Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok bahasan : Sanitasi Air


Sub pokok bahasan : Sanitasi Air Untuk Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan
Sasaran : Pengungsi
Waktu : 40 Menit
Hari/tanggal : Senin 18 November 2019
Tempat : Pengungsian

A. Tujuan intruksional umum (TIU)


Masyarakat mengerti tentang pentingnya sanitasi yang baik bagi lingkungan sekitarnya

B. Tujuan intruksional khusus (TIK)


Masyarakat mampu menyebutkan:
1. Pengertian sanitasi ?
2. Apa saja yang termasuk dalam sanitasi yang baik?
3. Dampak yang terjadi apabila sanitasi buruk?
4. Pengertian Air Bersih?
5. Peran Penting Air Bersih?
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Leaflet

D. Materi

Terlampir
E. Kegiatan penyuluhan

NO Tahap Waktu Penyuluh Sasaran

1 Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam

2. Memperkenalkan diri 2. Menyimak

3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan

Menjelaskan materi:
1. Pengertian sanitasi ?
2. Apa saja yang termasuk dalam
sanitasi yang baik?
3. Dampak yang terjadi apabila
sanitasi buruk?
4. Pengertian Air Bersih?
5. Peran Penting Air Bersih?
2 Inti 15 menit Mendengarkan dan

memperhatikan.

3 Evaluasi 10 menit 1. Bertanya 1. Menjawab

dan penutup 2. Menjawab 2. Bertanya

3. Mengucapkan salam 3. Menjawab Salam

F. Media yang digunakan

1. Leaflet
G. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan Sanitasi?
2. Sebutkan hal-hal apa saja yang termasuk kedalam sanitasi yang baik?
3. Sebutkan dampak dari sanitasi yang buruk?
4. Bagaimana cara mewujudkan sanitasi yang baik dilingkungan sekitar?

H. Daftar Pustaka
Achmadi, dkk, 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Buku Kompas, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat “Prinsip-prinsip dasar”, Rineka
Cipta, Jakarta
Soemirat. S, 2004, Kesehatan Lingkungan, UGM, Yogyakarta
Umar, 2003, Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Ujung Pandang: FKM Unhas, Widya:
Jakarta
Kumalasari, Fety dan Yogi Satoto. Teknik Praktis Mengolah: Air Kotor Menjadi Air Bersih
Hingga Menjadi Layak DiMinum. Bekasi: Laskar Aksara
Departmen kesehatan RI dengan kwatir Nasional Gerakan Pramuka. 1991. Pengawasan
kualitas air. Jakarta
Dachroni, Dr. Bunga Rampai Perilaku Hidup Bersih di Rumah Tangga. 1997. Jakarta
Lampiran

Materi

A. Pengertian Sanitasi

Sanitasi merupakan usaha-usaha untuk hidup bersih agar manusia tidak bersentuhan
langsung dengan kotoran atau bahan buangan berbahaya lainnya sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan lingkungannya dari cemaran. Bahan buangan
yang yang berbahaya yaitu dapat berupa bahaya fisik, mikrobiologik, kimiawi, serta biologis
dari produk buangan tersebut seperti bahaya dari kotoran manusia atau hewan, bahaya air
cemaran bekas mandi atau mencuci, bahan buangan industri, maupun bahan buangan
pertanian.

B. Bentuk dari sanitasi yang baik

Sanitasi yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan toilet, saluran air yang
terintergrasi untuk pembuangan limbah, serta pengolahan terlebih dahulu limbah air sebelum
dilepas kembali ke alam. Air merupakan komponen penting dalam usaha mewujudkan
sanitasi yang baik. Dengan sanitasi yang baik, diharapkan kualitas air di lingkungan juga
tidak rusak sehingga keberlanjutan dari sumber air masih dapat dijaga. Tidak hanya itu,
sanitasi yang baik juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Jika
akses air bersih, sanitasi, dan higiene yang baik dapat diterapkan, Indonesia dapat
mewujudkan masyarakat yang sehat dan keberlanjutan lingkungan dapat terwujud.

