Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI INTERPERSONAL/ KONSELING

OLEH : FATIYANI ALYENSI,SST.,Bdn.,M.Kes


A. JENIS- JENIS KOMUNIKASI
1) Komunikasi massa, yaitu jenis komunikasi dimana penyampaian pesan
seseorang kepada kelompok besar orang, biasanya kepada sebagian besar
masyarakat.

2) Komunikasi intrapersonal, Yaitu jenis komunikasi di mana penyampaian


pesan seseorang kepada dirinya sendiri.

3) Komunikasi interpersonal, yaitu jenis komunikasi dimana penyampaian


pesan dari seseorang kepada orang lain bersifat dua arah, secara verbal dan
non verbal.

4) Komunikasi kelompok, yaitu jenis komunikasi dimana penyampaian pesan


dari seseorang kepada individu di dalam kelompok kecil.
Pengertian Komunikasi Interpersonal / Konseling
( KIP / Konseling )
Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antar orang-orang secara
tatap muka, baik secara verbal maupun non verbal.

Komunikasi Interpersonal adalah pertukaran informasi, perasaan atau


pemikiran antar manusia (individu) secara tatap muka (face to face), invidu
dengan individu (person to person), verbal non-verbal
LANJUTAN PENGERTIAN KONSELING

Konseling adalah

 Pertemuan tatap muka


 Diselenggarakan secara sengaja
 Percakapan mengarah pada bantuan untuk klien
 Tujuannya untuk membantu agar klien memahami dirinya, posisinya,
alternatif yang ada, memilih yang sesuai
 Hasil akhir adalah pemahaman diri, pengenalan lingkungan
kemampuan berinteraksi
POKOK POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MEMBERIKAN KONSELING
• Konseling memerlukan kemampuan berdialog dalam komunikasi
antar pribadi, yang bersifat mendalam dan individual
• Sesudah mengikuti konseling diharapkan klien mampu melihat dirinya
dan situasinya
• Untuk dapat memberikan konseling, petugas harus mampu mengenal
klien secara individual, mampu meluaskan wawasan kliwn, mampu
membantu klien memberdayakan dirinya sehingga mampu memilih
secara mandiri
Ciri-ciri Konseling
a. Interaksi antara dua orang (misalnya antara bidan dengan klien)

b. Konseli datang dan mempunyai masalah

c. Konseli datang atas kemauan sendiri atau saran orang lain untuk menyelesaikan

masalahnya.

d. Konselor adalah seorang yang terlatih (profesional) dalam bidang konseling.

e. Tujuan konseling adalah menolong dan memberikan bantuan kepada konseli agar ia

mengerti dan menerima keadaannya serta dapat menemukan jalan keluar dengan

menggunakan potensi yang ada pada dirinya.

f. Proses konseling menitikberatkan kepada masalah yang jelas, nyata dan dalam

kesadaran diri (Yulifah &Yuswanto, 2009).


Unsur Kegiatan dalam Konseling
Dalam melaksanakan kegiatan konseling, ada empat kegiatan
yang harus dilaksanakan agar konseling dapat berjalan dengan
baik dan efektif.

1) Pembinaan hubungan baik (rapport)


2) Penggalian informasi
3) Pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan perencanaan
4) Menindaklanjuti pertemuan
Proses Konseling
1 Pembinaan dan pemantapan hubungan baik (rapport)
“En rapport” mempunyai makna saling memahami dan mengenal tujuan bersama. Tujuannya adalah
menjembatani hubungan antara konselor dengan klien, sikap penerimaan dan minat yang mendalam
terhadap klien dan masalahnya. Beberapa teknik untuk menguasai rapport adalah memberikan salam;
memperkenalkan diri; topik pembicaraan yangs sesuai; menciptakan suasanan yang aman dan nyaman; sikap
hangat, realisasi tujuan bersama, menjamin kerahasiaan, kesadaran terhadap hakekat klien.
2 Pengumpulan dan pemberian informasi
Pengumpulan dan pemberian informasi merupakan tugas dari konselor. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
mendengar keluhan klien, mengamati komunikasi non verbal klien, bertanya riwayat kesehatan, latar
belakang keluarga, masalah, memberikan penjelasan masalah yang dihadapinya.
3 Perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Apabila data telah lengkap, maka bidan membantu klien untuk memecahkan masalah atau membuat
perencanaan dalam pemecahan masalahnya. Tahapan dalam memecahkan masalah adalah: menjajagi
masalah (menetapkan masalah yang dihadapi klien); memahami masalah (mempertegas masalah yang
sesungguhnya); membatasi masalah (menetapkan batas-batas masalah); menjabarkan alternatif pemecahan
masalah; mengevaluasi alternatif (menilai setiap alternatif dg analisis SWOT); memilih alternatif terbaik;
menerapkan alternatif dan menindaklanjuti pertemuan.
LANGKAH-LANGKAH KONSELING (SATU TUJU)
• Sa = Salam
• T = Tanya
• U = Uraikan
• Tu = Bantu
• J = Jelaskan
• U = Ulangi (pesan kuncinya) / Ulangan (Kunjungan Ulang)
SATU TUJU
• Salam
Sambut ramah, tawarkan bantuan, kesankan kesediaan diri untuk mendengarkan dan
membantunya
• Tanya
Tanya apa masalahnya, pahami, hayati, usahakan bisa sama persepsi
• Uraikan
Uraikan sesuai keperluannya, yang tujuannnya adalah agar ia bisa memahami dirinya
lebih baik dari berbagai sudut pandang
• BanTu untuk memberikan gambaran dengan berbagau pilihan yang bisa
dipertimbangkan, keuntungan dan kekurangan sehingga ia bisa mengambil
keputusan
• Jelaskan dan bicarakan secara rinci mengenai pilihannya, Bahas segala
kemungkinan yang terjadi san sikap untuk mengantisipasinya
• Ulangi hal-hal yang perlu diperhatikan, tegaskan inti pembicaraan
SAJI
• Salam
• Ajak bicara
• Jelaskan
• Ingatkan
Konseling memerlukan keterampilan
komunikasi yang terdiri dari 4 + 1 unsur
1. Sumber atau pengirim pesan
2. Isi pesan
3. Media (Lembar balik, buklet, selebaran,poster,kaset,video)
4. Penerima pesan
5. Umpan balik
Langkah Dalam Konseling

1. Pendahuluan
Langkah pendahuluan atau Langkah pembuka merupakan kegiatan menciptakan
kontak, melengkapi data konseli untuk merumuskan penyebab masalah, dan
menetukan jalan keluar.
2. Bagian Inti/Pokok
Bagian inti/pokok dalam konseling mencakup kegiatan mencari jalan keluar, memilih
salah satu jalan keluar yang tepat bagi konseli, dan melaksanakan jalan keluar.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir kegiatan konseling merupakan kegiatan penyimpulan dari seluruh aspek
kegiatan dan pengambilan jalan keluar. Langkah ini merupakan langkah penutupan
dari pertemuan dan juga penetapan untuk pertemuan berikutnya.
SIKAP PETUGAS KONSELING
• Menunjukkan perhatian
• Ramah
• Menerima klien apa adanya
• Menghargai pendapat klien dan lingkungannya
• Memahami klien, tidak mencemooah,memaksakan kehendak
• Menumbuhkan rasa PD klien
• Memberikan informasi dengan jelas dan benar
• Memperoleh kepercayaan klien
• Mempu menjaga kepercayaan klien
Hal-hal yang harus diperhatikan bidan
sebagai konselor
• KESIAPAN KONSELING
motivasi memperoleh bantuan, pengetahuan klien tentang konseling, kecakapan
intelektual, tingkat tilikan terhadap masalah, dan harapan terhadap peran konselor

• Hambatan dalam persiapan konseling :


a) Penolakan,
b) Situasi fisik,
c) Pengalaman konseling yang tidak menyenangkan,
d) Pemahaman konseling kurang,
e) Pendekatan kurang,
f) Iklim penerimaan pada konseling kurang.

Anda mungkin juga menyukai