Anda di halaman 1dari 16

RESUME FISIOLOGI

INDRA PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN


Dosen Pengampu: ISYE FADMIYANOR, S. Si.T, Bdn, M. Kes

DISUSUN OLEH:
1 A KEBIDANAN

AMALLYA KARTIKA P032315401003


NAWADA AQILAH ARIFIN P032315401026
QANITA SANI ANANTA P032315401031
NURUL FAJRINA SALMA P032315401029

POLTEKKES KEMENKES RIAU


JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah di limpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah fisiologi.
Dalam makalah ini kami membahas materi tentang “Indra penglihatan dan
pendengaran” . dalam kesempatan ini terima kasih kami ucapkan kepada ibu ISYE
FADMIYANOR, S. Si.T, Bdn, M. Kes, Selaku dosen pengajar dengan mata kuliah
fisiologi yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga wawasan dan
pengetahuan kami bertambah.
Bagi kami sebagai penyusun merasa banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 24 November 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

A. Mengenal Mata Manusia, Mulai dari Anatomi, Fungsi, Hingga Cara


Kerjanya....................................... ................................................................................1
B. BagianTelinga,FungsidanGambarnya...........................................................................9
C. Peran penglihatan pada ibu hamil dan nifas................................................................12
D. Peran pendengaran pada ibu hamil dan nifas..............................................................14
KESIMPULAN ......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................16
A. Mengenal Mata Manusia, Mulai dari Anatomi, Fungsi, Hingga Cara
Kerjanya

Mata merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Anda dapat melihat hijaunya
sawah, kemacetan di jalan, dan rintik hujan di jendela karena mata Anda berfungsi dengan baik.
Sayangnya, masih banyak yang belum mengenal anatomi bagian mata dan cara menjaganya
dengan benar.

Anatomi gambar mata dan fungsinya

1. Kornea
Kornea adalah jaringan berbentuk kubah transparan yang membentuk bagian mata terdepan
atau paling luar. Fungsi kornea adalah sebagai jendela dan jalan masuk cahaya ke mata Anda.
Berkat kornea, mata Anda dapat mengatur masuknya sinar cahaya agar bisa melihat kata-kata
dan gambar secara jelas. Kornea berfungsi memberikan 65-75 persen kekuatan fokus mata
Anda.
Anda pun perlu berhati-hati untuk menjaga kesehatan kornea Anda. Di dalam kornea terdapat
banyak ujung saraf yang membuatnya sangat sensitif.
Jika tidak dirawat dengan baik, kornea rentan terserang infeksi bakteri atau jamur seperti
keratitis. Selain itu, ada juga kemungkinan terjadinya perubahan struktur kornea, yaitu
keratokonus.

2. Bilik mata depan (anterior chamber)


Bilik mata depan adalah kantung mirip jelly yang berada di belakang kornea, di depan lensa
(lihat pada gambar indra penglihatan Anda di atas). Kantung yang juga dikenal dengan istilah
anterior chamber ini berisi cairan aqueous humor yang membantu membawa nutrisi ke jaringan
mata.
Cairan aqueous humor juga sekaligus berfungsi sebagai penyeimbang tekanan di dalam mata.
Kesehatan mata juga dipengaruhi oleh proses produksi dan aliran cairan di bilik mata depan.
Jika terdapat gangguan, hal ini dapat menyebabkan masalah pada tekanan di dalam matanya,
contohnya seperti glaukoma.

3. Sklera
Sklera adalah bagian mata yang berbentuk selaput putih keras dengan jaringan fibrosa yang
menutupi seluruh bola mata Anda, kecuali bagian kornea. Di dalamnya terdapat otot yang
menempel guna menggerakkan mata yang menempel pada sklera.
Nah, Anda juga harus berhati-hati karena tidak menutup kemungkinan terjadi masalah pada
sklera mata. Salah satu penyakit yang dikaitkan dengan sklera yang bermasalah adalah skleritis,
yaitu peradangan dan pembengkakan yang terjadi di sklera.

