Gerakan Pramuka. 1991. Pengawasan
kualitas air. Jakarta
Dachroni, Dr. Bunga Rampai Perilaku Hidup Bersih di Rumah Tangga. 1997. Jakarta
Lampiran
Materi
A. Pengertian Sanitasi
Sanitasi merupakan usaha-usaha untuk hidup bersih agar manusia tidak bersentuhan
langsung dengan kotoran atau bahan buangan berbahaya lainnya sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan lingkungannya dari cemaran. Bahan buangan
yang yang berbahaya yaitu dapat berupa bahaya fisik, mikrobiologik, kimiawi, serta biologis
dari produk buangan tersebut seperti bahaya dari kotoran manusia atau hewan, bahaya air
cemaran bekas mandi atau mencuci, bahan buangan industri, maupun bahan buangan
pertanian.
Sanitasi yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan toilet, saluran air yang
terintergrasi untuk pembuangan limbah, serta pengolahan terlebih dahulu limbah air sebelum
dilepas kembali ke alam. Air merupakan komponen penting dalam usaha mewujudkan
sanitasi yang baik. Dengan sanitasi yang baik, diharapkan kualitas air di lingkungan juga
tidak rusak sehingga keberlanjutan dari sumber air masih dapat dijaga. Tidak hanya itu,
sanitasi yang baik juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Jika
akses air bersih, sanitasi, dan higiene yang baik dapat diterapkan, Indonesia dapat
mewujudkan masyarakat yang sehat dan keberlanjutan lingkungan dapat terwujud.
Kegagalan sanitasi lingkungan dapat menjadikan bencana dan wabah mematikan. Menjelang abad
pertengahan di Eropa, sanitasi lingkungan begitu buruk, akibatnya wabah pes merajalela dan
menelan banyak korban jiwa. Ini adalah peristiwa penyakit terburuk dalam sejarah umat manusia
Dampak sanitasi yang buruk berpengaruh langsung terhadap kesehatan anak-anak seperti
ancaman diare, polio, penyakit kulit, dan penyakit merugikan lainnya. Sebaliknya,
pengelolaan air minum dan sanitasi yang baik akan berdampak pada peningkatan ekonomi,
meningkatkan kehadiran murid di sekolah dasar, mengurangi prevalensi penyakit,
meningkatkan produktivitas orang dewasa, serta mengurangi polusi dari sumber air.
Menurut penelitian Bank Dunia, dampak sanitasi buruk terhadap ekonomi negara di Asia
Tenggara menyebabkan kerugian ekonomi minimal Rp 9 miliar dollar AS per tahun.
Sementara, perilaku tidak sehat dan kurang higienis mengarah ke sumber air minum, sumber
air rumah tangga, area aliran air, sungai dan lingkungan menjadi tercemar.
Hal paling penting yang harus dilakukan yaitu memberikan pemahaman kepada
masyarakat akan pentingnya sanitasi dan higiene personal, serta akses terhadap air bersih.
Higiene personal berasal dari kata higiene yang artinya bersih, dan personal yang artinya
diri-sendiri. Higiene personal yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk membuat diri sendiri
(tubuh) menjadi bersih dari ujung kepala hingga kaki. Praktek higiene personal yang paling
mudah dilakukan yaitu dengan minimal 2 kali sehari membersihkan badan atau mandi, gosok
gigi, menggunakan deodorant, mencuci tangan dengan sabun terutama setelah melakukan
aktifitas di toilet, sebelum dan sesudah memasak, setelah memegang hewan, setelah
membuang sampah, sebelum dan sesudah makan, bahkan sebelum memberikan makanan
pada binatang peliharaan. Untuk mencuci tangan sebaiknya menggunakan air bersih dan
sabun, jika tidak terdapat sabun dan air, dapat menggunakan hand-sanitizer yang
mengandung setidaknya 60% alkohol untuk membersihan tangan.
Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana
sanitasi berhubungan langsung dengan
1. Kesehatan. Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan
pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang
satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.
2. Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan
hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah
penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang
menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air
untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya,
memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa
meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang
penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa menambah jumlah limbah
yang akhirnya harus dibuang dengan benar.