Anda di halaman 1dari 20

Kecerdasan Spiritual sebagai Salah

Satu Kunci dalam Memberikan


Pelayanan Keperawatan

Dyah Puddya Haningtyas / 131511133002


Kecerdasan

 Kecerdasan adalah sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-


kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai
konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu. (Walters & Gardner dalam Safaria, 2005)
 Kecerdasan adalah gambaran abstrak yang disaring dari observasi perilaku dalam
bermacam-macam keadaan atau suatu konstruksi hipotesis dan hanya dapat diduga
dari tanda-tanda perilaku. (Maramis,2006)
Spiritual

 Spiritual berasal dari kata spirit. Spirit mengandung arti semangat atau sikap yang
mendasari tindakan manusia. Spirit sering juga diartikan sebagai ruh atau jiwa yang
merupakan sesuatu bentuk energi yang hidup dan nyata.
 Spiritual mencakup nilai-nilai yang melandasi kehidupan manusia seutuhnya, karena
dalam spiritual ada kreativitas, kemajuan, dan pertumbuhan (Widi, 2008).
 Spiritual adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan seseorang dengan
kehidupan nonmaterial atau kekuatan yang lebih tinggi. (Taylor,1997)
Kecerdasan Spiritual

 Kecerdasan spiritual (SQ) sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan


persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain. (Marsa, 2001).
 Kecerdasan spiritual adalah pusat paling mendasar di antara kecerdasan yang lain,
karena dia menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual
mewakili kerinduan akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas (Covey, 2005).
Fungsi Kecerdasan Spiritual

Mendidik hati menjadi benar

Kecerdasan spiritual dapat mengantarkan


kepada kesuksesan.

Kecerdasan spiritual dapat membuat manusia


memiliki hubungan yang kuat dengan Allah SWT.

Kecerdasan spiritual membimbing kita untuk


meraih kebahagiaan hidup hakiki.
Fungsi Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual mengarahkan hidup kita untuk selalu


berhubungan dengan kebermaknaan hidup agar hidup kita
menjadi lebih bermakna.

Dengan menggunakan kecerdasan spiritual, dalam


pengambilan keputusan cenderung akan melahirkan
keputusan yang terbaik, yaitu keputusan spiritual.

Kecerdasan Spiritual merupakan landasan yang diperlukan


untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, dan
kecerdasan spiritual ini adalah kecerdasan tertinggi manusia.
Ciri Orang dengan Kecerdasan Spiritual

 Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material.


 Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak. Dua karakteristik diatas
disebut sebagai komponen inti kecerdasan spiritual. Anak yang merasakan kehadiran Tuhan
atau makhluk ruhaniyah disekitarnya mengalami transendensi fisikal dan material. Ia memasuki
dunia spiritual, ia mencapai kesadaran kosmis yang menggabungkan dia dengan seluruh alam
semesta.
 Kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari.
 Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah. Anak
yang cerdas secara spiritual tidak memecahkan persoalan hidup hanya secara rasional atau
emosional saja. Ia menghubungkannya dengan makna kehidupan secara spiritual. Ia merujuk
pada warisan spiritual yaitu Al- Qur’an dan Sunnah.
 Kemampuan untuk berbuat baik, yaitu memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk
Tuhan seperti memberi maaf, bersyukur atau mengungkapkan terima kasih, bersikap rendah hati,
menunjukkan kasih sayang dan kearifan, hanyalah sebagai dari kebajikan.
Ciri Orang dengan Kecerdasan Spiritual

a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif g. Kecenderungan untuk melihat


secara spontan dan aktif) keterkaitan antara berbagai hal
b. Tingkat kesadaran yang tinggi h. Kecenderungan nyata untuk
bertanya “mengapa?” atau
c. Kemampuan untuk menghadapi dan
“bagaimana jika?” untuk mencari
memanfaatkan penderitaan
jawaban-jawaban yang mendasar.
d. Kemampuan untuk menghadapi dan
i. Menjadi apa yang disebut oleh para
melampaui rasa sakit
psikolog sebagai “bidang mandiri” yaitu
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi memiliki kemudahan untuk bekerja
dan nilai-nilai melawan konvensi.
f. Keengganan untuk menyebabkan
kerugian yang tidak perlu
Perkembangan Spiritual

a. Usia anak-anak
Tahap perkembangan kepercayaan
berdasarkan pengalaman. Perilaku yang c. Usia awal dewasa
didapat antara lain adanya pengalaman dari Merupakan masa pencarian kepercayaan dini
interaksi dengan orang lain, belum mempunyai diawali dengan proses pertanyaan akan
pemahaman salah atau benar kepercayaan keyakinan. Pada masa ini pemikiran sudah
ata keyakinan mungkin hanya mengikuti ritual bersifat rasional dan keyakinan sudah dikaitkan
atau meniru orang lain. dengan hal yang rasional.
b. Usia remaja akhir
Merupakan tahap perkumpulan kepercayaan
yang ditandai dengan adanya patisipasi aktif d. Usia pertengahan dewasa
pada aktivitas keagamaan. Pada Pada masa ini kepercayaan dari diri sendiri
perkembangan ini sudah mulai pada keinginan diawali dengan semakin kuat percyaan diri
untuk pencapaian kebutuhan spiritual seperti yang dipertahankan walaupun menghadapi
mulai meminta atau berdoa kepada perbedaan keyakinan.
penciptanya.
Aspek-aspek Spiritual

Berhubungan dengan
sesuatu yang tidak diketahui Menemukan arti dan tujuan
atau ketidakpastian dalam hidup
kehidupan

Menyadari kemampuan Mempunyai perasaan


untuk menggunakan keterikatan dengan diri
sumber dan kekuatan sendiri dan dengan Yang
dalam diri sendiri Maha Tinggi.
Hubungan Spiritual dengan Sehat-Sakit

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan dan prilaku klien. Beberapa pengaruh yang perlu dipahami:
a. Menuntun kebiasaan sehari-hari
Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin
mempunyai makna keagamaan bagi klien, sebagai contoh: ada agama yang menetapkan
diet makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.
b. Sumber dukungan
Pada saat stress, individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. sumber
kekuatan sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakitnya khususnya jika
penyakit tersebut membutuhkan waktu penyembuhan yang lama.
c. Sumber konflik
Pada suatu situasi bisa terjasi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan.
Misalnya: ada yang menganggap penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan
Peran Perawat dalam Pemenuhan SQ

 Pemenuhan kebutuhan spiritual memerlukan hubungan interpersonal, oleh karena itu


perawat sebagai satu-satunya petugas kesehatan yang berinteraksi dengan pasien
selama 24 jam maka perawat adalah orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
spiritual pasien.
 Kebutuhan spiritual klien sering ditemui oleh perawat dalam menjalankan perannya
sebagai pemberi pelayanan atau asuahn keperawatan. Hal ini perawat menjadi contoh
peran spiritual bagi klienya. Perawat harus mempunyai pegangan tentang keyakianan
spiritual yang memenuhi kebutuhanya untuk mendapatkan arti dan tujuan hidup,
mencintai, dan berhubungan serta pengampunan ( (Hamid, 2000).
Peran Perawat dalam Pemenuhan SQ

 Asuhan Keperawatan menggunakan kecerdasan SQ yang diberikan secara profesional


oleh perawat dengan kaidah Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri ini
mendapatkan pelayanan atau asuhan keperawatan berkualitas sesuai dengan
keimanannya sebagai seorang muslim.
 Bagi perawat muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan Islam
belumlah cukup dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan
agamanya, jika belum diikuti oleh perbuatan yang ikhsan. Secara garis besar ikhsan
ditetapan dalam hubungan dengan Tuhan, yang dapat diartikan suatu pengakuan atau
manifestasi tentang kesyukuran manusia atas nikmat yang telah dilimpahkan Tuhan,
berbuat baik menurut islam mempunyai lingkup yang luas, tidak terbatas pada satu
lingkungan, keturunan, ikatan keluarga, agama, suku, bangsa, sehingga sifat ihsan itu
humanistis dan universal, hanya satu ukuran sebagai umat manusia (Marsa, 2001).
Penerapan Kecerdasaan Spiritual dalam
Keperawatan

 Penerapan kecerdasan spiritual dalam konteks keperawatan, bertujuan memberikan


pelayanan keperawatan melebihi harapan klien dengan menggunakan kaidah spiritual
(Islam) berdasar Al-Qur’an dan Hadis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim, landasan
kerja dan perilaku muslim serta penampilan dan ciri khas seorang perawat muslim
(Martono,2007).
 Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang Islami di rumahsakit, para perawat
muslim haruslah mencerminkan pada pengetahuan, sikap dan ketrampilan professional.
Islam telah menetapkan beberapa sifat-sifat terpuji bagi manusia.
Penerapan Kecerdasaan Spiritual dalam
Keperawatan

Secara khusus, perawat yang melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut:

Tulus ikhlas karena Allah

Menjaga rahasia

Bertanggungjawab
Tulus ikhlas karena Allah

 Hal ini sesuai dengan Hadits Rasullallah SAW yang di riwayatkan oleh
Abu Daud dan Nasa’i yang artinya “ Allah tidak menerima amal
kecuali aabila di laksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT “. Dan
dalam QS. Al – an’am : 162 “ sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidu
dan mati ku, hanya untuk Allah semata “. Makna dari hadist ini adalah
kita dalam memberikan perawatan harus terhadap klien harus
dengan tulus ikhlas tanpa mengharap imbalan. Namun dalam tanda
kutip kita pasti mendapatkan upah berupa materi terhadap apa yang
kita kerjakan. Namun, jangan mengukur semuanya dengan uang,
inilah makna tersirat dari hadist ini
Menjaga Rahasia

 Hal ini sesuai dengan QS. An – nisa : 148 “Allah tidak menyukai
ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh
orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui “.
 Makna dari ayat ini adalah kita sebagai seorang tenaga medis
harus menjaga kerahasian klien, kecuali memang di perlukan untuk
di beritahukan kepada orang lain seperti keluarga atau tim medis
yang lain.
Bertanggungjawab

 Hal ini sesuai dengan QS. Al – isra ayat 36 “Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya “. Maknanya dari ayat ini adalah perawat harus
bertanggungjawab terhadap apa yang telah di berikan kepada klien, dengan
cara memberikanperawatan dengan benar serta mendokumentasikan tindakan
yang telah di berikan.
Penerapan Kecerdasaan Spiritual dalam
Keperawatan

Melaksanakan pelayanan kesehatan profesional yang Islami terhadap individu, keluarga,


kelompok maupun masyarakat dengan berpedoman kepada kaidah-kaidah Islam, medik dan
keperawatan yang mencakup:
(1) menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan dan asuhan
keperawatan dengan mengutamakan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadits,
(2) melaksanakan dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui
kegiatan kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare),
(3) mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti
(evidence-based healthcare),
(4) berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan ridho Allah,
(5) bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada dan
asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai