Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

INTERVENSI SPIRITUALITAS DAN RELIGIOSITAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II

Dosen pembimbing : Widyoningsih

Kelompok 3 :

1. Venti Amalia (108118038)


2. Destri Retno R (108118039)
3. Fitrianingsih (108118040)
4. Anggi Novita Sari (108118041)
5. Dwi Agustin (108118042)

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH

i
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
“Intervensi Spiritualitas dan Religiositas” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak, penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua elemen yang
turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, dan dapat
memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca. Meskipun penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, karena tak ada satupun yang
sempurna di dunia ini, demikian dengan tulisan ini. Oleh karena itu, kritik yang
membangun kami harapkan dari para pembaca, demi penulisan makalah selanjutnya
yang lebih baik. Terima Kasih.

Cilacap, 19 Maret 2021

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................2
PENDAHULAN......................................................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
Diagnose dan Intervensi....................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

1
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Nilai dan keyakinan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dewasa ini, dalam keadaan dunia yang semakin berkembang dengan
banyak manusia yang mulai berpikir tentang arti kehidupan. Manusia yang
semakin ingin tahu seperti apa arti kehidupan ini, dan apa yang menjadi
pegangannya dalam menjalani kehidupan ini. Spiritualitas merupakan
kepercayaan dasar akan adanya suatu kekuatan besar yang mengatur alam
semesta. Spiritualitas merupakan kekuatan yang menyatukan, memberi makna
pada hidup dan nilai-nilai individu, persepsi, kepercayaan dan keterikatan di
antara individu. Banyak juga dari sebagian manusia di dunia ini yang mulai
kehilangan kepercayaannya tentang pegangan hidupnya atau yang menjadi
kekuatan hidupnya dalam hal spiritual, seperti halnya hilangnya kepercayaan
kepada Tuhan. Keadaan ini disebut distres spiritual.
Distres spiritual yaitu suatu keadaan dimana individu atau kelompok
mengalami atau berisiko mengalami gangguan dalam kepercayaan atau sistem
nilai yang memberikannya kekuatan, harapan, dan arti kehidupan. Sehingga
dalam kehidupannya manusia seharusnya memiliki kepercayaan tentang kekuatan
spiritual yang menjadi petunjuknya agar tidak salah melangkah di dunia yang fana
ini. Karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai proses keperawatan
nilai dan keyakinan distres spiritual.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana diagnose dan intervensi terkait spiritualitas dan religiositas?

2
C. Tujuan
Untuk mengetahui diagnose dan intervens terkait spiritualias dan religiositas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Diagnose dan Intervensi


1. Dx : Distress Spiritual (D.0003)
Definisi : gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan
makana dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri, orang lain, lingkungan
atau tuhan.

a. SDKI

Fokus Penyebab Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda


Diagnostik Minor
Distres Kondisi Subjektif Subjektif
Spiritual Penyakit 1. Mempertanyakan 1. Menyatakan
(D.0003) Kronis makana/tujuan hidupnya terasa
hidupnya tidak/kurang tenang
2. Menyatakan 2. Mengeluh tidak
hidupnya terasa dapat menerima
tidak/ kurang (kurang pasrah)
bermakna 3. Merasa bersalah
3. Merasa menderita/ 4. Merasa terasing
tidak berdaya 5. Menyatakan telah
Objektif terabaikan
1. Tidak mampu
beribadah Objektif
2. Marah pada tuhan 6. Menolak
berinteraksi dengan
orang

4
terdekat/pemimpin
spiritual
7. Tidak mampu
berkreativitas (mis.
menyanyi,
mendengarkan
musik,menuli)
8. Koping tidak efektif
9. Tidak berminat pada
alam/literatur
spiritual

b. Luaran Keperawatan (SLKI)

Luaran Ekspektasi Kriteria Hasil


Status Spiritual Meningkat 1. Verbalisasi makna dan
(L.01006) tujuan hidup membaik (1)
2. Verbalisasi kepuasan
terhadap makna hidup (1)
3. Verbalisasi perasaan dan
kebudayaan (1)
4. Verbalisasi perasaan
tenang (1)
5. Verbalisasi penerimaan
(1)
6. Verbalisasi percaya pada

5
orang lain (1)

Ket :
1. : Menurun
2. : Cukup Menurun
3. : Sedang
4. :Cukup Meningkat
5. : Meningkat

1. Perilaku marah pada


tuhan (5)
2. Verbalisasi perasaan
bersalah (5)
3. Verbalisasi perasaan
asing (5)
4. Verbalisasi perasaan
diabaikan (5)
5. Verbalisasi menyalahkan
diri sendiri (5)
6. Mimpi buruk (5)
7. Perasaan takut (5)
8. Penghindaran aktivitas
tempat, orang terkait
trauma (5)
9. Kewaspadaan berlebihan
(5)
10. Perilaku merusak diri (5)

6
Ket :
1. : Meningkat
2. :Cukup Meningkat
3. : Sedang
4. :Cukup Menurun
5. : Menurun

1. Kemampuan beribadah
(5)
2. Interaksi dengan orang
terdekat/pemimpin
spiritual (5)
3. Koping (5)
4. Memori (5)
5. Interprestasi realitas (5)

Ket :
1 : Memburuk
2 :Cukup Memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup Membaik
5 : Membaik

c. Intervensi Keperawatan (SIKI)

Diagnose Intervensi
Distress spiritual (b.d) kondisi SIKI : Dukungan Spiritual (l.09276)
penyakit kronis (PPNI, 2018)

7
Observasi :
1. Identifikasi perasaan khawatir,
kesepian, dan ketidakberdayaan
2. Identifikasi pandangan tentang
hubungan antara spiritual dan
kesehatan
3. Identifikasi harapan dan
kekuatan pasien
4. Identifikasi harapan dan
kekuatan pasien
5. Identifikasi ketaatan dalam
beragama
Terapeutik
1. Berikan kesempatan
mengekspresikan perasaan
tentang penyakit dan kematian
2. Berikan kesempatan
mengekspresikan dan
meredakan marah secara tepat.
3. Yakinkan bahwa perawat
bersedia mendukung selama
ketidakberdayaan
4. Sediakan privasi dan waktu
tenang untuk aktivitas spiritual
5. Diskusikasn keyakinan tentang
makna dan tujuan hidup jika
perlu
6. Fasilitasi melakukan kegiatan
ibadah

Edukasi

1. Anjurkan berinteraksi dengan


keluarga, teman, dana tau orang
asing
2. Anjrkan berpartisipasi dalam
kelompok pendukung

8
3. Anjurkan metode relaksasi,
meditasi dan imajinasi
terbimbing.

Kolaborasi
1. Atur kunjungan dengan
rohaniawan (missal, ustad,
pendeta, biksu)

2. Keputusasaan (D.0088)
Definisi : Kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak
tersedianya alternative pemecahan pada masalah yang dihadapi.
a. SDKI

Fokus Penyebab Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda


Diagnostik Minor
Keputusasaa Kehilangan Subjektif Subjektif
n (D.0088) kepercayaan 1. Mengungkapkan 1. Sulit tidur
pada keputusasaan 2. Selera makan
kekuatan menurun
spiritual Objektif
1. Berperilaku pasif Objektif
1. Afek datar
2. Kurang inisiatif
3. Meninggalkan
lawan bicara
4. Kurang terlibat
dalam aktivitas
perawatan
5. Mengangkat bahu
sebagai respon

9
pada lawan bicara.

b. Luaran Keperawatan (SLKI)

Luaran Ekspektasi Kriteria Hasil


Keputusasaan (D.0088) Meningkat Harapan
1. Verbalisasi keputusasaan
(1)
2. Perilaku pasif (1)

Keterangan :
1. : Menngkat
2. : cukup meningkat
3. : Sedang
4. : Cukup menurun
5. : Menurun

c. Intervensi Keperawatan (SIKI)

Diagnose Intervensi
Keputusasaan (D.0088) SIKI : Promosi harapan (l.09307) )
(PPNI, 2018)

Observasi :
1. Identifikasi harapan pasien dan
keluarga dalam pencapaian hidup.
Terapeutik

10
1. Sadarkan bahwa kondisi yang
dialami memiliki nilai penting.
2. Pandu mengingat kembali
kenangan yang menyenangkan
3. Libatkan pasien secara aktif
dalam perawatan
4. Kembangkan rencana perawatan
yang melibatkan tingkat
pencapaian tujuan sederhana
dengan kompleks
5. Berikan kesepatan kepada pasien
dan keluarga terlibat dengan
dukungan kelompok
6. Ciptakan lingkungan yang
memudahkan mempraktekan
kebutuhan spiritual.
Edukasi

1. Anjurkan mengungkapkan
perasaa terhadap kondisi
dengan realistis
2. Anjurkan mempertahankan
hubungan misalnya
menyebutkan nama orang
yang dicintai
3. Latih menyusun tujuan sesuai
harapan
4. Latih cara mengembangkan
spiritual diri
5. Latih cara mengenang dan
menikmati masa lalu(prestasi
atau pengalaman)

3. Hambatan Religiositas

11
Definisi : gangguan kemempuan untuk melatih ketergantungan pada keyakinan
dan/atau berpartisipsi dalam ritual trsdisi kepercayaan tertentu.
a. NANDA

Fokus Penyebab Batasan karakteristik Populasi berisiko dan


Diagnostik kondisi terkait
Hambatan Ansietas 1. Keinginan untuk Populasi berisiko :
Religiositas berhubungan kembali 1. Penuaan
(D. 00169) d3ngan pola keyakinan 2. Krisis akhir
sebelumnya kehidupan
2. Keinginan untuk 3. Riwayat
berhubungan lagi memanipulasi
dengan adat istiadat religiositas
sebelumnya 4. Hospitalisasi
3. Kesulitan mematuhi 5. Transisi kehidupan
keyakinan agama yang 6. Krisis personal
dianut 7. Krisis spiritual
4. Kesulitan mematuhi
ritual yang dianut Kondisi terkait :
5. Distress tentang Penyakit
perpisahan komunitas
kepercayaan
6. Mempertanyakan pola
keykinan agama
7. Mempertanyakan
kebiasaan keagamaan

b. NOC

NOC Ekspektasi Kriteria Hasil

12
Hambatan Religisitas Tidak terganggu 1. Kulaitas keyakinan
(D.00169) 2. Kualitas harapan
3. Arti dan tujuan hidup
4. Perasaan kedamaian
5. Kemampuan berdoa
6. Kemampuan beribadah
7. Kepuasaan spiritual
8. Berpartisipasi dalam
perjalanan dan upacara/
tata cara spiritual
9. Berpartisipasi dalam
bacaan spiritual

Keterangan :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu

c. NIC

Diagnose Intervensi
Hambatan Religiositas (D.00169) NIC : pengurangan Kecemasan (5820)
1. Gunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap perilaku klien
3. Jelaskan semua prosedur

13
termasuk sensasi yang akan
dirasakan yang mungkin akan
dialami klien selama prosedur
(dilakukan)
4. Pahami situasi krisis yang terjadi
dari perspektif klien
5. Berikan informasi factual terakait
diagnose, perawatan dan
prognosis
6. Puji/ kuatkan perilaku baik secara
tepat
7. Identifikasi saat terjadi perubahan
tingkat kecemasan
8. Bantu klien mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
9. Dukung mekanisme koping yang
sesuai
10. Instrusikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi
11. Kaji untuk tanda verbal dan non
verbal kecemasan

BAB III

PENUTUP

14
A. Kesimpulan
Spiritualitas merupakan kekuatan yang menyatukan, memberi makna pada
hidup dan nilai-nilai individu, persepsi, kepercayaan dan keterikatan di antara
individu. Jika seseorang kehilangan rasa kepercayaannya terhadap tuhan ini
dinamakan distress spiritual, selain itu keputusasaan juga dapat disebabkan
kehilangan rasa spiritualitasnya.Rencana keperawatan yang dapat diambil untuk
mengatasi maslah ini adalah dengan memberikan dukungan spiritual. Dukungan
spiritual dapat meringankan kondisi psikologis pasien seperti takut, syok, putus
asa, marah, cemas dan depresi. Selain itu dukungan social dapat diberikan pada
pasien tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan untuk beribadah dan
berhubungan dengan tuhan akan tetapi dukungan spiritualitas dapat dilakukan
dengan membantu pasien untuk mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan para pembaca lebih mengetahui
mengenai konsep spiritualitas dan religiositas.

DAFTAR PUSTAKA

15
Potter & Perry. (2013). Fundamentals of Nursing. 8 Ed.St.Louis, Missouri : Mosby
Elseveir.
Buku 3S (SDKI, SLKI, SIKI)

16

Anda mungkin juga menyukai