Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Stroke
Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat
menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah
otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya
suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini
dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di
otak (Smeltzer, 2001).
B. Gejala Stroke

Kenali gejala stoke dengan kata “WASPADA”


- Wajah perot
- Anggota gerak lemah
- Sensibilitas atau rasa raba terganggu separuh
- Pelo atau bicara tidak jelas
- Afasia atau sukar berkomunikasi
- Disorientasi atau bingung mendadak
- Apabila ada salah satu gejala diatas segera ke RS

C. Penyebab Stroke

- Kekurangan suplai oksigen yang menuju otak.


- Pecahnya pembuluh darah di otak karena kerapuhan pembuluh darah
otak.
- Adanya sumbatan bekuan darah di otak.
- Faktor resiko medis : hipertensi (tekanan darah tinggi), Kolesterol,
Gangguan Jantung, Diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga.
- Faktor resiko perilaku : merokok, makanan tidak sehat, alkohol, kurang
olahraga.

D. Pencegahan Stroke

- Periksa tekanan darah secara rutin. Riset menunjukkan, rajin kontrol


mengurangi 40 persen risiko stroke.
- Singkirkan tembakau. Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau
mengurangi risiko stroke sampai 33 persen.
- Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai
latihan pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke
berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55
tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke.
- Konsumsi makanan yang bergizi
- Kurangi makanan berlemak.
- Jauhi alkohol.
E. Makanan yang harus dihindari
- Makanan berlemak
- Makanan daging asap
- Minuman bersoda
- Minuman berkafein
- Makanan yang neryodium tinggi atau makanan yang terlalu asin

F. Mobilisasi Pada Pasien Stroke


Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk
meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada sendi.
1. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur
a. Berbaring telentang
 Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.
 Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh
secara berhatihati, sehingga bahu terangkat keatas dengan
lengan agak ditinggikan dan memutar kearah luar, siku
dan pergelangan tangan agak ditinggikan.
 Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah / lumpuh,
dengan posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut
agak ditekuk.
b. Miring kesisi yang sehat
 Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan
 Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku
diluruskan
 Kaki yang lumpuh diletakkan didepan
 Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal
 Lutut ditekuk
c. Miring kesisi yang lumpuh/lemah
 Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu
pasien tidak memutar secara berlebihan
 Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di
atas tungkai yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.
2. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)
Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi
dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif
tergantung dengan keadaan pasien.

Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai


berikut:
a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
 Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan
siku menekuk dengan lengan.
 Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan
yang lain memegang pergelangan tangan pasien.
 Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
b. Fleksi dan Ekstensi Siku
 Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh
dengan telapak mengarah ke tubuhnya.
 Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang
tangannya mendekat bahu.
 Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
 Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan
siku menekuk.
 Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien
dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
 Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya
menjauhinya.
 Kembalikan ke posisi semula.
 Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya
menghadap ke arahnya.
 Kembalikan ke posisi semula.
d. Pronasi Fleksi Bahu
 Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
 Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
 Angkat lengan pasien pada posisi semula.
e. Abduksi dan Adduksi Bahu
 Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
 Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
 Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah
perawat (Abduksi).
 Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
 Kembalikan ke posisi semula.
f. Rotasi Bahu
 Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku
menekuk.
 Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat
siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.
 Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh
tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.
 Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.
 Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh
tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas.
 Kembalikan lengan ke posisi semula.
g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
 Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan,
sementara tang lain memegang kaki.
 Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
 Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
 Kembalikan ke posisi semula.
h. Infersi dan efersi kaki
 Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari
dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.
 Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke
kaki lainnya.
 Kembalikan ke posisi semula
Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi
kaki yang lain.
 Kembalikan ke posisi semula.
i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki
 Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien
dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga
kaki lurus dan rilek.
 Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah
dada pasien.
 Kembalikan ke posisi semula.
 Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
j. Fleksi dan Ekstensi lutut.
 Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang
tumit pasien dengan tangan yang lain.
 Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
 Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
 Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat
kaki ke atas.
 Kembali ke posisi semula.
k. Rotasi pangkal paha
 Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan
satu tangan yang lain di atas lutut.
 Putar kaki menjauhi perawat.
 Putar kaki ke arah perawat.
 Kembalikan ke posisi semula.
l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.
 Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan
satu tangan pada tumit.
 Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8
cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan
pasien.
 Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
 Kembalikan ke posisi semula.

G. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang


Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya
dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko
stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan :
1. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan
membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil
mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga
dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.
2. Kurangi konsumsi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga
mengurangi risiko stroke.
3. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol
Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak
pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat
penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat
menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan
membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah
menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.
4. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang
lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan
stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi
risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secarateratur
dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam
membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan
lemak yang sehat dalam darah.
5. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih
Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen
untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari.
Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya
paling rendah terkena stroke.

Anda mungkin juga menyukai