Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING
“RAGAM TEHNIK BIMBINGAN”

Disusun oleh kelompok 4:


1. Orchida dwi kinta ayu( 220110104)
2. Pani Martini (220110103)
3. Fitra jumaida (220110115)
4. Raodatul Auliyah( 220110124)

PROGRAM STUDI ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARM

2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas bimbingan dan Konseling untuk dunia pendidika menjadimenarik.
Karena, hal ini berkaitan dengan masa depan generasi muda yang akan memimpin bangsa
ini ke depan. Berbagai masalah di era modern sekarang ini menurut pihak sekolah untuk
meningkatkan profesionalitas konselor, sehingga mampu memecahkan setiap problem
yang dialami siswa, baik pribadi maupun sosial.Bimbingan dan konseling membutuhkan
tehnik yang tidak mudah. Diperlukan pembiasaan terhadap macam-macam tehnik yang
ada, supaya konselor mahir dalam kerja praktiknya. Di samping itu, keberanian dalam
mempraktikan macam-macam tehnik yang ada, supaya ada pengalaman dari berbagai
tehnik. Selain konselor harus menguasai tehnik juga harus paham tentang prosedur-
prosedur dalam bimbingan dan konseling.

B. Rumusan masalah
1.Apa yang di maksud tehnik dan bimbingan konseling?
2.Macam macam tehnik konseling?
3.Apa saja layanan bimbingan dan konseling?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian tehnik bimbingan dan konseling


Teknik adalah cara, langkah atau metode yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan bimbingan ialah mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir. Bimbingan
juga dapat diartikan sebagai bantuan atau pertolongan.Konseling adalah hubungan tatap
muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan
dari konselor kepada klien. Pendapat lain mengatakan bahwa konseling adalah upaya
membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan
konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat
keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli
merasa bahagia dan efektif prilakunya.Jadi, teknik Bimbingan dan Konseling adalah cara
atau metode yang dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang
atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi dirinya,
serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan tujuan hidupnya dengan cara
berinteraksi atau bertatap muka.
B. Macam Macam tehnik konseling
1. Perilaku Attending Merupakan perilaku menghampiri konseli yang mencakup
komponen kontak mata, bahasa badan, dan bahasa lisan. Berikut ini merupakan bentuk
attending yang baik:
a. Kepala melakukan anggukan jika setuju.
b. Ekspresi wajah: terang, ceria, senyum
c. Posisi tubuh: agak condong kea rah klien. Jarak disesuaikan
d. Tangan variasi gerakan tangan/lengan spontan, berubah-ubah menggunakan tangan
sebagai isyarat,menggunakan gerakan tangan untuk menekankan ucapan.
e. Mendengarkan aktif penuh perhatian,menunggu ucapan konseli hingga
selesai, diam (menanti kesiapan bereaksi), perhatian terarah pada lawan bicara.
2. Empati Merupakan kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dimasakan
konseli, merasa dan berpikir bersama konselor dan bukan untuk atau tentang konseli.
Empati ada dua macam, yaitu:
a). Empati primer (primary empathy), yaitu bentuk empati yang hanya memahami
perasaan, pikiran, keinginan dan pengalaman klien. Contoh: Saya dapat
merasakan apa yang sedang anda rab) Empati tingkat tinggi (advanced accurate
empathy), yaitu: apabila kepahaman konselor terhadap perasaan, pikiran,
keinginan serta pengalaman konselor lebih mendalam, karena konselor ikut
merasakan apa yang dirasakan konselor. Contoh: Saya ikut merasakan apa yang
sedang anda rasakan, dan saya pun sangat terluka dengan peristiwa tersebut.
3. Refleksi
Merupakan kemampuan konselor untuk memantulkan kembali tentang
perasaan, pikiran, dan pengalaman konselor melalui pengamatan terhadap perilaku
verbal dan nonverbalnya.
4. Eksplorasi
Suatu keterampilan konselor untuk menggali perasaan, pengalaman, dan pikiran konseli.
Hal ini penting karena kebanyakan konseli menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau
tidak mampu mengemukakan pendapatnya dengan terus terang.
5. Menangkap pesan utama (paraphrasing)
Tujuan dari teknik paraphrasing adalah
(1). Untuk mengatakan kembali kepada konseli bahwa konselor bersama dia, dan
berusaha memahami apa yang dikatakan konseli;
(2). Mengendapkan apa yang dikemukakan dalam bentuk ringkasan;
(3). Memberi arah wawancara konseling;
(4). Pengecekan kembali persepsi konselor tentang apa yang dikemukakn konseli.
(5). Bertanya untuk membuka percakapan (open question) Bertanya terbuka
dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi antara konselor dan konseli.
Bertanya terbuka dapat diawali dengan kata-kata: apakah, bagaimana, bolehkah,
dapatkah. Contoh, bagaimana perasaan anda saat ini, dapatkah anda menceritakan
lebih lanjut.
(6). Bertanya tertutup (closed question) Merupakan bentuk-bentuk pertanyaan yang
sering dimulai dengan kata kata: apakah, adakah, dan harus dijawab dengan ya atau
tidak. Tujuannya adalah
a. Untuk mengumpulkan informasi;
b. Untuk menejrnihkan atau memperjelas sesuatu
c. Menghentikan omongan konseli yang menyimpang atau melantur.
Contoh, apakah anda bisa bicara lebih terarah, tidak melantur? 8. Dorongan
minimal (minimal encouragement) Merupakan suatu dorongan langsung yang
singkat terhadap apa yang telah dikatakan konseli, dan memberikan dorongan
singkat. Seperti, oh.... Lalu...., terus.... Dan.....
C. Ragam layanan bimbingan dan konseling
1. Bimbingan Kelompok
Bimbingan merupakan layanan kegiatan yang bersifat preventif
(pencegahan), dan Pencegahan artinya, bimbingan yang dilakukan sebelum
suatu kejadian atau peristiwa dialami oleh klien. Informatif artinya memberikan
informasi kepada peserta bimbingan kelompok tentang berbagai hal. Bimbingan
memberikan manfaat kepada sekelompok orang, karena bersifat efektif dan efisien,
yaitu dalam satu waktu dan satu tempat pesan yang ingin disampaikan dapat
diterima dan dipahami oleh sekelompok orang
2. Konseling Kelompok
Georde M. Gazda dalam Group Counseling: A Developmental Approach
(1978), dikutip oleh Shertzer dan Stone dalam bukunya Fundamentals of
Counseling (1980), dikutip oleh W.S Winkel dan M.M. Sri Hastuti (2010),
mendefinisikan Konseling kelompok adalah suatu proses antar-pribadi yang
dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan perilaku yang disadari. Proses itu
mengandung cirri-ciri terapeutik seperti pengungkapan pikiran dan perasaan secara
leluasa, orientasi pada kenyataan, pembukaan diri mengenai seluruh perasaan
mendalam yang dialami, saling percaya, saling perhatian, saling pengertian, dan
saling mendukung
3. Konseling Individual
Konseling individual adalah proses pemberian bantuan oleh konselor
terhadap konseli secara individual, hubungan yang terjalin antara konselor dan
konseli bernuansa rapport, dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk
mengembangkan pribadi konseli serta konseli dapat mengantisipasi masalah-
masalah yang dihadapinya. Kegiatan layanan konseling individual dapat bersifat
membantu menyelesaikan masalah konseli maupun pengembangkan potensi
konseli. Membantu menyelesaikan masalah artinya agar konseli mampu
menyelesaikan masalah setelah dia mengenal, menyadari, dan memahami potensi
serta kelemahan, dan kemudian mengarahkan potensinya secara optimal untuk
mengatasi masalah dan kelemahan.
4. Konsultasi
Konsultasi secara umum diartikan sebagai nasihat dari seorang yang
professional. dalam bimbingan dan konseling diartikansuatu proses menyediakan
bantuan teknis untuk guru, orang tua, administrator, dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalh yang membatasi efektivitas peserta
didik atau sekolah.Layanan konsultasi bukan layanan konseling atau psikoterapi
sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada
siswa/mahasiswa, tetapi secara tidak langsung melayani siswa/mahasiswa melalui
bantuan yang diberikan orang lain.
5. Pengajaran Remedial
Achmad Juntika Nurihsan mengutip pendapat Abin Syamsuddin Makmun,
mendefinisikan pengajaran remedial adalah sebagai upaya guru untuk
menciptakan situasi yang memungkinkan individu atau sekelompok siswa tertentu
lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat
memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan dengan melalui suatu
proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik adalah cara, langkah atau cara yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan. Kontrol mengarahkan, mengarahkan, menuntun dan mengarahkan atau dapat juga
diartikan sebagai pertolongan atau bantuan Konseling adalah tentang membimbing
individu melalui proses interaktif hubungan pribadi antara mentor dan mentee sehingga
mentee dapat memahami dirinya dan dirinya sendiri lingkungan, mampu membuat
keputusan dan menetapkan tujuan berdasarkan nilai-nilai diyakini bahwa orang yang
dikendalikan merasa bahagia dan efektif.
Macam-macam teknik bimbingan konseling antara lain teknik umum dan teknik
khusus.Teknik umum adalah teknik yang lazim digunakan dalam tahap-tahap konseling
dan merupakan dasar konseling yang harus dikuasai oleh konselor. Sedangkan teknik
khusus adalah teknik yang dikembangkan dari berbagai pendekatan konseling.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sukirno,teori dan tehnik konseling,banjarsari 2015,hlm 91

Prayitno& Amti Erman. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.PT.

Rineka Cipta Jakarta,

hlm. 5

Nurihsan, A. Juntika. 2007. Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan.
Bandung: Refika Aditama. hlm 20 Email ThisBlogThis!Share to

TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai