KEPERAWATAN JIWA I
DISTRESS SPIRITUAL
Dosen Pembimbing
Ns.NURFADHILA,S.KEP
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ariani Haslina P.18.001
Berlian Sari P.18.002
Florensa Juniati P.18.005
Hasniar P.18.007
Ismi Nur Aulia.S P.18.008
Miftahujannah P.18.009
Muh Alwi Tasdi P.18.010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang mana telah melancarkan
kami dalam proses pembuatan tugas makalah Keperawatan Jiwa “Distress Spiritual”.
Sholawat beiring salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad saw. Yang mana
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Pada makalah yang kami susunini, kami menjelaskan secara keseluruhan tentang
sistem penglihatan. Tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen yang membimbing dalam
penyusunan makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap pembaca dapat mendapatkan manfaat
dari makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini kami mohon maaf bila ada salah kata. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1. Definisi Distress Spiritual............................................................................................6
2.2. Batasan Karakteristik...................................................................................................6
2.3. Etiologi........................................................................................................................7
2.4. Mekanisme Koping.....................................................................................................8
2.5. Asuhan Keperawatan.................................................................................................10
BAB IIIPENUTUP...................................................................................................................26
3.1 Kesimpulan................................................................................................................26
3.2 Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Distress Spiritual
2. Untuk mengetahuibatasan karakteristik dari Distress Spiritual
3. Untuk mengetahuietiologi dari Distress Spiritual
4. Untuk mengetahuimekanisme dari Distress Spiritual
5. Untuk mengetahuiasuhan keperawatan untuk pasien dengan Distress Spiritual
6. Untuk mengetahui Distress Spiritual menurut buku karangan Budi Anna Keliat
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.4. Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari pada dirinya sendiri
1. Mengungkapkan kemarahan terhadap kekuatan yang lebih besar dari
dirinya
2. Mengungkapkan telah diabaikan
3. Mengungkapkan ketidakberdayaan
4. Mengungkapkan penderitaan
5. Ketidakmampuan berintrospeksi
6. Ketidakmampuan mengalami pengalaman religiositas
7. Ketidakmampuan berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan
8. Ketidakmampuan berdoa
9. Meminta menemui pemimpin keagamaan
10. Perubahan yang tiba-tiba dalam praktik spiritual
2.3. Etiologi
1. Ketidaksiapan menghadapi kematian dan pengalaman kehidupan setelah kematian,
Kehilangan agama yang merupakan dukungan utama ( merasa ditinggalkan oleh
Tuhan), Kegagalan individu untuk hidup sesuai dengan ajaran agama,
Ketidakmampuan individu untuk merekonsiliasi penyakit dengan keyakinan
spiritual(Achir Yani H, 2008)
2. Ketakutan terhadap nyeri fisik, ketidaktahuan, kematian dan ancaman terhadap
integritas(Potter & Perry, 2005 dalam Grace Yopi, 2013).
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan spiritual individu (Craven &Hirnle,2009 dalam
Hendra saputra,2014)
4. Terkait dengan patofisiologi tantangan pada sistem keyakinan atau perpisahan dari
ikatan spiritual sekunder karena berbagai akibat, misalnya kehilangan bagian atau
fungsi tubuh; penyakit terminal; penyakit yang membuat kondisi
lemah;nyeri;trauma; dan keguguran atau kelahiran mati. (Rahayu Winarti,2016)
5. Hal – hal terkait dengan konflik antara program atau tindakan yang ditentukan oleh
keyakinan, meliputi : aborsi, isolasi, pembedahan, amputasi, tranfusi darah,
pengobatan, pembatasan diet, dan prosedur medis. (Rahayu Winarti,2016)
6. Hal yang berkaitan dengan situasional, kematian atau penyakit dari orang terdekat;
keadaan yang memalukan pada saat melakukan ritual keagamaan ( seperti
pembatasan perawatan intensif, kurangnya privasi, kurang tersedianya makanan
atau diet khusus), keyakinan yang ditentang keluarga, teman sebaya; dan yang
berhubungan dengan perpisahan orang yang dicintai. (Rahayu Winarti,2016)
3.1 Kesimpulan
Spiritualitas adalah dimensi manusia, dan dengan demikian dimensi praktek
Keperawatan. Fokus pada tanggung jawab perawat untuk menyediakan kerohanian
meliputi penilaian, diagnosis, perencanaan, intervensi dan evaluasi. Ini adalah langkah-
langkah yang mendefinisikan proses keperawatan, yang merupakan scien- tific metode
pelayanan keperawat adalah diterapkan dalam praktek.
Distres spiritual adalah suatu gangguan yaang berhubungan dengan prinsip
kehidupan, keyakinan, kepercayaan atau keagamaan pasien yang menyebabkan
gangguan pada aktivitas spiritual akibat masalah-masalah fisik atau psikososial yan
dialami (Dochterman, 2004).
3.2 Saran
Dalam keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, tentu dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan. Untuk itu kami mengharapkan
saran agar kami dapat meningkatkan kualitas makalah yang akan dibuat selanjutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya mahasiswa ilmu keperawatan
dalam mempelajari keperawatan jiwa mengenai distress spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Baldacchino, D. (2006). Nursing competencies for spiritual care. Journal of Clinical Nursing,
15 (7), 885–896
Burkhart, L., & Solari-Twadell, A. (2001). Spirituality and religiousness: Dif-ferentiating the
diagnoses through a review of the nursing literature.Nursing Diagnosis,12(2), 45–54.
Caldeira ,Sílvia, dkk. 2013. Spiritual Distress—Proposing a New Definition and Defining
Characteristics.
Chan, M. (2010). Factors affecting nursing staff in practicing spiritual care.Journal of Clinical
Nursing,19(15–16), 2128–2136.
Grace Yopi Dkk. 2013. Hubungan Peran Perawat Dalam Pemberian Terapi Spiritual
Terhadap Perilaku Pasien Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Di Ruang Icu Rsm
Ahmad Dahlan Kota Kediri.
Herdman, T. (Ed.). (2009). North American Nursing Diagnosis Association International
Nursing Diagnoses: Definitions and classification 2009– 2011 . Oxford: Wiley-
Blackwell.
Hubbell et al. 2012. Spiritual Care Practices of Nurse Practitioners in Federally Designated
non Metropolitan Areas of North Carolina. Journal of The American Academy of
Nurse Practitioners, 18, 85-91.
Internasional, NANDA, Herman, T, Heather. (2012). Diagnosis Keperawatan dan
Klasifikasi. (2012-2014). Jakarta : EGC.
Keliat, Budi Anna. 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC
Murray, S., Kendall, M., Boyd, K., Worth, A., & Benton, T. (2004). Exploring thespiritual
needs of people dying of lung cancer or heart failure: A prospec- tive qualitative
interview study of patients and their careers. Palliative Medicine, 18 (1), 39–45.
Model Holistik Berdasar Teori Adaptasi (Roy dan PNI) Sebagai Upaya Modulasi Respons
Imun (Aplikasi Pasien HIV/AIDS). Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional
Keperawatan, 16 Mei 2009, Surabaya.
Taylor, E. (2006). Prevalence and associated factors of spiritual needsamong patients with
cancer and family caregivers.Oncology NursingForum,33(4), 730–735.
Wilkinson, Judith M. (2016). Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA-I, Intervensi NIC,
Hasil NOC, Ed. 10. Jakarta: EGC
Yani S Achir. 2009. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC Diakses 15
Oktober 2016 dari google ebook.