Disusun oleh :
Wilda Al Aluf
NIM 152310101154
ANALISA ARTIKEL
HYPOGLICEMIC EFFECT OF JICAMA (Pachyrizus erosus) EXTRACT
ON STREPTOZOTOCIN-INDUCED DIABETIC MICE
Disusun oleh :
Wilda Al Aluf
NIM 152310101154
HALAMAN PENGESAHAN
Wilda Al Aluf
NIM 152310101154
Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Dosen Pembimbing
NIP. 19810712206042001
NIP. 198305052008122005
iii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manfaat Bengkoang
untuk Menurunkan Gula Darah bagi Penderita Diabetes Melitus" dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan
serta bimbingan dari semua pihak yang terlibat. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ns. Wantiyah, M.Kep. selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Farmakologi dalam keperawatan
2. Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep,. M.Kes. selaku dosen pembimbing tugas
makalah yang berjudul "Manfaat Bengkoang untuk Menurunkan Gula
Darah bagi Penderita Diabetes Melitus"
3. semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini telah penulis susuan dengan maksimal, Namun, terlepas dari itu
semua karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
dan tambahan pengetahuan bagi penulis sendiri khususmya dan juga bagi
pembaca serta memberikan manfaat yang lebih. Jika terdapat kekurangan dalam
penbuatan makalah ini, penulis memohon maaf.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ii
iii
PRAKATA ....................................................................................................
iv
3.1 Bengkoang.........................................................................................
10
11
11
12
13
13
13
13
14
15
15
15
16
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KONSEP DASAR OBAT TRADISIONAL
b. Bangunan
Syarat bangunan industri adalah :
1. Bangunan industri obat tradisional hendaklah berada di lokasi yang
terhindar dari pencemaran, dan tidak mencemari lingkungan.
2. Bangunan industri obat tradisional hendaklah memenuhi persyaratan
higiene dan sanitasi.
3. Bangunan untuk pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki
rancangan, ukuran dan konstruksi yang memadai
4. Bangunan industri obat tradisional hendaklah memiliki ruangan- ruangan
pembuatan yang rancang bangun dan luasnya sesuai dengan bentuk, sifat
dan jumlah produk yang dibuat, jenis dan jumlah peralatan yang
digunakan, jumlah karyawan yang bekerja serta fungsi ruangan
c. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk memiliki rancang
bangun konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dengan
tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk terjamin secara seragam
dari bets ke bets, serta untuk memudahkan pembersihan dan perawatannya.
Peralatan serta instrumen laboratorium pengujian harus sesuai untuk menguji tiap
bentuk sediaan produk yang dibuat.
d. Sanitasi dan hygiene
Selama pembuatan produk harus diterapkan tindakan sanitasi dan hygiene
yang meliputi bangunan, peralatan dan perlengkapan, oersonalia, bahan dan
wadah serta faktor lain sebagai sumber pencemaran.
e. Penyiapan bahan baku
Setiap bahan baku yang digunakan untuk pembuatan obat herbal harus
memenuhi persyaratan pembuatan obat yang berlaku.
f. Pengelolaa dan pengemasan
Pengolahan dan pengemasan dilaksanakan dengan mengikuti cara yang
telah ditetapkan oleh industri sehingga dapat menjamin produk yang dihasilkan
memenuhi persyaratan yang berlaku dengan :
1. Menjalankan verifikasi
2. Tidak menimbulkan pencemaran
3. Melakukan system penomeran kode produksi
4. Penimbangan dan penyerahan
5. Waktu pengolahan dan pengemasan
Penyimpanan
g. Pengawasan mutu
1109/Menkes/PER/IX/2007
tentang
Penyelenggaraan
BAB III
ANALISA ARTIKEL
3.1. Bengkoang
3.1.1. Klasifikasi ilmiah bengkoang
Bengkoang dikenal dari umbi (cormus). Bengkoang merupakan tumbuhan
dikotil herbaceous yang memilki umbi akar. Bengkoang berasal dari Amerika
tropis, dan termasuk dalam suku polong-polongan (Fabaceae). Di Amerika,
tumbuhan ini dikenal dengan sebutan xicama atau jicama, sedangkan orang jawa
menyebutnya dengan besusu.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom
Plantae
Divisi
Magnoliophyta
Class
Magnoliopsida
Ordo
Fabales
Family
Fabaceae
Upafamily
Faboideae
Genus
Pachyrhizus
Spesies
Erosus
juga
10
menurunkan kadar kalori dari makanan yang kita konsumsi. Inulin sangat bagus
bagi penderita diabetes. Inulin dapat dicerna dengan baik dalam usus.
Bengkoang selain mengandung inulin, juga mengandung banyak serat. Serat
adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam mencerna makanan. Serat
juga sangat dibutuhkan dalam mencerna lemak yang ada dalam tubuh.
3.3. Farmasetika
Bengkoang yang digunakan untuk menurunkan kadar gula dari pada
penderita penyakit Diabetes Melitus dalam bentuk simplisia nambati yang
merupakan hasil ekstraksi dari bengkoang itu sendiri.
Proses pembuatan ekstraksi bengkoang tersebut yaitu, Bengkoang di cuci
dengan menggunakan air suling dan kemudian dipotong sebesar 0,1 cm-1 cm.
Irisan bengkoang kemudian dikeringkan pada suhu 60 0C dan digilang menjadi
bubuk. Untuk ekstraksi, bubuk bengkoang kering direndam pada suhu kamar
selama satu malam. Setelah perendaman, ekstrak disonasikan tiga kali selama 5
jam pada suhu 60 0C kemudian disaring menggunakan kertas saring (Whatman
No.1). Suspensi yang dihasilkan disentrifugasi pada 450 x g selama 30 menit
untuk memisahkan bubuk yang tidak larut. Terakhir, ekstrak dipekatkan dengan
menggunakan
rotari
evaporator
dengan
pengurangan
tekanan
sehingga
11
fermentasi akibat aktivitas mikroflora yang terdapat di dalam usus besar sehingga
berimplikasi positif terhadap kesehatan tubuh.
Di dalam usus besar, hampir seluruh inulin difermentasi menjadi asam-asam
lemak rantai pendek dan beberapa mikroflora spesifik menghasilkan asam laktat.
Hal ini menyebabkan penurunan pH kolon sehingga pertumbuhan bakteri patogen
terhambat.
tubuh.
Di dalam hati, kerja enzim gluconeogenic dikunci, dan enzim G6P dan
PEPCK menurunkan suplementasi ekstrak bengkoang secara signifikan. Ekstrak
bengkoang mengurangi kadar glukosa darah dengan merangsang sintesis glikogen
dalam hati dan menghambat glukoneogenesis. Insulin merangsang hati untuk
mengambil lebih banyak glukosa dalam darah dan mensistesis glikogen sehingga
dapat menuruntkan hiperglikemic dan hati juga menghasilkan glukosa untuk
mempertahankan kadar glukosa. Namun, pada kondisi diabetes, sintesis glikogen
dihambat sementara glukoneogenesis ditingkatkan secara normal. Aktivitas dari
enzim g6p dan PEPCK akan berkurang sesuai dengan mulai menurunnya kadar
glukosa darah.
Di dalam ginjal, Inulin secara unik diolah oleh nefron dalam mana ia
disaring secara sempurna pada glomerulus tetapi tidak satu pun keluarkan atau
pun diserap ulang oleh tubula.
3.5. Farmakodinamik
Bengkoang mengandung inulin yang hampir sama seperti gula, sehingga
menurunkan kadar glukosa pada darah dan meringankan hiperglikemi sehingga
dapat membantu pencapaian homeostasis gula darah. Inulin dan oligifruktosa
memodulasi kadar insulin dan glukagon hormon sehingga dapat mengatur
metabolisme karbohidrat dengan menurunkan kadar glukosa darah.
Selain dapat digunakan sebagai pengganti gula, inulin juga bisa digunakan
untuk menurunkan kadar kalori dari makanan yang kita konsumsi. Inulin juga
berfungsi untuk menunda pengosongan lambung dan memperlambat masuknya
12
glukosa dalam aliran darah. Inulin dapat dicerna dengan baik dalam usus.
Bengkoang juga mengandung banyak serat. Serat adalah zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh dalam mencerna makanan. Serat juga sangat dibutuhkan
dalam mencerna lemak yang ada dalam tubuh.
Bengkoang dapat mengurangi intake air, dimana peningkatan asupan air
mencerminkan polidipsia yang merupakan salah satu gejala utama dari diabetes.
Dengan mengkonsumsi bengkoang, dapat mengurangi gejala diabetes yaitu
mengurangi intake air dalam tubuh.
3.6. Dosis
Dosis yang dianjurkan dalam mengkonsumsi ekstrak bengkoang yaitu,
untuk manusia adalah sebesar 0,02 gram per kg berat badan (0,02 g/kg BB) dan
untuk hewan adalah sebesar 200 mg per kg berat badan (200 mg/kg BB).
3.7. Indikasi dan Kontraindikasi
3.7.1 Indikasi
Mengkonsumsi bengkoang diindikasikan untuk orang yang menderita
Diabetes Melitus, orang yang sedang menjalani diet sehat, mengurangi komplikasi
diabetes yaitu makrovaskular, dan untuk meningkatkan sensitivitas insulin.
3.7.2 Kontraindikasi
Mengkonsumsi
bengkoang
dikontraindikasikan
pada
penderita
adalah
terjadinya
hipoglikemic.
3.8. Efek Samping Obat
Efek
samping
hipoglikemic serta
dari
mengkonsumsi
bengkoang
karbohidrat yang tinggi, terlebih lagi apabila bengkoang dikonsumsi dalam bentuk
jus.
13
14
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Bengkoang mengandung banyak zat yang memiliki banyak manfaat pada
tubuh. Bengkoang mengandung inulin yang dapat berfungsi sebagai pengganti
gula. Ekstrak bengkoang dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Inulin dan
oligifruktosa memodulasi kadar insulin dan glukagon hormon sehingga dapat
mengatur metabolisme karbohidrat dengan menurunkan kadar glukosa darah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak bengkoang dapat bermanfaat bagi
penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darah dan mengurangi gejala lain
yang dialami oleh penderita diabetes.
4.2. Saran
Sudah banyak obat sintesis yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit
diabetes. Namun, hal ini tentunya tidak luput dari efek samping yang ditimbulkan.
Ekstrak bengkoang mungkin juga baik digunakan untuk menjadi obat alternatif
untuk penderita diabetes dimana ekstrak bengkoang ini dapat menurunkan kadar
glukosa dalam darah. Namun, penggunaan ektrak bengkoang secara berlebihan
juga tidak dianjurkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2014.
Klasifikasi
Tanaman
Bengkoang.
2015.
Klasifikasi
dan
Morfologi
Bengkoang.
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-bengkoang/
[diakses tanggal 19 Oktober 2016]
Arsj, Fauzi., dkk. 2014. Pengaruh Pati Bengkuang terhadap Penurunan Kadar
Gula
Darah
Tikus
Putih
Diabetes.
Stikes
Yarsi
Padang
http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/article/view/12 [diakses
tanggal 18 Oktober 2016]
Asianet. 2012. Ciri Bengkoang. https://www.scribd.com/doc/105968829/CIRIBengkoang [diakses tanggal 18 Oktober 2016]
Ayu, Anggraeni. 2016. Obat Diabetes Ampuh Turunkan Gula Darah.
http://obatdiabetes.exl.me/bengkoang-aman-dikonsumsi-oleh-penderitadiabetes/ [diakses tanggal 18 Oktober 2016]
BPOM RI. 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia.
Park, Chan J., et al. 2015. Jicama (Pachyrhizus erosus) Extract Increases Insilun
Sensitivity and Regulates Hepatic Glucose in C57NL/Ksj-db/db Mice.
Journal
of
Clinical
Biochemistry
and
Nutrition.
58(1).
doi:
10.3164/jcbn.15-59.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4706093/ [diakses tanggal
18 Oktober 2016]
Park, Chan J., Han, Ji-Sook. 2015. Hypoglycemic Effect of Jicama (Pachyrhizus
erosus) Extract on Streptozotocin-Induced Diabetic Mice. Preventive
Nutrition and Food Science. 20(2). doi: 10.3746/pnf.2015.20.2.88.
16
Litbang
Pasca
Panen
Pertanian.
http://www.litbang.pertanian.go.id/artikel/one/115/pdf/Dahlia
%20Bunganya%20Indah,%20Umbinya%20Mengandung%20Inulin.pdf
[diakses tanggal 23 Oktober 2016]
Widyarman, Adrian D., dkk. 2014. Effects of Bengkoang (Pachyrhizus erosus (L))
Urb Juice in Hampering Blood Glucose in Rate Models. Althea Medical
Journal.
http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/amj/article/view/293/289
17
LAMPIRAN
Lembar Konsultasi
18
Lembar Pengesahan
19