Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Gerontik
Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
1. Sundari (108118031)
2021
Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama
menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan
optimisme. Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan
ketenangan batiniah, khususnya bagi para Lansia. Rasulullah bersabda “semua
penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua”. Sehingga religiusitas atau
penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik
maupun kesehatan mental, hal ini ditunjukkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hawari (1997), bahwa:
a. Lanjut usia yang non religius angka kematiannya dua kali lebih besar
daripada orang yang religius.
b. Lanjut usia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat
dibandingkan yang non religius.
c. Lanjut usia yang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi atau
masalah hidup lainnya.
d. Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada
yang non religius, sehingga gangguan mental emosional jauh lebih kecil.
e. Lanjut usia yang religius tabah dan tenang menghadapi saat-saat terakhir
(kematian) daripada yang non religious.
F. Masalah yang dihadapi lansia terkait dengan aspek spiritual (baca Al-
Quran) pada lansia :
1. Distress Spiritual (NANDA, Hal 375)
2. Kesiapan Meningkatkan Kesejahteraan Spiritual (NANDA, Hal.365)
3. Risiko distress spiritual (NANDA, Hal. 377)
G. Rencana Implementasi
1. Distress Spiritual (Nanda, 375)
Definisi : Suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan hambatan
kemampuan untuk mengalami makna hidup melalui hubungan dengan diri
sendiri, dunia, atau kekuatan yang maha Tinggi.
NIC, 101 : Dukungan Spiritual
a. Gunakan komunikasi terapeutik dalam membangun hubungan saling
percaya dan caring
b. Berikan kesempatan untuk mendiskusikan berbagai sistem
kepercayaan spiritual pasien
c. Berbagi mengenai perspektif spiritual yang baik menurut pasien
d. Berikan bacaan-bacaan spiritual yang disukai pasien (contoh : buku
doa-doa, panduan sholat, dst)
e. Mengajak individu untuk berdoa dan beribadah sesuai keyakinan
pasien.
2. Kesiapan Meningkatkan Kesejahteraan Spiritual (NANDA, Hal.365)
Definisi : Suatu pola mengalami dan mengintegrasikan makna dan tujuan
hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, seni musik,
literatur, alam, dan atau kekuatan yang lebih besar dari diri sendiri yang
diperkuat.
NIC, 107 : Fasilitasi Pengembangan Spiritual
a. Bantu Pasien untuk mengidentifikasi halangan dan sikap yang
menghalangi pertumbuhan dan penemuan diri aspek spiritual
b. Dukung partisipasi dalam berdoa, ibadah.
c. Berikan lingkungan yang mendukung sikap spiritual pasien
d. Bantu pasien untuk mengeksplorasi kepercayaan terkait dengan
penyembuhan tubuh, pikiran dan jiwa melalui kegiatan spiritual
(contoh : membaca Al-Quran)