Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
PEMENUHAN KEBUTUHAN KARAKTERISTIK SPIRITUAL PADA LANSIA

DOSEN PENGAMPU : ASWATI,S.,Kep.,Ners.,M.pd

DISUSUN OLEH :

1. ANNISYA HIRDAYANTI 002STYC18


2. DWI DARMAYANTI 012STYC18
3. EMA MAULINA 015STYC18
4. INDRAWAN PRAYUDA 030STYC18

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar
muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman
yang terang benerang seperti yang kita rasakan seperti saat sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Bapak/ibu dosen pengampu yang telah ikut serta
dalam memberikan pembelajaran dan saran dalam penyusunan makalah ini yang berjudul
“PEMENUHAN KEBUTUHAN KARAKTERISTIK SPIRITUAL PADA LANSIA ”. Makalah
ini kami susun berdasarkan beberapa sumber buku dan jurnal yang telah kami peroleh. Kami
berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan
sumbang dan sarannya untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari dalam pembuatan
laporan pendahuluan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan
terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Mataram, 13 Oktober 2021

Penyusun

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 2
C. TUJUAN.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. PEMENUHAN KEBUTUHAN KARAKTERISTIK SPIRITUAL
PADA LANSIA........................................................................................ 3
1. Definisi spiritual.................................................................................. 3
2. Kebutuhan spiritual.............................................................................. 4
3. Pelayanan spiritual pada lansia ........................................................... 4
4. Karakteristik spiritual ......................................................................... 5
5. Faktor-faktor yang mempengatuhi spiritual ....................................... 6
6. kebutuhan spiritual pada lansia............................................................ 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8
KESIMPULAN................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa lanjut usia merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia.
Lansia bukanlah suatu peyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang di tandai dengan oenurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan
stress lingkunga.
Permasalahan kesehatan yang muncul pada lansia erat hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan berupa pelayanan keperawatan pada lansia itu sendiri. Sebagai
seorang perawta, bentuk pelayanan keperawtan terhadap lansia yang di gunakan adalah
dengan metode pendekatan secara Bio-psiko-sosio spiritual. Salah satu pendekatan yang
penting dalam pemenuhan kebutuhan lansia adalah aspek spiritual. Pendekatan spiritual
bagi lansia memiliki tujuan memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
berhubungan dengan tuhan, pada pendekatan spiritual ini, setiap lansia akan
menunjukkan reaksi yang berbeda-beda dalam menghadapi peristiwa kehilangan ataupun
kematian.
Aspek spiritual pada lansia ini selayaknya menjadi bagian dari dimensi manusia
yang matang, sehingga berbagai permasalahan yang di hadapi oleh lansia secara tidak
langsung dapat diminmalisir, bahkan di hilangkan dengan kehidupan spiritualitas yang
kuat. Pemenuhan kebutuhan spiritual setiap individu cara yang berbeda sesuai dengan
usia, jenis kelamin, budayam agama dan kepribadian individu. Kebutuhan spiritualitas
tidak dapat di pisahkan dari berbagai faktor yang mempengaruhi, diantarnya adalah p
erkembangan, budaya, keluarga, agama, pengalaman hidup sebelumnya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan pemenuhan kebutuhan karakteristik spiritual pada
lansia ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan spiritual pada lansia ?

C. TUJUAN
1. Untuk menetahui apa yang di maksud dengan pemenuhan kebutuhan karakteristik
spiritual pada lansia
2. Untuk megetahui apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan spiritual
pada lansia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMENUHAN KEBUTUHAN KARAKTERISTIK SPIRITUAL PADA LANSIA


1. Definisi spiritual
Berbagai ahlli menjelaskan definisi spiritual sangat beragam, dianataranya
menurut aziz (2013) spiritualitas merupakan suatu yang di percayai oleh seseorang
dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi yaitu Tuhan, yang
menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadao adanya tuhan, dan
pemohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah di perbuat. Menurut padila
(2013) spiritualitas sebagai suatu ang mutidimensi, yaitu dimensi eksensial dan
dimensi agama, dimenasi eksensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan
sedangkan dimensi agama lebih berfokus pada hububngan seseorang dengan tuhan
yang maha penguasa, spiritual sebagai konsep dua dimensi, dimensi ertikal adalah
hubungan dengan tuhan yang maha esa yang menuntun kehidupan seseorang,
sedangkan dimensia horizontal adalah hububngan seseorang dengan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan sekitar.
Spiritual diartikan sebagai aspek penting dalam ekstensi manusia yang
berhubungan dengan struktur yang memberikan makna secara signifikan dan
mengarahkan hidup seseorang dan dapat membantu seseorang menghadapi perubahan
dalam hidup. Hal ini dikaitkan dengan pencarian makna, tujuan pengetahuan diri,
hubungan yang bermakna, cinta dan kesadaran akan nilai-nilai suci. Menurut barlow
2011, spiritual dapat dilakukan dengan memandu diri sendiri, ritual , meditasi
visualisasi diri melatih rasa syukur, menghabiskan waktu di alam terbuka,
menyalurkan seni, dan berbagai macam kegiatan yang memiliki arti positif , serta
spiritual individu dapat di ketahui dengan ekspresi perasaan yang di rasakan, mudah
memaafkan atau tidak, memiliki hubungan yang baik dengan tuhan dan orang lain,
serta memiliki arti dan harapan dalam hidup.

3
2. Kebutuhan spiritual
Kebuthan spiritual merupakan suatu kebutuhan untuk mempertahakan atau
mengembalikan keyakinan dan memnuhi kewajiban agama, serta menjalin hubungan
penuh rasa percaya dengan tuhan. Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk
mencari arti tujuan hidup kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta untuk
memberi maaf .
Terdapat 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia yaitu :
a. Kebutuhan akan kepercayaaan dasar. Kebutuhan ini secara terus menerus diulang
untuk membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah.
b. Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, merupakan kebuthan untuk menemukan
makna hidup dalam membangun hubungan yang seralas dengan tuhan.
c. Kebutuhan akan komitmen peribdatan dan hubungannya dengan keseharian,
merupakan pengalaman agama anata ritual peribadatan dengan pengalaman
kehidupan sehari-hari.
d. Kebutuhan akan pengisian keimanan yaitu hubungan dengan tuhan secara teratur
yang meiliki tujuan agar imannya tidak melemah.
e. Kebutuhan untuk bebas dari rasa bersalah dan dosa. Rasa bersalah da dosa
merupakan beban mental dan dapat mengganggu kesehatan jiwa seseorang.
f. Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri merupakan kebutuhan setiap
orang yang ingin di hargai dan di terima serta diakui oleh lingkungannya.
g. Kebutuhan akan rasa aman terjamin dan selamat terhdap harapa di masa depan.
h. Kebutuhan akan di capainya derajat dan martabat yang lebih tinggi berdasarkan
tingkat keimanan seseorang di hadapan tuhan.
i. Kebutuhan akan terpeliharanya interkasi denga alam dan sesama manusia
j. Kebutuhan akan kehidupan bermsayrakat yang penuh dengan nilai-nilai religious.

3. Pelayanan Spiritual Pada Lansia


Pelayanan spiritual yang baik pada lansia akan memberikan makna dan tujuan
sebagai mahluk spiritual yang khas, serta berhubungan dengan kesejahteraan,
mengatasi penderiaan, mengembangkan koping yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup lansia, apakah mereka beragama atau tidak di panti, serta segala

4
budaya yang dimiliki (rogers & wattis 2015).
Membangun spiritual seseorang sangatlah penting, dan perawat perlu memahami
spiritual yang dimiliki setiap pasien. Spiritual adalah cara seseorang menemukan
harapan, arti dan tujuan di dunia serta menjadi aspek penting dari perawtan holistic.

4. Karakterisik Spiritual Pada Lansia


Dyson dalam young menjelaskan ada beberapa faktor yang berhubungan dengan
spiritualitas yaitu Perawat perlu memiliki kemampuan mengidentifikasi atau
mengenal karakteristik spiritual pada lansia yaitu sebagai berikut :
a. Hubungan dengan tuhan agamis atau tidak agamis
Sembahyang, berdoa, mediasi, perlengkapan keagamaan, memiliki arti personal
yang positif.
b. Hubungan dengan diri sendiri, kekuatan dalan atau self-reliance
Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya) dan sikap percaya
pada diri sendiri percaya kepada kehidupan atau masa depan ketenangan pikiran,
harmoni atau keselarasan dengan diri sendiri
c. Hubungan dengan alam harmonis:
Mengetahui tentan tanaman, pohon, margawisata dan iklim.berkomunikasi
dengan alam bercocok tanam dan berjalan kaki, mengabdikan diri melindngi alam
d. Hubungan dengan orang lain
Mampu berbagi waktu dan pengetahuan mengasuh anak, dan orang tua membantu
orang sakit, meyakini kehidupan dan kematian
Seseorang yang dapar memenuhi kebutuhan spiritual jika dirinya mampu
merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaanya di dunia, meyakini
hik,ah dari suatu kejadian yag menimpa dirinya, menjalin hubungan positif melalui
keyakinan diri, tumbuhnya rasa percaya diri dan cerita, merasakan kehidupan yag terarah
untuk masa depan, serta mampu meningkatkan hubunga antar sesame dalam hal
kebaikan.

