diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya
Dalam Keperawatan
disusun oleh :
Aan Atikah 302018024
Erza Oktaria 302018001
Hersan Gumilang 302018056
Hevita Nur Wulansari 302018030
Islamy Azzahra S 302018025
Silfia Ajeng Wulandari 302018022
Widya Indah N 302018029
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt., atas berkat dan rahmat–
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Psikososial
Dalam Praktik Keperawatan Yang Mencakup Kesehatan Spiritual Mengenai
Konsep dan Kebutuhan Spiritual tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi mahasiswa
lainnya.
Dalam penulisan makalah ini kami sadar masih banyak kekurangan–
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan
terimakasih dan semoga Allah swt., memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan pertanyaan yang akan
diajukan dalam makalah. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut.
1
2
1. Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam
Kepererawatan.
b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa keperawatan dalam
memahami konsep spiritual dan kebutuhan spiritual manusia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memahami yang dimaksud dengan spiritual.
b. Untuk memahami aspek spiritualitas.
c. Untuk memahami dimensi spiritual.
d. Untuk memahami karakteristik spiritual.
e. Untuk memahami perkembangan spiritual.
f. Untuk memahami kebutuhan spiritual manusia.
g. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
spiritual.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Spiritual
1. Definisi Spiritual
Spiritual merupakan suatu keyakinan dalam hubungan seorang
individu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Spiritualitas mengandung
pengertian hubungan manusia dengan Tuhannya dengan
menggunakan instrumen (medium) sholat, puasa, zakat, haji, doa
dan sebagainya (Hawari, 2002).
2. Aspek Spiritualitas
Ada 5 dasar kebutuhan spiritual manusia yaitu: arti dan tujuan
hidup, perasaan misteri, pengabdian, rasa percaya dan harapan di
waktu kesusahan (Hawari, 2002). Menurut Burkhardt (dalam
Hamid, 2000) spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau
ketidakpastian dalam kehidupan.
b. Menemukan arti dan tujuan hidup.
c. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan
kekuatan dalam diri sendiri.
d. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Dimensi Spiritual
Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keselarasan
dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit
fisik, atau kematian. Dimensi spiritual juga dapat menumbuhkan
kekuatan yang timbul di luar kekuatan manusia (Kozier, 2004).
3
4
4. Karakteristik Spiritual
Spiritual memiliki suatu karakter sehingga bisa diketahui
bagaimana tingkat spiritualitas seseorang (Dwidiyanti, 2008).
Karakteristik spiritual tersebut antara lain (Dwidiyanti, 2008):
a. Hubungan Dengan Diri Sendiri
Hubungan ini mencakup bagaimana individu tersebut
mengetahui dirinya dan sikap pada diri sendiri. Pengetahuan
tentang diri sendiri seperti mengetahui identitas diri, apa yang
akan dilakukan dan kemampuan. Sikap yang dimiliki seperti
percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa
depan dan keselarasan diri.
b. Hubungan Dengan Alam
Menggambarkan bagaimana seorang individu peka terhadap
keadaan lingkungan disekitarnya baik makhluk hidup maupun
benda mati.
c. Hubungan Dengan Orang Lain
1) Harmonis, seperti berbagi waktu, pengetahuan dan sumber
secara timbal balik; mengasuh anak, orang tua dan orang
sakit; meyakini kehidupan dan kematian.
2) Tidak Harmonis seperti konflik dengan orang lain, resolusi
yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi; hubungan
dengan ketuhanan.
5
5. Perkembangan Spiritual
Perkembangan spiritual seseorang dibagi menjadi 6 tingkatan
berdasarkan kategori umur, yaitu:
a. Usia Anak-Anak
Dimensi spiritual mulai menunjukkan perkembangan
pada masa kanak-kanak awal (18 bulan-3 tahun). Anak sudah
mengalami peningkatan kemampuan kognitif. Anak dapat
belajar membandingkan hal yang baik dan buruk untuk
melanjuti peran kemandirian yang lebih besar. Tahap
perkembangan ini memperlihatkan bahwa anak-anak mulai
berlatih untuk berpendapat dan menghormati acara-acara ritual
dimana mereka merasa tinggal dengan aman. Observasi
kehidupan spiritual anak dapat dimulai dari kebiasaan yang
sederhana seperti cara berdoa sebelum tidur dan berdoa sebelum
makan, atau cara anak memberi salam dalam kehidupan sehari-
hari. Anak akan lebih merasa senang jika menerima
6
B. Kebutuhan Spiritual
11
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A. (2000). Buku Pedoman Askep Jiwa-1 Keperawatan Jiwa Teori dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Jiwa Republik
Indonesia.
Hawari, D. (2002). Dimensi Religi Dalam Praktik Psikiatri dan Psikologi. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
12