Anda di halaman 1dari 30

RIKHLY FARADISY MURSYIDA, S.ST., M.Kes.

 Konseling merupakan proses pemberian


informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematik dengan panduan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan
pengetahuan klinik yang bertujuan untuk
membantu seseorang mengenali kondisinya saat
ini, masalah yang sedang dihadapi, dan
menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi
masalah tersebut.
 Komunikasi Interpersonal adalah interaksi yang dilakukan
antara orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal.
Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu
dengan individu atau antar individu di dalam kelompok
kecil.

 Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk


wawancara yang menuntut adanya komunikasi interaksi
yang mendalam, dan usaha bersama bidan dengan
pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun
perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup
pelayanan kebidanan.
 Konselor adalah orang yang memberi nasehat,
memberi arahan kepada orang lain (klien) untuk
memecahkan masalahnya.
 Konseli adalah orang yang mencari
(membutuhkan) advis atau nasehat.
 1. Mencapai kesehatan psikologi yang positif.
2. Memecahkan masalah meningkatkan
efektifitas pribadi individu.
3. Membantu perubahan pada diri individu yang
bersangkutan.
4. Membantu mengambil keputusan secara tepat
dan cermat.
5. Adanya perubahan prilaku dari yang tidak
menguntungkan menjadi menguntungkan.
1. Membentuk kesiapan konseling.
Faktor yang mempengaruhi kesiapan konseling
adalah motivasi memperoleh bantuan,
pengetahuan klien tentang konseling, kecakapan
intelektual, tingkat tilikan terhadap masalah dan
harapan terhadap peran konselor.
 a. Penolakan
b. Situasi fisik
c. Pengalaman konseling yang tidak
menyenangkan
d. Pemahaman konseling kurang
e. Pendekatan kurang
f. Iklim penerimaan pada konseling kurang.
 a. Orientasi pra konseling
b. Teknik survey terhadap masalah klien
c. Memberikan informasi pada klien
d. Pembicaraan dengan berbagai topic
e. Menghubungi sumber-sumber referal.
 Memperoleh Riwayat Kasus
Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi
ssistematis tentang kehidupan sekarang dan masa
lalu. Riwayat kasus kebidanan, biasanya tercatat
dalam rekam medis.
 Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah
klien, perkiraan sebab-sebab kesulitan
(kemungkinan teknik konseling dan perkiraan
hasil konseling).
 1. Pendekatan authoritatian atau directive, pusat
dari keberhasilan konseling adalah dari konselor.
2. Pendekatan non-directive atau conseli centred,
konseli diberikan kesempatan untuk memimpin
proses konseling dan memecahkan masalah
sendiri.
3. Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara
yang baik sesuai dengan masalah konseli.
1. Pendahuluan (Langkah Awal)
Merupakan langkah penting dalam proses konseling kebidanan,
keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah
berikutnya dalam proses konseling kebidanan. Pada langkah
awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah:
a. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
c. Menentukan alas an klien minta pertolongan
d. Membina rasa percaya (trust), penerimaan dan melakukan
komunikasi
e. Membuat kontrak bersama
f. Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien
g. Mengidentifikasi masalah klien
h. Merumuskan tujuan bersama klien
 Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan keluar,
memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan
keluar tersebut. Langkah ini menentukan apakah bantuan
yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan klien
dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan
pada langkah inti adalah sebagai berikut:
a. Mengeksplorasi stressor yang tepat
b. Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan
pemakaian koping mekanisme yang konstruktif
c. Mengatasi penolakan perilaku maladaptif
d. Memberikan beberapa alternatif yang dipilih klien
e. Merencanakan tindak lanjut dari alternative pilihan
 Merupakan kegaitan akhir dari konseling yang meliputi
pengumpulan dari seluruh aspek kegiatan. Langkah ini
merupakan langkah penutupan dari pertemuan dan
penetapan untuk pertemuan berikutnya. Tugas bidan pada
langkah akhir adalah:
a. Menciptakan realitas perpisahan
b. Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
c. Saling mengeksplorasi perasaan, penolakan
(kehilangan), sedih, marah dan perilaku lain.
d. Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling
e. Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak
lanjut dengan membuat kontrak untuk pertemuan
berikutnya.
 1. Faktor individual
Keterikatan budaya merupakan faktor individual
yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi.
Orientasi ini merupakan gabungan dari:
a. Faktor fisik atau kepekaan panca indera, usia dan
seks
b. Sudut pandang terhadap nilai-nilai
c. Faktor sosial pada sejarah keluarga dan relasi,
jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial
d. Bahasa
 2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi, antara
lain:
a. Tujuan dan harapan terhadap komunikasi
b. Sikap terhadap interaksi
c. Pembawaan diri terhadap orang lain
d. Sejarah hubungan.
3. Faktor situasional
 Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap
perilaku kompeten dari kedua belah pihak.
Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya
komunikasi adalah:
a. Kegagalan informasi penting
b. Perpindahan topik bicara
c. Komunikasi idak lancar
d. Salah pengertian.
 1. Peningkatan kemampuan klien dalam upaya
mengenal masalah, merumuskan alternatif
pemecahan masalah, dan manilai hasil tindakan
secara tepat dan cermat.
2. Klien memiliki pengalaman dalam menghadapi
masalah dan pelaksanaan pemecahan masalah
kesehatan.
3. Adanya kemandirian dalam pemecahan
masalah.
 Nasehat
Memberitahukan klien apa yang sebaiknya klien
lakukan, menghakimi perilakunya di masa lalu
dan sekarang.
 Nasehat itu adalah suatu kata untuk menerangkan
satu pengertian, yaitu keinginan kebaikan bagi
yang dinasehati.
 Nasehat dilakukan dengan lembut dan sabar untuk
meningkatkan perbaikan demi kebaikan orang yang
dinasehati tanpa mengabaikan harga diri dari keduanya.
 Nasehat meningkatkan cara berfikir mejadi lebih baik, baik
bagi orang yang menasehati dan orang yang dinasehati,
sehingga nasehat juga akan meningkatkan kecerdasan
emosional. 
 Nasehat menimbulkan rasa kasih sayang dari orang yang
dinasehati kepada orang yang menasehati, atau sebaliknya.
Sehingga bisa disimpulkan nasehat akan memberikan
manfaat dan kebaikan baik orang yang menasehati dan
orang yang dinasehati.
 Memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat
membuat keputusan, membuat klien bertanya dan
mendiskusikan masalah pribadinya.
 Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara dan teknik-teknik
bimbingan yang lain oleh seorang ahli (konselor)
kepada individu atau kelompok individu yang sedang
mengalami masalah (klien) yang bertujuan pada
teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
ITEM NASEHAT KONSELING
Pemberi Bantuan Siapa saja (pemberi masihat konselor
orang yang lebih
berpengalaman, namun tanpa
ilmu tertentu)
Penerima bantuan Siapa saja Orang yang normal
Tahap Spontan, tanpa tahap Menggunakan tahap-tahap
Pemberian bantuan medis Tidak ada Tidak ada
Masalah yang dihadapi Saat ini dan yang akan Saat ini dan yang akan
(tingkatan) datang (ringan) datang (sedang)
Pengambil keputusan Klien (pemberi bantuan Klien (konseli)
dapat memberikan
penekanan)
Waktu penanganan Jangka pendek Jangka pendek
 Hubungan antara konselor dan klien adalah inti
proses konseling.
Proses konseling meliputi:
1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik
(rapport).
“En rapport” mempunyai makna saling memahami
dan mengenal tujuan bersama. Tujuannya adalah
menjembatani hubungan antara konselor dengan
klien, sikap penerimaan dan minat yang mendalam
terhadap klien dan masalahnya.
 a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Topik pembicaraan yangs sesuai
d. Menciptakan suasanan yang aman dan
nyaman: sikap hangat, realisasi tujuan bersama,
menjamin kerahasiaan, kesadaran terhadap
hakekat klien.
 Pengumpulan dan pemberian informasi
merupakan tugas dari konselor. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara: mendengar keluhan klien,
mengamati komunikasi non verbal klien,
bertanya riwayat kesehatan, latar belakang
keluarga, masalah, memberikan penjelasan
masalah yang dihadapinya.
 Apabila data telah lengkap, maka bidan membantu klien untuk
memecahkan masalah atau membuat perencanaan dalam
pemecahan masalahnya.
 Tahapan dalam memecahkan masalah adalah:
a. Menjajagi masalah (menetapkan masalah yang dihadapi
klien)
b. Memahami masalah (mempertegas masalah yang
sesungguhnya)
c. Membatasi masalah (menetapkan batas-batas masalah)
d. Menjabarkan alternatif pemecahan masalah
e. Mengevaluasi alternatif (menilai setiap alternatif dg analisis
SWOT)
f. Memilih alternatif terbaik
g. Menerapkan alternatif dan menindaklanjuti pertemuan.
 Petunjuk Pengerjaan
1. Bagi kelas menjadi 3 kelompok
a. Kelompok 1 membahas kasus A (Absen 1 – 7 )
b. Kelompok 2 membahas kasus B (Absen 8 – 14 )
c. Kelompok 3 membahas kasus C (Absen 15 – 21)
2. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusi dengan
memberikan identitas anggota kelompoknya.
3. Hasil dikirim dalam format Microsoft Word. Jumlah halaman antara
3-5, ukuran kertas A4, dicantumkan referensi yang digunakan dalam LP
dengan menggunakan spasi 1,5.
4. Diskusikan langkah dan proses konseling yang sebaiknya dilakukan
bidan dengan menambahkan laporan pendahuluan (LP).
5. Fokus utama diskusi adalah proses konseling bidan terhadap kliennya.
6. Pengumpulan tugas paling lambat tanggal 14 April 2020
Ny. A umur 21 tahun, baru melahirkan anak yang
pertama 2 minggu yang lalu rencana ingin
memberikan ASI eksklusif pada bayinya, pada
waktu kontrol ke bidan menyampaikan ingin
menggunakan kontrasepsi yang tidak
mengganggu ASI dan tidak menggunakan obat
maupun alat.
Ny. Z umur 24 tahun dengan P4 A0, menikah 6
tahun yang lalu. Anak yang terakhir umur 2
bulan. Ketika melahirkan di bidan, Ny Z
disarankan untuk mengikuti program Keluarga
Berencana, tetapi Ny Z menolak dengan alasan
takut dilarang oleh agama.
Ny. D umur 20 th, 2 mg yang lalu baru saja
menikah, datang ketempat bidan bersama
suaminya berniat menunda kehamilan tetapi
mereka tidak mau menggunakan kondom atau
cara KB sederhana dan alami lainnya. Ibu saat ini
sedang menstruasi hari ke 8 dan memiliki riwayat
kelainan payudara jinak.

Anda mungkin juga menyukai