4. Iris dan pupil


Iris dan pupil adalah bagian dari anatomi mata yang saling berhubungan satu sama lain. Iris
adalah membran berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah bulatan kecil berwarna lebih gelap
di tengahnya.
Nah, bulatan kecil di tengah itulah yang disebut dengan pupil. Pupil merupakan otot pada
bagian mata yang bisa tertutup dan terbuka atau mengecil dan membesar.
Sementara itu, iris berfungsi mengatur sejumlah cahaya yang masuk ke mata dan menyesuaikan
dengan bukaan pupil. Ketika terpapar cahaya terang, iris akan menutup (atau menyempit) dan
membuat pupil terbuka lebih kecil untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk ke mata Anda.
Selain itu, irislah yang menentukan warna mata Anda. Orang dengan mata cokelat memiliki
iris dengan banyak pigmen. Sementara itu, orang bermata biru memiliki iris dengan pigmen
yang sedikit.
Iris dan pupil mata juga tidak luput dari kemungkinan terkena penyakit. Menurut Mayo Clinic,
salah satu gangguan yang dapat terjadi adalah iritis, yaitu pembengkakan dan peradangan pada
iris mata Anda. Nama lain dari iritis adalah uveitis.
5. Lensa
Lensa adalah bagian mata yang berupa jaringan transparan dan lentur, yang terletak tepat di
belakang iris dan pupil, setelah kornea (lihat gambar indra penglihatan Anda di atas).
Fungsi lensa adalah membantu memusatkan cahaya dan gambar pada retina Anda. Lensa ini
memberikan 25-35 persen kekuatan fokus mata Anda.
Lensa mata memiliki tekstur yang lentur dan elastis. Maka dari itu, bentuknya bisa berubah
jadi melengkung dan fokus pada objek di sekitar. Misalnya, ketika melihat orang yang berada
di dekat Anda atau dari kejauhan.
Lensa juga merupakan bagian mata yang umum mengalami masalah. Apabila ada seseorang
yang memiliki kondisi rabun jauh (miopi) atau rabun dekat (hipermetropi), hal ini disebabkan
oleh posisi lensa dan kornea yang tidak tepat pada bola mata.
Seiring bertambahnya usia, salah satu bagian penting dari anatomi mata ini juga bisa
kehilangan elastisitasnya dan kemampuan menangkap objek secara fokus. Hal ini biasa disebut
sebagai presbiopia atau mata tua, yaitu gangguan penglihatan yang banyak dialami orang lanjut
usia.
Masalah lensa mata lainnya yang sering terjadi akibat penuaan adalah katarak. Kondisi ini
terjadi ketika ada bercak atau noda menyerupai kabut yang menutupi sebagian lensa mata,
sehingga mata tidak dapat melihat dengan jelas.

6. Koroid dan konjungtiva


Koroid adalah bagian mata yang berbentuk membran cokelat gelap yang terdapat banyak
pembuluh darah di dalamnya. Posisinya terletak di antara sklera dan retina.
Koroid ini berfungsi untuk memasok darah dan nutrisi ke retina dan ke semua struktur lainnya
pada bagian anatomi mata.
Sementara itu, konjungtiva adalah lapisan tipis jaringan yang menutupi seluruh bagian mata
Anda yang posisinya ada di depan, kecuali untuk kornea.
Salah satu gangguan mata yang bisa terjadi pada konjungtiva adalah konjungtivitis atau pink
eye. Kondisi ini merupakan peradangan dan pembengkakan pada lapisan konjungtiva, sehingga
menyebabkan mata merah dan terasa gatal. Umumnya, kondisi ini dipicu oleh infeksi bakteri,
virus, atau alergen (penyebab alergi).

7. Badan vitreous
Berbeda dengan cairan aqueous humor yang adanya di depan lensa mata, vitreous humor
terletak di belakang lensa mata. Vitreous adalah zat seperti jeli yang mengisi bagian dalam
bagian belakang anatomi mata. Seiring waktu, vitreous menjadi lebih encer dan bisa terlepas
dari bagian belakang mata.
Jika penglihatan mata Anda terlihat seperti ada awan putih yang mengambang atau cahaya
kedipan lampu, segera temui dokter mata. Pasalnya, zat vitreous yang terpisah dapat
menyebabkan lubang (suatu kondisi yang disebut lubang makula) berkembang di retina.

8. Retina dan saraf optik


Retina adalah sebuah jaringan yang peka terhadap cahaya. Retina ini melapisi permukaan
bagian dalam anatomi mata. Sel di retina bisa mengubah cahaya masuk menjadi impuls listrik.
Impuls listrik ini dibawa oleh saraf optik (yang menyerupai kabel televisi Anda) ke otak, yang
akhirnya menafsirkannya sebagai gambar atau objek yang mata lihat.
Terdapat beberapa masalah mata yang berkaitan dengan retina, yang meliputi:
• Oklusi vena retina

• Cytomegalovirus retinitis

• Luka atau robekan pada retina

• Retinopati diabetik

• Retinoblastoma

• Retinopati prematur

• Sindrom Usher

9. Makula
Makula adalah area sensitif kecil di tengah retina yang memberikan penglihatan sentral. Pada
makula, terdapat fovea. Fovea terletak di pusat makula dan fungsinya untuk memberikan
penglihatan detail yang paling tajam di mata Anda.
Makula merupakan bagian anatomi mata dengan sel-sel fotoreseptor (penerima cahaya) tingkat
tinggi yang dapat mendeteksi cahaya dan mengirimkannya ke otak. Dengan kata lain, makula
memiliki peran besar agar Anda dapat melihat berbagai warna dan detail dari suatu objek
dengan sangat jelas.
Karena fungsinya sangat krusial, kerusakan pada makula umumnya dapat berpengaruh ke
penglihatan sentral atau penglihatan bagian tengah.
Salah satu gangguan yang umum ditemukan pada makula yaitu adalah degenerasi makula, yaitu
masalah mata yang biasanya terjadi pada orang-orang berusia 50 tahun ke atas.

10. Kelopak mata


Meski terletak di bagian terluar, kelopak mata atau palpebra adalah bagian anatomi mata
dengan fungsi yang tak kalah penting dengan bagian lainnya. Kelopak mata membantu
menjaga kesehatan mata dengan melindungi kornea Anda dari paparan benda-benda asing,
seperti infeksi, cedera, serta penyakmat
Selain itu, kelopak mata juga membantu agar air mata tersebar dengan merata pada permukaan
mata, terutama jika kelopak mata tertutup. Hal ini tentunya membantu melumasi mata dan
mencegah kondisi mata kering.
Namun, Anda juga harus berhati-hati dan menjaga kesehatan kelopak mata. Pasalnya, kelopak
mata rentan terkena peradangan, infeksi, serta masalah lainnya, seperti:

• Blefaritis

• Meibomianitis

• Kalazion

• Bintitan atau stye

Lalu, seperti apa cara kerja mata, alias proses melihat?


Masing-masing bagian anatomi mata di atas bekerja sama agar Anda dapat melihat dengan
jelas. Namun, seperti apa urutan cara kerjanya?
Pertama-tama, cahaya akan masuk melewati kornea. Setelah itu, kornea akan mengatur
masuknya cahaya ke mata Anda.
Cahaya selanjutnya akan melewati pupil. Sebelum itu, iris mata akan bertugas mengatur
banyak-sedikitnya cahaya yang masuk ke pupil.
Cahaya kemudian akan melewati bagian lensa mata. Lensa akan bekerja sama dengan kornea
untuk memfokuskan cahaya dengan benar tepat ke retina mata.
Ketika cahaya mengenai retina, sel-sel reseptorakan mengubah cahaya tersebut menjadi sinyal
untuk dikirim ke otak melalui saraf-saraf optik. Dengan begitu, otak akan mengubah sinyal
menjadi gambar yang biasa Anda lihat.
Itulah 10 bagian anatomi mata beserta fungsi dan cara kerjanya yang wajib Anda ketahui.
Terdapat banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk memelihara kesehatan mata, yaitu mulai
dari menerapkan pola makan sehat untuk mata, melindungi mata dari sinar matahari langsung,
hingga menjalani pemeriksaan mata secara berkala ke dokter spesialis mata.

B. Bagian-Bagian Telinga, Fungsi dan Gambarnya


Salah satu dari lima panca indera utama manusia adalah telinga. Organ tubuh ini memiliki
fungsi utama sebagai alat pendengaran yang menganalisis suara lewat transduksi (perbuatan
mengubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya). Tidak hanya itu, telinga juga memiliki fungsi
penting untuk menjaga keseimbangan tubuh serta koordinasi pergerakan mata dan kepala.
Telinga terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar yang terletak di kedua sisi kepala dan
bisa kamu lihat, serta bagian dalam telinga. Telinga yang berbentuk seperti corong dengan
lekukan-lekukannya yang mengarah ke bagian organ dalam memiliki fungsi tersendiri dalam
memfasilitasi aktivitas pendengaran manusia.
Tak hanya itu, telinga juga memiliki reseptor khusus untuk menyaring dan mengenali setiap
bunyi yang berasal dari gendang telinga. Simak penjelasannya berikut ini!
Bagian-Bagian Telinga
Telinga tersusun menjadi tiga bagian yang saling bekerja sama sehingga proses mendengar
dapat tercipta, antara lain:

• Telinga bagian luar

• Telinga bagian tengah, dan

• Telinga bagian dalam

1. Telinga Bagian Luar


Telinga luar merupakan bagian telinga yang kontak langsung dengan lingkungan luar. Fungsi
utama telinga luar ini adalah menangkap bunyi dari sekitar dan kemudian diteruskan ke telinga
tengah.
Telinga luar terdiri dari dua bagian, antara lain:
• Pinna
Pinna merupakan satu-satunya telinga yang terlihat atau yang sering kita sebut dengan daun
telinga. Daun telinga merupakan bagian pertama dari telinga yang bereaksi dengan suara.
Fungsi dari bagian ini adalah bertindak seperti corong yang membantu mengarahkan suara
lebih jauh ke telinga.
Tanpa corong ini, gelombang suara akan masuk ke kanal pendengaran dan membuat kita lebih
sulit untuk mendengar dan memahami suara.
Pinna juga berfungsi untuk mengatasi masalah perbedaan tekanan udara antara bagian dalam
dan luar dari telinga. Agar gelombang suara masuk ke telinga dengan lebih baik, serta membuat
transisi menjadi lebih lancar.
• Saluran Telinga
Saluran telinga kira-kira berukuran 3 cm pada orang dewasa dan sedikit berbentuk S. Fungsi
saluran telinga yaitu mentransmisikan suara dari pinna ke gendang telinga.
2. Telinga Bagian Tengah
Bagian tengah telinga dipisahkan dari saluran telinga luar oleh gendang telinga. Fungsi dari
telinga bagian tengah adalah untuk mentransfer getaran gendang telinga ke cairan bagian
dalam.
Pemindahan getaran suara ini dihantarkan melalui rantai tulang-tulang kecil yang dapat
bergerak yang disebut ossicles.

Bagian tengah telinga terdiri dari:


• Gendang Telinga
Gendang Telinga atau juga disebut membran timpani. Gendang telinga merupakan membran
yang berada di ujung saluran pendengaran dan menandai awal telinga yang berbentuk kerucut
pipih.
Bagian gendang telinga sangat sensitif terhadap dari gelombang suara membuat gendang
telinga bergetar.
• Ossicles
Ossicles merupakan tulang-tulang yang menyusun telinga tengah yang menghubungkan
membran timpani dengan telinga bagian dalam. Ada tiga tulang yaitu malleus (palu), incus
(landasan) dan stapes (sanggurdi).
Gelombang suara yang masuk akan menyebabkan adanya getaran pada gendang telinga.
Kemudian, dari getaran tersebut akan dilanjutkan ke ossicles yang akan memperkuat suara
tersebut dan mentransmisikan suara dari membran timpani ke telinga bagian dalam.
• Tuba Eustachius
Tuba eustachius memiliki fungsi untuk membantu ventilasi telinga tengah dan menjaga tekanan
udara yang sama di kedua sisi membran timpani.
Tuba akan tertutup saat istirahat dan akan terbuka saat kita menelan sehingga telinga kita tidak
mengalami tekanan yang berlebihan.

3. Telinga Bagian Dalam


Telinga bagian dalam merupakan bagian terakhir dari telinga yang berfungsi untuk
menerjemahkan gelombang suara menjadi informasi yang dapat dikenali.
Telinga bagian dalam terdiri dari:
• Koklea
Koklea bisa disebut dengan rumah siput. Koklea ini dilapisi dengan lebih dari 15.000 rambut
kecil dan memiliki cairan (perilymph) yang bergerak di dalamnya.
Di koklea, gelombang suara diubah menjadi impuls listrik yang kemudia dikirim ke otak. Otak
selanjutnya menerjemahkan impuls ke dalam suara yang kita ketahui dan pahami.
• Vestibular
Bagian penting dari telinga lain adalah untuk mengatur keseimbangan. Bagian penting tersebut
terdiri dari utricle dan saccule, yaitu sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala
terhadap gaya gravitasi. Mereka ini juga disebut reseptor gravitasi.
• Semikular

Semikular merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari tiga saluran berbeda, yakni
kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertikal atas dan kanalis semisirkularis
belakang.
Di mana masing-masing kanalis ini terdapat ampula. Ampula sendiri memiliki fungsi mengatur
keseimbangan dinamis yang menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan memutar
atau rotasi.
Itu dia penjelasan tentang semua bagian telinga, mulai dari bagian luar hingga bagian
terdalamnya. Walaupun telinga kita hanya berukuran sebesar setengah telapak tangan, bagian
tubuh ini ternyata memiliki fungsi vital yang sangat penting bagi tubuh. Telinga ini jugalah
yang membuat kita mampu mendengar suara kita sendiri dan juga suara-suara unik yang ada
di sekitar kita.

C. Peran penglihatan pada ibu hamil dan nifas.

Kehamilan dapat berdampak pada kesehatan mata ibu hamil dan nifas. Perubahan kadar
hormon selama kehamilan dapat membuat produksi air mata berkurang, sehingga membuat
mata menjadi kering. Rasa kering pada mata ini dapat membuat mata terasa kurang nyaman
dan penglihatan menurun. Keluhan ini biasanya muncul sepanjang kehamilan dan berlanjut
hingga usai melahirkan
Selain itu, pada pre-eklampsia, pada satu dari tiga kasus, terdapat kelainan pada mata, dimana
pasien dapat mengeluhkan pandangan buram, silau, skotoma, dan penglihatan menurun
Namun, penurunan penglihatan yang dirasakan biasanya bisa membaik dengan sendirinya
dalam beberapa waktu setelahmelahirkann
Gangguan pada mata dapat berupa perubahan normal yang terjadi saat hamil, gangguan yang
sudah ada sebelumnya tetapi memburuk saat hamil, atau komplikasi kehamilan yang
berdampak pada mata.
Perubahan tersebut dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami beberapa kondisi sebagai
berikut:

Rabun jauh
Miopi atau rabun jauh pada ibu hamil terjadi karena perubahan lengkung dan ketebalan kornea.
Kondisi ini menyebabkan ibu hamil kesulitan melihat benda yang jauh, atau ukuran kacamata
minusnya menjadi bertambah. Pengaruh kehamilan terhadap mata ini akan menghilang dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu setelah melahirkan.

Kelopak mata menghitam dan menonjol


Perubahan warna di sekitar mata dan pipi terjadi akibat adanya perubahan hormon. Sementara
tonjolan pada kelopak mata terjadi akibat penumpukan cairan di dalam kelopak mata, terutama
ketika mendekati persalinan.

Mata kering
Mata kering juga sering terjadi selama kehamilan, terutama pada ibu hamil yang menggunakan
lensa kontak. Pengaruh kehamilan terhadap mata ini dapat diatasi dengan mudah, yaitu
menggunakan obat tetes mata dari dokter.

Penyakit Mata yang Memburuk saat Hamil


Ada sejumlah penyakit yang berdampak pada mata serta penglihatan dan memburuk saat hamil.
Kondisi ini biasanya akan membaik setelah persalinan, tetapi bisa juga menetap. Beberapa
penyakit tersebut antara lain adalah:

Diabetes
Wanita penderita diabetes, dengan atau tanpa gangguan pada mata (retinopati diabetik)
sebelumnya, berisiko mengalami kerusakan retina ketika hamil. Kerusakan retina dapat terjadi
terutama pada penderita diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol.
Itulah sebabnya penderita diabetes dianjurkan untuk memeriksakan matanya terlebih dahulu
sebelum merencanakan kehamilan. Ibu hamil yang menderita diabetes juga perlu
melakukan pemeriksaan mata secara rutin selama kehamilan.
Toksoplasmosis
Saat hamil, penyakit toksoplasmosis dapat aktif kembali akibat penurunan daya tahan tubuh.
Penyakit ini tidak hanya mengganggu kondisi janin, tetapi juga dapat merusak mata ibu hamil.
Wanita hamil yang pernah mengalami toksoplasmosis perlu waspada jika timbul gejala berupa
penglihatan menjadi buram. Dalam kondisi ini, dokter kandungan akan memberikan obat untuk
membunuh parasit agar tidak membahayakan penglihatan ibu hamil dan janin.

Komplikasi Kehamilan yang Berdampak pada Mata


Beberapa komplikasi kehamilan yang dampaknya dirasakan pada mata dan penglihatan adalah:

Preeklamsia dan eklamsia


Komplikasi kehamilan yang meningkatkan tekanan darah ini akan memengaruhi aliran darah,
termasuk pada mata. Kondisi ini menyebabkan penderita preeklamsia dapat mengalami
penglihatan buram, hilangnya sebagian penglihatan, bahkan kebutaan sementara.
Gangguan penglihatan akibat preeklamsia dan eklamsia umumnya akan membaik dalam
beberapa hari setelah melahirkan. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menetap
hingga beberapa bulan.

Central serous chorioretinopathy (CSCR)


CSCR disebabkan oleh penumpukan cairan di belakang retina, sehingga dapat memengaruhi
perlekatan retina mata. Gejala yang terjadi adalah objek terlihat lebih kecil atau lebih jauh
daripada yang sebenarnya pada salah satu atau kedua mata. Kondisi ini dapat sembuh dalam
beberapa bulan setelah persalinan.
Namun, pada beberapa kasus, CSCR bisa juga menetap, terutama jika tidak diawasi dengan
baik melalui pemeriksaan rutin ke dokter.

Emboli air ketuban


Kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah pada mata ibu hamil mengalami penyumbatan
sesudah persalinan. Penyumbatan tersebut akan mengganggu aliran darah di dalam mata,
sehingga penglihatan menjadi buram.
Untuk menghindari gangguan pada mata dan penglihatan, lakukan pemeriksaan
ke dokter secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jika dokter menilai pengaruh
kehamilan terhadap mata sangat mengganggu, Bumil mungkin akan dirujuk untuk
berkonsultasi dengan dokter mata, terutama Bumil penderita toksoplasmosis dan diabetes.

D. Peran pendengaran pada ibu hamil dan nifas.

Pada ibu hamil dan nifas, peran pendengaran sangat penting untuk memantau kesehatan
ibu dan bayi. Gangguan pendengaran setelah melahirkan bisa terjadi, mungkin disebabkan oleh
tuli konduksi dimana mengejan membuat otot-otot kontraksi, termasuk otot tensor.
Selain itu, pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi semasa nifas juga ditekankan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi secara fisik maupun mental,
mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk jika terjadi komplikasi pada ibu ataupun bayi,
serta memberikan wawasan perawatan kesehatan diri dan pelayanan KB.

Pemeriksaan kehamilan (ANC) juga sangat penting untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas,
menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat
reproduksi dengan wajar.

Pentingnya ibu didampingi pada saat hamil dan setelah melahirkan adalah untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi yang mungkin terjadi karena masalah-masalah kesehatan yang
dijumpai pada saat hamil.

Gangguan pendengaran non-saraf sering disebabkan oleh infeksi setelah usia kehamilan 14
minggu dan membawa risiko kerusakan janin sebelum usia 24 minggu.

Gangguan pendengaran yang dapat terjadi pada ibu hamil dan nifas meliputi:

1. Gangguan pendengaran akibat tuli konduksi: Terjadi ketika mengejan membuat otot-
otot kontraksi, termasuk otot tensor
2. Gangguan sejak lahir: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti proses penuaan
yang menyebabkan degenerasi sel-sel sensorik penerima sensasi dengar
3. Terlalu lama mendengar kebisingan: Dapat menghambat produktivitas sehari-hari,
terutama saat berkomunikasi
4. Proses penuaan: Menjadi penyebab gangguan pendengaran
5. Terdapat benda asing yang menghalangi telinga: Misalnya, infeksi virus rubella,
campak jerman, atau terlalu banyak virus yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu
hamil dan janin
6. Pentingnya menjaga kesehatan telinga dan pendengaran pada ibu hamil dan nifas sangat
penting. Beberapa cara pencegahan untuk kesehatan pendengaran meliputi
memperhatikan kebersihan liang telinga, tidak minum obat dalam jangka panjang tanpa
konsultasi dengan dokter, hindari suara bising, hindari makan obat sembarangan, dan
hindari membersihkan telinga dengan benda keras seperti batang bulu ayam, batang
rumput, dan batang.

Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan pasca persalinan, serta
menjaga kesehatan mental dan emosional ibu hamil dan ibu bersalin

KESIMPULAN

Indra penglihatan dan indra pendengaran adalah dua indra yang sangat penting bagi
manusia. Indra penglihatan memungkinkan kita untuk melihat dunia di sekitar kita, mengenali
objek, warna, dan bentuk, serta memahami lingkungan kita. Indra pendengaran memungkinkan
kita untuk mendengar suara, musik, dan percakapan, serta memahami komunikasi verbal.

Kedua indra ini bekerja secara kompleks dan saling melengkapi. Indra penglihatan
menggunakan mata sebagai organ utama, yang mengumpulkan cahaya dan mengirimkan sinyal
ke otak melalui saraf optik. Otak kemudian menerjemahkan sinyal tersebut menjadi gambar
yang kita lihat. Indra pendengaran menggunakan telinga sebagai organ utama, yang menangkap
gelombang suara dan mengirimkan sinyal ke otak melalui saraf auditori. Otak kemudian
menerjemahkan sinyal tersebut menjadi suara yang kita dengar.

Kedua indra ini juga memiliki peran penting dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Indra penglihatan memungkinkan kita untuk membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan
gerakan orang lain, sementara indra pendengaran memungkinkan kita untuk mendengar
intonasi suara, emosi, dan pesan verbal. Kombinasi kedua indra ini memungkinkan kita untuk
memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita secara lebih baik.

Namun, kedua indra ini juga rentan terhadap gangguan dan kerusakan. Gangguan
penglihatan seperti rabun jauh atau buta dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
melihat dengan jelas, sedangkan gangguan pendengaran seperti tuli atau tuli sebagian dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mendengar dengan jelas.

Dalam kesimpulan, indra penglihatan dan indra pendengaran adalah dua indra yang
penting dan saling melengkapi dalam kehidupan manusia. Keduanya memainkan peran penting
dalam persepsi, interaksi sosial, dan komunikasi. Memahami bagaimana kedua indra ini
bekerja dan menjaga kesehatannya adalah penting untuk menjalani kehidupan yang
berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Pelayanan


Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Indonesia.


(2016). Panduan Praktik Klinis Kebidanan. Jakarta: Perhimpunan Dokter
Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Panduan Praktis Ibu Nifas.


https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/buku-panduan-praktis-
ibu-nifas.pdf

Anda mungkin juga menyukai