Anda di halaman 1dari 23

Oleh : Tiyara Safitri, S.

SiT

Prodi D-III Kebidanan Poltekkes


TH. 2017
DEFINISI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
(KIP)

 Komunikasi Interpersonal (KIP) : Interaksi orang ke


orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling
berbagi informasi dan perasaan antara individu
dengan individu atau antar individu di dalam
kelompok kecil (Febrina, 2008).

 Komunikasi Interpersonal : Pertukaran informasi,


perasaan atau pemikiran antar manusia (individu)
secara tatap muka (face to face), individu dengan
individu (person to person), verbal non-verbal.
Karena sifat dari interaksi adalah langsung dan
segera, komunikasi interpersonal merupakan inti
dari semua hubungan antar manusia (all human
relationships).
KONSELING :
Adalah pertolongan dlm bentuk
wawancara yg menuntut adanya
komunikasi, interaksi yg
mendalam & usaha bersama
antara konselor dgn konseli u/
mencapai tujuan konseling yg
dpt berupa pemecahan masalah,
pemenuhan keb/perubahan
tingkah laku/sikap dlm lingkup
pely.keb.
TUJUAN KONSELING :

1)1.Meningkatkan
Meningkatkan penerimaan informasi
penerimaan informasi
• Informasi yg benar, diskusi bs dgn cara mendengarkan, berbicara & kom
non-verbal meningkatkan penerimaan inform mengenai KB o/klien
2) Menjamin pilihan yg cocok
• Menjamin petugas & klien memilih cara terbaik yg sesuai dgn keadaan
kes & kondisi klien
3) Menjamin penggunaan yg efektif
• Konseling efektif diperlukan agar klien mngetahui bagaimana
menggunakan KB dgn benar & mengatasi inform yg keliru ttg cara tsb
4) Menjamin kelangsungan yg lebih lama
• Kelangsungan pemakaian cara KB akan lbh baik bila klien ikut memilih
cara tsb, mengetahui cara kerjanya & mengatasi efek sampingnya
PERBEDAAN KONSELING DAN NASEHAT

KONSELING NASEHAT

• Memberikan fakta2 • Memberitahukan klien apa


sehingga klien dpt menbuat yg sebaiknya ia lakukan
keputusan sendiri • Menghakimi prilakunya
• Membuat klien mau dimasa lalu dan kini
bertanya
• Mendiskusikan masalah
pribadinya yg tdk mungkin
dibicarakan dgn setiap org
lain
PROSES KIP

 Proses KIP merupakan suatu proses dua arah,


lingkaran interaktif di mana pihak-pihak yang
berkomunikasi saling bertukar pesan secara verbal -
nonverbal. Kedua pihak menjadi pengirim maupun
penerima pesan. Dalam prosesnya, penerima pesan
menafsirkan pesan dari pengirim pesan sebelumnya
dan memberikan tanggapan dengan pesan yang
baru.

 Model KIP memfokuskan kepada diri individu


masing-masing dan pesan-pesan saling
dipertukarkan. Tidak ada satu pun dari unsur yang
ada berdiri sendiri.
LANGKAH DALAM KONSELING

PENDAHULUAN

•Langkah pendahuluan/pembuka merupakan keg. menciptakan kontak,


melengkapi data konseli untuk merumuskan penyebab masalah, dan
menetukan jalan keluar.

BAGIAN INTI/POKOK

•Bagian inti/pokok dalam konseling mencakup kegiatan mencari jalan


keluar, memilih salah satu jalan keluar yang tepat bagi konseli, dan
melaksanakan jalan keluar.

BAGIAN AKHIR

•Bagian akhir keg. konseling merupakan kegiatan penyimpulan dari


seluruh aspek kegiatan dan pengambilan jalan keluar. Langkah ini
merupakan langkah penutupan dari pertemuan dan juga penetapan
untuk pertemuan berikutnya.
LANGKAH MELAKUKAN KONSELING
TEKNIK KONSELING GALLEN & LEITENMAIER
(1987) DIKENAL DGN GATHER YAITU:

G reet : Berikan salam, kenalkan diri


 A sk : Tanyakan keluhan/kebutuhan ps.
 T ell : Beritahu persoalan pokok yg
dihadapi ps & mencari upaya
penyelesaian
Help : Bantu klien memahami & menyelesaikan
masalahnya
 E xplain : Jelaskan sec rinci mengenai
pilihannya
 Refer/ : Rujuk bila tdk bs memberi pely. Yg
sesuia
Return : Buat jadwal kunjungan ulang
Visit
CARA MELAKUKAN KONSELING
ADA 6 LANGKAH KONSELING, YG DISINGKAT
SATU TUJU, YAITU :

 Sa : Sapa dan Salam


 T : Tanyakan apa masalahnya.
 U : Uraikan pokok bahasan yg menjadi
permasalahannya.
 Ban – Tu : Gambarkan mengenai berbagai
macam pilihan yg bisa dipertimbangkan.
 J : Jelaskan sec rinci mengenai pilihannya.
 U : Ulangi hal-hal yg perlu diperhatikan
atau diingatnya, yakinkan bahwa anda
selalu bersedia untuk menerimanya.
EFEKTIFITAS KIP

Keterbukaan
(Openess)

Kesetaraan Empati
(equality) (empathy)

Dukungan
Rasa Positif
(Supportive
(Positiveness)
ness)
EMPATHY

 David Berlo (1997:172) mengembangkan konsep empati


menjadi teori komunikasi. Empat tingkat ketergantungan
komunikasi adalah:
1. Peserta komunikasi memilih pasangan sesuai dirinya.
2. Tanggapan yang diharapkan berupa umpan balik.
3. Individu mempunyai kemampuan untuk menanggapi,
mengantisipasi bagaimana merespon informasi, serta
mengembangkan harapan-harapan tingkah laku partisipan
komunikasi.
4. Terjadi pergantian peran untuk mencapai kesamaan
pengalaman dalam perilaku empati.
BERLO MEMBAGI TEORI EMPATI MENJADI DUA:

• Orang dapat
Teori mengamati atau
Penyimpulan mengidentifikasi
(inference theory) perilakunya sendiri

Teori • Seseorang harus lebih


Pengambilan dulu mengenal dan
Peran mengerti perilaku
orang lain.
(role taking theory)
EMPATI
Upaya dan kemampuan untuk mengerti,
menghayati, dan menempatkan diri seseorang
di tempat orang lain sesuai dengan
identitasnya.
Menerima orang lain sebagaimana adanya
Tidak bersikap menghakimi, menyalahkan
atau membenarkan.
Dasar empati adalah kasih sayang.
Selalu bersikap hormat dan manusiawi thd
orang lain dan sistem nilai yg dianutnya.
TAHAPAN PROSES EMPATI :
1. Kelayakan (decentering)
Bagaimanan indiv memusatkan perhatian kpd org lain &
mempertimbangkan apa yg dikatakan org lain tsb
2. Pengambilan Peran (Role Taking)
Mengidentifikasi org lain ke dlm dirinya, menyentuh
kesadaran diri melalui org lain, tingkatan :
Psycological
Level
(berdasarkan apa yg dialami indiv)
Sociological Level
(asumsi sebagian kelompok budaya)

Cultural Level
(karakteristik norma & nilai masyarakat)

3. Komunikasi Empati (Emphatic Communication)


Meliputi penyampaian perasaan, kejadian,
persepsi/proses yg menyatakan tdk langsung perubahan
sikap/perilaku penerima
FAKTOR PENGHAMBAT KIP/K

1. Faktor Individual
2. Faktor yg berkaitan dgn
interaksi
3. Faktor Situasional
4. Kompetensi dlm melakukan
percakapan
FAKTOR INDIVIDUAL:

Perasaan, pikiran, kecurigaan.


Tidak konsentrasi pada
pemberi pesan.
Bukan pendengar yang baik.
Fisik : Usia, gender, Kondisi
diri yg kurang menguntungkan
(daya tangkap, daya panca
indera).
Sosial : Sejarah klg & relasi,
jaringan sosial, peran dlm
masy, bahasa daerah.
FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN INTERAKSI :

Kurang jelas
Memiliki arti ganda
Kurang sistematis
Bahasa tidak lazim
Pesan terlalu panjang
dengan waktu singkat
FAKTOR YANG BERKAITAN DGN
INTERAKSI:

Tujuan & harapan thd komunikasi


tdk sesuai
Sikap thd interaksi (klien
introved)
Pembawaan diri seseorang thd
org lain (spt : kehangatan,
perhatian, dukungan)
Sejarah hubungan yg kurang baik
dgn klien
FAKTOR SITUASIONAL:

Lingkungan yg tenang
Privasi terjaga
Kenyamanan ruangan (tdk
panas, dll)
KOMPETENSI DLM MELAKUKAN
PERCAKAPAN :

Kompetensi yg harus diperhatikan :


 Emphaty
Perspektif sosial (gambaran perilaku
dr org yg kita ajak berkomunikasi)
Sensitivity
Pengetahuan
Self Monitoring
Kecakapan berinteraksi
KIAT MENJADI KOMUNIKATOR YG
EFFEKTIF :

 Uraikan pesan dg jelas,  Beri contoh nyata yg


ringkas, sederhana.
memudahkan untuk
 Peka atau sensitif dan memahami.
tanggap thd sikap
penerima pesan.  Kemukakan hal yg
 Berusaha menempatkan penting terlebih
diri pd posisi penerima dahulu.
pesan.  Hindari gangg
 Pesan diberikan sec komunikasi karena
bertahap dan sistematis. perbedaan persepsi.
 Ulangi hal-hal yg penting
yg ingin disampaikan
PROSES DAN DAMPAK KIP/K DALAM PELAYANAN KESEHATAN

KLIEN

Proses pertukaran informasi, pikiran,pendapat/ perasaan


The moment of
truth/
Verbal / nonverbal
The moment of
Opportunities Promosi, edukasi, motivasi, bim/kons.

PEMBERI
PELAYANAN

Suasana kondusif antara klien dan pemberi pelayanan.

Meningkatkan citra dan kredibilitas pelayanan

KESAN POSITIF DR KLIEN:


1. Melakukan kunjungan ulang
2. Melakukan komn dr mulut ke mulut. 3. Meningkatnya jml kunj
TRIM’S

Anda mungkin juga menyukai