5
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Spiritual
Menurut taylor dan craven & harrle, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi spiritual
diantanya :
a. Tahap perkembangan
Spiritual berhubungan dengan kekuasaan non material. Seseorang harus memiliki
beberapa kemampuan berfikir absatrak sebelum mulai mengerti dan menggali
suatu hbungan dengan tuhan.
b. Peran keluarga
Peranan keluarga sangat penting dalam spiritual pada lansia. Tidak banyak
keluarga yang mengajarkan seseorang mengenai tuhan atau mengingatkan ibadah
pada keluarga mereka terutama lansia.
c. Latar belakang etnik budaya
Sikap, keyakinan dan nilai di pengaruhi oleh latar belakang sosial budaya. Pada
umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga
d. Pengalaman hidup
Pengalaman hidup yang positif ataupun negative dapat mempengatuhi spiritual
seseorang unutk menguji keimanannya.
e. Krisis dan perubahan
f. Isu moral terkait dengan terapi

6. Kebutuhan Spiritual Lansia


Perkembangan spiritual yang matang akan memabntu lansia untuk menghadapi
kenyataan, berpearn aktif dalam kehidupan, serta merumuskan arti dan tujuan
keberadaanya di dunia. Rasa percaya diri dan perasaan berharga terhadap dirinya
akan mampu membuat lansia merasakan kehidupan yang terarah, hal ini dapat dilihat
melalui harapan, serta kemampuan mengembangkan hubungan antara manusia yang
positif.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual lansia
dalah melibatkan pera keluarga sebagai orang terdekat. Diharapkan keluarga mampu
untuk mencurahkan segala perhatiaanya bagi kesejahteraan lansia, khsusunya
kesejahteran spiritual. Kebutuhan spiritual pada usia lanjut adalah kebutuhan untuk

6
memenuhi kenyamanan. Mempertahankan fungsi tubuh dan mampu membantu untuk
menghadapi kematian dengan tenang dan damai. Lingkup asuhannya berupa preventif
dan caring. Preventif merupakan upaya yang dilakukan dengan mengadakan
penyegaran dan pengajian. Caring adalah suatu upaya yang dilakukan dalam kegiatan
spiritual lansia untuk saling belajar menerima ketika menghadapi kemtian.

BAB III
7
PENUTUP

Kesimpulan

Spiritual diartikan sebagai aspek penting dalam ekstensi manusia yang berhubungan
dengan struktur yang memberikan makna secara signifikan dan mengarahkan hidup seseorang
dan dapat membantu seseorang menghadapi perubahan dalam hidup. Hal ini dikaitkan dengan
pencarian makna, tujuan pengetahuan diri, hubungan yang bermakna, cinta dan kesadaran akan
nilai-nilai suci.

Pelayanan spiritual yang baik pada lansia akan memberikan makna dan tujuan sebagai mahluk
spiritual yang khas, serta berhubungan dengan kesejahteraan, mengatasi penderiaan,
mengembangkan koping yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, apakah
mereka beragama atau tidak di panti, serta segala budaya yang dimiliki

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi spiritual yaitu Tahap perkembangan, Peran
keluarga ,Latar belakang etnik budaya Sikap, keyakinan dan nilai di pengaruhi oleh latar
belakang sosial budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual
keluarga . Pengalaman hidup yang positif ataupun negative dapat mempengatuhi spiritual
seseorang unutk menguji keimanannya, Krisis dan perubahan dan Isu moral terkait dengan
terapi

DAFTAR PUSTAKA

8
bestfy anitasari, f. (2021, mei). hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan kualitas hidup lansia.
fenomena kesehatan, 04, 463-477.

prakoso, a. t. (2018). gambaran pemenuhan kebutuhan spiritual pada lanjut usia. jurnal keperawatan, 1,
236-239.

Anda mungkin juga menyukai