Anda di halaman 1dari 16

TERAPI KOMPLEMENTER KLIEN DENGAN PERAWATAN PALIATIF :

MUROTTAL

Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Paliatif

Dosen Pembimbing : Rully Andika, MAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

1. Sundari (108118031)

2. Farida Wulandari (108118037)

3. Meisi Awandani (108118050)

4. Endah Purnama Sari (108118053)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT 3B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

i
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Cilacap, 24 Mei 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................2

C. Manfaat...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Definisi Murottal................................................................................................3

B. Manfaat Terapi Murottal....................................................................................3

C. Prosedur..............................................................................................................5

D. Mekanisme murotal sebagai terapi pasien paliatif.............................................6

E. Pengaruh Murottal Terhadap Kecemasan...........................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................10

A. Kesimpulan.......................................................................................................10

B. Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan


memperbaiki kualitas hiduppasien dan keluarga yang menghadapi masalah
berhubungan dengan penyakit yang dapatmengancam jiwa, mealaui
pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasidini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik,
psikososialdan spiritual (WHO 2011). Perkembangan terapi komplementer
akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer
atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika
Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2002).
Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa
alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer,
yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi
komplementer. Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan
keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan
sebelumnya. Sejumlah 82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping
dari pengobatan konvensional yang diterima menyebabkan memilih terapi
komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Terapi komplementer yang ada
menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat
pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer
atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat.
Masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif
(Smith et al., 2004). Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan
yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan

1
berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat
untuk berperan memberikan terapi komplementer.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari murottal?


2. Apa saja manfaat terapi murottal dalam keperawatan paliatif?
3. Bagaimana prosedur terapi murottal?
4. Bagaimana mekanisme murottal sebagai terapi pasien paliatif?
5. Bagaimana pengaruh terapi murottal terhadap kecemasan?

C. Manfaat

1. Untuk mengetahui definisi dari murottal.


2. Untuk mengetahui manfaat terapi murottal dalam keperawatan paliatif.
3. Untuk mengetahui prosedur terapi murottal.
4. Untuk mengetahui mekanisme murottal sebagai terapi pasien paliatif.
5. Untuk mengetahui pengaruh terapi murottal terhadap kecemasan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Murottal

Hadi, Wahyuni dan Purwaningsih dalam Zahrofi (2013) menjelaskan


terapi murotal Al Quran adalah terapi bacaan Al Quran yang merupakan terapi
religi dimana seseorang dibacakan ayat-ayat Al Quran selama beberapa menit
atau jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Fitriyatun Iis, 2014) dan
(Handayani dkk, 2014) mengenai terapi murotal Al Quran, diperoleh rentang
waktu pemberian terapi murotal Al Quran dilakukan selama 11-15 menit.
Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia,
sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang
menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan
hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang,
memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas
gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut
sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih
dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008).
Terapi murottal memiliki aspek yang sangat diperlukan dalam
mengatasi kecemasan, yakni kemampuannya membentuk koping baru untuk
mengatasi kecemasan.Terapi murottal memiliki dua poin penting, yaitu
memiliki irama yang indah dan juga secara psikologis dapat memotivasi dan
memberikan dorongan semangat dalam menghadapi masalah yang sedang
dihadapi (Faradisi, 2012).

3
B. Manfaat Terapi Murottal

Manfaat terapi murotal Al Quran dibuktikan dalam berbagai penelitian.


Manfaat tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Menurunkan kecemasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Zahrofi, dkk 2013) dan
(Zanzabiela dan Alphianti, 2014) menunjukkan bahwa pemberian pengaruh
terapi murotal Al Quran memiliki pengaruh terhadap tingkat kecemasan.
Pada penelitian tersebut pasien yang diberikan terapi murotal Al Quran
memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah daripada pasien yang tidak
diberikan terapi.
2) Mengurangi tingkat nyeri
Melalui terapi pembacaan Al Quran terjadi perubahan arus listrik di otot,
perubahan sirkulasi darah, perubahan detak jantung dan kadar darah pada
kulit (Asman, 2008). Perubahan tersebut menunjukan adanya penurunan
ketegangan saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi dan
peningkatan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi
detak jantung. Pemberian Terapi bacaan Al Quran terbukti mengaktifan
sel-sel tubuh dengan mengubah getaran suara menjadi gelombang yang
ditangkap oleh tubuh, menurunkan rangsangan reseptor nyeri sehingga otak
mengeluarkan opioid natural endogen. Opioid ini bersifat permanen untuk
memblokade nociceptor nyeri.
3) Meningkatkan kualitas hidup
Berdasarkan prisip kerjanya terapi murottal Al Qur’an merupakan salah
satu jenis terapi suara. Efek yang ditimbulkan dari terapi suara yaitu berupa
efek psikologis dan efek neurologis. Lantunan irama tersebut memperbaiki
fisiologis saraf – saraf sehingga perbaikan mekanisme tubuh terjadi (Asrin,
Mardiyono, dan Saryono, 2007). Perbaikan ini juga disebabkan karena
adanya peningkatan kerja saraf parasimpatis. Secara umum mereka
merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan, dan ketenanganjiwa
(Siswantinah, 2011).

4
4) Memberikan rasa rileks
Murottal mampu memacu sistem saraf parasimpatis yang mempunyai efek
berlawanan dengan sistem saraf simpatis.Sehingga terjadi keseimbangan
pada kedua sistem saraf autonom tersebut. Hal inilah yang menjadi prinsip
dasar dari timbulnya respon relaksasi, yakni terjadi keseimbangan antara
sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis (Asti, 2009).
5) Memberikan ketenangan rohani (jiwa) dan meningkatkan gairah hidup.
Kondisi yang rileks akan mencegah vasospasme pembuluh darah akibat
perangsangan simpatis padakondisi stres sehingga dapat meningkatkan
perfusi darah (Upoyo,Ropi, dan Sitorus 2012). Stimulan Al-Qur’an rata-
rata didominasi oleh gelombang delta. Adanya gelombang delta ini
mengindikasikan bahwa kondisi sebenarnya berada dalam keadaan sangat
rileks. Stimulanterapi ini sering memunculkan gelombang delta di daerah
frontal dan central baik sebelah kanan dan kiri otak. Adapun fungsi dari
daerah frontal yaitu sebagai pusat intelektual umum dan pengontrol emosi,
sedangkan fungsi dari daerah central yaitu sebagai pusat pengontrol
gerakan-gerakan yang dilakukan. Sehingga, stimulan al-Qur’an inidapat
memberikan ketenangan, ketentraman dan kenyamanan (Abdurrochman,
2008).

C. Prosedur

Prosedur Pelaksanaan terapi audio adalah dengan melakukan:


 Persiapan terapi (mp3 recorder murottal, earphone bila perlu),
 pengkondisian pasien dan
 pemutaran murottal (lama tindakan disesuaikan kebutuhan klien).
Menurut Oriordan (2002) dalam Faradisi (2012) terapi murotal
memberikan dampak psikologis kearah positif, hal ini dikarenakan ketika
murotal diperdengarkan dan sampai ke otak, maka murotal ini akan
diterjemahkan oleh otak. Persepsi kita ditentukan oleh semua yang telah
terakumulasi, keinginan, hasrat, kebutuhan dan pra anggapan. Menurut

5
Krishna (2001) dalam Faradisi (2012) keinginan dan harapan terbesar
pasien yang akan menjalani operasi adalah agar operasi dapat berjalan
lancar dan pasien dapat pulih seperti semula. Maka kebutuhan terbesar
adalah kekuatan penyokong, yaitu realitas kesadaran terhadap adanya
Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut MacGrego (2001) dalam Faradisi (2012) dengan terapi
murotal maka kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan
meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al- Quran atau tidak. Kesadaran
ini akan menyebabkan totalitas kepasrahan kepada Allah SWT, dalam
keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan gelombang otak
pada frekuensi 7-14Hz. Ini merupakan keadaan energi otak yang optimal
dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkan. Dalam keadaan tenang,
otak dapat berpikir dengan jernih dan dapat melakukan perenungan tentang
adanya Tuhan, akan terbentuk koping, atau harapan positif pada pasien.

D. Mekanisme murotal sebagai terapi pasien paliatif

Setelah lisan kita membaca Al-quran atau mendengarkan bacaan Al-


quran impuls atau rangsangan suara akan diterima oleh daun telinga
pembacanya. Kemudian telinga memulai proses mendengarkan. Secara
fisiologi pendengaran merupakan proses dimana telinga menerima gelombang
suara, membedakan frekuensi dan mengirim informasi kesusunan saraf pusat.
Getaran suara bacaan Al-quran akan ditangkap oleh daun telinga yang
akan dialihkan kelubang telinga dan mengenai membran timpani sehingga
membuat bergetar. Disaat inilah lantunan suara Al-quran akan memberikan
kesan positif pada hipokampus dan amigada sehingga menimbulkan suasana
hati yang positif.
Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh rangsangan
dari terapi murottal maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebutzat
neuropeoptide. Molekul ini akan menyangkut ke dalam reseptor-reseptor dan

6
memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan. Fungsi
pendengaran manusia yang merupakan penerimaan rangsang auditori atau
suara. Rangsangan auditori yang berupa suara diterima oleh telingga sehingga
membuatnya bergetar. Getaran ini akan diteruskan ke tulang-tulang
pendengaran yang bertautan antara satu dengan yang lain.
Rangsang fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan ion
natrium menjadi aliran listrik yang melalui saraf nervus VIII (vestibule
cokhlearis) menuju ke otak, tepatnya di area pendengaran. Setelah mengalami
perubahan potensial aksi yang dihasilkan oleh saraf auditorius, perambatan
potensial aksi ke korteks auditorius (yang bertanggung jawab untuk
menganalisa suara yang kompleks, ingatan jangka pendek, perbandingan
nada, menghambat respon motorik yang tidak diinginkan, pendengaran yang
serius, dan sebagainya) diterima oleh lobus temporal otak untuk
mempresepikan suara. Talamus sebagai pemancar impuls akan meneruskan
rangsang ke amigdala (tempat penyimpanan memori emosi) yang merupakan
bagian penting dari system limbik3 (yang mempengaruhi emosi dan perilaku).
Dengan mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka
yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis
yang sangat besar.
Secara umum Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki
pengaruh positif bagi pendengarnya. Mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an yang
dibacakan dengan tartil dan benar akan mendatangkan ketenangan jiwa.
Lantunan al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan
suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan
alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon
stress, mengaktifkan hormon endorphin alami, meningkatkan perasaan rileks,
dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki
system kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat
pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Ini

7
menunjukkan bahwa bacaan al-Qur’an dapat digunakan sebagai perawatan
koplementer karena dapat meningkatkan perasaan rileks.
Stimulant Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan alternatif terapi baru sebagai
terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi audio lainnya
karena stimulant Al-Qur’an dapat memunculkan gelombang delta sebesar
63,11%. Terapi audio ini juga merpakan terapi yang murah dan tidak
menimblkan efek samping. Intensitass suara yang rendah merupakan
intensitas suara kurang dari 60 desibel sehingga menimbulkan kenyamanan
dan tidak nyeri. Murottal merupakan intensitas 50 desibel yang membawa
pengaruh positif bagi pendengarnya. Manfaatnya lebih efektif yaitu terapi
murottal diberikan dengan durasi 15-25 menit.

Daun Telinga Kokhlea


Telinga Tengah

Hipolatamus Amigdala Thalamus

Hipokampus Area
auditorik

Area
Wernicke
Area
Prefrontal

Tabel : Mekanisme Jalannya Ayat Murottal Memberikan Relaksasi

8
E. Pengaruh Murottal Terhadap Kecemasan

Murottal bekerja pada otak dimana ketika perangkat lunak dengan


rangsangan terapi murottal maka otak akan memproduki zat kimia yang
disebut zat neuropetide. Molekul ini akan mempengaruhi reseptor-reseptor
dan memberikan balık umpan berupa kenikmatan dan kenyamanan
(Abdurrochman, 2008).
Mendengarkan ayat-ayat suci Al-qur 'an, scorang muslim baik mereka
yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis
yang angat besar Secara umum merasakan adanya penurunan depresi,
kesedihan dan ketenangan jwa (Siswantinah, 2011). Mendengarkan
murottal Al-qur dan terdapat uga faktor keyakinan yaitu agama islam.
Umat islam mempercayai bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang
mengandung firman-firmanNya dan merupakan pedoman hidup manusia.
Sehingga dengan mendengarkannya akan membawa subjek merasa lebih
dekat dengan Tuhan serta menuntun subjek merasa lebih dekat dan
menyerahkan segala permasalahan yang dimiliki kepada Tuhan, hal ini
akan menambah keadaan relaks.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi murottal merupakan salah satu musik yang memiliki


pengaruhpositif bagi pendengarnya (Widayarti, 2011). Mendengarkan ayat-
ayat Al-quran yang dibacakan setiap tartil dan benar, akan mendatangkan
ketenangan jiwa. Lantunan ayat-ayat Al-quran secara fisik mengandung
unsur-unsur manusia yang merupakan instrumen penyembuhan dan alat yang
paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres,
mengaktifkan hormon endofrin alami, meningkatkan perasaan rileks,
memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan TD serta aktivitas
gelombang otak.
Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong dengan
rangsanganterapi murottal maka otak akan memproduksi zat kimia yang
disebut zatneuropetide. Molekul ini akan menyangkut kedalam reseptor-
reseptor dan memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan.

10
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa mendengarkan Murottal Al-
Qur’an dapat menjadi terapi untuk menghilangkan kecemasan, memberikan
ketenangan batin dan dapat meningkatkan semangat dalam menghadapi
masalah.

B. Saran

Untuk kedepannya mungkin dapat diadakan penelitian lebih lanjut untuk


membahas efek Qur’an terhadap kecemasan seseorang, bahkan bisa jadi dapat
diterapkan untuk alternative maksimalisasi fungsi otak dalam belajar. Karena,
Al-quran merupakan obat berbagai macam penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Faradisi, Firman. (2012). Efektivitas Terapi Murottal dan Terapi Musik Klasik
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di
Pekalongan.http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id Diunduh 20 Oktober
2014

Hanifah, (2007). Pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri akibat


perawatan luka bedah abdomen di Badan Pelaksana Kesehatan Masyarakat
RSU Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Skripsi Tidak Dipublikasi.
PSIK-FK Universitas Brawijaya Malang.
Hurlock, Elizabeth. (2000). Psikologi Perkembangan. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga
Izzat, A.M., & Arif, M. (2011). Terapi ayat Al-Qur'an untuk kesembuhan:
Keajaiban Al-Quran menyembuhkan penyakit. Solo: Kafilah.
Siswantinah. (2011). Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Kecemasan Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Dilakukan Tindakan Hemodialisa Di RSUD

11
Kraton Kabupaten Pekalongan. http://www.jtptunismus_gdl_siswantinah
Diunduh 20 Oktober 2014.

12

Anda mungkin juga menyukai