Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)

1. 1. KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Kristyawan S.,SKM


PENGERTIAN KIP/K Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari
orang ke orang, bersifat 2 arah baik secara verbal dan non verbal, dengan saling berbagi
informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam
kelompok kecil.
2. 3. • Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi
masalah tersebut. (Saifudin, Abdul Bari : 2002 ).
3. 4. Suatu komunikasi interpersonal belum tentu suatu konseling tetapi konseling selalu
merupakan komunikasi interpersonal.
4. 5. TUJUAN KONSELING MELIPUTI 1. Mencapai kesehatan psikologi yang positif. 2.
Memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi individu. 3. Membantu perubahan
pada diri individu yang bersangkutan. 4. Membantu mengambil keputusan secara tepat
dan cermat. 5. Adanya perubahan perilaku dari yang tidak menguntungkan menjadi
menguntungkan.
5. 6. FAKTOR PENGHAMBAT KIP/K 1. Faktor Individual  Orientasi kultural ( keterikatan
budaya )  Faktor fisik: kepekaan panca indera ( kemampuan untuk melihat,
mendengar), usia, jender ( jenis kelamin  Sudut pandang : nilai- nilai  Faktor sosial :
sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial,
peran sosial.  Bahasa.
6. 7. 2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi  Tujuan dan harapan terhadap komunikasi
 Sikap terhadap interaksi  Pembawaan diri terhadap orang lain  Sejarah hubungan.
3. Faktor situasional Situasi selama melakukan komunikasi sangat mempengaruhi
keberhasilan 4. Kompetensi dalam melakukan percakapan
7. 8. PERBEDAAN KONSELING DAN NASEHAT Nasehat Memberitahukan klien apa yang
sebaiknya klien lakukan, menghakimi perilakunya di masa lalu dan sekarang. Konseling
Memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat keputusan, membuat klien
bertanya dan mendiskusikan masalah pribadinya.
8. 9. PROSES KONSELING 1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik (rapport).
Beberapa teknik untuk menguasai rapport adalah: a. Memberikan salam b.
Memperkenalkan diri c. Topik pembicaraan yangs sesuai d. Menciptakan suasanan yang
aman dan nyaman: sikap hangat, realisasi tujuan bersama, 2. Pengumpulan dan
pemberian informasi. 3. Perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
9. 10. KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI DALAM MELAKSANAKAN KIP/K • Empati
adalah kecakapan memahami perasaan dan pengertian orang lain. • Perspektif sosial
adalah kecakapan melihat kemungkinan – kemungkinan perilaku yang diambil oleh
orang yang kita ajak komunikasi. • Kepekaan ( sensitivity ) terhadap sesuatu hal dalam
KIP/K. • Pengetahuan akan situasi pada saat melakukan KIP/K. • Memonitor diri adalah
kemampuan menjaga ketepatan perilaku dan pengungkapan komunikan. • Kecakapan
dalam tingkah laku antara lain keterlibatan dalam berinteraksi
10. 11. TEKNIK TEKNIK DALAM KONSELING 1. Pendekatan authoritatian atau directive
Pusat dari keberhasilan konseling adalah dari konselor. 2. Pendekatan non-directive atau
conseli centred konseli diberikan kesempatan untuk memimpin proses konseling dan
memecahkan masalah sendiri. 3. Pendekatan edetic konselor menggunakan cara yang
baik sesuai dengan masalah konseli.
11. 12. LANGKAH-LANGKAH KONSELING 1. Pendahuluan (Langkah Awal) Merupakan
langkah penting dalam proses konseling kebidanan, keberhasilan langkah awal akan
mempermudah langkah berikutnya dalam proses konseling kebidanan. Pada langkah
awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah: a. Mengeksplorasi perasaan, fantasi
dan ketakutan sendiri b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri c. Menentukan
alasan klien minta pertolongan d. Membina rasa percaya (trust), penerimaan dan
melakukan komunikasi e. Membuat kontrak bersama f. Mengeksplorasi pikiran, perasaan
dan perbuatan klien g. Mengidentifikasi masalah klien h. Merumuskan tujuan bersama
klien
12. 13. 2. Bagian Inti/ Pokok (Langkah Inti) Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan
keluar, memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan keluar tersebut. Langkah
ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar- benar sesuai dengan kebutuhan
klien dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan pada langkah inti adalah
sebagai berikut: a. Mengeksplorasi stressor yang tepat b. Mendukung perkembangan
kesadaran diri klien dan pemakaian koping mekanisme yang konstruktif c. Mengatasi
penolakan perilaku maladaptif d. Memberikan beberapa alternatif yang dipilih klien e.
Merencanakan tindak lanjut dari alternative pilihan
13. 14. 3. Bagian Akhir (Langkah Akhir) Merupakan kegiatan akhir dari konseling yang
meliputi pengumpulan dari seluruh aspek kegiatan. Langkah ini merupakan langkah
penutupan dari pertemuan dan penetapan untuk pertemuan berikutnya. Tugas bidan
pada langkah akhir adalah: a. Menciptakan realitas perpisahan b. Membicarakan proses
terapi dan pencapaian tujuan c. Saling mengeksplorasi perasaan, penolakan
(kehilangan), sedih, marah dan perilaku lain. d. Mengevaluasi kegiatan dan tujuan
konseling e. Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan
membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
PENGERTIAN
Komunikasi interpersonal : interaksi yang dilakukan dari orang ke orang, bersifat 2 arah
baik verbal maupun non verbal, dengan saling berbagi informasi dan perasaan antara
individu dgn individu atau antar individu dalam kelompok kecil.
Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik, bertujuan Untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi dan menemukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah
tersebut.
Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya
komunikasi, interaksi yang mendalam, dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan
konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah,
pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup
pelayanan kebidanan.
FAKTOR PENGHAMBAT KIP/K
a. Factor individual
Orientasi cultural (keterikatan budaya) merupakan factor individual yang dibawa
seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari factor fisik
maupun kepekaan pancaindera (kemampuan untuk melihat dan mendengar), usia dan jenis
kelamin, sudut pandang atau nilai-nilai yang dianut, serta factor social diantaranya
sejarah keluarga dan relasi, jaringan social, peran dalam masyarakat, status social dan
peran social.
b. Factor yang berkaitan dengan interaksi
Meliputi tujuan dan harapan terhadap komunikasi , sikap terhadap interaksii, serta
pembawaan diri seseorang terhadap orang lain seperti kehangatan, perhatian, dukungan.
c. Factor situasional
Situasi selama melakukan komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi,
lingkungan yang tenang dan terjaga privasinya merupaka situasi yang sangat mendukung,
begitu pula sebaliknya.
d. Kompetensi dalam melakukan percakapan
Agar komunikasi interpersonal berjalan lancar dan mendatangkan hasil yang diharapkan,
baik komunikator maupun komunikan perlu memilii kemampuan dan kecakapan dalam
melakukan komunikasi interpersonal. Kompetensi yang harus dipenuhi tersebut meliputi :
a. Empati (empathy) adalah kecakapan memahami perasaan dan pengertisn orang lain
b. Perspektif social adalah kecakapan melihat kemungkinan-kemungkinan perilaku yang
diambil oleh orang yang kita ajak komunikasi.
c. Kepekaan (sensivity) tehadap sesuatu hal dalam KIP/K
d. Pengetahuan akan situasi pada saat melakukan KIP/K
e. Memonitor diri adalah kemampuan menjaga ketepatan perilaku dan pengungkapan
komunikan.
f. Kecakapan dalam tingkah laku antara lain keterlibatandalam berinteraksi.

PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP KIP/K


Menurut model Johari windows untuk meningkatkan komunikasi interpersonal kuadran I
perlu dibuka lebar-lebar di antaranya dengan cara membuka diri.sehingga diharapkan
setiap individu tau benar tentang dirinya. Pemahaman diri diperlukan dengan tujuan
mengetahui dan mengenal diri sendiri, apakah mempunyai persepsi yang sama dengan
orang lain. Pemahaman diri meliputi
a. kesadaran diri
b. klarifikasi nilai
kebutuhan klien harus selalu diutamakan, bidan sebaiknya mengklarifikasi nilai agar tidak
mempengaruhi keberhasilan hubungan antara bidan dengan klien. Dengan menyadari
system nilai yang dimiliki bidan (missal : kepercayaan, seksual, dan ikatan keluarga),
bidan akan siap mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan system nilai yang
dimiliki.
c. eksplorasi perasaan
bidan perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya dan mengontrolnya agar dapat
menggunakan dirinya secara terapeutik., jika bidan terbuka kepada klien, bidan akan
mendapatkan dua informasi penting yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana
penampilannya pada klien.
d. kemampuan menjadi model.
Bidan yang mempunyai masalah pribadi, seperti hubungan interpersonal yang terganggu,
akan mempengaruhi hubungannya dengan klien.BIdan perlu memahami bagaiman
menghadapi kecemasan, kemarahan, kesedihan , kegembiraan klien. Bidan harus tahu
bagaimana dirinya sendiri bersikap, apakah mudah cemas atau mudah tersinggung,
sehingga bidan tahu keterbatasan diri sewaktu melayani klien.

Anda mungkin juga menyukai