Anda di halaman 1dari 77

ANALISA KESADARAN DIRI

Jenny Purba, Ph.D


PENGERTIAN KESADARAN DIRI
➢Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan
dan mengapa seseorang merasakannya seperti itu dan
pengaruh perilaku seseorang terhadap orang lain.
➢Kesadaran diri merupakan dasar kecerdasan emosional.
➢Keadaan ketika seseorang dapat menyadari emosi yang
sedang menghinggapi pikirannya akibat permasalahan-
permasalahan yang dihadapi untuk selanjutnya ia dapat
menguasainya.
➢Kapasitas yang memungkinkan manusia mampu mengamati
dirinya sendiri maupun membedakan dirinya dari dunia (orang
lain), serta kapasitas yang memungkinkan manusia mampu
menempatkan diri di dalam waktu (masa kini, masa lampau, dan
masa depan) (May dikutip Koeswara, 1987).
LATIHAN

❖Jawablah pertanyaan yang ada di kotak


❖Dijawab dengan menggunakan gambar
❖Memberi symbol pada kotak yang telah disediakan
❖Tidak boleh menggunakan kata-kata
❖Seni tidak diperhitungkan
❖Gambar dapat sederhana
By : Mahnum Lailan Nst
 Yakni
: sikap perawat dalam berkomunikasi
yang hadir secara utuh (fisik dan psikologis)
Pada waktu berkomunikasi dengan klien.

 Perawat tidak cukup mengetahui teknik


komunikasi dan isi komunikasi,
tetapi yang sangat penting adalah sikap dan
penampilan komunikasi.
 Kehadiran fisik, menurut Evans (1975,
dikutip dalam Kozier dan E.B, 1993 : 372)
mengidentifikasi 5 sikap dan cara untuk
menghadirkan diri secara fisik, yaitu:
1. Berhadapan : arti dari posisi ini yaitu "saya siap
untuk anda"
2. Mempertahankan kontak mata : berarti
mengahargai klien dan menyatakan keinginan untuk
tetap berkomunikasi.
3. Membungkuk ke arah klien : posisi ini menunjukkan
keinginan atau mendengar sesuatu
4. Tetap rileks : dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam merespon
klien.
5.Mempertahankan sikap terbuka.
-Tdk melipat kaki atau tangan menunjukkan
keterbukaanu/ berkomunikasi
Bbrp prilaku non verbal yg dikemukan
Clunn(1991:168-173):
1.Gerakan mata
→ Gerakan mata dpt dipakai u/ memberikan
perhatian
2. Ekspresi muka
→Ekspresi muka umumya dipakai sbg
bahasa non verbal
3.Sentuhan
Kehadiran diri secara psikologis dpt dibagi
dlm 2 dimensi:
1.Dimensi respon
→ Respon perawat yg ikhlas, menghargai,
empati dan konkrit
→ Dimensi respon sgt penting pd awal b/g
klien u/ membina hubungan
saling percaya & komunikasi yg
terbuka.Respon ini hrs dipertahankan
sampai pd akhir hubungan
2.Dimensi Tindakan

Dimensi tindakan tdd:


→ konfrontasi,
→ keterbukaan,
→ emotional chatarsis
→ bermain peran
a. Konfrontasi
→ ekspresi perasaan perawat ttg prilaku klien
yg tdk sesuai
B.Kesegeraan
→ Berfokus pd interaksi dan hub perawat-
klien saat ini
c.Keterbukaan
→ Perawat hrs terbuka dlm memberikan
informasi ttg dirinya, ideal diri,perasaan,
sikap dan nilai yg dianutnya
d.Emotional Chatarsis
→ Tjd jika klien diminta bicara ttg hal yg sgt
mengganggu dirinya
e.Bermain peran
→Melakukan peran pd situasi tertentu
1. Ikhlas ( genuness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh
pasien baru bisa diterima dan pendekatan
individu dengan verabal maupun nonverbal akan
memberikan bantuan kepada pasien untuk
mengkomunikasikan kondisinya secara tepat
2. empati ( emphty)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi
pasien. Objektif dalam memberikan penilian
pada mkondisi pasien yang tidak berlebihan.
.
3. hangat ( warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang
diberikan diharapkan [asien dapat
memberikan dan mewujudkan ide-idenya
tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa
mengekspresikan perasaannya yang lebih
mendalam
 4. kejujuran,

kejujuran sangat penting karena tanpa


adanya kejujuraan mustahil terbina hubungan
saling percaya. Seseorang akan menaruh rasa
peracaya pada lawan bicara yang terbuka dan
mempunyai respon yang tidak dibuat-buat,
sebaliknya dia akan berhati-hatipada lawan
bicara yang terlalu halus sehingga sering
menyembunyikan isi hatinya yang sebenarnya
dengan kata-kata atau sikap yang tidak jujur.
( rahmat, j. 1996 dlam sryani 2005)
5.Tidak membingungkan dan cukup ekspresif.
Perawat harus menggunakan kata-kata yang mudah
dipahami oleh perawat dan tidak berbelit-belit.

6. bersikap positif. Bersikap positif terhadap apa saja


yang dikatakan dan disampaikan leawat komunikasi
sehingga membina hubungan saling percaya.

7. mampu melihat permasalahan dari kacamata klien.


perawat harus mampu melihat permasalahan yang
sedang dihadapi dari sudut pandang klien.
Untuk itu perwat harus mampu memahami dan
memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik dan
penuh perhatian.
Aplikasi Komunikasi dalam
Asuhan Keperawatan

Devi Tumanggor
Pembahasan
• Komunikasi dalam Pengkajian
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
Aplikasi Komunikasi dalam Pengkajian
• Pengumpulan data tentang Konteks Budaya
(unsur sosial budaya
faktor kontekstual (cara yang mempengaruhi Konteks Relasional
komunikasi, hubungan interaksi (sifat hubungan)
interpersonal dan
Konteks
kebutuhan klien) yang
Situasional (alasan
mempengaruhi komunikasi
untuk komunikasi)

Konteks Lingkungan
Psikofisiologis (lingkungan fisik
(Faktor internal) komunikasi)
Aplikasi Komunikasi dalam Pengkajian
• Pengumpulan data tentang
faktor kontekstual (cara
komunikasi, hubungan Faktor fisik Faktor
interpersonal dan
dan emosional perkembangan
kebutuhan klien) yang
mempengaruhi komunikasi

Faktor Sosial
Gender
Budaya
Aplikasi Komunikasi dalam Diagnosa
Keperawatan
• Gangguan komunikasi verbal

• Ansietas

• Isolasi sosial

• Koping tidak efektif

• Koping keluarga tidak efektif

• Ketidakberdayaan

• Gangguan interaksi sosial


Aplikasi Komunikasi dalam Intervensi
Keperawatan
• Penetapan prioritas
➢ Teori teori keperawatan
yang ada
• Kontinuitas Pelayanan
➢ Homecare
➢ Community based
nursing
➢ Hospitalization
……Aplikasi Komunikasi dalam Intervensi Keperawatan
• Nursing Intervention Classifications/NIC

• Domain 3 (Prilaku) : Peningkatan Komunikasi

✓ Mendengar aktif

✓ Terapi hewan peliharaan/binatang

✓ Terapi seni

✓ Peningkatan komunikasi : Gangguan pendengaran

✓ Peningkatan komunikasi : gangguan penglihatan

✓ Peningkatan komunikasi : gangguan bicara

✓ Terapi musik

✓ Terapi bermain

✓ Peningkatan sosialisasi
Aplikasi Komunikasi dalam Implementasi
Keperawatan
• Pendengar aktif
Teknik Komunikasi Terapeutik
• Empati
• Berbagi harapan
S : Sit facing the client
• Berbagi perasaan
O : Observe an open posture
• Sentuhan
L : Lean toward the client
• Diam
E : Establish and maintain eye
contact • Klarifikasi

R : Relax • Fokus
• Parafrase
• Pertanyaan relevan
• Menyimpulkan
….. Aplikasi Komunikasi dalam
Implementasi Keperawatan
• Aplikasi Teknik Konseling dalam Keperawatan
- Konseling adalah metode untuk membantu klien dalam proses
pemecahan masalah dan membuat keputusan
- Proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah dan
perasaan klien serta keluarga dimana proses ini berguna untuk
meningkatkan dukungan terhadap koping, pemecahan masalah dan
hubungan interpersonal
- Prinsip konseling adalah ;
➢ Penerimaan
➢ Respect
➢ Pembelajaran
➢ Konsistensi
….. Aplikasi Komunikasi dalam
Implementasi Keperawatan
• Pendekatan dalam konseling :
➢ Bina hubungan saling percaya
➢ Objektif
➢ Open minded
➢ Status psikologis sehat
➢ Kesadaran diri tinggi
….. Aplikasi Komunikasi dalam
Implementasi Keperawatan
• Kegiatan dalam konseling ;

➢ Bina hubungan berdasarkan rasa hormat dan saling percaya

➢ Tunjukkan empati, hangat dan tulus

➢ Buat lama waktu konseling

➢ Tetapkan tujuan

➢ Berikan klien privacy dan rasa percaya diri

➢ Berikan informasi faktual jika diperlukan/dibutuhkan

➢ Dorong express feeling

➢ Bantu klien untuk mengidentifikasi masalah/situasi yang menimbulkan stres

➢ Pakai teknik refleksi dan klarifikasi untuk memfasilitasi kekhawatiran klien


….. Aplikasi Komunikasi dalam
Implementasi Keperawatan
➢ Tanya klien/keluarga apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan terhadap
masalah yang terjadi

➢ Bantu klien untuk membuat daftar prioritas terhadap alternatif pilihan yang ada

➢ Identifikasi perbedaan pola pandang antara klien dan tim kesehatan

➢ Pertimbangkan prilaku keluarga yang mempengaruhi klien

➢ Nyatakan secara verbal ketidaksesuain antara prilaku dan perasaan klien

➢ Gunakan alat bantu untuk pengkajian

➢ Bantu klien untuk mengidentifikasi hal positif dan beri pujian

➢ Dorong ketrampilan baru jika diperlukan

➢ Dorong prilaku baru yang lebih sehat

➢ Jangan berikan keputusan ketika klien sedang mengalami stres berat


….. Aplikasi Komunikasi dalam
Implementasi Keperawatan
• Atribut seorang konselor
➢ Mampu berinteraksi dengan baik dengan individu
➢ Mampu mendorong tema/fokus pembicaraan
➢ Mampu mengidentifikasi tema penting
➢ Problem focus
➢ Interview setting
Aplikasi Komunikasi dalam Evaluasi
Keperawatan
• Re evaluasi komunikasi
• Re evaluasi intervensi
• Re evaluasi alur komunikasi
Referensi
• Potter, P & Perry, A 2009, “Fundamental Keperawatan”,
Edisi 7, Salemba Medika, hal. 579-595
• Bulecheck, G dkk 2008, “Nursing interventions
classifications (NIC)”, Mosby, Iowa, hal. 242
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Mahnum Lailan nst, MKEP


Kebudayaan

• Dari kata - Buddhayah (Buddhi) – “budi” atau


akal
• Seluruh cara hidup suatu masyarakat dan
menjadi acuan dalam berpikir dan berperilaku
yang didapat melalui proses
– Internalisasi
Tertanamnya nilai-nilai budaya kedalam diri masyarakat
– sosialisasi
Proses penanaman nilai-nilai

• Keseluruhan pikiran, dan hasil karya manusia


(Prof.Koentjaraningrat)
Wujud Budaya

* Berbentuk nilai, norma, peraturan, gagasan


– Sifat – abstrak
– Fungsi – mengatur, mengendalikan perbuatan manusia

* Berbentuk sistem sosial


– Yaitu aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
berhubungan,mengikuti pola tertentu berdasarkan pada
adat istiadat yang berlaku
Contoh :
Tingkah laku berbicara, cara memberi hormat

* Berbentuk benda-benda hasil karya manusia


Formal
Tingkatan Budaya Informal
Teknis
Formal
Budaya pada tingkatan ini
merupakan tradisi atau kebiasaan
yang dilakukan oleh sebuah
masyarakat yang turun-temurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya
dan hal tersebut bersifat resmi /
formal
Contoh: mengemudi pada jalur
sebelah kiri (Indonesia) atau
sebelum memasuki ruangan
mengetuk pintu terlebih dahulu
lanjutan Formal
Informal
Teknis

Informal
Pada tingkatan ini, budaya lenih banyak diteruskan
oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi
berikutnya melalui apa yang mereka lihat, dengar,
gunakan dan lakukan, tanpa diketahui alasan
melakukan budaya tersebut:
Contoh: pertemuan yang dimulai pada jam 10.00
baru dimulai pada jam 10.15
lanjutan Formal
Informal
Teknis
Teknis
Pada tingkat ini, aturan yang
mengikat secara formal sudah
diterapkan. Selain itu ada penjelasan
yang logis terhadap budaya yang
digunakan.
Contoh: Kampus tidak
memperkenankan mahasiswa untuk
menggunakan sandal
Proses Transpormasi Budaya
• Enkulturasi
Budaya ditransmisikan dari satu
generasi kegenerasi berikutnya
melalui proses belajar
• Akulturasi
Budaya seseorang terbentuk melalui
kontak langsung dengan budaya lain
yang terjadi secara terus menerus
• Subkultur
Kelompok-kelompok kecil yang
tinggal dan berinteraksi dalam kultur
yang lebih besar dan dominan
Komunikasi antar Budaya

Komunikasi antara orang-orang yang berasal


dari kultur yang berbeda-beda yang memiliki
kepercayaan, nilai , dan perilaku yang berbeda
Alasan mempelajari komunikasi lintas budaya
menurut Litvin (1977) :

• Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk


memahami keanekaragaman budaya sangat
diperlukan.

• Semua budaya berfungsi dan penting bagi


pengalaman anggota-anggota budaya tersebut
meskipun nilai-nilainya berbeda.
• Setiap individu dan/atau budaya berhak
menggunakan nilai-nilainya sendiri.
• Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada
asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang
berlaku.

• Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk


berhubungan dengan orang lain kita memperoleh
pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi,
perasaan dan masalah manusia.

• Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar


pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian
dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia
orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang
harus kita pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk
memahaminya.
Tujuan mempelajari komunikasi
lintas budaya, Litvin (1977)

1. Menyadari bias budaya sendiri


2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar
terlibat dengan anggota dari budaya lain
untuk menciptakan hubungan yang
langgeng dan memuaskan orang tersebut.
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar
atas budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam
pengalaman seseorang
6. Mempelajari keterampilan komunikasi yang
membuat seseorang mampu menerima gaya
dan isi komunikasinya sendiri.
Lanjutan
7. Membantu memahami budaya sebagai hal
yang menghasilkan dan memelihara semesta
wacana dan makna bagi para anggotanya
8. Membantu memahami kontak antar budaya
sebagai suatu cara memperoleh pandangan
ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-
nilai, kebebasan-kebebasan dan
keterbatasan-keterbatasannya.
9. Membantu memahami model-model, konsep-
konsep dan aplikasi-aplikasi bidang
komunikasi antar budaya.
10. Membantu menyadari bahwa sistem-sistem
nilai yang berbeda dapat dipelajari secara
sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
Pengaruh Kebudayaan terhadap
Komunikasi

Keberhasilan Komunikasi
Ditentukan oleh kemampuan komunikan memberi
makna terhadap pesan yang diterima
Jika makna yang dimaksud komunikator melalui
pesan sama dengan maksud komunikan, maka
komunikasi dapat dikatakan berhasil, yaitu
tercapainya persamaan makna
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan
komunikasi

* Frame of Reference (kerangka acuan)


Persamaan pada tingkat pendidikan, pengetahuan,
latar belakang budaya

Overlaping of interest (pertautan minat dan


kepentingan) yang semakin besar, semakin mudah
pula proses komunikasi berlangsung
* Field of Experience (latar belakang pengalaman)
Pengalaman dapat berupa pengalaman pribadi

Pengaruh Budaya terhadap Persepsi


Disamping latar belakang pengalaman pribadi
norma, adat istiadat, kepercayaan juga
mempengaruhi “Field Experience” terhadap objek
dan pada akhirnya mempengaruhi persepsi terhadap
suatu objek.

• Misal : sikap menghargai waktu


Kebudayaan mengajarkan Tata cara komunikasi
• Kebudayaan berfungsi untuk mengajarkan tata cara
berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal

Misal : Tidak setuju terhadap sesuatu


- India mengangguk
- Indonesia menggeleng
Komunikasi mentransmisikan nilai budaya

• Komunikasi menjadi alat untuk mensosialisasikan nilai


budaya kepada masyarakat

• Melalui komunikasi, secara verbal dan non verbal


mentransmisikan nilai budaya, norma sosial dan adat
kebiasaan dari satu generasi kegenerasi, dari satu kelompok
kepada kelompok lainnya

Misal : Dongeng yang disampaikan secara lisan


dapat dibukukan dan disampaikan
kepada generasi selanjutnya
“Menganggap orang lain seperti diri kita ketika kita
berbicara kepada mereka sama saja dengan
berbicara sendirian”

Asumsi kesamaan yang paling tegas menyatakan


bahwa :

Semua manusia pada pokoknya sama, dengan


pandangan ini perbedaan jasmani, kepribadian
bahkan kebudayaan hanya dianggap lahiriah saja.
Pentingnya Komunikasi antar Budaya
• Mobilitas
• Saling ketergantungan ekonomi
• Teknologi komunikasi
• Pola Imigrasi
• Kesejahteraan Politik

Ciri yang menandakan komunikasi lintas budaya :


• Sumber dan Penerima pesan berasal dari budaya
yang berbeda
Memahami Perbedaan Budaya

Parameter Budaya
• Gaya hidup yang unik dari suatu kelompok masyarakat
tertentu

• Budaya dimiliki oleh seluruh manusia (masyarakat)sehingga


merupakan faktor pemersatu

• Merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan

• Memiliki andil pada perubahan sosial


Karakteristik Budaya

• Komunikasi dan Bahasa


Dalam suatu kelompok bahasa terdapat
perbedaan seperti dialek, makna yang
diberikan pada gerakan tubuh
Karakteristik Budaya

• Pakaian dan Penampilan


* Kimono – orang jepang
* Wajah yang dicoret – suku indian

• Makanan dan kebiasaan makan


* Daging sapi – dimakan oleh orang Amerika
terlarang bagi orang India
(hindu)
* Mempergunakan tangan - Indonesia
Mempergunakan sumpit - Jepang
Karakteristik Budaya

• Waktu dan Kesadaran akan waktu


* Tepat waktu – orang jerman
Lebih santai – orang Amerika Latin

* Empat musim – lebih menandai datangnya


perubahan musim

Musim hujan dan kemarau – banjir dan


kekeringan
Karakteristik Budaya

• Hubungan
* Hubungan pernikahan - monogami
poligami

• Nilai dan norma


* Etika kerja - faktor senioritas
kualitas

• Kepercayaan dan sikap


* Perhatian terhadap hal-hal supernatural
* Lebih perhatian pada masalah agama
Faktor penyebab kesulitan memahami
komunikasi antarbudaya
• Etnosentrisme yakni kecenderungan untuk
mengevaluasi nilai, kepercayaan dan perilaku dalam
kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis, dan lebih
wajar ketimbang dalam kultur lain

•Kesadaran dan
ketidaksadaran. Bila Anda
dalam keadaan ‘tidak sadar’,
akan bertindak dengan asumsi
yang biasanya tidak layak
secara intelektual.
Bentuk-bentuk
komunikasi antarbudaya
• Komunikasi antarbudaya
• Komunikasi antar ras
• Komunikasi antar etnis
• Komunikasi antar agama
• Komunikasi antar bangsa
• Komunikasi antar subkultur
• Komunikasi antara jenis
kelamin yang berbeda
Prinsip-prinsip
Komunikasi Antarbudaya
• Relativitas bahasa
• Bahasa sebagai cermin budaya
• Mengurangi ketidakpastian
• Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya
• Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya
• Memaksimalkan hasil interaksi
Hambatan-hambatan
Komunikasi Antarbudaya
• Mengabaikan perbedaan antara Anda dan
kelompok yang secara kultural berbeda
• Mengabaikan perbedaan antara kelompok
kultural yang berbeda
• Mengabaikan perbedaan dalam makna
• Melanggar adat kebiasaan kultural
• Menilai perbedaan secara negatif
• Kejutan budaya
Menghindari hambatan
• Sadari perbedaan antar anda dengan orang dari kultur
yang berbeda
• Sadari bahwa perbedaan selalu ada dalam kelompok
apapun
• Ingat bahwa makna ada pada orang bukan pada kata-
kata atau gerak gerik
• Ingat kebiasaan budaya dari konteks komunikasi
antarbudaya
• Hindari evaluasi negatif terhadap perbedaan kultur
• Hindari kejutan budaya
Perbedaan Budaya

Perbedaan budaya dapat dilihat ari beberapa


aspek, diantaranya:
1. Nilai-nilai sosial
2. Peran dan Status
3. Pengambilan keputusan
4. Konsep waktu
5. Konsep jarak
6. Konteks budaya
7. Bahasa tubuh
8. Perilaku sosial
9. Perilaku etis
10. Perbedaan budaya perusahaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
perjalanan bisnis ke negara lain

1. Adat Istiadat
2. Konsep waktu
3. Pakaian dan makanan
4. Politik
5. Perbedaan satuan kerja
6. Agama dan kepercayaan
7. Lembaga ekonomi dan bisnis
8. Etika, nilai dan hukum,
Belajar Budaya Negara lain
Di Spanyol, orang berjabat
tangan paling lama antara
lima sampai dengan tujuh
ayunan; melepas jabat
tangan segera dapar
diartikan sebagai suatu
bentuk penolakan. Di Prancis,
orang berjabat tangan cukup
dengan hanya sekali ayunan
atau gerakan.
Jangan memberi hadiah Lanjutan
beralkohol kepada orang-
orang yang hidup di negara
Arab

Ungkapkan usia
perusahaan kita, jika kita
sedang berbisnis dengan
orang-orang Jerman,
Belanda dan Swiss
End of Session

Anda mungkin juga menyukai