Anda di halaman 1dari 12

Tugas Keperawatan Gerontik

Disusun oleh : Kelompok I (Kelas D)

Nama-nama kelompok NPM


Dominggus K Leterulu 12114201180128
Aaron Seipalla 12114201180135
Alisya Z H Samangun 12114201190008
Antho Siahaya 12114201190021
Alin Ch Saija 12114201190007
Alvrian R Manuhutu 12114201190012
Dewi A Luturmas 12114201190053
Ferryo Latumeten 12114201190043
Ficka Latulola 12114201190080
Fenryan L Soumahu 12114201190076
Gloria Handel 12114201190095
Grheinia D Reasoa 12114201190323
Lin Papilaya 12114201190147
Novy P Batlajery 12114201190203
Tirsa A Bakarbessy 12114201190266
Yulia A Syaranamual 12114201190292

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2022
Asuhan Keperawatan Gerontik

 Kasus 1

Tn. M berusia 90 tahun, masih bisa melakukan tindakan dengan mandiri


misalnya: mandi, kontinen, ke kamar kecil, berpakaian dan mobilisasi. Sedangkan
makan kadang-kadang klien harus dibantu orang lain. Ke gereja dibantuoleh
petugas panti werdha. Sudah lupa mengenai lingkungan tempat tinggalnya dulu.
Tn. M tidak ingat keluarganya lagi. Datang ke panti dibawa oleh tukang becak
tanpa kartu identitas. Tn. M tidak mampu mengungkapkan status kesehatannya
secara verbal, dari segi fisik mengalami kyphosis. Tn. M tidak dapat menceritakan
dengan jelas riwayat psikososialnya. Terlihat bingung saat dilakukan pengkajian,
dan jawaban yang diberikan klien tidak cocok dengan pertanyaan yang diberikan.
Pada pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examinantion) dapat dilihat bahwa
Tn. M tidak mampu menyebutkan tahun, bulan, tanggal, hari serta musim, serta
Tn. M hanya mampu menyebutkan tempat dan wisma yang sekarang beliau
tempati. Dalam menyebutkan 3 objek, Tn mampu menyebutkan kembali. Tn. M
tidak mampu dalam berhitung atau menyebutkan bacaan terbalik. Tn. M juga
tidak mampu mengulang kembali 3 objek yang disebutkan tadi. Dalam aspek
bahasa, Tn. M belum mampu menyebutkan 2 benda di atas meja sehingga
didapatkan nilai 14 dengan gangguan kognitif berat.

A. Pengkajian
I. Biodata Klien
 Nama : Tn. M
 Umur : 90 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Kristen protestan
 Suku Bangsa : Maluku
 Status Perkawinan : Tidak diketahui
 Alamat : Panti werdha

II. Riwayat Keluarga


 Penanggung Jawab : Tidak diketahui
 Nama : Tidak diketahui
 Umur : Tidak diketahui
 Pekerjaan : Tidak diketahui
 Alamat : Tidak diketahui
 Hubungan dengan klien : Tidak diketahui

III. Riwayat Keluarga


 Tipe tempat tinggal : Panti werdha
 Jumlah penghuni : Tidak diketahui
 Kondisi rumah : Tidak diketahui

IV. Status Kesehatan

Status kesehatan yang lalu : Tidak diketahui

Keluhan utama :

Makan kadang-kadang klien harus dibantu orang lain. Ke gereja dibantu


oleh petugas panti werdha. Sudah lupa mengenai lingkungan tempat tinggalnya
dulu. Tn. M tidak ingat keluarganya lagi. Tn. M tidak mampu mengungkapkan
status kesehatannya secara verbal, dari segi fisik mengalami kyphosis. Tn. M
tidak dapat menceritakan dengan jelas riwayat psikososialnya. Terlihat bingung
saat dilakukan pengkajian, dan jawaban yang diberikan klien tidak cocok dengan
pertanyaan yang diberikan.

Pada pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examinantion) dapat dilihat


bahwa Tn. M tidak mampu menyebutkan tahun, bulan, tanggal, hari serta musim,
serta Tn. M hanya mampu menyebutkan tempat dan wisma yang sekarang beliau
tempati. Dalam menyebutkan 3 objek, Tn. M mampu menyebutkan kembali. Tn.
M tidak mampu dalam berhitung atau menyebutkan bacaan terbalik. Tn. M juga
tidak mampu mengulang kembali 3 objek yang disebutkan tadi. Dalam aspek
bahasa, Tn. M belum mampu menyebutkan 2 benda di atas meja sehingga
didapatkan nilai 14 dengan gangguan kognitif berat.
Penyakit yang diderita : Tidak ada

V. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Composmentis
 TTV :
TD : Tidak dikaji
N : Tidak dikaji
S : Tidak dikaji
RR : Tidak dikaji

 Kepala :
Inspeksi : Tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

 Rambut :
Inspeksi : Beruban, bersih
Palpasi : Rambut kasar
 Mata :
Inspeksi : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera tidak icterus,
penglihatan pandangan kabur

 Hidung :
Inspeksi : Simteris, tidak ada secret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

 Mulut :
Inspeksi : Simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis

 Leher :
Inspeksi : Klien mengalami kyphosis
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 Dada :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan

 Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus normal

 Genetalia dan Anus :


Inspeksi : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada benjolan

 Ekstermitas :
Inspeksi : Simetris, tidak oedem
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

VI. Pola Fungsi Kesehatan


 Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat :
Klien tidak mengalami gangguan pola persepsi

 Pola tidur dan istirahat :


Klien mengatakan tidak ada gangguan selama istirahat

 Pola aktivitas :
Klien masih bisa melakukan tindakan dengan mandiri misalnya: mandi,
kontinen, kekamar kecil, berpakaian dan mobilisasi. Sedangkan makan
kadang-kadang klien harus dibantu orang lain.

 Pola hubungan dan peran :


Klien mengatakan sudah lupa akan keluarganya dan datang ke panti
werdha dibawa oleh tukang becak tanpa kartu identitas
 Pola sensori dan kognitif :
Pada pemeriksaan ini menggunakan MMSE (Mini Mental State
Examinantion) dapat dilihat bahwa Tn. M tidak mampu menyebutkan
tahun, bulan, tanggal, hari serta musim, serta Tn. M hanya mampu
menyebutkan tempat dan wisma yang sekarang beliau tempati. Dalam
menyebutkan 3 objek, Tn. M mampu menyebutkan kembali. Tn. M tidak
mampu mengulang kembali 3 objek yang disebutkan tadi. Dalam aspek
bahasa, Tn. M belum mampu menyebutkan 2 benda di atas meja sehingga
didapatkan nilai 14 dengan gangguan kognitif berat.

 Pola persepsi dan konsep diri :


Klien tidak mengalami gangguan konsep diri

 Pola mekanisme dan penanggulangan stress koping :


Klien tampak kebingungan dalam menangani stress yang klien alami,
jawaban yang diberikan oleh klien sering berbeda dengan pertanyaan yang
diberikan

 Pola spiritual :
Klien sering pergi ke gereja, walaupun harus dibantu oleh petugas panti
werdha

 Personal hygiene :
Klien masih bisa melakukan tindakan dengan mandiri misalnya: mandi,
kontinen, kekamar kecil, berpakaian dan mobilisasi.
B. Analisa Data

No Data Etiologi Problem


Ds : Ketidakmampuan Defisit
 Saat makan kadang-kadang klien harus dibantu orang lain memegang alat perawatan
1 Do : makan diri : Makan
 Klien tampak kesulitan saat makan
Ds :
 Klien mengatakan sudah lupa mengenai tempat tinggalnya dulu.
 Klien mengatakan tidak ingat keluarganya lagi.
 Klien hanya mampu menyebutkan tempat dan wisma yang
sekarang beliau tempati
Do :

2  Klien tidak dapat menceritakan dengan jelas riwayat Mudah lupa Kerusakan
psikososialnya memori
 Klien terlihat bingung saat dilakukan pengkajian dan jawaban
yang diberikan klien tidak cocok dengan pertanyaan yang
diberikan.
 Pada pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examinantion)
yang dilakukan dapat dilihat bahwa klien mendapatkan nilai 14
dengan gangguan kognitif berat.
Ds : Kesulitan Hambatan
 Klien tidak mampu mengungkapkan status kesehatannya secara mengekspresikan komunikasi
verbal pikiran secara verbal
3 verbal
Do :
 Klien terlihat bingung saat dilakukan pengkajia, dan jawaban
yang diberikan klien tidak cocok dengan pertanyaan yang
diberikan
Ds: - Tidak mampu Hambatan
Do : berjalan dengan berjalan
4  Pada saat ke gereja klien harus dibantu oleh petugas panti werdha jarak tertentu

C. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan analisa data diatas, diagnosa keperawatan yang muncul adalah :

Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa Keperawatan


Domain 4 : Kelas 5 : 000102 Defisit Perawatan Diri : Makan
Aktivitas/Istirahat Perawatan Diri
Domain 5 : Kelas 4 : 00131 Kerusakan Memori
Individu :
Persepsi/Kognisi Kognisi
Lansia
Domain 5 : Kelas 5 : 00051 Hambatan Komunikasi Verbal
Persepsi/Kognisi Komunikasi
Domain 4 : Kelas 2 : 00088 Hambatan Berjalan
Aktivitas/Istirahat Aktivitas/Olahraga

D. Intervensi Keperawatan

Nama Klien : Tn. M


Umur : 90 Tahun Tempat Tinggal : Panti Werdha
Diagnosa
Data Pendukung Keperawatan NOC NIC

Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi Rasional


Ds : 1004 Primer : 1160 Primer : Monitor Identifikasi perubahan
 Saat makan Status Nutrisi nafsu makan dan
kadang- Nutrisi aktivitas akhir-akhir ini
kadang klien agar dapat mengetahui
000102 Defisit
harus dibantu status nutrisi yang
Perawatan
orang lain dibutuhkan klien.
Diri :
Do : 0303 Sekunder : 1803 Sekunder: Agar dapatt
Makan
Perawatan Bantuan memberikan bantuan
 Klien tampak diri : Perawatan Diri : fisik yang sesuai
kesulitan saat Makan Pemberian dengan apa yang
makan Makan dibutuhkan klien.

1008 Status Manajemen Tentukan status gizi


Nutrisi : 1100
Nutrisi pasien dan kemampuan
Asupan pasien agar dapat
Makanan memenuhi kebutuhan
dan Cairan gizi
Agar dapat
1004 Tersier : 5246 Tersier : mengidentifikasi
Status Konseling perilaku makan klien
Nutrisi Nutrisi yang harus diubah

Diagnosa
Data Pendukung Keperawatan NOC NIC

Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi Rasional


1215 Primer : 4820 Primer : Agar dapat
Kesadaran Orientasi menghindari hal
Ds : Diri Realita yang membuat
 Klien mengatakan sudah klien merasa
lupa mengenai tempat frustasi.
tinggalnya dulu. Contohnya
 Klien mengatakan tidak perawat
ingat keluarganya lagi. mengulang
00131 Kerusakan
 Klien hanya mampu pertanyaan yang
Memori
menyebutkan tempat dan tidak bisa
wisma yang sekarang dijawab klien
beliau tempati dan lain-lain.
Do : 0908 Sekunder : 4760 Sekunder : Ajarkan pasien
 Klien tidak dapat Memori Latihan latihan orientasi,
menceritakan dengan jelas Memori contohnya
riwayat psikososialnya ajarkan pasien
 Klien terlihat bingung saat berlatih
dilakukan pengkajian dan mengenai
jawaban yang diberikan informasi
klien tidak cocok dengan pribadi dan
pertanyaan yang tanggal, dengan
diberikan. cara yang tepat
 Pada pemeriksaan MMSE agar pasien
(Mini Mental State dapat
Examinantion) yang mengingatnya
dilakukan dapat dilihat dengan baik.
bahwa klien mendapatkan 2000 Tersier : 4860 Tersier : Dukung ekspresi
nilai 14 dengan gangguan Kualitas Terapi verbal terkait
kognitif berat. Hidup Reminiscene dengan perasaan
negative dan
positif mengenai
kejadian
masalalu

Diagnosa
Data Pendukung Keperawatan NOC NIC

Ds : Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi Rasional


 Klien tidak 1504 Primer : 4920 Primer : Gunakan teknik diam
mampu Dukungan Mendengar atau mendengarakan
mengungkapk Sosial Aktif dengan tujuan untuk
an status mendorong pasien
kesehatannya agar dapat
secara verbal mengekspresikan
Hambatan
perasaan, pikiran dan
Do : 00051 Komunikasi
kekhawatiran
 Klien terlihat Verbal 1502 Sekunder : 4976 Sekunder : Untuk dapat
bingung saat Peningkatan Peningkatan meningkatkan
dilakukan Interaksi Komunikasi, komunikasi klien,
pengkajia, dan Sosial Defisit Wicara perawat dapat
jawaban yang menyediakan metode
diberikan alternative seperti
klien tidak menulis atau
cocok dengan membaca dengan cara
pertanyaan yang tepat.
yang
diberikan 2009 Tersier : 6482 Tersier : Lingkungan yang
Status Manajemen nyaman, tenang dan
Kenyamanan Lingkungan : aman dapat
: Lingkungan Kenyamanan mendukung klien.

Data Pendukung Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi Rasional
2010 Primer : 12388 Primer : Atur jadwal pasien
Status Edukasi untuk pendidikan
Kenyamanan Latihan kesehatan sesuai
Ds: -
: Fisik Fisik dengan kesepakatan.
Do :
Agar dapat
Pada saat ke Hambatan
membantu klien
gereja klien harus 00088 Berjalan
dalam mengatasi
dibantu oleh
kesehatannya
petugas panti
melalui kegiatan
werdha
pembelajaran yang
dilakukan.
0222 Sekunder : 0200 Sekunder : Damping pasien
Cara Peningkatan pada saat
Berjalan Latihan menjadwalkan
latihan secara rutin
setiap minggunya.
Sehingga dapat
meminimalkan
resiko jatuh pada
klien
0208 Tersier : 05186 Tersier : Atur jadwal klien
Pergerakan Terapi untuk beraktivitas
Aktivitas dalam rutinitasnya
sehari-hari agar
dapat melatih
kekuatan pergerakan
klien setiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai