MUROTTAL
Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Paliatif
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
1. Sundari (108118031)
i
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Definisi Murottal................................................................................................3
C. Prosedur..............................................................................................................5
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat
untuk berperan memberikan terapi komplementer.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Murottal
3
B. Manfaat Terapi Murottal
4
4) Memberikan rasa rileks
Murottal mampu memacu sistem saraf parasimpatis yang mempunyai efek
berlawanan dengan sistem saraf simpatis.Sehingga terjadi keseimbangan
pada kedua sistem saraf autonom tersebut. Hal inilah yang menjadi prinsip
dasar dari timbulnya respon relaksasi, yakni terjadi keseimbangan antara
sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis (Asti, 2009).
5) Memberikan ketenangan rohani (jiwa) dan meningkatkan gairah hidup.
Kondisi yang rileks akan mencegah vasospasme pembuluh darah akibat
perangsangan simpatis padakondisi stres sehingga dapat meningkatkan
perfusi darah (Upoyo,Ropi, dan Sitorus 2012). Stimulan Al-Qur’an rata-
rata didominasi oleh gelombang delta. Adanya gelombang delta ini
mengindikasikan bahwa kondisi sebenarnya berada dalam keadaan sangat
rileks. Stimulanterapi ini sering memunculkan gelombang delta di daerah
frontal dan central baik sebelah kanan dan kiri otak. Adapun fungsi dari
daerah frontal yaitu sebagai pusat intelektual umum dan pengontrol emosi,
sedangkan fungsi dari daerah central yaitu sebagai pusat pengontrol
gerakan-gerakan yang dilakukan. Sehingga, stimulan al-Qur’an inidapat
memberikan ketenangan, ketentraman dan kenyamanan (Abdurrochman,
2008).
C. Prosedur
5
Krishna (2001) dalam Faradisi (2012) keinginan dan harapan terbesar
pasien yang akan menjalani operasi adalah agar operasi dapat berjalan
lancar dan pasien dapat pulih seperti semula. Maka kebutuhan terbesar
adalah kekuatan penyokong, yaitu realitas kesadaran terhadap adanya
Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut MacGrego (2001) dalam Faradisi (2012) dengan terapi
murotal maka kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan
meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al- Quran atau tidak. Kesadaran
ini akan menyebabkan totalitas kepasrahan kepada Allah SWT, dalam
keadaan ini otak berada pada gelombang alpha, merupakan gelombang otak
pada frekuensi 7-14Hz. Ini merupakan keadaan energi otak yang optimal
dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkan. Dalam keadaan tenang,
otak dapat berpikir dengan jernih dan dapat melakukan perenungan tentang
adanya Tuhan, akan terbentuk koping, atau harapan positif pada pasien.
6
memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan. Fungsi
pendengaran manusia yang merupakan penerimaan rangsang auditori atau
suara. Rangsangan auditori yang berupa suara diterima oleh telingga sehingga
membuatnya bergetar. Getaran ini akan diteruskan ke tulang-tulang
pendengaran yang bertautan antara satu dengan yang lain.
Rangsang fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan ion
natrium menjadi aliran listrik yang melalui saraf nervus VIII (vestibule
cokhlearis) menuju ke otak, tepatnya di area pendengaran. Setelah mengalami
perubahan potensial aksi yang dihasilkan oleh saraf auditorius, perambatan
potensial aksi ke korteks auditorius (yang bertanggung jawab untuk
menganalisa suara yang kompleks, ingatan jangka pendek, perbandingan
nada, menghambat respon motorik yang tidak diinginkan, pendengaran yang
serius, dan sebagainya) diterima oleh lobus temporal otak untuk
mempresepikan suara. Talamus sebagai pemancar impuls akan meneruskan
rangsang ke amigdala (tempat penyimpanan memori emosi) yang merupakan
bagian penting dari system limbik3 (yang mempengaruhi emosi dan perilaku).
Dengan mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka
yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis
yang sangat besar.
Secara umum Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki
pengaruh positif bagi pendengarnya. Mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an yang
dibacakan dengan tartil dan benar akan mendatangkan ketenangan jiwa.
Lantunan al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan
suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan
alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon
stress, mengaktifkan hormon endorphin alami, meningkatkan perasaan rileks,
dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki
system kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat
pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Ini
7
menunjukkan bahwa bacaan al-Qur’an dapat digunakan sebagai perawatan
koplementer karena dapat meningkatkan perasaan rileks.
Stimulant Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan alternatif terapi baru sebagai
terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi audio lainnya
karena stimulant Al-Qur’an dapat memunculkan gelombang delta sebesar
63,11%. Terapi audio ini juga merpakan terapi yang murah dan tidak
menimblkan efek samping. Intensitass suara yang rendah merupakan
intensitas suara kurang dari 60 desibel sehingga menimbulkan kenyamanan
dan tidak nyeri. Murottal merupakan intensitas 50 desibel yang membawa
pengaruh positif bagi pendengarnya. Manfaatnya lebih efektif yaitu terapi
murottal diberikan dengan durasi 15-25 menit.
Hipokampus Area
auditorik
Area
Wernicke
Area
Prefrontal
8
E. Pengaruh Murottal Terhadap Kecemasan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa mendengarkan Murottal Al-
Qur’an dapat menjadi terapi untuk menghilangkan kecemasan, memberikan
ketenangan batin dan dapat meningkatkan semangat dalam menghadapi
masalah.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Faradisi, Firman. (2012). Efektivitas Terapi Murottal dan Terapi Musik Klasik
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di
Pekalongan.http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id Diunduh 20 Oktober
2014
11
Kraton Kabupaten Pekalongan. http://www.jtptunismus_gdl_siswantinah
Diunduh 20 Oktober 2014.
12