Anda di halaman 1dari 36

Penggunaan Diri Secara efektif

pada Komter

Shella Febrita Puteri Utomo, M.Kep


Penggunaan Diri Secara
Efektif
A. Menghadirkan diri secara
terapeutik

B. Dimensi Respon

C. Dimensi Tindakan
Penghadiran diri Secara Teraputik

1. Penampilan
2. Fisik
3. Gerakan Tubuh
4. Posture tubuh
5. Sentuhan
6. Vokalisasi
7. Jarak teraputik
1. Penampilan

• Menunjukan siapa diri kita sebenarnya


• Menyakinkan klien secara professional
• Berpakaian sesuai profesi
• Sikap dan perilaku yang professional
• Kompeten
2. Secara Fisik ……..
1. Berhadapan (duduk/ berdiri)
Menunjukan “saya siap untuk anda”

2. Mempertahankan Kontak mata


Kontak mata menunjukan menghargai klien, &
menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi

3. Membungkuk ke arah klien


Posisi ini menunjukan keinginan untuk menyatakan/
mendengarkan sesuatu
4. Menunjukan sikap terbuka
Tidak melipat kaki/ tangan, menunjukan
keterbukaan untuk berkomunikasi dan siap
membantu
5. Rileks
- Klien mudah terbuka, mudah menangkap masalah/
problem klien
- Dapat mengendalikan ketegangan &relaks dalam
memberikan respon, meski dalam situasi buruk

Melihat kearah klien, fokus, senyum pada saat


yang tepat, menganggukan kepala pada saat yang
tepat, bergerak ke arah klien, menentukan
sapaan yang di sukai, jabat tangan
Menghadirkan diri secara
teraputik
Fisik :
Berhadapan, kontak mata,
Membungkuk kearah klien,
sikap terbuka,rileks
Psikologis : menunjukkan
penerimaan,
perhatian,keikhlasan
Sikap Terbuka
Sikap tertutup : tidak terapeutik
Teori Transfer Feeling / Quantum berdasarkan hasil
penelitian dapat memepengaruhi perasaan seseorang.
Contoh :
Perawat yang membawa amarahnya dari rumah ke RS
ketika bertemu Pasien, maka Pasien tersebut memiliki
perasaan yang tidak nyaman. Sekalipun belum ada
aktifitas komunikasi (Suryani,2006)
3. Gerakan Tubuh
• Mimik wajah yang salah : ekspresi wajah tidak
terkontrol, kaget spontan, mata melotot, dahi mengkerut,
• Gerakan menyentuh klien (bentuk dukungan)
• Empati : “saya merasakan apa yg ibu rasakan….”
• Tersenyum
• Sopan
Sentuhan
• menunjukan rasa empati
• Dilakukan pada bagian tubuh yang wajar (pundak, bahu,
tangan)
Vokalisasi
• Nada suara (prinsipnya terdengar oleh klien dan nyaman
tidak terlalu kencang)
• Vokal suara jelas
• Kecepatan berbicara
• Bahasa yang di gunakan sesuai budaya klien
Jarak terapeutik
• Aturan terapetik posisi duduk sekitar 45- 50 cm
• Terkecuali pada kasus PK posisi harus 1 depa
Kesimpulan Penghadiran diri secara fisik

• Posisi duduk berhadapan (menyerong


45’)
• Mempertahankan kontak mata
• Membungkuk sedikit ke arah klien
• Menunjukan sikap terbuka, kaki ,
tangan
• Tetap rileks
DIMENSI RESPON
1. Ikhlas
• Tidak berpura –pura
• Spontan
• Kejujuran dari hati
• Perawat : “Saya disini mau membantu anda,”
“saya ada untuk anda “
2. Kesejatian
• Suatu kegiatan pengiriman pesan pada orang lain
mengenai gambaran diri kita yang sebenarnya (perawat
professional ).
• Kesejatian di pengaruhi oleh :
a. Kepercayaan diri : dapat menunjukan jati diri yang
sebenarnya
b. Persepsi terhadap orang lain : apabila seseorang
memiliki kekuatan yg lebih besar, dapat mempengaruhi
penampilan diri kita yg sebenarnya
c. Lingkungan :terdiri dari waktu dan tempat
Contoh kasus :
Seorang Perawat Annisa digemari oleh kliennya
bernama Kefin. Seorang anak tunggal dari pemilik RS
tersebut. Dia menanyakan nomor tlp dan Wa perawat
Anisa. Klien Sering memandang dengan tatapan yang
berbeda dan mengundangnya untuk makan malam
bersama ketika sudah pulang dari RS .
Komunikasi Teraputik apa yg harus dilakukan oleh
perawat Annisa ?
Jawaban Komter ………..
“saya senang menerima tawaran anda. Meski begitu selama anda
disini saya ingin memberikan pelayanan asuhan keperawatan
kepada anda dan klien lainnya dengan pelayanan yang terbaik. Saya
ingin menangani klien saya dengan perlakukan yang sama dan tidak
membedakan karena teraasa tidak adil. Dapatkah anda mengerti
posisi saya saat ini ?
(bentuk respon kesejatian yang tidak meninggalkan profesi
keperawatan)
3. Menghargai
• Tidak menghakimi
• Tidak mengejek
• Tidak mengkritik
• Terima klien apa adanya
• Tidak memotong pembicaraan klien
4. Empati
• Kemampuan perawat menempatkan diri pada klien
• Mengerti dan merasakan emosi yang dirasakan klien
• Sifatnya bawaan dan dipelajari
• Mimik muka
• Kemampuan melihat dari sudut pandang orang lain
• Respon verbal dan non verbal
Verbal Non-Verbal
“Silahkan duduk” Tetap rileks
“Saya turut berduka Mimik wajah
cita…” Tersenyum
“Saya sudah Peka terhadap
mengerti, boleh saya respon klien
jelasakan yang tadi
di masalahkan ….” Tidak menertawakan
“saya paham nyeri
yang anda rasakan
Perbandingan Verbal 15%, Non-Verbal 85%
saat ini”
5. Kongkret
• Perawat menggunakan terminology yang spesifik
dan bukanabstrak pada saat mendiskusikan dengan
klien mengenai perasaan, pengalaman , dan tingkah
laku
• Fungsi dimensi kongkret : mempertahankan respon
perawat terhadap perasaan klien, penjelasan yang
akuran
Contoh ………
Klien : “saya tidak akan punya masalah, kalau mereka tidak
mengganggu saya duluan, saya marah karena
mereka tau saya sebenarnya bukan orang
yang pemarah”
Perawat : “siapa yang ingin membuatmu marah ?” bisa
kamu ceritakan contoh
seseorang yang membuatmu marah ?”
Dimensi Tindakan
1. Keterbukaan
• Menjalin hubungan saling percaya
• Memperkenalkan diri perawat, dan menayakan identitas
klien
• Empati
• Bersedia dimintai pendapat
• Emosional katarsis = Fasilitas emosional/ kemarahan =
curhat
“saya di sini untuk mendengarkan anda…..”
2. Konfrontasi
• Memotong / memodifikasi gambaran diri seseorang
(Smith, 1992)
• Tujuannya untuk engembalikan kesadaran individuates
ketidak sesuaian perasaan, tingkah laku, dan kepercayaan
(Stuart, 2006)
• Faktor yang perlu diperhatikan yaitu : situasi, cara
bahasa, felling trust, koping klien
Contoh …..
• Anda kost bersama teman anda, teman anda memiliki kebiasaan
menyimpan barang sembarang dan menjadikan kamar anda
berantakan . Bagaimana cara anda mengkonfrontasi ?
a. “Kamu sudah melerakan semua buku dan berserakan di kasuur”
(clarify – membuat jelas)
b. “saya merasa jadi tidak nyaman kamar kita berantakan”
(Articulate:penyampain opini dengan kata yg jelas)
c. “saya lebih suka k menyimpan barang di tempatnya” (Request)
d. “Dengan itu kamar ini akan terasa luas dan menjadi lebih nyaman
“(Encourage :support, kepercayaan)
3. Kesegeraan
• Sensifitas perawat terhadap perasaan klien
• Ketidak segeraan karena : perawat kurang peka, berfokus
pada diri sendiri, tidak punya pengetahuan dan
pengalaman
• Jika tidak dilakukan dapat memperburuk keadaan
• Contoh :
Stres --- Bunuh Diri
Komunikasi Verbal &Non-Verbal
Komunikasi verbal & Non- verbal
• Verbal :
jelas, asertif,

• Nonverbal :
90 % mempengaruhi
komunikasi
bahasa tubuh (55%),
intonasi, lingkungan
tempat interaksi,
penampilan perawat
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI VERBAL
adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol
verbal
(bahasa) .

Simbol verbal bahasa


merupakan pencapaian manusia
yang paling
impresif.

Saat ini terdapat ±10.000


bahasa dan dialek yang
dipergunakan umat manusia
di dunia.
KOMUNIKASI VERBAL Setiap bahasa memiliki aturan-aturan:

•FONOLOGI:
cara bagaimana suara
dikombinasikan untuk membentuk kata

•SEMANTIK:
cara bagaimana kata dikombinasikan
dengan membentuk kalimat

•SINTAKSIS: arti kata

•PRAGMATIS:
cara bagaimana bahasa digunakan.
Timing
KOMUNIKASI VERBAL
Singkat
Intonasi
&
Jelas
Racing

Vocabulary
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai