Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALISYA ZANTY H SAMANGUN

NPM : 12114201190008

KELAS : D

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

AMBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa. Karena atas berkat rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula saya mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN yang
telah memberikan tugas ini kepada saya sebagai upaya untuk menjadikan saya manusia yang
berilmu dan berpengetahuan. Saya menyadari bahwa dalam penulisan review ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu saya
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini, sehingga dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya

Ambon, 21 Juni 2021

Penulis
KONSEP PSIKOSOSIAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN YANG MENCAKUP KONSEP KESEHATAN
SPIRITUAL.

1. DEFENISI SPIRITUALITAS

Spiritual berasal dari kata Latin yaitu “spiritus” yang memiliki arti napas atau angin dan dapat
dikonotasikan bahwa spiritual memberikan kehidupan atau esensi dalam manusia (Kozier et al, 2008).
Spiritualitas adalah inti dari keberadaan seseorang dan biasanya dikonseptualisasikan sebagai
pengalaman hubungan personal dengan yang tertinggi (seperti Tuhan) atau transendensi diri sendiri.
Spiritualitas juga mencakup perasaan dan pikiran yang membawa arti dan tujuan keberadaan manusia
atau perjalanan hidup seseorang. Ketika penyakit atau kehilangan menimpa seseorang, hal tersebut
dapat mengancam dan menantang proses perkembangan spiritualitas (Potter & Perry, 2005).

Spiritual adalah suatu usaha dalam mencari arti kehidupan, tujuan dan panduan dalam menjalani
kehidupan bahkan pada orang-orang yang tidak memercayai adanya Tuhan. (Ellison, 2002). Spiritualitas
adalah keyakinan dalam hubungannya dengan sang pencipta (Achir Yani, 2000).

Spiritualitas merupakan proses transformasi melalui berbagai aspek kehidupan yang terintegrasi
meliputi fisik, emosional, pekerjaan, intelektual dan rasional. Spiritualitas sangat berkaitan dengan
kreativitas, cinta, pengampunan, kasih sayang, kepercayaan, penghormatan, kebijaksanaan, keyakinan,
dan rasa akan kesatuan.

2. KETERKAITAN SPIRITUALITAS DENGAN SEHAT SAKIT

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan
mempengaruhi self care klien.

a. Spiritual sebagai penuntun kehidupan sehari-hari

Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai
makna keagamaan bagi klien, seperti tentang makanan diet. Klien dengan keyakinan atau agama
tertentu misalnya tidak boleh makan makanan yang dilarang dalam ajaran agama. Keyakinan akan hal
makanan ini biasanya disebut jalal dan haram. Untuk itu perawat sebaiknya mengetahui hal apa saja
terkait dengan keyakinan yang dianut oleh pasien termasuk dalam hal makanan.

b. Sumber dukungan

Spiritual sebagai sumber dukungan merupakan hal yang penting dalam diri klien. Saat stress, individu
akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dalam hal ini, individu akan merasa tenang dan
damai saat merasa dekat dengan Tuhannya.

c. Sumber kekuatan dan penyembuhan


Individu bisa menahan distress fisik yang luar biasa karena mempunyai keyakinan yang kuat

d. Sumber konflik

Pada situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan, seperti
pandangan penyakit

3. ASPEK KESEHATAN SPIRITUALITAS.

Spritualitas adalah sesuatu yang kompleks dan multidimensional dari pengalaman manusia dan
merupakan sebuah kekuatan besar dalam mencari makna dan tujuan dari hidup. Spiritualitas terdiri dari
aspek kognitif, aspek pengalaman dan aspek perilaku. Agama adalah salah cara dalam memenuhi
kebutuhan spritualitas individu.

4. KARAKTERISTIK KESEHATAN SPIRITUAL

Karakteristik spiritual Menurut Hamid (2009) terdapat empat karakterisitik dari spiritual yakni:

1) Hubungan diri sendiri Seseorang yang memiliki spiritual yang baik mengetahui siapa dirinya, apa yang
bisa dilakukannya, mempunyai sikap percaya pada diri sendiri, mempunyai ketenangan pikiran, percaya
pada masa depan dan harmoni dengan diri sendiri.

2) Hubungan dengan alam harmonis

Kita dapat menilai tingkat spiritual seseorang dengan melihat hubungannya dengan alam. Sesorang akan
mengetahui tentang iklim, margasatwa, pohon, tanaman, cara berkomunikasi dengan alam, cara
melindungi alam dan cara mengabadikan alam apabila memiliki spiritual yang baik.

3) Hubungan dengan orang lain harmonis

Menciptakan hubungan harmonis dengan orang lain adalah karakteristik pada seseorang yang memiliki
spirtual yang baik. Berbagi waktu pengetahuan dan sumber secara timbal balik dengan orang lain,
mengasuh anak, mengasuh orang tua, mengasuh orang sakit, mengunjungi orang lain dan melayat ke
rumah orang yang meninggal untuk meyakini kehidupan dan kematian adalah cara seseorang yang baik
secara spiritual untuk menciptakan hubungan harmonis dengan orang lain.

4) 4) Hubungan dengan ketuhanan

Melaksanakan kegiatan sembahyang dan berdoa dengan


perlengkapan keagamaan, serta bersatu dengan alam adalah cara berhubungan dengan Tuhan pada
seseorang memiliki spiritual yang baik.

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN SPIRITUALITAS

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesehatan spiritualitas seseorang yaitu :

a. Keluarga.
- Memiliki ikatan emosional yang kuat

- Pemberi semangat yang efektif

- Lingkungan pertama dari individu tersebut

b. Etnik dan budaya

Setiap budaya memiliki kebiasaan yang berbeda-beda sehingga pemahaman yang baik mengenai ras
atau Suku dapat membantu perawatan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi
kesehatan spiritual individu tersebut.

c. Pengalaman hidup sebelumnya

Segala Ungkapan perasaan dari individu merupakan informasi yang dapat menunjukkan makna
spiritualitas yang dianut oleh individu. Jika makna dan perasaan tersebut menyatu dalam keyakinan
seseorang, maka akses ke pengalaman seperti ini dapat menjadi alat dalam penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai