1. Fitri Parapat
2. Giovani Manihuruk
3. Juliana Erni Tamba
4. Nadya Pasaribu
mencintai?
8 Kebutuhan Dengan cara apa keyakinan agama anda
membantu atau menghalangi anda untuk
untuk mendapatkan
merasa damai?
pengampunan
9 Observasi Waspadai kemungkinan perubahan
mendadak dalam praktik spiritual,
prilaku penting
perubahan alam perasaan, minat yang tiba-
tiba terhadap hal- hal spiritual dan
gangguan pola tidur. Semuanya ini
mungkin menunjukkan adanya
kebutuhan spiritual yang belum terpenuhi?
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA 2003, mengakui tiga diagnosis yg berhubungan
dengan spiritual :
a. Distress spiritual adalah hambatan kemampuan untuk mengalami
dan mengintegrasikan makna dan tujuan dalam hidup melalui
hubungan dengan diri sendiri, orang lain, music, seni, buku, alam,
ataupun dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Distress spiritual, risiko adalah beresiko terhadap hambatan
kemampuan untuk mengalami dan megintrasikan makna dan tujuan
dan tujuan dalam hidup melalui hubungan diri sendiri, orang
lain, seni,
musik, buku, alam, ataupun dengan Tuhan yang Maha Esa.
c. Kesiapan untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual adalah
kemampuan untuk mengalami dan mengintegrasikan makna dan
tujuan hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, seni,
music, buku, alam, ataupun demgam Tuhan Yang Maha Esa dan
dapat ditingkatkan.
3. Distress spiritual
a. Definisi distress spiritual
Menurut Judith M.Wilkson (2009) definisi distress spiritual
adalah hambatan kemampuan untuk mengalami dan
mengintegrasikan makna
dan tujuan dalam hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang
lain, musik, seni, buku, alam, ataupun dengan Tuhan Yang Maha Esa.
1. Hubungan dengan diri sendiri
a. Marah
b. Rasa bersalah
c. Koping buruk
d. Mengekspresikan kurangnya: Penerimaan, semangat memaafkan
diri sendiri, harapan, cinta
e. Makna dan tujuan hidup
f. Kedamaian dan ketentraman
2. Hubungan dengan orang lain
a. Mengungkapkan pengasingan
b. Menolak interaksi dengan orang terdekat
c. Menolak interaksi dengan pembimbing spiritual
3. Hubungan dengan Seni, Musik, Buku, Alam
a. Tidak tertarik pada alam
b. Tidak tertarik membaca literature keagamaan
c. Ketidakmampuan mengekspresikan status kreativitas yang
dahulu (Bernyanyi, dan mendengarkan music serta menulis)
4. Hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa
a. Mengungkapkan di tinggalkan
b. Mengungkapkan marah terhadap Tuhan
c. Mengungkapkan keputusasaan
d. Mengungkapkan penderitaan
e. Ketidakmampuan mengintropeksi diri atau menilik diri
f. Ketidakmampuan mengalami transendensi diri
g. Ketidakmampuan berpartisipasi dalam aktifitas keagamaan
h. Ketidakmampuan berdoa
i. Meminta berteman dengan pembimbing spiritual
j. Perubahan mendadak pada praktik spiritual
b. Faktor yang berhubungan distress spiritual
Menurut Judith M.Wilkson (2009) distress spiritual mempunyai
faktor yang berhubungan dengan distress spiritual, sebaga berikut :
1. Menjelang ajal aktif
2. Ansietas
3. Penyakit kronik pada diri sendiri dan orang lain
4. Kematian [orang lain]
5. Perubahan hidup
6. Kesepian atau pengasingan social
7. Nyeri
8. Peniadaan diri
9. Deprivasi sosiokultural
c. Saran penggunaan distress spiritual
Menurut Judith M.Wilkson (2009) distress spiritual
mempunyai saran penggunaan distress spiritual, sebagai berikut :
3.1 Kasus
Ny. ”T“ 58 tahun, ibu rumah tangga, sedang dalam pemulihan
masektomi radikal kanan. Kemarin dokter mengatakan bahwa kanker
payudaranya sudah metastatis dan prognosisnya buruk sehingga masektomi
radikal kiri harus dilakukan. Pagi ini perawat melihat Ny. T menangis
karena putus asa, kurang tidur dan tidak nafsu makan. Ny. T bertanya
kepada perawat “Mengapa Tuhan melakukan hal ini pada saya? Mungkin
karena saya banyak dosa, selama hidup ini saya tidak pernah melakukan
ibadah. Apakah Allah SWT masih mau mengampuni dosa saya? Saya
sangat takut mati dan takut terhadap apa yang akan saya hadapi”.
3.2.5 Intervensi
Nama pasien : Ny. “T”
Umur : 50 Tahun
Tujuan Nam
N Rencana a
T Rasional
o dan keperawat
gl da
. kriteria hasil an n
D (NIC dan
par
x NOC)
af
1 Tujuan: 1.Beri 1. Pasien
Setelah ketenangan, dapat
dilakukan penerimaan, merasa
asuhan dan nyaman dan
keperawat menerima
dukungan
an atas
saat stres
masalah penyakitnya
Distres
2. Memfasilitas 2. Pasien
spiritual dapat
i dapat merasa
teratasi
perkembang tenang
an sikap dan
Kriteria hasil:
positif selalu
pada berfikir
situasi
positif dalam
tertentu
Memahami menghadapi
bahwa penyakitnya.
penyakit Tidak
adalah
merasa cemas
suatu 3.Gunakan 3. Pasien
tantangan teknik mampu
terhadap klarifikasi melaksanakan
sistem nilai praktik
keyakinan untuk keagamaan
membantu
pasien
mengklarifik
asi keyakinan
dan nilai
yang ia
yakini
4. Pasien
tidak merasa
4.Jaga
kesepian dan
privasi dan
diperhatikan
beri waktu
kepada
pasien untuk
mengamati
5. Pasien
praktik
dapat
keagamaan
manambah
5. Terbuka wawasan
terhadap spiritual
ungkapan
pasien
tentang
6. Pasien
kesepian
mampu
dan
memenuhi
ketidakberda
kebutuhanya
ya an
(berinteraksi
dengan
6. Anjurk
orang lain)
an
kunjungan
kelayanan
keagamaan
7. Memb
eri
kenyamanan
dan
7. Buat
menurunkan
perubahan
rasa kesepian
yang
pada pasien.
diperlukan
pasien
(dukungan
keluarga
8. Pasien
atau
dapat
orang
mengandalkan
terdekat)
perawat
8. Beri
untuk
jaminan
selalu
kepada
pasien
bersifat
bahwa
terbuka.
perawat
selalu
ada
untuk
mendukung
pasien
saat
pasien
merasakan
penderitaan
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Spiritual adalah suatu perasaan terhadap keberadaan dan arti dari zat
yang lebih tinggi dari manusia yang menjadi faktor intrinsik alamiah dan
merupakan sumber penting dalam penyembuhan. Dimana dikatakan pula
sebagai keyakinan (faith) bersumber pada kekuatan yang lebih tinggi akan
membuat hidup menjadi lebih hidup dapat mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan. Setiap interaksi dan perilaku individu sangat
DAFTAR
PUSTAKA
Hamid, A .Y.S. 2008. Bunga rampai Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Hawari, D. 2007. Doa dan Zikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis. Jakarta :
Penerbit FKUI