Dampak apabila sanitasi buruk

Kegagalan sanitasi lingkungan dapat menjadikan bencana dan wabah mematikan. Menjelang abad
pertengahan di Eropa, sanitasi lingkungan begitu buruk, akibatnya wabah pes merajalela dan
menelan banyak korban jiwa. Ini adalah peristiwa penyakit terburuk dalam sejarah umat manusia
Dampak sanitasi yang buruk berpengaruh langsung terhadap kesehatan anak-anak seperti
ancaman diare, polio, penyakit kulit, dan penyakit merugikan lainnya. Sebaliknya,
pengelolaan air minum dan sanitasi yang baik akan berdampak pada peningkatan ekonomi,
meningkatkan kehadiran murid di sekolah dasar, mengurangi prevalensi penyakit,
meningkatkan produktivitas orang dewasa, serta mengurangi polusi dari sumber air.
Menurut penelitian Bank Dunia, dampak sanitasi buruk terhadap ekonomi negara di Asia
Tenggara menyebabkan kerugian ekonomi minimal Rp 9 miliar dollar AS per tahun.
Sementara, perilaku tidak sehat dan kurang higienis mengarah ke sumber air minum, sumber
air rumah tangga, area aliran air, sungai dan lingkungan menjadi tercemar.

C. Cara mewujudkan sanitasi yang baik bagi lingkungan

Hal paling penting yang harus dilakukan yaitu memberikan pemahaman kepada
masyarakat akan pentingnya sanitasi dan higiene personal, serta akses terhadap air bersih.
Higiene personal berasal dari kata higiene yang artinya bersih, dan personal yang artinya
diri-sendiri. Higiene personal yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk membuat diri sendiri
(tubuh) menjadi bersih dari ujung kepala hingga kaki. Praktek higiene personal yang paling
mudah dilakukan yaitu dengan minimal 2 kali sehari membersihkan badan atau mandi, gosok
gigi, menggunakan deodorant, mencuci tangan dengan sabun terutama setelah melakukan
aktifitas di toilet, sebelum dan sesudah memasak, setelah memegang hewan, setelah
membuang sampah, sebelum dan sesudah makan, bahkan sebelum memberikan makanan
pada binatang peliharaan. Untuk mencuci tangan sebaiknya menggunakan air bersih dan
sabun, jika tidak terdapat sabun dan air, dapat menggunakan hand-sanitizer yang
mengandung setidaknya 60% alkohol untuk membersihan tangan.
Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana
sanitasi berhubungan langsung dengan

1. Kesehatan. Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan
pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang
satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.

2. Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan
hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah
penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang
menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air
untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya,
memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa
meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang
penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa menambah jumlah limbah
yang akhirnya harus dibuang dengan benar.

D. Pengertian Air Bersih


Air bersih adalah elemen yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena banyak
manfaat yang diberikan air untuk mahluk hidup.
E. Peran Penting Air Bersih
1. Mengatur suhu tubuh. Apabila tubuh kekurangan air, maka suhu tubuh akan menjadi
panas dan naik.
2. Melancarkan peredaran darah. Darah akan menjadi semakin kental apabila tubuh
kekurangan cairan, karena cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan lain dalam
tubuh. Dimana proses tersebut mempengaruhi kinerja otak dan jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan. Seperti yang umumnya kita tahu, bahwa cairan
dalam tubuh berfungsi untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, melalui keringat, air seni,
dan pernapasan.
4. Pemulihan penyakit. Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air
yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
5. Kulit. Struktur dan fungsi kulit juga dipengaruhi oleh cairan dalam tubuh. Dengan adanya
cairan yang cukup dalam tubuh, maka kelembaban, kelembutan, dan elastis kulit akibat
pengaruh suhu udara dari luar tubuh akan terjaga.
F. Standar Air Bersih
Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization) atau WHO telah menetapkan
standar air minum yang bersih dan sehat (layak digunakan), diantaranya adalah :
1. Tidak berwarna
2. Tidak berbau yang berarti jernih
3. Tidak berasa dan sejuk
4. Tidak adanya mikroorganisme
Indonesia sekarang ini jarang sekali ditemukan yang berair jernih. Warnanya terlihat
kecoklatan, bahkan hitam. Hal itu karna didalam air tersebut mengandung bahan kimia
seperti logam, besi, mangan dan lain-lain yang berasal dari pembuangan limbah pabrik.
Tidak hanya kotor, namun juga memiliki bau yang tidak enak akibat pencemaran oleh
bakteri coli tinja ( E.coli ). Bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit tipus. Jika air
telah tercemar dengan logam berat dan bakteri E.coli, maka secara otomatis air tersebut
akan berasa.
Air jernih sendiri disebabkan oleh adanya kandunngan oksigen dalam air yang cukup
banyak dan permukaan airnya tidak ada yang menghalangi dari sinar matahari. Air bersih
ini bersumber dari alam dan dapat diminum oleh manusia. Namun, untuk menghindari
dari resiko adanya kandungan bakteri dan zat- zat berbahaya di dalamnya, maka kita
terbiasa untuk memasak air sebelum mengonsumsinya.
G. Sumber Air Bersih
1. Air Hujan
Air hujan berasal dari air permukaan bumi yang diluapkan oleh sinar matahari. Air
permukaan tersebut berupa air sungai, air danau, dan air laut. Sinar matahari menguapkan
air permukaan tanpa membawa kotoran yang terdapat didalam air. Setelah proses
penguapan, air mengalami proses kondensasi, dimana air yang menguap tersebut berubah
menjadi air. Hingga terbentuklah awan. Lama kelamaan, awan tersebut menjadi jenuh dan
turunlah titik-titik air hujan.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang turun dipermukaan bumi dan berkumpul disuatu
tempat yang relatif rendah seperti sungai, danau, dan laut. Air permukaan yang biasa
dimanfaatkan adalah air sungai, dimana lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar
diperoleh dari sungai-sungai didunia. Untuk itu, kebersihan air sungai sangat penting
dijaga.
3. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada didalam tanah. Air tanah dibagi menjadi dua, air tanah
dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal merupakan air yang berasal dari air hujan
yang diikat oleh akar pohon. Air tanah ini terletak tidak jauh dari permukaan tanah serta
berada di atas lapisan kedap air. Sedangkan air tanah dalam adalah air hujan yang
meresap ke dalam tanah lebih dalam lagi melalui proses adsorpsi serta filtrasi oleh
bantuan dan mineral di dalam tanah. Sehingga berdasarkan prosesnya air tanah dalam
lebih jernih dari air tanah dangkal. Air tanah ini bisa didapatkan dengan cara membuat
sumur.
4. Air Mata Air
Pada dasarnya air mata air adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah yang melalui
proses filtrasi dan adsorpsi oleh bantuan dan mineral di dalam tanah. Air mata air yang
baik berasal dari pengunungan vulkanik karena mineral-mineral yang tergantung di
dalamnya dapat mengadsorpsi kandungan logam dalam air dan bakteri. Selain itu,
kandungan mineralnya baik untuk kesehatan tubuh, dan mengandung kadar O2 yang
tinggi. Oleh karena itu, air dari mata air terasa lebih segar dikonsumsi dari pada air yang
berasal dari sumber lainnya.
E. Teknik Pengelolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih

a. Alat dan Bahan :


1. Aqua 1 liter
2. Kapas/ kasa
3. Kerikil, digunakan sebagai lapisan penahan filter pasir, filter mangan zeolit
maupun filter karbon aktif.
4. Batu koral
5. Arang, digunakan agar mikroorganisme yang ada di air kotornya mati
6. Ijuk/ sabut kelapa
7. Air kali
b. Saringan Air Sederhana atau Tradisional
Pada saringan tradisional ini selain menggunakan kerikil, batu koral dan arang juga
ditambah satu buah lapisan ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Lapisan paling bawah
adalah kapas dan kemudian batu koral, lapisan selanjutnya adalah ijuk, lalu arang, dan
kemudian letakan kerikil dibagian atas arang. Ijuk bersifat menyaring kotoran pada air
yang berukuran besar, sedangkan arang bersifat menyerap kotoran air yang ukurannya
kecil.

Anda mungkin juga menyukai